Standar Kompetensi:
Mahasiswa dapat memahami pengertian, pembentukan, operasi persekutuan, pembubaran serta likuidasi
persekutuan.
Kompetensi Dasar:
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan pengertian dan karakteristik persekutuan
2. Menjelaskan pembentukan (pendirian) persekutuan
3. Menjelaskan kepentingan sekutu dalam modal dan rasio laba atau rugi
4. Menjelaskan pengertian dan prosedur pembubaran persekutuan
5. Melakukan pencatatan akuntansi untuk pembubaran dan likuidasi persekutuan
Secara umum Persekutuan dapat didefinisikan sebagai suatu gabungan atau asosiasi dari dua
individu atau lebih untuk memiliki dan menyelenggarakan suatu usaha secara bersama dengan tujuan
untuk memperoleh laba. Berdasarkan luasnya tanggung jawab para sekutunya, persekutuan dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu persekutuan firma (Fa), dan persekutuan komanditer (CV = Comanditair
Vennotschap). Berdasarkan Kitab Undang-undang Hukum Perdata pasal 1618 Pengertian persekutuan
yaitu: “Suatu perjanjian dengan mana dua orang atau lebih, mengikatkan diri untuk memasukkan sesuatu
ke dalam persekutuan dengan maksud untuk membagi keuntungan atau manfaat yang diperoleh
karenanya“.
Dalam persekutuan firma, semua sekutu ikut aktif mengelola persekutuan dan bertanggung jawab
penuh (tidak terbatas). Yang dimaksud dengan tanggung jawab penuh disini adalah bahwa tanggung
jawabnya tidak terbatas sebesar modal yang ditanam di persekutuan saja, melainkan dengan seluruh harta
pribadinya. Dalam persekutuan komanditer, tidak semua sekutu ikut aktif mengelola perusahaan.
Berdasarkan luasnya tanggung jawab dan ikut tidaknya di dalam pengelolaan perusahaan, maka para
sekutu persekutuan komanditer dapat digolongkan menjadi dua, yaitu sekutu aktif dan sekutu pasif.
Sekutu aktif atau sekutu kerja atau sekutu komplementer adalah sekutu yang ikut aktif mengelola
perusahaan. Sekutu ini bertanggung jawab penuh dengan seluruh harta pribadinya (tidak terbatas). Sekutu
pasif atau sekutu komanditer atau sekutu diam adalah sekutu yang tidak ikut mengelola perusahaan.
Sekutu ini bertanggung jawab terbatas sebesar modal yang di tanam di dalam persekutuan. Sekutu pasif
ini hanya menanam modal saja.
Firma dan persekutuan komanditer (CV) merupakan bagian dari perusahaan persekutuan. Firma
yaitu suatu bentuk persekutuan bisnis yang terdiri dari dua orang atau lebih dengan nama bersama yang
tanggung jawabnya terbagi rata tidak terbatas pada setiap pemiliknya. Untuk mendirikan sebuah firma
diperlukan sebuah akte resmi atau akte di bawah tangan yang memuat nama perusahaan, besarnya modal
masing-masing peserta, serta hal-hal lain yang sudah disetujui bersama. Tiap-tiap orang yang menjadi
anggota firma bertanggungjawab sepenuhnya terhadap seluruh utang kepada pihak ketiga.
Persekutuan termasuk di dalamnya Firma maupun CV memiliki kelebihan dibandingkan dengan bentuk
usaha lain, misalnya perseroan terbatas. Kelebihan persekutuan antara lain:
1. Prosedur pendirian relatif mudah
2. Kebutuhan modal dapat dipenuhi secara lebih mudah dibandingkan dengan perusahaan perseorangan
3. Setiap tindakan dapat dipertimbangkan dengan lebih baik.
4. Masing-masing sekutu bertanggungjawab penuh terhadap perusahaan
83
Kelemahan persekutuan secara umum, yaitu:
1. Utang-utang perusahaan ditanggung oleh kekayaan pribadi para anggota firma
2. Tanggungjawab dalam persekutuan dengan firma juga tidak terbatas
3. Pada persekutuan ini mungkin timbul perselisihan antar anggota
4. Berakhirnya persekutuan firma dapat terjadi karena berbagai alasan, yaitu:
a. Kematian diantara anggota sekutu
b. Di antara sekutu menarik diri
c. Dibubarkan oleh pihak berwenang
d. Jangka waktu persekutuan didirikan telah habis
Pendirian Persekutuan
Pendirian persekutuan tidak diwajibkan ada akte pendirian, tetapi untuk kenyamanan usaha rata-rata
perusahaan membuat akte pendirian. Isi dari akte pendirian adalah
1. Nama lengkap, pekerjaan dan tempat tinggal semua sekut
2. Nama persekutuan
3. Tujuan persekutuan (bidang usahayang akan dijalankan persekutuan)
4. Nama-nama sekutu yang tidak diberi kuasa untuk menandatangani perjanjian atas nama persekutuan
(pembagian tugas kepada masing-masing sekutu)
