MODUL-SESI-2
BAB - I
Disusun oleh:
a. Metode Bonus
Berdasarkan metode bonus, dapat dihitung bahwa total
investasi dalam persekutuan adalah sebesar Rp510.000.000
(Rp260.000.000 + Rp250.000.000). Karena berdasarkan
kesepakatan bahwa masing-masing sekutu akan memiliki
kepemilikan dengan persentase yang sama maka modal masing -
masing sekutu haruslah tercatat pada jumlah yang sama juga.
Jadi, masing-masing sekutu akan memiliki jumlah modal awal
sebesar Rp255.000.000. Modal Joko berkurang sebesar Rp5 juta,
dan modal Dadang bertambah sebesar Rp5 juta. Jurnal untuk
mencatat transaksi ini sebagai berikut. :
b. Metode Goodwill
Bila menggunakan pendekatan goodwill, untuk menghitung
nilai goodwill menggunakan nilai total persekutuan berdasarkan
kepemilikan modal yang lebih besar, dalam contoh ini adalah
modalnya Joko. Total nilai persekutuan adalah sebesar
Rp520.000.000 (Rp260.000.000÷50%) sehingga untuk menciptakan
jumlah modal yang sama, yaitu Rp260 juta maka akan dicatat
goodwill sebesar Rp10 juta sebagai penambah modal Dadang.
Jurnal untuk mencatat transaksi ini sebagai berikut.
Goodwill 10.000.000
Modal Dadang 10.000.000
D. OPERASI PERSEKUTUAN
Operasi persekutuan pada umumnya sama dengan operasi
dari organisasi bisnis lainnya. Untuk biaya yang sifatnya pribadi
dari seorang sekutu, harus dipisahkan dengan biaya yang
dikeluarkan untuk biaya operasi persekutuan. Bila ada sekutu yang
melakukan pembayaran biaya yang sifatnya untuk kepentingan
pribadi dengan menggunakan aset persekutuan maka pembayaran
ini akan dibebankan kepada akun modal dari sekutu yang
bersangkutan.
Sebagai contoh, pada tahun 2010 Clara dan Pipit setuju
untuk membentuk persekutuan, dan sepakat menjalankannya
dengan rasio pembagian laba sebesar 70:30. Data yang berkaitan
dengan persekutuan sebagai berikut.
1. Laba persekutuan tahun 2010 Rp 100 juta
2. Modal Clara, 1 Januari 2010 150 juta
3. Tambahan investasi Clara tahun 2010 10 juta
4. Prive Clara 20 juta
5. Modal Pipit 1 Januari 2010 100 juta
6. Pengambilan Pipit 20 juta
7. Penarikan Modal (withdrawals) Pipit 2010 5 juta
Dari jurnal di atas maka saldo modal Tari adalah sebesar Rp90 juta
dan saldo modal Arif sebesar Rp110 juta. Selanjutnya, bila Tari dan Arif
memutuskan untuk mentransfer jumlah modal yang sama kepada Udin maka
jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah:
2. Pendekatan Bonus
Bila persekutuan memutuskan untuk tidak melakukan revaluasi
terhadap aset baru sekutu maka nilai total aset persekutuan tetap sebesar
Rp180 juta. Kemudian, diputuskan untuk mentransfer jumlah modal yang
sama dari sekutu baru ke sekutu lama maka jurnal untuk mencatat transaksi
ini adalah:
Kasus 1
Berdasarkan penilaian sekutu yang lain, nilai aset persekutuan mengalami
kurang nilai (undervalued) sehingga pembayaran modal kepada Endu tidak
didasarkan pada nilai buku modalnya. Berdasarkan revaluasi, Endu akan
dibayarkan modalnya sebesar Rp140 juta. Dari perhitungan kembali tersebut,
terjadi kelebihan pembayaran modal kepada Endu sebesar Rp30 juta
dibandingkan dengan nilai buku modalnya. Untuk pencatatannya, ada tiga
metode yang dapat digunakan, yaitu
Metode bonus
Berdasarkan metode bonus, pencatatan transaksi ini adalah
Kasus II
Menggunakan contoh di atas, pembayaran yang akan dilakukan
kepada Endu adalah sebesar Rp90 juta. Sekutu lainnya sepakat bahwa aset
persekutuan dianggap memiliki nilai wajar di bawah nilai bukunya. Aset
Metode bonus
Alternatif pencatatan untuk kasus kedua ini adalah dengan
mencatatkan bonus kepada sekutu yang lain berdasarkan kesepakatan
pembagian laba rugi. Jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah:
Alfredson, Keith., Ken L., Ruth P., Janice L., Kerry C., Victoria W., dan Matt
D. 2009. Applying International Financial Reporting Standards. 2th
Edition. John Wiley & Sons Australia.
Beams. Floyd A., Joseph H. Anthony., Bruce Bettinghaus., dan Kenneth A.
Smith. 2012. Advanced Accounting. 11th Edition. Pearson Education.
New Jersey