Anda di halaman 1dari 25

Bab 5

Akuntansi Persekutuan (Partnership)

Standar Kompetensi:
Mahasiswa dapat memahami pengertian, pembentukan, operasi persekutuan, pembubaran serta likuidasi
persekutuan.

Kompetensi Dasar:
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan pengertian dan karakteristik persekutuan
2. Menjelaskan pembentukan (pendirian) persekutuan
3. Menjelaskan kepentingan sekutu dalam modal dan rasio laba atau rugi
4. Menjelaskan pengertian dan prosedur pembubaran persekutuan
5. Melakukan pencatatan akuntansi untuk pembubaran dan likuidasi persekutuan

Pengertian dan Karakteristik Persekutuan

Secara umum Persekutuan dapat didefinisikan sebagai suatu gabungan atau asosiasi dari dua
individu atau lebih untuk memiliki dan menyelenggarakan suatu usaha secara bersama dengan tujuan
untuk memperoleh laba. Berdasarkan luasnya tanggung jawab para sekutunya, persekutuan dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu persekutuan firma (Fa), dan persekutuan komanditer (CV = Comanditair
Vennotschap). Berdasarkan Kitab Undang-undang Hukum Perdata pasal 1618 Pengertian persekutuan
yaitu: “Suatu perjanjian dengan mana dua orang atau lebih, mengikatkan diri untuk memasukkan sesuatu
ke dalam persekutuan dengan maksud untuk membagi keuntungan atau manfaat yang diperoleh
karenanya“.
Dalam persekutuan firma, semua sekutu ikut aktif mengelola persekutuan dan bertanggung jawab
penuh (tidak terbatas). Yang dimaksud dengan tanggung jawab penuh disini adalah bahwa tanggung
jawabnya tidak terbatas sebesar modal yang ditanam di persekutuan saja, melainkan dengan seluruh harta
pribadinya. Dalam persekutuan komanditer, tidak semua sekutu ikut aktif mengelola perusahaan.
Berdasarkan luasnya tanggung jawab dan ikut tidaknya di dalam pengelolaan perusahaan, maka para
sekutu persekutuan komanditer dapat digolongkan menjadi dua, yaitu sekutu aktif dan sekutu pasif.
Sekutu aktif atau sekutu kerja atau sekutu komplementer adalah sekutu yang ikut aktif mengelola
perusahaan. Sekutu ini bertanggung jawab penuh dengan seluruh harta pribadinya (tidak terbatas). Sekutu
pasif atau sekutu komanditer atau sekutu diam adalah sekutu yang tidak ikut mengelola perusahaan.
Sekutu ini bertanggung jawab terbatas sebesar modal yang di tanam di dalam persekutuan. Sekutu pasif
ini hanya menanam modal saja.

Karakteristik Utama Persekutuan


1. Mutual Agency. Para sekutu merupakan agen dari persekutuan, sehingga tindakan seorang sekutu akan
mengikat sekutu yang lain. Kerugian yang ditimbulkan oleh seorang sekutu harus ditanggung oleh
semua sekutu, demikian pula jika memperoleh keuntungan.
2. Limited Life. Umur persekutuan itu terbatas, sehingga sewaktu-waktu dapat bubar dan berdiri
persekutuan baru. Adapun sebab-sebab bubarnya persekutuan antara lain, yaitu :
- tujuan persekutuan telah tercapai,
- jangka waktu yang diatur dalam perjanjian telah terpenuhi (habis),
82
- sudah tidak sesuai lagi dengan undang-undang atau Peraturan Pemerintah,
- masuknya anggota baaru,
- pengunduran diri (keluar) salah satu sekutu,
- perubahan bentuk, misalnya diubah menjadi Perseroan Terbatas

Khusus untuk persekutuan firma, ditambah


1. Unlimited Liability. Kewajiban tak terbatas, yaitu setiap anggota persekutuan firma harus ikut
menanggung kewajiban keuangan tidak terbatas hanya modal yang disetor tetapi sampai harta pribadi
2. Interest in Partnership, Kekayaan yang telah disetor dalam persekutuan sudah bukan lagi milik sekutu
penyetor, melainkan milik semua sekutu
3. Participating in Partnership Profit. Masing-masing sekutu memiliki hak dalam pembagian laba atau
rugi persekutuan. Laba dibagikan kepada masing-masing anggota berdasarkan kesepakatan anggota
sekutu

Unsur Pokok Persekutuan


Unsur pokok persekutuan terdiri dari:
1. Gabungan atau asosiasi para sekutu. Sebagai suatu asosiasi dari beberapa sekutu ( individu ) maka
persekutuan tidak dapat dipisahkan dengan kesepakatan atau perjanjian, yaitu perjanjian untuk
mendirikan, memiliki, dan mengelola persekutuan.
2. Pemilikan dan pengelolaan bersama, didalam persekutuan harus selalu dituntut adanya kebersamaan,
yaitu :
a.Persekutuan dimiliki bersama.
b.Persekutuan dikelola bersama.
c.Kalau ada risiko ditanggung bersama.
d.Kalau memperoleh laba dibagi bersama.
3. Tujuan untuk memperoleh laba, laba dibagi secara adil menurut rasio atau metode pembagian laba
yang telah disepakati.

Firma dan persekutuan komanditer (CV) merupakan bagian dari perusahaan persekutuan. Firma
yaitu suatu bentuk persekutuan bisnis yang terdiri dari dua orang atau lebih dengan nama bersama yang
tanggung jawabnya terbagi rata tidak terbatas pada setiap pemiliknya. Untuk mendirikan sebuah firma
diperlukan sebuah akte resmi atau akte di bawah tangan yang memuat nama perusahaan, besarnya modal
masing-masing peserta, serta hal-hal lain yang sudah disetujui bersama. Tiap-tiap orang yang menjadi
anggota firma bertanggungjawab sepenuhnya terhadap seluruh utang kepada pihak ketiga.

Firma bukan merupakan badan usaha yang berbadan hukum karena:


1. Tidak ada pemisahan harta kekayaan antara persekutuan dan pribadi sekutu-sekutu, setiap sekutu
bertanggungjawab secara pribadi untuk keseluruhan.
2. Tidak ada keharusan pengesahan akta pendirian oleh Menteri Kehakiman dan HAM
3. Firma berakhir apabila jangka waktu yang ditetapkan dalam anggaran dasar telah berakhir. Menurut
Pasal 26 dan Pasal 31 KUHD Firma juga dapat bubar sebelum berakhirnya jangka waktu yang
ditetapkan dalam anggaran dasar akibat pengunduran diri atau pemberhentian sekutu.

Persekutuan termasuk di dalamnya Firma maupun CV memiliki kelebihan dibandingkan dengan bentuk
usaha lain, misalnya perseroan terbatas. Kelebihan persekutuan antara lain:
1. Prosedur pendirian relatif mudah
2. Kebutuhan modal dapat dipenuhi secara lebih mudah dibandingkan dengan perusahaan perseorangan
3. Setiap tindakan dapat dipertimbangkan dengan lebih baik.
4. Masing-masing sekutu bertanggungjawab penuh terhadap perusahaan
83
Kelemahan persekutuan secara umum, yaitu:
1. Utang-utang perusahaan ditanggung oleh kekayaan pribadi para anggota firma
2. Tanggungjawab dalam persekutuan dengan firma juga tidak terbatas
3. Pada persekutuan ini mungkin timbul perselisihan antar anggota
4. Berakhirnya persekutuan firma dapat terjadi karena berbagai alasan, yaitu:
a. Kematian diantara anggota sekutu
b. Di antara sekutu menarik diri
c. Dibubarkan oleh pihak berwenang
d. Jangka waktu persekutuan didirikan telah habis

Pembentukan Persekutuan Firma


Pada waktu firma dibentuk atau didirikan, ada tiga kemungkinan yang bisa terjadi, yaitu :
1. Firma baru, semua anggota menyetor asset
2. Firma didirikan dari perusahaan perseorangan, dan anggota lain tidak punya usaha.
3. Firma didirikan dari beberapa usaha perseorangan

Pendirian Persekutuan
Pendirian persekutuan tidak diwajibkan ada akte pendirian, tetapi untuk kenyamanan usaha rata-rata
perusahaan membuat akte pendirian. Isi dari akte pendirian adalah
1. Nama lengkap, pekerjaan dan tempat tinggal semua sekut
2. Nama persekutuan
3. Tujuan persekutuan (bidang usahayang akan dijalankan persekutuan)
4. Nama-nama sekutu yang tidak diberi kuasa untuk menandatangani perjanjian atas nama persekutuan
(pembagian tugas kepada masing-masing sekutu)
5. Saat mulai dan berakhirnya persekutuan (kapan persekutuan dapat dikatakan bubar)
6. Setoran modal tiap-tiap sekutu serta perubahannya.
7. Pembagian laba antara sekutu
8. Hal-hal dan klausula-klausula mengenai hak pihak ketiga terhadap sekutu.