5. Saat mulai dan berakhirnya persekutuan (kapan persekutuan dapat dikatakan bubar)
6. Setoran modal tiap-tiap sekutu serta perubahannya.
7. Pembagian laba antara sekutu
8. Hal-hal dan klausula-klausula mengenai hak pihak ketiga terhadap sekutu.
Dalam bab ini akan dibahas akuntansi untuk persekutuan yang sederhana, untuk yang lebih kompleks
akan dibahas dalam akuntansi keuangan lanjutan. Akuntansi yang akan diuraikan dalam pengantar
akuntansi ini meliputi:
- Pengakuan pada saat pembentukan persekutuan
- Pencatatan pada saat pembagian laba
- Pencatatan pada saat likuidasi
Pada saat pendirian persekutuan, penyetoran aset dan kewajiban masing-masing sekutu harus
dinilai secara tepat untuk menentukan kontribusi modal masing-masing anggota sekutu terhadap modal
84
total persekutuan. Aset yang disetorkan pada persekutuan yang akan dibentuk harus dinilai sebesar nilai
wajarnya.
Contoh:
Adli, Muslim dan Rohim melakukan kesepakatan untuk membentuk suatu persekutuan dengan nama
Firma Sriwijaya pada tanggal 2 Januari 2015. Adli menyetorkan sejumlah uang sebesar
Rp200.000.000 dan Muslim menyerahkan sebidang tanah senilai Rp100.000.000, sedangkan Rohim
menyerahkan sebuah kendaraan yang senilai Rp150.000.000.
Jika di dalam pendirian suatu persekutuan terdapat salah satu sekutu yang telah memiliki usaha
perorangan maka aset dan kewajiban harus disepakati terlebih dahulu dalam penentuan porsi modal sekutu
tersebut, biasanya aset dan kewajiban dinilai berdasarkan nilai wajar.
Contoh:
Adli dan Rohim sepakat untuk membentuk persekutuan. Rohim menyetorkan uang kas sebesar
Rp40.000.000 sedangkan sebelumnya Adli telah memiliki sebuah usaha dengan posisi keuangan usaha
Adli tersebut pada tanggal 31 Desember 2014 seperti tampak pada neraca Perusahaan Adli
Perusahaan Adli
Neraca
31 Desember 2014
(dalam Rupiah)
Kas 10.000.000 Kewajiban 10.000.000
Persediaan 24.000.000 Modal Adli 50.000.000
Peralatan 30.000.000
Akum. penyusutan peralatan (4.000.000)
Total Aset 60.000.000 Total Kewajiban dan Modal 60.000.000
Hasil penilaian kembali atas aset dan kewajiban usaha Adli diketahui bahwa persediaan Adli
dinyatakan memiliki nilai Rp28.000.000, sedangkan Peralatan memiliki nilai bersih setelah dikurangi
penyusutan sebesar Rp32.000.000.
Jurnal untuk mencatat penyetoran modal oleh Adli dan Rohim kepada persekutuan pada tanggal 2
Januari 2015 adalah
Ref Debit Kredit
Tanggal Keterangan
Post (Rp) (Rp)
2015 2 Kas 50.000.000
Jan Persediaan 28.000.000
Peralatan 32.000.000
Kewajiban 10.000.000
Modal Adli 60.000.000
Modal Rohim 40.000.000
85
Persekutuan Adli dan Rohim
Neraca
Per 2 Januari 2015
Pembagian laba atau rugi atas usaha persekutuan merupakan hal penting untuk disepakati dalam
suatu perjanjian. Laba atau rugi ini dapat dibagi berdasarkan proporsi modal masing-masing sekutu, atau
dapat juga berdasarkan perbandingan lain (arbitrary) yang penting semua sekutu sepakat.
Pada umumnya, dasar dalam pembagian laba atau rugi dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
1. Berdasarkan rasio modal masing-masing sekutu
2. Berdasarkan rasio sama besar
3. Berdasarkan perhitungan setelah dikurangi gaji, bonus, bunga modal, yang kemudian dibagi
sesuai kesepakatan.
