Anda di halaman 1dari 5

Mata Kuliah : Statistik Ekonomi

Dosen Pengampu : Dr. Shelly Febriana Kartasari, SE.M.Si.Ak.CSRA

Nama : Aisyah Azzahra

NIM : 01031382126144

Kelas : A Akt. ( Palembang)

RESUME BAB I

PENGERTIAN STATISTIKA

Definisi Statistika

 Statistika → sebuah ilmu yang mempelajari bagaimana cara merencanakan,


mengumpulkan, menganalisis, lalu menginterpretasikan, dan akhirnya mempresentasikan
data agar menjadi informasi yang membantu untuk mengambil keputusan atau
kesimpulan yang efektiif.
 Statistik → Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), statistik adalah angka-
angka atau catatan yang dikumpulkan, dikelompokkan, dan ditabulasi sehingga
didapatkan informasi berkaitan dengan masalah tertentu.

Jenis-jenis Statistika
 Statistika Deskriptif : Statistika deskriptif merupakan proses kategorisasi dan
pendeskripsian informasi. Informasi tersebut biasa ditampilkan dalam bentuk grafik atau
dalam bentuk nilai rata-rata, persentase dan lain-lain.
 Statistika Induktif : Statistika Induktif merupakan proses analisis pada data yang
diperoleh dari proses sampling dan digunakan untuk membuat pendugaan populasi di
mana sampel diambil. Proses ini berkaitan erat dengan proses pendugaan estimasi
terhadap parameter. Kegiatan statistika induktif meliputi → pengujian hipotesis, estimasi
dan mengambil keputusan. Ruang lingkup statistika inferensial meliputi analisis korelasi,
regresi, analisis varians, kovarians dan uji statistik lainnya.

Pengguna Statistika

1. Manajemen

o Penentuan struktur gaji, pesangon dan tunjangan karyawan.


o Penentuan jumlah persediaan barang, barang dalam proses, dan barang jadi.
o Evaluasi produktivitas karyawan dan kinerja perusahaan.

2. Akuntansi

o Penentusn standar audit barang dan jasa.


o Penentuan depresiasi dan apresiasi barang dan jasa.
o Analisis rasio keuangan perusahaan.
3. Pemasaran

o Penelitian dan pengembangan produk.


o Analisis potensi pasar, segmentasi pasar dan diskriminasi pasar.
o Ramalan penjualan dan efektivitaas kegiatan promosi.

4. Keuangan

o Potensi peluang kenaikan dan penurunan harga saham, suku bunga dan reksadana.
o Tingkat pengembalian investasi beberapa sektor ekonomi.
o Analisis pertumbuhan laba dan cadangan usaha.
o Analisis resiko setiap usaha.

5. Ekonomi Pembangunan

o Analisis pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan suku bunga.


o Pertumbuhan penduduk dan tingkat pengangguran serta kemiskinan.
o Indeks harga konsumen dan perdagangan besar.

6. Agribisnis

o Analisis produksi tanaman, ternak, ikan dan kehutanan.


o Kelaykan usha dan skala ekonomi.
o Manajemen produksi agribisnis.
o Analisis ekspor dan impor produk pertanian.

Jenis-jenis Data

1. Kualitatif → yaitu data yang disajikan dalam bentuk verbal (lisan/kata) bukan dalam
bentuk angka (interpretasi).
2. Kuantitatif → yaitu jenis data yang dapat diukur atau dihitung secara langsung, yang
berupa informasi atau penjelasan yang dinyatakan dengan bilangan atau berbentuk
angka. Data Kuantitatif dibedakan menjadi data diskrit dan kontinu.
Data Diskrit : Nilai kemungkinanannya adalah nilai berhingga atau
terbilang. Contoh: Jumlah telur yang dihasilkan oleh ayam petelur.
Data Kontinu : Nilai kemungkinanannya sangat banyak (tak terbilang),
merupakan hasil dari skala kontinu tertentu tanpa ada jeda atau interupsi.
Contoh: selama sekian waktu tertentu, sapi menghasilkan susu dengan jumlah
yang bervariasi antara 0 - 5 gallon. Mungkin jika sapi menghasilkan 2,3567
gallon karena bukan merupakan data diskrit (tepat sejumlah 1, 2, atau 3 (gallon).

Sumber Data Statistika

 Primer → jenis data yang dikumpulkan secara langsung dari sumber utamanya
seperti melalui wawancara, survei, eksperimen, dan sebagainya. Bisasanya menggunakan
kuesioner.
 Skunder → jenis data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada. Data
sekunder bisa dikumpulkan melalui berbagai sumber seperti buku, situs, atau dokumen
pemerintah yang sudah di publikasi.

Skala Pengukuran Statistika → untuk mengukur variabel (topik,bahasan) yang akan diukur.

1. Skala Nominal : Merupakan skala pengukuran paling sederhana atau tingkatannya


paling rendah di dalam suatu penelitian. Skala ini hanya digunakan untuk
memberikan kategori/label saja. Contoh : Pria = 1, wanita = 2, waria = 3.
2. Skala Ordinal : Merupakan skala pengukuran yang sudah menyatakan peringkat
antar tingkatan. Jarak atau interval antar tingkatan juga tidak harus sama. Skala ordinal
ini memiliki tingkatan yang lebih tinggi daripada skala nominal, karena skala ini tidak
hanya menunjukkan kategori saja tetapi juga menunjukkan peringkat. Contoh : Ranking
1, 2, dan 3. Ranking 1 menunjukan lebih tinggi dari rangking 2 dan 3.
3. Skala Interval : Merupakan skala pengukuran yang bisas digunakan untuk
menyatakan peringkat untuk antar tingkatan. Jarak atau interval antar tingkatan pun
sudah jelas, hanya saja tidak memiliki nilai 0 (nol) mutlak. Contoh : 1. Saham sangat
propesktif dengan harga saham Rp. 736- 878. 2. Saham prospektif 59 –735.
4. Skala Rasio : Merupakan skala pengukuran yang ditujukan pada hasil pengukuran
yang bisa dibedakan, diurutkan, memiliki jarak tertentu, dan bisa dibandingkan.
Skala rasio merupakan tingkatan skala paling tinggi dan paling lengkap dibanding
skala-skala lainnya. Contoh : Bunga BCA 7% dan bunga Mandiri 14%, maka bunga
Mandiri 2 kali bunga BCA.

Anda mungkin juga menyukai