Anda di halaman 1dari 20

BAB III

PERUBAHAN PEMILIKAN PERSEKUTUAN

PEMBUBARAN PERSEKUTUAN

Pembubaran persekutuan tidak selalu berarti berhentinya usaha persekutuan, tetapi dapat juga berupa
berakhirnya hak dan kekuasaan dari anggota seperti tersebut dalam isi perjanjian persekutuan
(disolution). Sedangkan pembubaran persekutuan yang diikuti dengan berhentinya usaha atau
bubarnya perusahaan disebut dengan likuidasi (liquidation).

MASUKNYA SEKUTU BARU DALAM PERSEKUTUAN

Sekutu Baru Membeli Hak Sekutu Lama

Apabila masuknya sekutu baru dalam persekutuan dilakukan dengan membeli hak sekutu lama, maka
persekutuan hanya akan mencatat perpindahan modal dari sekutu lama ke sukutu baru tanpa melihat
atau menghitung selisih antara jumlah kas yang dibayar dengan modal yang dibeli.

a. Membeli Sebagian Hak Sekutu Lama

Masuknya sekutu baru hanya berpengaruh pada modal dan hak atas laba/rugi sekutu yang modal
modalnya dibeli, sedangkan modal dan hak laba/rugi sekutu yang lain tetap, tidak terpengaruh.

Contoh 1, Kasus 3.a.


Persekutuan “COBRA dengan anggota Candra; Oneng; dan Basri pada akhir tahun 2004,
mempunyai saldo modal dan pembagian laba rugi sebagai berikut:

Saldo Modal
Sekutu (Rp.) L/R
Candra 75,000,000 30%
Oneng 75,000,000 30%
Basri 80,000,000 40%
Jumlah 230,000,000 100%

Pada tanggal 2 Januari 2018, nona Ari bermaksud menjadi anggota persekutuan dengan membeli hak
Oneng sebesar 40% baik hak modal maupun hak atas laba-rugi, dengan membayar kas sebesar
Rp.28.000.000,00.

Modal Ari diakui sebesar 40% dari modal Oneng, atau sebesar Rp.30.000.000
Besarnya hak Ari atas laba-rugi adalah sebear 40% dari hak Oneng, yaitu 40%x30%= 12%

Jurnal untuk mencatat masuknya Ari adalah:


Selisih antara jumlah kas yang diterima dengan modal yang Oneng tidak dicatat oleh persekutuan.
Selisih tersebut akan diakui rugi oleh Oneng, akan tetapi tidak berpengaruh terhadap laba-rugi
persekutuan.

Dengan demikian maka modal Oneng akan berkurang sebesar Rp.30.000.000,00 dan muncul modal
sekutu baru (Ari) dengan jumlah yang sama

Komposisi modal setelah masuknya Ari:

Saldo Modal
Sekutu (Rp.) L/R
Candra 75,000,000 30%
Oneng %
Basri 80,000,000 40%
Ari %
Jumlah 230,000,000 100%

b. Sekutu Baru Membeli Sebagian Hak Beberapa Orang Sekutu

Masuknya sekutu baru akan berpengaruh pada modal dan hak atas laba/rugi sekutu yang modalnya
dibeli, sedangkan modal dan hak laba/rugi sekutu yang lain tetap, tidak terpengaruh.

Contoh 2. dengan data kasus 3.a.


Pada tanggal 2 Januari 2018, nona Ari diterima menjadi anggota dengan cara membeli 25% hak
Candra dan Basri seluruhnya dengan harga Rp 40.000.000,00

Modal nona Ari akan diakui sebesar Rp. . Modal ini berasal dari 25% modal Candra ditambah
dengan 25% modal Basri.
Sedangkan hak nona Ari atas laba/rugi persekutuan sebesar 17,5%, berasal dari 25% hak Candra dan
25% hak Basri
Atas masuknya nona Ari, maka persekutuan akan mencatat:

Komposisi modal dan hak atas laba-rugi setelah masuknya Ari menjadi:

Saldo Modal
Sekutu (Rp.) L/R
Candra %
Oneng 45,000,000 18%
Basri %
Ari %
Jumlah 230,000,000 100%
c. Masuknya Sekutu Baru Dengan Membeli Sebagian Hak Seluruh Sekutu
Berbeda dengan dua contoh sebelumnya, apabila masuknya sekutu baru dengan membeli sebagian
modal dari seluruh sekutu, maka besarnya kas yang dibayarkan (harga jual/beli) akan
menggambarkan nilai pasar dari persekutuan tersebut. Oleh sebab itu maka perhitungan dan
pencatatannya juga berbeda.