Jurnalnya:
Ref Debit Kredit
Tanggal Keterangan
Post (Rp) (Rp)
2014 31 Ikhtisar laba rugi 22.500.000
Des Modal Anggun 10.000.000
Modal Bagus 5.000.000
Modal Cantik 7.500.000
86
Contoh pembagian laba penjualan berdasarkan rasio sama besar:
Untuk soal yang sama, jika disepakati oleh masing-masing sekutu dengan menggunakan pembagian laba
rugi dengan rasio sama besar maka bagian untuk masing-masing sekutu adalah sebagai berikut:
Anggun Bagus Cantik Jumlah
Modal awal 100.000.000 50.000.000 75.000.000 225.000.000
Bagian laba (*) 7.500.000 7.500.000 7.500.000 22.500.000
Total modal akhir 107.500.000 57.500.000 82.500.000 247.500.000
(*) perhitungan bagian laba sebesar Rp22.500.000 dibagi kepada masing-masing sekutu sebesar
Rp7.500.000 (1/3 x 22.500.000)
Jurnalnya:
Ref Debit Kredit
Tanggal Keterangan
Post (Rp) (Rp)
2014 31 Ikhtisar Laba rugi-persekutuan 22.500.000
Des Modal Anggun 7.500.000
Modal Bagus 7.500.000
Modal Cantik 7.500.000
Contoh pembagian laba rugi berdasarkan perhitungan setelah dikurangi gaji dan bunga modal,
yang kemudian dibagi sesuai kesepakatan
Persekutuan Sriwijaya mendapatkan laba pada tahun 2014 sebesar Rp69.000.000. Perjanjian pembagian
laba disepakati setelah gaji dan bunga modal dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Anggun diberi gaji Rp1.000.000 dan Bagus Rp750.000 per bulan.
2. Bunga sebesar 12% diberikan atas saldo awal modal masing-masing sekutu
3. Sisa laba dibagi sama
Jurnal untuk menutup akun laba rugi pada modal masing-masing sekutu per 31 Desember 2014 seperti
berikut:
87
Jika Persekutuan Sriwijaya mengalami kerugian, maka jurnal untuk kerugian tersebut adalah
Ref Debit Kredit
Tanggal Keterangan
Post (Rp) (Rp)
Des 31 Modal Anggun xxx
2014 Modal Bagus xxx
Modal Cantik xxx
Ikhtisar laba rugi xxx
Pembubaran (Dissolution)
Suatu persekutuan akan dinyatakan bubar secara hukum (disolusi) jika:
1. Jangka waktu atau tujuan dibentuknya persekutuan tersebut telah tercapai,
2. Terdapat perubahan jumlah anggota persekutuan akibat masuk/keluarnya sekutu, dan
3. Meninggalnya anggota sekutu.
Dari ketiga kondisi tersebut secara hukum persekutuan dinyatakan bubar, namun secara operasional tetap
berjalan seperti biasa.
Modal sekutu baru yang masuk dalam persekutuan melalui penyetoran modal dapat diakui dan dicatat
sebesar jumlah setoran, lebih besar dari jumlah setoran, atau mungkin lebih kecil dari jumlah yang
88
disetorkan. Dalam hal pengakuan modal sekutu baru yang lebih besar atau lebih kecil dari setorannya
dapat mengakibatkan timbulnya goodwill atau bonus bagi salah satu pihak (sekutu baru atau sekutu lama).
Contoh:
Masuknya sekutu baru melalui penyetoran modal, Deni masuk dalam persekutuan dengan
menyetorkan kas sebesar Rp15.000.000 jika hak kepemilikan:
Perhitungan:
Setoran Deni = Rp15.000.000 dengan hak kepemilikan 25%
Jumlah modal persekutuan baru = Rp65.000.000
Hak kepemilikan Deni = 25% x Rp65.000.000= Rp16.250.000
Bonus untuk Deni Rp1.250.000 (Rp16.250.000 – Rp15.000.000)
89
Apabila masuknya Deni pada contoh di atas disepakati dengan cara tidak mengurangi saldo modal
sekutu lama melainkan mengakui goodwill untuk Deni.