Akuntansi Dalam Persekutuan


Pada umumnya hubungan ekonomis antara persekutuan dan para sekutu ditampung di dalam empat
akun , yaitu :
1. Rekening “ Modal ”
2. Rekening “ prive ”
3. Rekening “ Utang Kepada Sekutu ”
4. Rekening ‘ Piutang Kepada Sekutu ”

Dalam bab ini akan dibahas akuntansi untuk persekutuan yang sederhana, untuk yang lebih kompleks
akan dibahas dalam akuntansi keuangan lanjutan. Akuntansi yang akan diuraikan dalam pengantar
akuntansi ini meliputi:
- Pengakuan pada saat pembentukan persekutuan
- Pencatatan pada saat pembagian laba
- Pencatatan pada saat likuidasi

Pembentukan (Pendirian) Persekutuan

Pada saat pendirian persekutuan, penyetoran aset dan kewajiban masing-masing sekutu harus
dinilai secara tepat untuk menentukan kontribusi modal masing-masing anggota sekutu terhadap modal
84
total persekutuan. Aset yang disetorkan pada persekutuan yang akan dibentuk harus dinilai sebesar nilai
wajarnya.

Contoh:
Adli, Muslim dan Rohim melakukan kesepakatan untuk membentuk suatu persekutuan dengan nama
Firma Sriwijaya pada tanggal 2 Januari 2015. Adli menyetorkan sejumlah uang sebesar
Rp200.000.000 dan Muslim menyerahkan sebidang tanah senilai Rp100.000.000, sedangkan Rohim
menyerahkan sebuah kendaraan yang senilai Rp150.000.000.

Ref Debit Kredit


Tanggal Keterangan
Post (Rp) (Rp)
2015 2 Kas 200.000.000
Jan Tanah 100.000.000
Kendaraan 150.000.000
Modal Adli 200.000.000
Modal Muslim 100.000.000
Modal Rohim 150.000.000

Jika di dalam pendirian suatu persekutuan terdapat salah satu sekutu yang telah memiliki usaha
perorangan maka aset dan kewajiban harus disepakati terlebih dahulu dalam penentuan porsi modal sekutu
tersebut, biasanya aset dan kewajiban dinilai berdasarkan nilai wajar.
Contoh:
Adli dan Rohim sepakat untuk membentuk persekutuan. Rohim menyetorkan uang kas sebesar
Rp40.000.000 sedangkan sebelumnya Adli telah memiliki sebuah usaha dengan posisi keuangan usaha
Adli tersebut pada tanggal 31 Desember 2014 seperti tampak pada neraca Perusahaan Adli

Perusahaan Adli
Neraca
31 Desember 2014
(dalam Rupiah)
Kas 10.000.000 Kewajiban 10.000.000
Persediaan 24.000.000 Modal Adli 50.000.000
Peralatan 30.000.000
Akum. penyusutan peralatan (4.000.000)
Total Aset 60.000.000 Total Kewajiban dan Modal 60.000.000

Hasil penilaian kembali atas aset dan kewajiban usaha Adli diketahui bahwa persediaan Adli
dinyatakan memiliki nilai Rp28.000.000, sedangkan Peralatan memiliki nilai bersih setelah dikurangi
penyusutan sebesar Rp32.000.000.
Jurnal untuk mencatat penyetoran modal oleh Adli dan Rohim kepada persekutuan pada tanggal 2
Januari 2015 adalah
Ref Debit Kredit
Tanggal Keterangan
Post (Rp) (Rp)
2015 2 Kas 50.000.000
Jan Persediaan 28.000.000
Peralatan 32.000.000
Kewajiban 10.000.000
Modal Adli 60.000.000
Modal Rohim 40.000.000
85
Persekutuan Adli dan Rohim
Neraca
Per 2 Januari 2015

Kas 50.000.000 Kewajiban 10.000.000


Persediaan 28.000.000 Modal Adli 60.000.000
Peralatan 32.000.000 Modal Rohim 40.000.000
Total Aset 110.000.000 Total Kewajiban dan Modal 110.000.000

Pembagian Laba atau Rugi

Pembagian laba atau rugi atas usaha persekutuan merupakan hal penting untuk disepakati dalam
suatu perjanjian. Laba atau rugi ini dapat dibagi berdasarkan proporsi modal masing-masing sekutu, atau
dapat juga berdasarkan perbandingan lain (arbitrary) yang penting semua sekutu sepakat.
Pada umumnya, dasar dalam pembagian laba atau rugi dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
1. Berdasarkan rasio modal masing-masing sekutu
2. Berdasarkan rasio sama besar
3. Berdasarkan perhitungan setelah dikurangi gaji, bonus, bunga modal, yang kemudian dibagi
sesuai kesepakatan.

Contoh pembagian laba rugi sesuai rasio modal masing-masing sekutu:


Anggun menyetorkan sejumlah uang sebesar Rp100.000.000 dan Bagus menyerahkan sebidang tanah
senilai Rp50.000.000, sedangkan Cantik menyerahkan sebuah kendaraan Rp75.000.000 berdasarkan
ilustrasi sebelumnya, dalam satu periode kegiatan persekutuan mendapatkan laba sebesar Rp22.500.000
maka perhitungan pembagian laba dan jurnal yang diperlukan adalah sebagai berikut
(dalam Rupiah)
Anggun Bagus Cantik Jumlah
Modal awal 100.000.000 50.000.000 75.000.000 225.000.000
Bagian laba (*) 10.000.000 5.000.000 7.500.000 22.500.000
Total modal akhir 110.000.000 55.000.000 82.500.000 247.500.000

(*) perhitungan bagian laba:


Anggun : 100.000.000/ 225.000.000 x 22.500.000 = 10.000.000
Bagus : 50.000.000/ 225.000.000 x 22.500.000 = 5.000.000
Cantik : 75.000.000/ 225.000.000 x 22.500.000 = 7.500.000

Jurnalnya:
Ref Debit Kredit
Tanggal Keterangan
Post (Rp) (Rp)
2014 31 Ikhtisar laba rugi 22.500.000
Des Modal Anggun 10.000.000
Modal Bagus 5.000.000
Modal Cantik 7.500.000
86
Contoh pembagian laba penjualan berdasarkan rasio sama besar:
Untuk soal yang sama, jika disepakati oleh masing-masing sekutu dengan menggunakan pembagian laba
rugi dengan rasio sama besar maka bagian untuk masing-masing sekutu adalah sebagai berikut:
Anggun Bagus Cantik Jumlah
Modal awal 100.000.000 50.000.000 75.000.000 225.000.000
Bagian laba (*) 7.500.000 7.500.000 7.500.000 22.500.000
Total modal akhir 107.500.000 57.500.000 82.500.000 247.500.000

(*) perhitungan bagian laba sebesar Rp22.500.000 dibagi kepada masing-masing sekutu sebesar
Rp7.500.000 (1/3 x 22.500.000)