Besarnya kas yang dibayar (harga jual/beli) dalam transaksi ini tidak selalu sama dengan nilai buku
yang diperjualbelikan. Ada tiga kemungkinan, yaitu:
1. Harga jual-beli sama dengan nilai buku modal
2. Harga jual-beli lebih besar nilai buku modal
3. Harga jual-beli lebih kecil nilai buku modal

Apabila harga jual-beli sama dengan nilai buku modal yang dijual/dibeli maka tidak ada
permasalahan, akan tetapi apabila harga jual-beli berbeda dengan nilai buku modal yang
dijual/dibeli maka akan menimbulkan masalah dalam pencatatannya.

1. Harga jual-beli = nilai buku

Apabila harga jual-beli sama dengan nilai buku maka pencatatan dapat dilakukan atas dasar nilai
buku atau harga jual-beli akan menghasilkan nilai yang sama.

Contoh 3. dengan dasar kasu 3.a.


Masuknya Ari dengan jalan membeli 25% hak atas modal dan hak atas laba-rugi seluruh sekutu
dengan harga Rp.57.500.000,00

Apabila modal Ari dihitung dengan dasar nilai jual-beli (harga pasar), maka besarnya modal Ari
sebesar kas yang dibayar yaitu Rp.57.500.000,00
Sedangkan apabila dihitung dengan dasar nilai buku modal, maka modal Ari diakui sebesar 25% x
total nilai buku modal atau sebesar 25% x Rp.230.000.000,00 atau sebesar Rp.57.500.000,00

Modal Ari diakui sebesar: Rp.57.500.000,00 bisa juga dihitung dari penjumlahan:

Komposisi modal yang baru setelah masuknya Ari

Sekutu Saldo Modal L/R


Candra
Oneng
Basri
Ari 57,500,000.00 0.25
Jumlah 230,000,000.00 1

Sedangkan jurnal untuk mencatat masuknya Ari adalah:


2. Harga jual-beli > nilai buku

Apabila harga jual-beli > nilai buku, berarti bahwa nilai pasar dari persekutuan dihargai lebih tinggi
dari nilai buku modalnya, permasalahan yang timbul adalah masalah dasar pencatatannya. Karena
ada dua nilai yang bisa dipakai sebagai dasar pencatatn, yaitu dengan dasar nilai pasar (jual-beli) dan
nilai buku modal. Selisih lebih nilai jual-beli dari nilai buku modal dapat diakui sebagai goodwill
atau sebagai bonus.

a. Metode Goodwill
Metode goodwill akan mencatat transaksi masuknya sekutu baru dengan dasar harga jual. Besarnya
goodwill adalah selisih antara nilai pasar (modal) dengan nilai bukunya. Dengan adanya goodwill
maka modal persekutuan akan bertambah sebesar goodwill yang diakui. Selanjutnya goodwill akan
dibagi untuk sekutu lama sesuai dengan hak atas laba masing-masing dikalikan dengan goodwill.

Contoh 4. dengan dasar data kasus 3.a..


Masuknya Ari dengan jalan membeli 25% hak atas modal dan hak atas laba-rugi seluruh sekutu
dengan harga Rp.62.500.000,00

Besarnya goodwill dihitung dari selisih antara total nilai pasar persekutuan yang diakui
dengan total nilai buku, dengan demikian besarnya goodwill adalah:

Dengan demikian maka komposisi modal setelah Ari masuk menjadi:


(Rupiah)
Keterangan Candra Oneng Basri Ari Total
Sebelum masuknya Ari 75,000,000 75,000,000 80,000,000 - 230,000,000
Goodwill
Jumlah modal setelah
goodwill
Masuknya Ari
Saldo modal setelah Ari
masuk 60,750,000 60,750,000 66,000,000 62.500.000 250.000.000

Catatan yang dibuat persekutuan meliputi, jurna untuk mencatat goodwill dan jurnal untuk mencatat
masuknya Ari.

1.. Mencatat goodwill

2. Mencatat Masuknya Ari

b. Metode Bonus
Metode bonus akan mencatat transaksi masuknya sekutu baru dengan dasar nilai buku. Selisih
antara harga jual-beli diatas nilai buku diakui sebagai bonus dari sekutu baru kepada sekutu lama,
selanjutnya transaksi jual beli akan dicatat sebesar nilai bukunya. Dengan demikian total modal
persekutuan tetap tidak bertambah, hanya mengalami perubahan dalam komposisinya saja.