Perhitungan:
Setoran Deni = Rp15.000.000 dengan hak kepemilikan 25%
Jumlah modal persekutuan lama = Rp50.000.000, dengan hak kepemilikan 75% (100%-25%)
Jumlah modal persekutuan baru = 100/75 x Rp50.000.000= Rp66.667.000
Hak kepemilikan Deni = 25% x Rp66.667.000= Rp16.667.000
Goodwill untuk Deni Rp1.667.000 (Rp16.667.000 – Rp15.000.000)
Perhitungan:
Setoran Deni = Rp15.000.000 dengan hak kepemilikan 20%
Jumlah modal persekutuan baru = Rp65.000.000
90
Pencatatan dalam persekutuan seperti berikut:
Ref Debit Kredit
Tanggal Keterangan
Post (Rp) (Rp)
Kas 15.000.000
Modal Deni 13.000.000
Modal Amir 1.200.000
Modal Budi 800.000
Jika masuknya Deni pada contoh tersebut disepakati dengan cara tidak mengurangi modal Deni,
tetapi diakui sebagai goodwill untuk sekutu lama.
Perhitungan:
Setoran Deni = Rp15.000.000 dengan hak kepemilikan 20%
Jumlah modal persekutuan baru = 100/20 x Rp15.000.000 = Rp75.000.000
Jumlah modal persekutuan baru (termasuk goodwill) Rp75.000.000
Jumlah modal persekutuan baru (tanpa goodwill) Rp65.000.000
Goodwill yang diakui untuk Amir dan Budi = Rp10.000.000
Likuidasi Persekutuan
Likuidasi adalah pembubaran atau berhentinya kegiatan operasional perusahaan secara
keseluruhan. Pembubaran ini mengakibatkan dilakukannya pengembalian hak atau kepentingan sekutu,
91
baik hak dalam pinjaman maupun hak dalam modal pada persekutuan. Pengembalian hak sekutu ini
dilakukan setelah pembayaran hak kreditur (utang persekutuan pada pihak luar). Proses likuidasi meliputi
tiga tahap, yaitu:
1. Proses mengubah harta kekayaan yang ada menjadi uang tunai (cash) yang disebut proses realisasi
2. Proses pembayaran kembali utang-utang kepada kreditur
3. Pembayaran kembali sisa modal kepada para anggota
Prosedur Likuidasi
Prosedur likuidasi ini dimulai dari perhitungan Laba Rugi operasional tahun berjalan dan
penutupan atau pemindahan Laba Rugi tersebut ke rekening modal para sekutu sesuai rasio Laba Rugi
yang disepakati sebelumnya. Prosedur selanjutnya adalah:
1. Semua aset non kas dijual (direalisasikan menjadi uang kas). Laba Rugi akibat penjualan aset dibagi/
dibebankan ke rekening modal sekutu berdasarkan rasio Laba Rugi yang disepakati.
2. Pembayaran kewajiban atau utang pada pihak ketiga/kreditur.
3. Bila pembebanan realisasi (poin 1) mengakibatkan saldo debit pada rekening modal sekutu, maka
saldo debit tersebut dikompensasikan (offset) dengan saldo pinjaman (pinjaman persekutuan pada
sekutu) pada sekutu tersebut. Jika tidak ada saldo pinjaman yang dapat dikompensasikan, maka
sekutu dimaksud harus menyetor kekurangan modalnya (atau dibuatkan daftar tambahan/ pendukung
jika sekutu belum/tidak dapat menyetor).
4. Hanya sekutu yang memiliki saldo kredit dalam rekening modalnya yang akan mendapatkan
pengembalian modal dari persekutuan.
Proses likuidasi ini dapat dilakukan dalam satu kali tahapan. Hal ini terjadi jika aset persekutuan
dapat langsung direalisasikan menjadi uang kas, tanpa perlu menunggu waktu yang lama atau terjadinya
penundaan penjualan sebagian aset karena sesuatu dan lain hal. Namun demikian, seringkali tak mudah
untuk menjual aset tertentu (seperti kendaraan, bangunan dan tanah) secara cepat dan sekaligus. Oleh
karena itu, proses realisasi akan terjadi secara bertahap sesuai tahapan penjualan yang terjadi. Proses
berikutnya pembayaran kewajiban/utang pada kreditur/pihak ketiga serta pengembalian modal kepada
para sekutu juga melalui beberapa tahapan. Bab ini hanya membahas proses likuidasi secara langsung atau
sekaligus, sedangkan likuidasi bertahap akan dibahas pada mata kuliah akuntansi keuangan lanjutan.
Contoh:
Firma ABCD dimiliki oleh Ahmad, Birman, Cholik, dan Dani. Laba rugi firma dibagi dengan
perbandingan 30:30:20:20. Berikut Neraca firma per tanggal 30 Juni 2014.