Jurnalnya:
Ref Debit Kredit
Tanggal Keterangan
Post (Rp) (Rp)
2014 31 Ikhtisar Laba rugi-persekutuan 22.500.000
Des Modal Anggun 7.500.000
Modal Bagus 7.500.000
Modal Cantik 7.500.000

Contoh pembagian laba rugi berdasarkan perhitungan setelah dikurangi gaji dan bunga modal,
yang kemudian dibagi sesuai kesepakatan
Persekutuan Sriwijaya mendapatkan laba pada tahun 2014 sebesar Rp69.000.000. Perjanjian pembagian
laba disepakati setelah gaji dan bunga modal dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Anggun diberi gaji Rp1.000.000 dan Bagus Rp750.000 per bulan.
2. Bunga sebesar 12% diberikan atas saldo awal modal masing-masing sekutu
3. Sisa laba dibagi sama

Pembagian laba persekutuan akan dibagi dengan perhitungan sebagai berikut:


Anggun Bagus Cantik Jumlah
Gaji setahun 12.000.000 9.000.000 0 21.000.000
Bunga modal, 12% setahun 12.000.000 6.000.000 9.000.000 27.000.000
Jumlah gaji dan bunga modal 24.000.000 15.000.000 9.000.000 48.000.000
Sisa laba dibagi sama (*) 7.000.000 7.000.000 7.000.000 21.000.000
Total bagian laba 31.000.000 22.000.000 16.000.000 69.000.000
(*) sisa laba dibagi sama untuk masing-masing sekutu adalah sebesar Rp7.000.000
((Rp69.000.000 – Rp48.000.000)/3)\

Jurnal untuk menutup akun laba rugi pada modal masing-masing sekutu per 31 Desember 2014 seperti
berikut:

Ref Debit Kredit


Tanggal Keterangan
Post (Rp) (Rp)
Des 31 Ikhtisar laba rugi 69.000.000
2014 Modal Anggun 31.000.000
Modal Bagus 22.000.000
Modal Cantik 16.000.000

87
Jika Persekutuan Sriwijaya mengalami kerugian, maka jurnal untuk kerugian tersebut adalah
Ref Debit Kredit
Tanggal Keterangan
Post (Rp) (Rp)
Des 31 Modal Anggun xxx
2014 Modal Bagus xxx
Modal Cantik xxx
Ikhtisar laba rugi xxx

Pembubaran (Dissolution) dan Likuidasi

Pembubaran (Dissolution)
Suatu persekutuan akan dinyatakan bubar secara hukum (disolusi) jika:
1. Jangka waktu atau tujuan dibentuknya persekutuan tersebut telah tercapai,
2. Terdapat perubahan jumlah anggota persekutuan akibat masuk/keluarnya sekutu, dan
3. Meninggalnya anggota sekutu.
Dari ketiga kondisi tersebut secara hukum persekutuan dinyatakan bubar, namun secara operasional tetap
berjalan seperti biasa.

Pembubaran Akibat Masuknya Sekutu Baru


Masuknya satu atau lebih sekutu baru dalam persekutuan yang telah berjalan, dapat dilakukan
melalui pembelian sebagian hak kepemilikan atas saldo modal sekutu lama atau dengan cara
menginvestasikan sejumlah modal. Apabila salah satu atau lebih sekutu lama dalam persekutuan menjual
sebagian haknya kepada sekutu baru, maka pencatatan yang dilakukan dalam persekutuan hanya sebatas
perpindahan jumlah saldo hak kepemilikan (modal) dari sekutu lama ke sekutu baru, dengan mengabaikan
jumlah pembayaran dilakukan dan penerimaan yang diperoleh oleh masing-masing pihak.
Contoh:
Persekutuan Amanah sepakat untuk menerima sekutu baru yaitu Deni. Deni masuk dalam
persekutuan dengan cara membeli masing-masing ¼ hak kepemilikan Amir dan Budi (Modal Amir
Rp30.000.000, Modal Budi Rp20.000.000). Jurnal yang dibuat atas masuknya Deni dalam persekutuan
adalah sebagai berikut:
Ref Debit Kredit
Tanggal Keterangan
Post (Rp) (Rp)
Modal Amir 7.500.000
Modal Budi 5.000.000
Modal Deni 12.500.000

Modal Sekutu Modal Sekutu


Perhitungan Lama (berkurang) Baru (bertambah)
Modal Amir : ¼ x Rp30.000.000 = Rp7.500.000 Rp7.500.000
Modal Budi: ¼ x Rp20.000.000 = Rp5.000.000 Rp5.000.000
Modal Deni: Rp7.500.000+Rp5.000.000=Rp12.500.000 Rp12.500.000

Modal sekutu baru yang masuk dalam persekutuan melalui penyetoran modal dapat diakui dan dicatat
sebesar jumlah setoran, lebih besar dari jumlah setoran, atau mungkin lebih kecil dari jumlah yang

88
disetorkan. Dalam hal pengakuan modal sekutu baru yang lebih besar atau lebih kecil dari setorannya
dapat mengakibatkan timbulnya goodwill atau bonus bagi salah satu pihak (sekutu baru atau sekutu lama).
Contoh:
Masuknya sekutu baru melalui penyetoran modal, Deni masuk dalam persekutuan dengan
menyetorkan kas sebesar Rp15.000.000 jika hak kepemilikan:

1. Sebesar modal yang disetor

Sebelum masuknya Deni Setelah masuknya Deni


Sekutu
Saldo Modal % Hak Saldo Modal % Hak
Amir Rp 30.000.000 60% Rp 30.000.000 46%
Budi 20.000.000 40% 20.000.000 31%
Deni --- --- 15.000.000 23%
Total Rp 50.000.000 100% Rp 65.000.000 100%

Jurnal untuk mencatat modal Deni adalah sebagai berikut:


Ref Debit Kredit
Tanggal Keterangan
Post (Rp) (Rp)
Kas 15.000.000
Modal Deni 15.000.000

2. Lebih besar dari modal yang disetor


Masuknya Deni dengan jumlah setoran Rp15.000.000 (23%) dengan diberi hak kepemilikan
sebesar 25%. Kelebihan ini dicatat sebagai bonus yang diberikan untuk Deni sebagai sekutu baru dengan
cara mengurangi saldo modal (hak) sekutu lama. Jumlah pengurangan saldo modal sekutu lama ini sesuai
proporsi pembagian laba rugi (diasumsikan laba rugi dibagi berdasarkan proporsi modal).

Perhitungan:
Setoran Deni = Rp15.000.000 dengan hak kepemilikan 25%
Jumlah modal persekutuan baru = Rp65.000.000
Hak kepemilikan Deni = 25% x Rp65.000.000= Rp16.250.000
Bonus untuk Deni Rp1.250.000 (Rp16.250.000 – Rp15.000.000)

Sebelum masuknya Deni Setelah masuknya Deni


Sekutu
Saldo Modal % Hak Saldo Modal % Hak
Amir Rp 30.000.000 60% Rp 29.250.000 45%
Budi 20.000.000 40% 19.500.000 30%
Deni --- --- 16.250.000 25%
Total Rp 50.000.000 100% Rp 65.000.000 100%

Pencatatan yang dilakukan oleh persekutuan adalah sebagai berikut:


Ref Debit Kredit
Tanggal Keterangan
Post (Rp) (Rp)
Kas 15.000.000
Modal Amir 750.000
Modal Budi 500.000
Modal Deni 16.250.000

89
Apabila masuknya Deni pada contoh di atas disepakati dengan cara tidak mengurangi saldo modal
sekutu lama melainkan mengakui goodwill untuk Deni.