Contoh 5, dengan dasar data kasus 3.a.


Masuknya Ari dengan jalan membeli 25% hak atas modal dan hak atas laba-rugi seluruh sekutu
dengan harga Rp.61.000.000,00

Modal Ari diakui sebesar 25%, sama dengan 25% x Rp. 230.000.000,00 = Rp.57.500.000,00.

Bonus akan dibagi untuk sekutu lama, tetapi tidak diakui (dicatat) dalam persekutuan.

Jurnal untuk mencatat masuknya Ari adalah:

Sedangkan komposisi modal yang baru setelah masuknya Ari adalah:

Sekutu Saldo Modal L/R


Candra
Oneng
Basri
Ari
Jumlah 230,000,000.00 1

3. Harga jual-beli < nilai buku

Apabila harga jual-beli < nilai buku, berarti bahwa nilai buku modal persekutuan dinilai lebih rendah
dari nilai pasarnya. tinggi dari nilai buku modalnya, permasalahan yang timbul adalah masalah dasar
pencatatannya.

1) Metode Goodwill Negatif

Dengan adanya goodwill negatif (harga jual < nilai buku) menunjukkan bahwa sebenarnya ada
goodwill yang sudah tidak bermanfaat lagi akan tetapi masih dicatat, oleh karena itu goodwill
tersebut harus dihapus. Penghapusan ini akan ditanggung oleh sekutu lama dan dianggap sebagai
kerugian. Total modal persekutuan akan turun sebesar goodwill negatif yang diakui.
Contoh 6. kasus 3.b

Persekutuan TIRA dengan anggota Tuti; Indun; Reno dan Aji membagi laba rugi dengan rasio
20:35:20:25. Saldo modal masing-masing sekutu pada akhir tahun 2009 adalah sebagai berikut:
Sekutu Jml Modal (Rp.) L/R
Tuti 60,000,000.00 20%
Retno 75,000,000.00 35%
Indun 60,000,000.00 20%
Aji 75,000,000.00 25%
Total 270,000,000.00 100%

Ira masuk menjadi anggota persekutuan dengan cara membeli 20% hak seluruh sekutu dengan harga
Rp 50.000.000,00

Besarnya goodwill dihitung dari selisih antara total nilai pasar persekutuan yang diakui dengan total
nilai buku, dengan demikian besarnya goodwill adalah:

Selanjutnya goodwill (negative) akan dibebankan ke modal sekutu lama sesuai dengan hak
atas laba-rugi:

Dengan demikian maka komposisi modal setelah Ari masuk menjadi:


(Rupiah)
Keterangan Tuti Indun Reno Aji Ira Total
Sebelum masuknya Ira
Goodwill negatif
Jumlah modal setelah
goodwill
Masuknya Ira
Saldo modal setelah
Ira masuk

Modal Ari sebesar Rp.50.000.000,00, didapat dari;

Catatan yang dibuat persekutuan meliputi, jurna untuk mencatat goodwill negative dan jurnal
untuk mencatat masuknya Ira.

1.. Mencatat goodwill negatif

2. Mencatat Masuknya Ira


2) Metode Bonus

Selisih antara harga jual-beli dibawah nilai buku diakui sebagai bonus dari sekutu lama kepada
sekutu baru, selanjutnya transaksi jual beli akan dicatat sebesar nilai bukunya. Dengan demikian
total modal persekutuan tetap tidak bertambah, hanya mengalami perubahan dalam komposisinya
saja.

Contoh 7, dengan data kasus 3.b.


Masuknya Ira dengan jalan membeli 20% hak atas modal dan hak atas laba-rugi seluruh sekutu
dengan harga Rp 50.000.000.00

Jurnal untuk mencatat masuknya Ira

Masuknya Sekutu Baru Dengan Menyetor Modal

Berbeda dengan kasus sebelumnya, apabila masuknya sekutu baru dengan cara menyetor modal ke
persekutuan, maka modal persekutuan akan bertambah minimal sebesar modal yang disetor oleh
sekutu baru.
Pengakuan modal sekutu baru tidak selalu sama dengan jumlah modal yang disetor, bisa lebih besar
atau lebih kecil, tergantung dari kesepakatan antara sekutu lama dan sekutu baru.
Akibat pengakuan modal awal yang berbeda dengan jumlah setoran sekutu baru tersebut, maka
berakibat kemungkinan bisa menimbulkan goodwill maupun bonus. Goodwill maupun bonus bisa
untuk sekutu lama maupun sekutu baru. Dengan demikian maka kemungkinan yang ada adalah:
a. Tanpa goodwill maupun bonus
b. Timbul goodwill untuk sekutu lama
c. Timbuil goodwill untuk sekutu baru
d. Timbul goodwill untuksekutu lama dan baru
e. Timbul bonus untuk sekutu lama, atau
f. Timbul bonus untuk sekutu baru.
Kasus 3.c.