FIRMA ABCD
NERACA
Per 30 Juni 2014
92
Bila pada tanggal di atas, seluruh anggota persekutuan sepakat untuk melikuidasi usaha, aset dijual dengan
harga berikut:
1. Rp140.000.000
2. Rp105.000.000
3. Rp90.000.000
Perhitungan:
1. Bila Aset dapat dijual dengan harga Rp140.000.000
Laporan likuidasi seperti terlihat pada halaman berikutnya.
Jurnal Firma ABCD:
93
2. Bila Aset dapat dijual dengan harga Rp105.000.000
Laporan likuidasi seperti terlihat pada halaman berikutnya.
94
3. Bila Aset dapat dijual dengan harga Rp90.000.000
Laporan likuidasi seperti terlihat pada halaman berikutnya.
95
1. Bila aset dapat dijual dengan harga Rp140.000.000
FIRMA ABCD
Laporan Likuidasi
96
3. Bila aset dapat dijual dengan harga Rp90.000.000
FIRMA ABCD
Laporan Likuidasi
97
Perhitungan Pembayaran pada Sekutu
Modal
A B C D
Saldo sebelum pembayaran 12.000.000 3.500.000 1.000.000 (3.000.000)
Saldo pinjaman --- 4.000.000 --- ---
Saldo hak/kewajiban 12.000.000 7.500.000 1.000.000 (3.000.000)
Jika Dani tidak solven (1.125.000) (1.125.000) (750.000) 3.000.000
Saldo 10.875.000 6.375.000 250.000 ---
Pembayaran pada sekutu:
- Pembayaran pinjaman --- 4.000.000 --- ---
- Pembayaran modal (10.875.000) 2.375.000 250.000 ---
-- --- --- ---
Rangkuman
Ada berbagai bentuk usaha yang ada di Indonesia dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Salah satu bentuk usaha tersebut adalah persekutuan. Persekutuan adalah gabungan dua orang atau lebih
yang menjalankan usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tiga jenis persekutuan yaitu
persekutuan perdata, firma, dan persekutuan terbatas. Salah satu karakteristik utama dari persekutuan
adalah mudah dalam pendiriannya. Untuk sebuah persekutuan yang sederhana, ketika sebuah kesepakatan
terjadi antara dua individu atau lebih, maka persekutuan sudah dapat terbentuk. Namun, umumnya
persekutuan dibentuk atas dasar perikatan formal melalui perjanjian tertulis untuk menghindari hal-hal
yang tidak diinginkan dikemudian hari.
Persekutuan umumnya memiliki karakteristik: 1) umur terbatas; 2) merupakan usaha bersama
(mutual agency); 3) memiliki tanggung jawab tidak terbatas (unlimited liability); 4) anggota sekutu
memiliki hak/bagian dalam persekutuan. Dasar dalam pembagian laba atau rugi dapat dilakukan dengan
cara: 1) berdasarkan rasio modal masing-masing sekutu; 2) berdasarkan rasio sama besar; 3) berdasarkan
perhitungan setelah dikurangi gaji, bonus, bunga modal, yang kemudian dibagi sesuai kesepakatan.
Dalam persekutuan dikenal 2 (dua) jenis pembubaran yaitu disolusi dan likuidasi. Disolusi yaitu
pembubaran secara hukum (sementara) namun operasional tetap berjalan, untuk kemudian secara hukum
dibentuk persekutuan baru. Pembubaran jenis ini umumnya terjadi ketika persekutuan mengubah
kesepakatan lama dengan perjanjian baru, menerima sekutu baru, atau adanya salah satu sekutu yang
mengundurkan diri atau meninggal. Likuidasi adalah pembubaran baik secara hukum maupun operasional
perusahaan dihentikan.
Istilah Penting
Bonus: pengakuan adanya kelebihan hak kepemilikan dibandingkan jumlah modal yang
disetorkan/dimiliki, namun kelebihan ini diperoleh melalui pengurangan hak kepemilikan/jumlah modal
pemilik lain.
Bunga modal (investment allowance): bunga yang diberikan kepada pemilik/penanam modal dalam
persekutuan, bunga modal ini diperhitungkan dalam pembagian laba rugi usaha.
Goodwill: pengakuan adanya kelebihan hak kepemilikan dibandingkan jumlah modal yang
disetorkan/dimiliki tanpa mengurangi jumlah modal pemilik lain.
98
Hak kepemilikan (interest): hak milik yang dipunyai sekutu dalam persekutuan, umumnya ditunjukkan
oleh jumlah modal yang ditanamkan oleh sekutu tersebut. Namun dalam kasus tertentu (adanya
bonus/goodwill) hak milik sekutu dapat lebih besar/kecil dibanding modal yang ditanamkan.