Perhitungan:
Setoran Deni = Rp15.000.000 dengan hak kepemilikan 25%
Jumlah modal persekutuan lama = Rp50.000.000, dengan hak kepemilikan 75% (100%-25%)
Jumlah modal persekutuan baru = 100/75 x Rp50.000.000= Rp66.667.000
Hak kepemilikan Deni = 25% x Rp66.667.000= Rp16.667.000
Goodwill untuk Deni Rp1.667.000 (Rp16.667.000 – Rp15.000.000)

Sebelum masuknya Deni Setelah masuknya Deni


Sekutu
Saldo Modal % Hak Saldo Modal % Hak
Amir Rp 30.000.000 60% Rp 30.000.000 45%
Budi 20.000.000 40% 20.000.000 30%
Deni --- --- 16.667.000 25%
Total Rp 50.000.000 100% Rp66.667.000 100%

Pencatatan yang dilakukan oleh persekutuan adalah sebagai berikut.


Ref Debit Kredit
Tanggal Keterangan
Post (Rp) (Rp)
Kas 15.000.000
Goodwill 1.667.000
Modal Deni 16.667.000

3. Lebih kecil dari modal yang disetor


Masuknya Deni dengan jumlah setoran Rp15.000.000 (23%) dengan diberi hak kepemilikan
sebesar 20%. Kekurangan ini diakui sebagai bonus. Bonus ini diberikan kepada sekutu lama dan
menambah saldo modal mereka. Jumlah penambahan saldo modal sekutu lama ini sesuai proporsi
pembagian laba rugi (diasumsikan laba rugi dibagi berdasarkan proporsi modal).

Perhitungan:
Setoran Deni = Rp15.000.000 dengan hak kepemilikan 20%
Jumlah modal persekutuan baru = Rp65.000.000

Hak kepemilikan Deni = 20% x Rp65.000.000= Rp13.000.000


Setoran Deni = Rp15.000.000
Bonus untuk Amir dan Budi Rp2.000.000 (Rp15.000.000 – Rp13.000.000)

Sebelum masuknya Deni Setelah masuknya Deni


Sekutu
Saldo Modal % Hak Saldo Modal % Hak
Amir Rp 30.000.000 60% Rp 31.200.000 48%
Budi 20.000.000 40% 20.800.000 32%
Deni --- --- 13.000.000 20%
Total Rp 50.000.000 100% Rp 65.000.000 100%

90
Pencatatan dalam persekutuan seperti berikut:
Ref Debit Kredit
Tanggal Keterangan
Post (Rp) (Rp)
Kas 15.000.000
Modal Deni 13.000.000
Modal Amir 1.200.000
Modal Budi 800.000

Jika masuknya Deni pada contoh tersebut disepakati dengan cara tidak mengurangi modal Deni,
tetapi diakui sebagai goodwill untuk sekutu lama.

Perhitungan:
Setoran Deni = Rp15.000.000 dengan hak kepemilikan 20%
Jumlah modal persekutuan baru = 100/20 x Rp15.000.000 = Rp75.000.000
Jumlah modal persekutuan baru (termasuk goodwill) Rp75.000.000
Jumlah modal persekutuan baru (tanpa goodwill) Rp65.000.000
Goodwill yang diakui untuk Amir dan Budi = Rp10.000.000

Sebelum masuknya Deni Setelah masuknya Deni


Sekutu
Saldo Modal % Hak Saldo Modal % Hak
Amir Rp 30.000.000 60% Rp 36.000.000 48%
Budi 20.000.000 40% 24.000.000 32%
Deni --- --- 15.000.000 20%
Total Rp 50.000.000 100% Rp 75.000.000 100%

Pencatatan dalam persekutuan seperti berikut.


Ref Debit Kredit
Tanggal Keterangan
Post (Rp) (Rp)
Kas 15.000.000
Goodwill 10.000.000
Modal Deni 15.000.000
Modal Amir 6.000.000
Modal Budi 4.000.000

Pembubaran Akibat Keluar atau Meninggalnya Sekutu


Pembubaran persekutuan akibat keluar atau meninggalnya sekutu dapat dicatat dengan
memindahkan saldo modal sekutu yang keluar pada sekutu yang melanjutkan usaha, atau kepada ahli
warisnya untuk sekutu yang meninggal dunia. Pada dasarnya prinsip perhitungan dan pengakuan atas
perpindahan modal tersebut sama seperti pembahasan masuknya sekutu baru, dengan cara membeli
kepentingan anggota sekutu lainnya. Demikian pula dengan keluarnya atau meninggalnya sekutu
menyebabkan pengembalian modal pada sekutu yang keluar atau pembayaran modal kepada ahli waris
sekutu yang meninggal. Konsep adanya bonus atau goodwill ketika hak sekutu yang dibayar berbeda
dengan saldo modal yang seharusnya diterima, sama seperti konsep bonus dan goodwill pada bahasan
sebelumnya.

Likuidasi Persekutuan
Likuidasi adalah pembubaran atau berhentinya kegiatan operasional perusahaan secara
keseluruhan. Pembubaran ini mengakibatkan dilakukannya pengembalian hak atau kepentingan sekutu,
91
baik hak dalam pinjaman maupun hak dalam modal pada persekutuan. Pengembalian hak sekutu ini
dilakukan setelah pembayaran hak kreditur (utang persekutuan pada pihak luar). Proses likuidasi meliputi
tiga tahap, yaitu:
1. Proses mengubah harta kekayaan yang ada menjadi uang tunai (cash) yang disebut proses realisasi
2. Proses pembayaran kembali utang-utang kepada kreditur
3. Pembayaran kembali sisa modal kepada para anggota

Prosedur Likuidasi
Prosedur likuidasi ini dimulai dari perhitungan Laba Rugi operasional tahun berjalan dan
penutupan atau pemindahan Laba Rugi tersebut ke rekening modal para sekutu sesuai rasio Laba Rugi
yang disepakati sebelumnya. Prosedur selanjutnya adalah:
1. Semua aset non kas dijual (direalisasikan menjadi uang kas). Laba Rugi akibat penjualan aset dibagi/
dibebankan ke rekening modal sekutu berdasarkan rasio Laba Rugi yang disepakati.
2. Pembayaran kewajiban atau utang pada pihak ketiga/kreditur.
3. Bila pembebanan realisasi (poin 1) mengakibatkan saldo debit pada rekening modal sekutu, maka
saldo debit tersebut dikompensasikan (offset) dengan saldo pinjaman (pinjaman persekutuan pada
sekutu) pada sekutu tersebut. Jika tidak ada saldo pinjaman yang dapat dikompensasikan, maka
sekutu dimaksud harus menyetor kekurangan modalnya (atau dibuatkan daftar tambahan/ pendukung
jika sekutu belum/tidak dapat menyetor).
4. Hanya sekutu yang memiliki saldo kredit dalam rekening modalnya yang akan mendapatkan
pengembalian modal dari persekutuan.

Proses likuidasi ini dapat dilakukan dalam satu kali tahapan. Hal ini terjadi jika aset persekutuan
dapat langsung direalisasikan menjadi uang kas, tanpa perlu menunggu waktu yang lama atau terjadinya
penundaan penjualan sebagian aset karena sesuatu dan lain hal. Namun demikian, seringkali tak mudah
untuk menjual aset tertentu (seperti kendaraan, bangunan dan tanah) secara cepat dan sekaligus. Oleh
karena itu, proses realisasi akan terjadi secara bertahap sesuai tahapan penjualan yang terjadi. Proses
berikutnya pembayaran kewajiban/utang pada kreditur/pihak ketiga serta pengembalian modal kepada
para sekutu juga melalui beberapa tahapan. Bab ini hanya membahas proses likuidasi secara langsung atau
sekaligus, sedangkan likuidasi bertahap akan dibahas pada mata kuliah akuntansi keuangan lanjutan.
Contoh:
Firma ABCD dimiliki oleh Ahmad, Birman, Cholik, dan Dani. Laba rugi firma dibagi dengan
perbandingan 30:30:20:20. Berikut Neraca firma per tanggal 30 Juni 2014.