Likuidasi (liquidation): penghentian kegiatan usaha dan penutupan perusahaan, atau bubarnya suatu
perusahaan baik secara operasional maupun secara hukum.
Pembubaran (dissolution): pembubaran perusahaan secara hukum namun operasional usaha tetap
berlangsung.
Perbandingan pembagian laba atau rugi (profit or loss sharing ratio): ketentuan tentang perbandingan
pembagian laba atau rugi bagi masing-masing sekutu dalam persekutuan.
Soal Jawab
1. Saldo modal persekutuan Eddy dan Achmad pada tanggal 31 Desember berturut-turut Rp50.000.000
dan Rp25.000.000. Zahir sepakat bergabung dalam persekutuan tersebut dengan membeli masing-
masing 1/5 kepentingan Eddy dan Achmad dengan membayar sebesar Rp20.000.000. Hitung modal
masing-masing sekutu setelah masuknya Zahir dan buat jurnalnya!
Jawab:
Jurnal
2. Tanggal 5 Januari 2015 Rimbun dan Ratna sepakat menerima Ratih sebagai anggota sekutu baru Ratih
menginvestasikan modal sebesar Rp25.000.000 dengan hak kepentingan sebesar 25%. Sebelum Ratih
masuk saldo modal Rimbun dan Ratna masing-masing sebesar Rp60.000.000 dan Rp40.000.000. Laba
rugi dibagi berdasarkan saldo modal masing-masing. Buatlah jurnal masuknya Ratih dalam
persekutuan!
99
Jawab:
Jurnal
Atau
Kas 25.000.000
Goodwill (**) 6.250.000
Modal Ratih 31.250.000
Dalam hal para sekutu sepakat untuk tidak mengurangi modal sekutu lama (Rimbun dan Ratna), maka
kenaikan modal Ratih di atas setorannya dapat diakui sebagai goodwill.
Modal persekutuan baru = Modal persekutuan lama + Setoran Ratih 125.000.000
*) Perhitungan
Sebelum masuknya Ratih Setelah masuknya Ratih
Sekutu
Saldo Modal % Hak Saldo Modal % Hak
Rimbun Rp 60.000.000 60% Rp 56.250.000 45%
Ratna 40.000.000 40% 37.500.000 30%
Ratih --- --- 31.250.000 25%
Total Rp 100.000.000 100% Rp 125.000.000 100%
3. Sehubungan dengan soal nomor 2, buat jurnal dan sertakan perhitungannya jika hak kepentingan Ratih
diakui hanya 20%!
Jawab:
Jurnal
100
Perhitungan
Modal persekutuan baru = Modal persekutuan lama + Setoran Ratih 125.000.000
4. Masih berhubungan dengan soal nomor 2, jika diasumsikan laba yang diperoleh persekutuan selama
satu periode (1 tahun) setelah masuknya Ratih sebesar Rp25.000.000, dengan pembagian laba rugi
sesuai rasio modal. Disepakati pula bahwa untuk masing-masing sekutu diberikan bunga modal per
tahun sebesar 10%. Hitung dan buat jurnal pembagian laba rugi!
Jawab:
Jurnal
Perhitungan
5. Kurnia, Anggun, Mona dan Irma adalah anggota Firma Kami yang membagi laba atau rugi dengan
perbandingan 30%:35%:20%:15%. Pada Desember 2014, posisi keuangan persekutuan sesaat sebelum
dilikuidasi adalah seperti berikut.
Firma Kami
Neraca
Per 28 Desember 2014
(dalam Rupiah)
Kas 5.000.000 Utang usaha 20.000.000
Aset Lainnya 78.750.000 Modal Kurnia 22.500.000
Modal Anggun 18.750.000
Modal Mona 11.250.000
Modal Irma 11.250.000
Total Aset 83.750.000 Total Kewajiban & Modal 83.750.000
101
Pada bulan yang sama, seluruh aset dapat dijual seharga Rp42.500.000. Buatlah jurnal dan laporan
likuidasi!