FIRMA ABCD
NERACA
Per 30 Juni 2014

Aset Kewajiban dan Modal


Kas 7.500.000 Utang pajak 4.000.000
Aset lainnya 200.000.000 Utang usaha 76.000.000
Pinjaman pada Birman 4.000.000
Pinjaman pada Dani 6.000.000
Modal Ahmad 45.000.000
Modal Birman 36.500.000
Modal Cholik 23.000.000
Modal Dani 13.000.000
Total Aset 207.500.000 Total Kewajiban dan Modal 207.500.000

92
Bila pada tanggal di atas, seluruh anggota persekutuan sepakat untuk melikuidasi usaha, aset dijual dengan
harga berikut:
1. Rp140.000.000
2. Rp105.000.000
3. Rp90.000.000

Perhitungan:
1. Bila Aset dapat dijual dengan harga Rp140.000.000
Laporan likuidasi seperti terlihat pada halaman berikutnya.
Jurnal Firma ABCD:

Jurnal penjualan aset dan pembebanan rugi penjualan

Ref Debit Kredit


Tanggal Keterangan
Post (Rp) (Rp)
Kas 140.000.00
Modal Ahmad 0
Modal Birman 18.000.000
Modal Cholik 18.000.000
Modal Dani 12.000.000
Aset lainnya 12.000.000 200.000.000

Jurnal pembayaran utang

Ref Debit Kredit


Tanggal Keterangan
Post (Rp) (Rp)
Utang pajak 4.000.000
Utang usaha 76.000.000
Kas 80.000.000

Jurnal pembayaran pada sekutu

Ref Debit Kredit


Tanggal Keterangan
Post (Rp) (Rp)
Pinjaman pada Birman 4.000.000
Pinjaman pada Dani 6.000.000
Modal Ahmad 27.000.000
Modal Birman 18.500.000
Modal Cholik 11.000.000
Modal Dani 1.000.000
Kas 67.500.000

93
2. Bila Aset dapat dijual dengan harga Rp105.000.000
Laporan likuidasi seperti terlihat pada halaman berikutnya.

Jurnal penjualan aset dan pembebanan rugi penjualan

Ref Debit Kredit


Tanggal Keterangan
Post (Rp) (Rp)
Kas 105.000.00
Modal Ahmad 0
Modal Birman 28.500.000
Modal Cholik 28.500.000
Modal Dani 19.000.000
Aset lainnya 19.000.000 200.000.000

Jurnal pembayaran utang

Ref Debit Kredit


Tanggal Keterangan
Post (Rp) (Rp)
Utang pajak 4.000.000
Utang usaha 76.000.000
Kas 80.000.000

Jurnal pengimbangan defisit Dani dengan saldo pinjaman firma padanya

Ref Debit Kredit


Tanggal Keterangan
Post (Rp) (Rp)
Pinjaman pada Dani 6.000.000
Modal dani 6.000.000

Jurnal pembayaran pada sekutu

Ref Debit Kredit


Tanggal Keterangan
Post (Rp) (Rp)
Pinjaman pada Birman 4.000.000
Modal Ahmad 16.500.000
Modal Birman 8.000.000
Modal Cholik 4.000.000
Kas 32.500.000

94
3. Bila Aset dapat dijual dengan harga Rp90.000.000
Laporan likuidasi seperti terlihat pada halaman berikutnya.

Jurnal Firma ABCD:


Jurnal penjualan aset dan pembebanan rugi penjualan
Ref Debit Kredit
Tanggal Keterangan
Post (Rp) (Rp)
Kas 90.000.000
Modal Ahmad 33.000.000
Modal Birman 33.000.000
Modal Cholik 22.000.000
Modal Dani 22.000.000
Aset lainnya 200.000.000

Jurnal pembayaran utang

Ref Debit Kredit


Tanggal Keterangan
Post (Rp) (Rp)
Utang pajak 4.000.000
Utang usaha 76.000.000
Kas 80.000.000

Jurnal pengimbangan defisit Dani dengan saldo pinjaman firma padanya

Ref Debit Kredit


Tanggal Keterangan
Post (Rp) (Rp)
Pinjaman pada Dani 6.000.000
Modal dani 6.000.000

Jurnal pembayaran pada sekutu

Ref Debit Kredit


Tanggal Keterangan
Post (Rp) (Rp)
Pinjaman pada Birman 4.000.000
Modal Ahmad 10.875.000
Modal Birman 2.375.000
Modal Cholik 250.000
Kas 17.500.000

Jurnal penyetoran modal untuk menutup defisit Dani

Ref Debit Kredit


Tanggal Keterangan
Post (Rp) (Rp)
Kas 3.000.000
Modal Dani 3.000.000

95
1. Bila aset dapat dijual dengan harga Rp140.000.000

FIRMA ABCD
Laporan Likuidasi

(dalam ribuan Rupiah)


Keterangan Kas AL Utang Utang Pinjaman Modal
Pajak Usaha
B D A B C D
Saldo 7.500 200.000 4.000 76.000 4.000 6.000 45.000 36.500 23.000 13.000
Penjualan Aset 140.000 (200.000) --- --- --- --- (18.000) (18.000) (12.000) (12.000)
Saldo 147.500 --- 4.000 76.000 4.000 6.000 27.000 18.500 11.000 1.000
Pembayaran Utang (80.000) --- (4.000) (76.000) --- --- --- --- --- ---
Saldo 67.500 --- --- --- 4.000 6.000 27.000 18.500 11.000 1.000
Pembayaran pada sekutu (67.500) --- --- --- (4.000) (6.000) (27.000) (18.500) (11.000) 1.000)
--- --- --- --- --- --- --- --- --- ---

2. Bila aset dapat dijual dengan harga Rp105.000.000


FIRMA ABCD
Laporan Likuidasi

(dalam ribuan Rupiah)


Keterangan Kas AL Utang Utang Pinjaman Modal
Pajak Usaha
B D A B C D
Saldo 7.500 200.000 4.000 76.000 4.000 6.000 45.000 36.500 23.000 13.000
Penjualan Aset 105.000 (200.000) --- --- --- --- (28.500) (28.500) (19.000) (19.000)
Saldo 112.500 --- 4.000 76.000 4.000 6.000 16.500 8.000 4.000 (6.000)
Pembayaran Utang (80.000) --- (4.000) (76.000) --- --- --- --- --- ---
Saldo 32.500 --- --- --- 4.000 6.000 16.500 8.000 4.000 (6.000)
Pengimbangan Defisit Dani --- --- --- --- --- (6.000) --- --- --- 6.000
Saldo 32.500 --- --- --- 4.000 --- 16.500 8.000 4.000 ---
Pembayaran pada sekutu (32.500) --- --- --- (4.000) --- (16.500) (8.000) (4.000) ---
--- --- --- --- --- --- --- --- --- ---

96
3. Bila aset dapat dijual dengan harga Rp90.000.000

FIRMA ABCD
Laporan Likuidasi

(dalam ribuan Rupiah)


Keterangan Kas AL Utang Utang Pinjaman Modal
Pajak Usaha
B D A B C D
Saldo 7.500 200.000 4.000 76.000 4.000 6.000 45.000 36.500 23.000 13.000
Penjualan Aset 90.000 (200.000) --- --- --- --- (33.000) (33.000) (22.000) (22.000)
Saldo 97.500 --- 4.000 76.000 4.000 6.000 12.000 3.500 1.000 (9.000)
Pembayaran Utang (80.000) --- (4.000) (76.000) --- --- --- --- --- ---
Saldo 17.500 --- --- --- 4.000 6.000 12.000 3.500 1.000 (9.000)
Pengimbangan Defisit Dani --- --- --- --- --- (6.000) --- --- --- 6.000
Saldo 17.500 --- --- --- 4.000 --- 12.000 3.500 1.000 (3.000)
Pembayaran pada sekutu (17.500) --- --- --- (4.000) --- (10.875) (2.375) (250) ---
(lihat daftar pendukung)
Saldo --- --- --- --- --- --- 1.125 1.125 750 (3.000)
Bila Dani menyetor kas 3.000 --- --- --- --- --- --- --- --- 3.000
Saldo 3.000 --- --- --- --- --- 1.125 1.125 750 ---
Pembayaran pada sekutu (3.000) --- --- --- --- --- (1.25) (1.125) (750) ---
-- --- --- --- --- --- --- --- --- ---

97
Perhitungan Pembayaran pada Sekutu
Modal
A B C D
Saldo sebelum pembayaran 12.000.000 3.500.000 1.000.000 (3.000.000)
Saldo pinjaman --- 4.000.000 --- ---
Saldo hak/kewajiban 12.000.000 7.500.000 1.000.000 (3.000.000)
Jika Dani tidak solven (1.125.000) (1.125.000) (750.000) 3.000.000
Saldo 10.875.000 6.375.000 250.000 ---
Pembayaran pada sekutu:
- Pembayaran pinjaman --- 4.000.000 --- ---
- Pembayaran modal (10.875.000) 2.375.000 250.000 ---
-- --- --- ---

Rangkuman
Ada berbagai bentuk usaha yang ada di Indonesia dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Salah satu bentuk usaha tersebut adalah persekutuan. Persekutuan adalah gabungan dua orang atau lebih
yang menjalankan usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tiga jenis persekutuan yaitu
persekutuan perdata, firma, dan persekutuan terbatas. Salah satu karakteristik utama dari persekutuan
adalah mudah dalam pendiriannya. Untuk sebuah persekutuan yang sederhana, ketika sebuah kesepakatan
terjadi antara dua individu atau lebih, maka persekutuan sudah dapat terbentuk. Namun, umumnya
persekutuan dibentuk atas dasar perikatan formal melalui perjanjian tertulis untuk menghindari hal-hal
yang tidak diinginkan dikemudian hari.
Persekutuan umumnya memiliki karakteristik: 1) umur terbatas; 2) merupakan usaha bersama
(mutual agency); 3) memiliki tanggung jawab tidak terbatas (unlimited liability); 4) anggota sekutu
memiliki hak/bagian dalam persekutuan. Dasar dalam pembagian laba atau rugi dapat dilakukan dengan
cara: 1) berdasarkan rasio modal masing-masing sekutu; 2) berdasarkan rasio sama besar; 3) berdasarkan
perhitungan setelah dikurangi gaji, bonus, bunga modal, yang kemudian dibagi sesuai kesepakatan.
Dalam persekutuan dikenal 2 (dua) jenis pembubaran yaitu disolusi dan likuidasi. Disolusi yaitu
pembubaran secara hukum (sementara) namun operasional tetap berjalan, untuk kemudian secara hukum
dibentuk persekutuan baru. Pembubaran jenis ini umumnya terjadi ketika persekutuan mengubah
kesepakatan lama dengan perjanjian baru, menerima sekutu baru, atau adanya salah satu sekutu yang
mengundurkan diri atau meninggal. Likuidasi adalah pembubaran baik secara hukum maupun operasional
perusahaan dihentikan.

Istilah Penting

Bonus: pengakuan adanya kelebihan hak kepemilikan dibandingkan jumlah modal yang
disetorkan/dimiliki, namun kelebihan ini diperoleh melalui pengurangan hak kepemilikan/jumlah modal
pemilik lain.

Bunga modal (investment allowance): bunga yang diberikan kepada pemilik/penanam modal dalam
persekutuan, bunga modal ini diperhitungkan dalam pembagian laba rugi usaha.

Goodwill: pengakuan adanya kelebihan hak kepemilikan dibandingkan jumlah modal yang
disetorkan/dimiliki tanpa mengurangi jumlah modal pemilik lain.

98
Hak kepemilikan (interest): hak milik yang dipunyai sekutu dalam persekutuan, umumnya ditunjukkan
oleh jumlah modal yang ditanamkan oleh sekutu tersebut. Namun dalam kasus tertentu (adanya
bonus/goodwill) hak milik sekutu dapat lebih besar/kecil dibanding modal yang ditanamkan.

Likuidasi (liquidation): penghentian kegiatan usaha dan penutupan perusahaan, atau bubarnya suatu
perusahaan baik secara operasional maupun secara hukum.

Pembubaran (dissolution): pembubaran perusahaan secara hukum namun operasional usaha tetap
berlangsung.

Perbandingan pembagian laba atau rugi (profit or loss sharing ratio): ketentuan tentang perbandingan
pembagian laba atau rugi bagi masing-masing sekutu dalam persekutuan.

Soal Jawab
1. Saldo modal persekutuan Eddy dan Achmad pada tanggal 31 Desember berturut-turut Rp50.000.000
dan Rp25.000.000. Zahir sepakat bergabung dalam persekutuan tersebut dengan membeli masing-
masing 1/5 kepentingan Eddy dan Achmad dengan membayar sebesar Rp20.000.000. Hitung modal
masing-masing sekutu setelah masuknya Zahir dan buat jurnalnya!

Jawab:
Jurnal

Ref Debit Kredit


Tanggal Keterangan
Post (Rp) (Rp)
Des 31 Modal Edy 10.000.000
Modal Achmad 5.000.000
Modal Zahir 15.000.000

Perhitungan: Modal Sekutu Lama Modal Sekutu Baru


(berkurang) (bertambah)
Modal Edy = 1/5 x Rp50.000.000 = Rp10.000.000 Rp10.000.000
Modal Achmad = 1/5 x Rp25.000.000 = Rp5.000.000 Rp5.000.000
Modal Zahir = 1/5 x Rp75.000.000=Rp15.000.000 Rp15.000.000

Modal masing-masing sekutu setelah masuknya Zahir adalah


Modal Edy = Rp 50.000.000 – Rp 10.000.000 = Rp 40.000.000
Modal Ahmad = Rp 25.000.000 – Rp 5.000.000 = Rp 20.000.000
Modal Zahir = Rp 15.000.000

2. Tanggal 5 Januari 2015 Rimbun dan Ratna sepakat menerima Ratih sebagai anggota sekutu baru Ratih
menginvestasikan modal sebesar Rp25.000.000 dengan hak kepentingan sebesar 25%. Sebelum Ratih
masuk saldo modal Rimbun dan Ratna masing-masing sebesar Rp60.000.000 dan Rp40.000.000. Laba
rugi dibagi berdasarkan saldo modal masing-masing. Buatlah jurnal masuknya Ratih dalam
persekutuan!

99
Jawab:
Jurnal

Ref Debit Kredit


Tanggal Keterangan
Post (Rp) (Rp)
Jan 5 Kas 25.000.000
2015 Modal Rimbun 3.750.000
Modal Ratna 2.500.000
Modal Ratih (*) 31.250.000

Atau
Kas 25.000.000
Goodwill (**) 6.250.000
Modal Ratih 31.250.000

Dalam hal para sekutu sepakat untuk tidak mengurangi modal sekutu lama (Rimbun dan Ratna), maka
kenaikan modal Ratih di atas setorannya dapat diakui sebagai goodwill.
Modal persekutuan baru = Modal persekutuan lama + Setoran Ratih 125.000.000

Hak/kepentingan Ratih = 25% x Rp125.000.000 (*) 31.250.000


Setoran Ratih - 25.000.000
Bonus untuk Ratih (mengurangi modal sekutu lama) 6.250.000
Dibebankan pada Rimbun = 60% x 6.250.000 = 3.750.000
Dibebankan pada Ratna = 40% x 6.250.000 = 2.500.000

*) Perhitungan
Sebelum masuknya Ratih Setelah masuknya Ratih
Sekutu
Saldo Modal % Hak Saldo Modal % Hak
Rimbun Rp 60.000.000 60% Rp 56.250.000 45%
Ratna 40.000.000 40% 37.500.000 30%
Ratih --- --- 31.250.000 25%
Total Rp 100.000.000 100% Rp 125.000.000 100%

3. Sehubungan dengan soal nomor 2, buat jurnal dan sertakan perhitungannya jika hak kepentingan Ratih
diakui hanya 20%!
Jawab:
Jurnal

Ref Debit Kredit


Tanggal Keterangan
Post (Rp) (Rp)
Jan 5 Kas 25.000.000
2014 Modal Ratih 25.000.000

100
Perhitungan
Modal persekutuan baru = Modal persekutuan lama + Setoran Ratih 125.000.000

Hak/kepentingan Ratih = 20% x Rp125.000.000 (*) 25.000.000


Setoran Ratih (25.000.000)
Bonus/goodwill 0

4. Masih berhubungan dengan soal nomor 2, jika diasumsikan laba yang diperoleh persekutuan selama
satu periode (1 tahun) setelah masuknya Ratih sebesar Rp25.000.000, dengan pembagian laba rugi
sesuai rasio modal. Disepakati pula bahwa untuk masing-masing sekutu diberikan bunga modal per
tahun sebesar 10%. Hitung dan buat jurnal pembagian laba rugi!