Jawab:
FIRMA Kami
Laporan Likuidasi
Desember 2014
(dalam ribuan Rupiah)
Aset Utang Modal
Keterangan Kas
Lain Usaha
Kurnia Anggun Mona Irma
Saldo sebelum likuidasi 5.000 78.750 20.000 22.500 18.750 11.250 11.250
Penjualan aset dan
pembebanan rugi penjualan 42.500 -78.750 - -10.875 -12.687,5 -7.250 -5.437,5
Saldo 47.500 - 20.000 11.625 6.062,5 4.000 5.812,5
Pembayaran utang usaha -20.000 - -20.000 - - - -
Saldo 27.500 - - 11.625 6.062,5 4.000 5.812,5
Pengembalian modal sekutu -27.500 - - -11.625 -6.062,5 -4.000 -5.812,5
Saldo - - - - - - -
102
Pilihan Berganda
4. Dibawah ini merupakan jurnal pembentukan persekutuan ARS (Alwi, Rozak dan Saman) yang
masing-masing menginvestasikan uangnya kepersekutuan Alwi sebesar Rp150.000.000, Rozak
sebesar Rp250.000.000, dan Saman sebesar Rp100.000.000 :
a. Mendebit modal Alwi sebesar Rp150.000.000, Rozak sebesar Rp250.000.000, dan Saman sebesar
Rp100.000.000 dan mengkredit kas sebesar Rp500.000.000
b. Mendebit modal Alwi sebesar Rp150.000.000 dan mengkredit kas sebesar Rp150.000.000
c. Mendebit modal Rozak sebesar Rp250.000.000, dan Saman sebesar Rp100.000.000 mengkredit
kas sebesar Rp350.000.000
d. Mendebit kas sebesar Rp500.000.000 dan mengkredit modal Alwi sebesar Rp150.000.000, Rozak
sebesar Rp250.000.000, dan Saman sebesar Rp100.000.000
e. Tidak ada jawaban yang benar
5. Berikut adalah jurnal untuk mencatat pembagian laba masing masing sekutu jika persekutuan
mengalami keuntungan (laba):
a. Mendebit ikhtisar laba rugi dan mengkredit modal
b. Mendebit modal dan mengkredit ikhtisar laba rugi
c. Mendebit Kas dan mengkredit modal
d. Mendebit Kas dan mengkredit ikhtisar laba rugi
e. Mendebit Kas dan mengkredit ikhtisar laba rugi dan modal
103
Soal Essay:
1. Jelaskan apa yag dimaksud dengan persekutuan ssesuai dengan Kitab Undang-undang Hukum Perdata
pasal 1618.
2. Jelaskan karakteristik, kelebihan dan kelemahan persekutuan.
3. Jelaskan cara pendirian persekutuan dan jelaskan apa saja yang harus ada dalam akte pendirian
4. Jelaskan bagaimana mencatat dalam jurnal untuk pendirian suatu persekutuan berikan contoh.
5. Jelaskan bagaimana suatu persekutuan dinyatakan bubar secara hukum (disolusi)
Soal Latihan_______________________________________________________________
1. Pada tanggal 5 September 2014 Radenmat, Masagus, Kiagus, dan Kemas sepakat mendirikan
persekutuan dengan nama persekutuan Ramakikem. Masing-masing menyetorkan uangnya sebesar:
Radenmat Rp250.000.000, Masagus Rp200.000.000, Kiagus Rp175.000.000, dan Kemas
Rp125.000.000 .
Diminta:
a. Buatlah jurnal yang harus dilakukan atas pembentukan persekutuan Ramakikem
b. Susunlah neraca pembukaan untuk persekutuan Ramakikem per 5 September 2014
2. Putra Wijaya, Qurniawan dan Rahmat sepakat untuk mendirikan persekutuan. Putra dan Qurniawan
masing-masing menyetorkan uang kas sebesar Rp50.000.000 dan Rp75.000.000, sedangkan
sebelumnya Rahmat telah memiliki sebuah usaha dengan posisi keuangan usaha pada tanggal 31
Desember 2014 seperti tampak pada Neraca Perusahaan Rahmat sebagai berikut.
Perusahaan Rahmat
Neraca
31 Desember 2014
Kas 25.000.000 Kewajiban 25.000.000
Persediaan 60.000.000 Modal, Rahmat 120.000.000
Peralatan 100.000.000
Akumulasi penyusutan peralatan (40.000.000)
Total Aset 145.000.000 Total Kewajiban dan Modal 145.000.000
Hasil penilaian kembali atas aset dan kewajiban usaha diketahui bahwa persediaan Rahmat dinyatakan
memiliki nilai Rp75.000.000, sedangkan peralatan memiliki nilai bersih setelah dikurangi penyusutan
sebesar Rp125.000.000.
Diminta:
a. Buatlah ayat jurnal untuk mencatat Modal Putra Wijaya, Qurniawan, dan Rahmat!
b. Susunlah Neraca Persekutuan Putra Wijaya, Qurniawan dan Rahmat!