Jawab:
Jurnal

Ref Debit Kredit


Tanggal Keterangan
Post (Rp) (Rp)
Jan 5 Ikhtisar L/R 25.000.000
2014 Modal Rimbun 11.250.000
Modal Ratna 7.500.000
Modal Ratih 6.250.000

Perhitungan

Rimbun Ratna Ratih


Jumlah
(45%) (30%) (25%)
Modal sekutu 56.250.000 37.500.000 31.250.000 125.000.000
Bunga modal, 10% setahun dari modal 5.625.000 3.750.000 3.125.000 12.500.000
dan sisa laba dibagi sama = 12.500 5.625.000 3.750.000 3.125.000 12.500.000
Total bagian laba 11.250.000 7.500.000 6.250.000 25.000.000

5. Kurnia, Anggun, Mona dan Irma adalah anggota Firma Kami yang membagi laba atau rugi dengan
perbandingan 30%:35%:20%:15%. Pada Desember 2014, posisi keuangan persekutuan sesaat sebelum
dilikuidasi adalah seperti berikut.

Firma Kami
Neraca
Per 28 Desember 2014
(dalam Rupiah)
Kas 5.000.000 Utang usaha 20.000.000
Aset Lainnya 78.750.000 Modal Kurnia 22.500.000
Modal Anggun 18.750.000
Modal Mona 11.250.000
Modal Irma 11.250.000
Total Aset 83.750.000 Total Kewajiban & Modal 83.750.000

101
Pada bulan yang sama, seluruh aset dapat dijual seharga Rp42.500.000. Buatlah jurnal dan laporan
likuidasi!

Jawab:

Ref Debit Kredit


Tanggal Keterangan
Post (Rp) (Rp)
Des Kas 42.500.000
2014 Modal Kurnia 10.875.000
Modal Anggun 12.687.500
Modal Mona 7.250.000
Modal Irma 5.437.500
Aset lainnya 78.750.000
(Jurnal penjualan aset dan pembebanan rugi
penjualan)

Utang usaha 20.000.000


Kas 20.000.000
(Jurnal pembayaran utang usaha)

Modal Kurnia 11.625.000


Modal Anggun 6.062.500
Modal Mona 4.000.000
Modal Irma 5.812.500
Kas 27.500.000
(Jurnal pengembalian modal sekutu)

FIRMA Kami
Laporan Likuidasi
Desember 2014
(dalam ribuan Rupiah)
Aset Utang Modal
Keterangan Kas
Lain Usaha
Kurnia Anggun Mona Irma
Saldo sebelum likuidasi 5.000 78.750 20.000 22.500 18.750 11.250 11.250
Penjualan aset dan
pembebanan rugi penjualan 42.500 -78.750 - -10.875 -12.687,5 -7.250 -5.437,5
Saldo 47.500 - 20.000 11.625 6.062,5 4.000 5.812,5
Pembayaran utang usaha -20.000 - -20.000 - - - -
Saldo 27.500 - - 11.625 6.062,5 4.000 5.812,5
Pengembalian modal sekutu -27.500 - - -11.625 -6.062,5 -4.000 -5.812,5
Saldo - - - - - - -

102
Pilihan Berganda

1. Mana pernyataan yang benar mengenai Karakteristik utama Persekutuan:


a. Karakteristik Utama Persekutuan adalah Mutual Agency, Limited Life
b. Karakteristik Utama Persekutuan adalah Un Limited Liability, Interest In Partnership,
Participating In Partnership
c. Karakteristik Utama Persekutuan adalah Mutual Agency
d. Karakteristik Utama Persekutuan adalah Un Limited Liability, Interest In Partnership
e. Karakteristik Utama Persekutuan adalah Mutual Agency, Limited Life, Un Limited Liability,
Interest In Partnership, Participating In Partnership

2. Unsur pokok persekutuan, yaitu terdiri dari kecuali :


a. Gabungan atau asosiasi para sekutu
b. Pemilikan dan pengelolaan bersama,
c. Tidak perlu adanya kerja sama
d. Tujuan untuk memperoleh laba,
e. Semua jawaban benar

3. Yang termasuk dalam akte pendirian persekutuan adalah :


a. Nama lengkap, pekerjaan dan tempat tinggal semua sekutu, Nama persekutuan dan Tujuan
persekutuan (bidang usaha yang akan dijalankan persekutuan)
b. Nama-nama sekutu yang tidak diberi kuasa untuk menandatangani perjanjian atas nama
persekutuan (pembagian tugas kepada masing-masing sekutu)
c. Saat mulai dan berakhirnya persekutuan (kapan persekutuan dapat dikatakan bubar), Setoran
modal tiap-tiap sekutu serta perubahannya., Pembagian laba antara sekutu
d. Hal-hal dan klausula-klausula mengenai hak pihak ketiga terhadap sekutu.
e. Nama keluarga sekutu dan harta pribadi sekutu

4. Dibawah ini merupakan jurnal pembentukan persekutuan ARS (Alwi, Rozak dan Saman) yang
masing-masing menginvestasikan uangnya kepersekutuan Alwi sebesar Rp150.000.000, Rozak
sebesar Rp250.000.000, dan Saman sebesar Rp100.000.000 :
a. Mendebit modal Alwi sebesar Rp150.000.000, Rozak sebesar Rp250.000.000, dan Saman sebesar
Rp100.000.000 dan mengkredit kas sebesar Rp500.000.000
b. Mendebit modal Alwi sebesar Rp150.000.000 dan mengkredit kas sebesar Rp150.000.000
c. Mendebit modal Rozak sebesar Rp250.000.000, dan Saman sebesar Rp100.000.000 mengkredit
kas sebesar Rp350.000.000
d. Mendebit kas sebesar Rp500.000.000 dan mengkredit modal Alwi sebesar Rp150.000.000, Rozak
sebesar Rp250.000.000, dan Saman sebesar Rp100.000.000
e. Tidak ada jawaban yang benar

5. Berikut adalah jurnal untuk mencatat pembagian laba masing masing sekutu jika persekutuan
mengalami keuntungan (laba):
a. Mendebit ikhtisar laba rugi dan mengkredit modal
b. Mendebit modal dan mengkredit ikhtisar laba rugi
c. Mendebit Kas dan mengkredit modal
d. Mendebit Kas dan mengkredit ikhtisar laba rugi
e. Mendebit Kas dan mengkredit ikhtisar laba rugi dan modal

103
Soal Essay:
1. Jelaskan apa yag dimaksud dengan persekutuan ssesuai dengan Kitab Undang-undang Hukum Perdata
pasal 1618.
2. Jelaskan karakteristik, kelebihan dan kelemahan persekutuan.
3. Jelaskan cara pendirian persekutuan dan jelaskan apa saja yang harus ada dalam akte pendirian
4. Jelaskan bagaimana mencatat dalam jurnal untuk pendirian suatu persekutuan berikan contoh.
5. Jelaskan bagaimana suatu persekutuan dinyatakan bubar secara hukum (disolusi)

Soal Latihan_______________________________________________________________
1. Pada tanggal 5 September 2014 Radenmat, Masagus, Kiagus, dan Kemas sepakat mendirikan
persekutuan dengan nama persekutuan Ramakikem. Masing-masing menyetorkan uangnya sebesar:
Radenmat Rp250.000.000, Masagus Rp200.000.000, Kiagus Rp175.000.000, dan Kemas
Rp125.000.000 .
Diminta:
a. Buatlah jurnal yang harus dilakukan atas pembentukan persekutuan Ramakikem
b. Susunlah neraca pembukaan untuk persekutuan Ramakikem per 5 September 2014

2. Putra Wijaya, Qurniawan dan Rahmat sepakat untuk mendirikan persekutuan. Putra dan Qurniawan
masing-masing menyetorkan uang kas sebesar Rp50.000.000 dan Rp75.000.000, sedangkan
sebelumnya Rahmat telah memiliki sebuah usaha dengan posisi keuangan usaha pada tanggal 31
Desember 2014 seperti tampak pada Neraca Perusahaan Rahmat sebagai berikut.
Perusahaan Rahmat
Neraca
31 Desember 2014
Kas 25.000.000 Kewajiban 25.000.000
Persediaan 60.000.000 Modal, Rahmat 120.000.000
Peralatan 100.000.000
Akumulasi penyusutan peralatan (40.000.000)
Total Aset 145.000.000 Total Kewajiban dan Modal 145.000.000

Hasil penilaian kembali atas aset dan kewajiban usaha diketahui bahwa persediaan Rahmat dinyatakan
memiliki nilai Rp75.000.000, sedangkan peralatan memiliki nilai bersih setelah dikurangi penyusutan
sebesar Rp125.000.000.
Diminta:
a. Buatlah ayat jurnal untuk mencatat Modal Putra Wijaya, Qurniawan, dan Rahmat!
b. Susunlah Neraca Persekutuan Putra Wijaya, Qurniawan dan Rahmat!

3. Persekutuan yang dimiliki oleh Anisah, Budiarti, dan Dewi, yang didirikan pada awal tahun 2014, telah
mendapatkan laba untuk satu periode akuntansi 2014 sebesar Rp90.000.000. Modal masing-masing
dari sekutuini adalah Anisah Rp200.000.000, Budiarti Rp100.000.000, Citra Rp5.000.000, dan Dewi
Rp50.000.000. Total modal 355jt
Diminta:
Buatlah perhitungan pembagian laba dan jurnal yang diperlukan jika pembagian
a. Berdasarkan rasio modal masing-masing
b. Berdasarkan rasio sama besar Laba 22.500.00/sekutu
c. Berdasarkan perhitungan setelah dikurangi gaji dan bunga modal. Gaji Anisah
Rp2.000.000/bulan, Budiarti Rp1.500.000/bulan, dan bunga modal 10% diberikan atas saldo awal

104
modal masing-masing. Sisanya laba dibagi dengan kesepakatan 50% untuk Anisah, 30% untuk
Budiarti, sedangkan Citra dan Dewi masing-masing 10%.

4. Persekutuan Abadi sepakat untuk menerima sekutu baru yaitu Mahmud masuk dalam persekutuan
dengan cara:
a. Jika Mahmud membeli masing-masing ½ hak kepemilikan Kartono dan Leo (Modal Kartono
Rp110.000.000, dan Leo Rp90.000.000).

b. Jika Mahmud masuk persekutuan tersebut dengan menyetorkan uang sebesar Rp50.000.000, dan
hak kepemilikannya sebesar modal disetor.
Diminta:
Buatlah perhitungan hak kepemilikan masing-masing sekutu, dan jurnal untuk mencatat atas masuknya
Mahmud dalam persekutuan tersebut.

5. Soal ini masih terkait dengan soal nomor 4.


a. Jika masuknya Mahmud dengan jumlah setoran Rp50.000.000, dan diberi hak kepemilikan lebih
besar dari modal yang disetornya yaitu 25%. Kelebihan ini dicatat sebagai bonus yang diberikan
untuk Mahmud dengan cara mengurangi saldo modal (hak) sekutu lama. Jumlah pengurangan saldo
modal lama ini sesuai proporsi pembagian laba rugi (diasumsikam laba rugi dibagi berdasarkan
proporsi modal).
b. Jika masuknya Mahmud pada soal 5a. ini disepakati dengan cara tidak mengurangi saldo modal
sekutu lama, melaikan mengakui goodwill untuk Mahmud.
c. Jika masuknya Mahmud dengan setoran Rp50.000.000 diberi hak kepentingan sebesar 20%.
Kekurangan ini diakui sebagai bonus. Bonus ini diberikan kepada sekutu lama dan menambah saldo
modal mereka. Jumlah penambahan saldo modal sekutu lama ini sesuai proporsi pembagian laba
rugi (diasumsikan laba rugi dibagi berdasarkan proporsi modal).
d. Jika masuknya Mahmud pada soal e disepakati dengan cara tidak mengurangi saldo modal
Mahmud, melaikan mengakui goodwill untuk sekutu lama.

Diminta buatlah perhitungan hak kepemilikan masing-masing sekutu, dan jurnal untuk mencatat atas
masuknya Mahmud dalam persekutuan tersebut.

6. Firma Ampera dimiliki oleh Adam, Perdi, dan Rangga. Laba Rugi Firma Ampera ini dibagi dengan
perbandingan 40:30:30. Berikut Neraca Firma per tanggal 30 November 2014.

FIRMA AMPERA
NERACA
Per 30 November 2014
Aset Kewajiban dan Modal
Kas 22.500.000 Utang pajak 10.000.000
Aset lainnya 500.000.000 Utang usaha 150.000.000
Pinjaman pada Adam 12.000.000
Pinjaman pada Perdi 15.000.000
Modal, Adam 120.000.000
Modal, Perdi 92.500.000
105
Modal, Rangga 123.000.000
Total Aset 522.500.000 Total Kewajiban dan Modal 522.500.000

Jika pada tanggal 30 November 2014, seluruh anggota persekutuan sepakat untuk melikuidasi usaha,
aset dijual dengan harga berikut:
a. Rp350.000.000
b. Rp260.000.000
c. Rp225.000.000
Buatlah laporan likuidasi dan jurnal-jurnal yang dilakukan oleh Firma Ampera atas penjualan aset
dengan harga-harga tersebut!

Soal Komprehensif__________________________________________________________

Firma MMR dibentuk setelah uang kas dan asset lainnya disetorkan oleh Masayu Rp40.000.000;
Masagus Rp60.000.000; dan Radenmat Rp50.000.000. Ketiganya sepakat untuk membagi laba rugi
persekutuan sebesar saldo modal. Berikut ini beberapa transaksi selama periode 01 Agustus sd 31
Desember 2014

5 Agustus 2014 Membayar sewa gedung untuk satu tahun sebesar Rp15.000.000
3 September 2014 Membeli Peralatan sebesar Rp25.000.000, dengan membayar uang tunai sebesar
Rp5.000.000 sisanya dicicil. Peralatan ditaksir selama 10 tahun dan nilai sisa
Rp1.000.000 dan sudah mulai disusutkan
31 Desember 2014 Memproleh pendapatan sebesar Rp31.500.000 , beban yang dikeluarkan sampai
dengan akhir tahun sebesar Rp6.750.000 belum termasuk beban sewa, beban
penyusutan peraltan
Diminta :
a. Buatlah jurnal untuk mencatat setoran ketiga sekutu tersebut
b. Buatlah jurnal untuk mencatat beberapa transaksi yang ada
c. Susunlah laporan keuangan untuk Firma MMR pada akhir 31 Desember
d. Buatlah jurnal untuk mencatat pembagian laba jika laba dibagi berdasarkan modal, jika modal
dibagi berdasarkan persentase modal

106

Anda mungkin juga menyukai