3. Persekutuan yang dimiliki oleh Anisah, Budiarti, dan Dewi, yang didirikan pada awal tahun 2014, telah
mendapatkan laba untuk satu periode akuntansi 2014 sebesar Rp90.000.000. Modal masing-masing
dari sekutuini adalah Anisah Rp200.000.000, Budiarti Rp100.000.000, Citra Rp5.000.000, dan Dewi
Rp50.000.000. Total modal 355jt
Diminta:
Buatlah perhitungan pembagian laba dan jurnal yang diperlukan jika pembagian
a. Berdasarkan rasio modal masing-masing
b. Berdasarkan rasio sama besar Laba 22.500.00/sekutu
c. Berdasarkan perhitungan setelah dikurangi gaji dan bunga modal. Gaji Anisah
Rp2.000.000/bulan, Budiarti Rp1.500.000/bulan, dan bunga modal 10% diberikan atas saldo awal
104
modal masing-masing. Sisanya laba dibagi dengan kesepakatan 50% untuk Anisah, 30% untuk
Budiarti, sedangkan Citra dan Dewi masing-masing 10%.
4. Persekutuan Abadi sepakat untuk menerima sekutu baru yaitu Mahmud masuk dalam persekutuan
dengan cara:
a. Jika Mahmud membeli masing-masing ½ hak kepemilikan Kartono dan Leo (Modal Kartono
Rp110.000.000, dan Leo Rp90.000.000).
b. Jika Mahmud masuk persekutuan tersebut dengan menyetorkan uang sebesar Rp50.000.000, dan
hak kepemilikannya sebesar modal disetor.
Diminta:
Buatlah perhitungan hak kepemilikan masing-masing sekutu, dan jurnal untuk mencatat atas masuknya
Mahmud dalam persekutuan tersebut.
Diminta buatlah perhitungan hak kepemilikan masing-masing sekutu, dan jurnal untuk mencatat atas
masuknya Mahmud dalam persekutuan tersebut.
6. Firma Ampera dimiliki oleh Adam, Perdi, dan Rangga. Laba Rugi Firma Ampera ini dibagi dengan
perbandingan 40:30:30. Berikut Neraca Firma per tanggal 30 November 2014.
FIRMA AMPERA
NERACA
Per 30 November 2014
Aset Kewajiban dan Modal
Kas 22.500.000 Utang pajak 10.000.000
Aset lainnya 500.000.000 Utang usaha 150.000.000
Pinjaman pada Adam 12.000.000
Pinjaman pada Perdi 15.000.000
Modal, Adam 120.000.000
Modal, Perdi 92.500.000
105
Modal, Rangga 123.000.000
Total Aset 522.500.000 Total Kewajiban dan Modal 522.500.000
Jika pada tanggal 30 November 2014, seluruh anggota persekutuan sepakat untuk melikuidasi usaha,
aset dijual dengan harga berikut:
a. Rp350.000.000
b. Rp260.000.000
c. Rp225.000.000
Buatlah laporan likuidasi dan jurnal-jurnal yang dilakukan oleh Firma Ampera atas penjualan aset
dengan harga-harga tersebut!
Soal Komprehensif__________________________________________________________
Firma MMR dibentuk setelah uang kas dan asset lainnya disetorkan oleh Masayu Rp40.000.000;
Masagus Rp60.000.000; dan Radenmat Rp50.000.000. Ketiganya sepakat untuk membagi laba rugi
persekutuan sebesar saldo modal. Berikut ini beberapa transaksi selama periode 01 Agustus sd 31
Desember 2014
5 Agustus 2014 Membayar sewa gedung untuk satu tahun sebesar Rp15.000.000
3 September 2014 Membeli Peralatan sebesar Rp25.000.000, dengan membayar uang tunai sebesar
Rp5.000.000 sisanya dicicil. Peralatan ditaksir selama 10 tahun dan nilai sisa
Rp1.000.000 dan sudah mulai disusutkan
31 Desember 2014 Memproleh pendapatan sebesar Rp31.500.000 , beban yang dikeluarkan sampai
dengan akhir tahun sebesar Rp6.750.000 belum termasuk beban sewa, beban
penyusutan peraltan
Diminta :
a. Buatlah jurnal untuk mencatat setoran ketiga sekutu tersebut
b. Buatlah jurnal untuk mencatat beberapa transaksi yang ada
c. Susunlah laporan keuangan untuk Firma MMR pada akhir 31 Desember
d. Buatlah jurnal untuk mencatat pembagian laba jika laba dibagi berdasarkan modal, jika modal
dibagi berdasarkan persentase modal
106