Persekutuan “Hore” dengan anggota Hana; Opik; Retno dan Edo membagi laba rugi dengan rasio
30:25:20:25. Saldo modal masing-masing sekutu pada akhir tahun 2008 sebesar:

Sekutu Jml Modal (Rp.) L/R


Hana 80,000,000.00 30%
Opik 75,000,000.00 25%
Retno 70,000,000.00 20%
Edo 75,000,000.00 25%
Total 300,000,000.00 100%

1. Tanpa membentuk goodwill atau bonus


Apabila masuknya sekutu baru tidak menimbulkan bonus maupun goodwill, maka pencatatannya
dapat dengan dasar nilai pasar maupun nilai buku, karena akan menghasilkan nilai yang sama.

Contoh 8
Pada awal tahun 2018, Yuli diterima menjadi anggota persekutuan dengan jalan menyetor kas
sebesar Rp 75.000.000,00 modalnya diakui Rp 75.000.000,00 jumlah ini merupakan 20% dari modal
persekutuan yang baru.

Pembahasan: sebelum dibuat jurnal untuk mencatat masuknya sekutu Yuli, terlebih dahulu
dihitung besarnnya goodwill dan bonus.

a) Goodwill
Goodwill merupakan selisih atas pengakuan nilai pasar terhadap nilai buku modal
persekutuan, atau goodwill sama dengan total nilai pasar dikurangi total nilai buku yang
sesungguhnya. Dasar pencatatnnya dengan menggunakan nilai pasar.

b) Bonus
Bonus merupakan selisih lebih dari jumlah modal yang disetor sekutu baru terhadap modal
yang diakui atau selisih lebih pengakuan modal awal sekutu baru diatas modal yang
disetornya. Dasar pencatatnya menggunakan nilai buku modal.

Jurnal yang dibuat oleh persekutuan adalah mencatat setoran kas Yuli, yaitu

Komposisi modal setelah masuknya Yuli (Rupiah)


Keterangan Hana Opik Retno Edo Yuli Jumlah
Saldo modal 80.000.000 75.000.000 70.000.000 75.000.000 - 300.000.000
Setoran Yuli
Goodwill - - - - - -
Bonus - - - - - -
Jumlah 80.000.000 75.000.000 70.000,000 75.000.000 75.000.000 375.000.000
Sedangkan ratio pembagian laba-rugi yang baru menjadi:

Keterangan Hana Opik Retno Edo Yuli Jumlah


Sebelum Yuli masuk 30% 25% 20% 25% - 100%
Hak Yuli
Jumlah Hak laba-rugi 24% 20% 16% 20% 20% 100%

2. Bonus Untuk Sekutu Lama

Bonus untuk sekutu lama berarti modal sekutu baru akan diakui lebih kecil dibandingkan dengan
jumlah modal yang disetor. Selisih antara jumlah modal yang disetor dengan modal yang diakui
merupakan bonus (nilai) yang diberikan oleh sekutu baru kepada sekutu lama. Selanjutnya bonus
akan dibagi sesuai dengan ratio pembagian laba-rugi.

Contoh 9. dengan data kasus 3.c.

Pada awal tahun 2019, Yuli diterima menjadi anggota persekutuan dengan jalan menyetor kas
sebesar Rp 75.000.000,00 modalnya diakui Rp 60.000.000,00 jumlah ini merupakan 16% dari
modal persekutuan yang baru.

Pembahasan: terlebih dahulu dicek masuknya Yuli tersebut menimbulkan goodwill atau tidak

Goodwill

Bonus

Komposisi modal yang baru setelah masuknya Yuli


(Rupiah)
Keterangan Hana Opik Retno Edo Yuli Jumlah
Saldo modal 80.000.000 75.000.000 70.000.000 75.000.000 - 300.000.000
Setoran Yuli - - - - 75.000.000 75.000.000
Bonus untuk sekutu
lama -
Jumlah 84.500.000 78.750.000 73.000.000 78.750.000 60.000.000 375.000.000

Jurnal untuk mencatat bonus dan setoran Yuli adalah:


1). Mencatat setoran Yuli

2). Mencatat bonus untuk sekutu lama


Ratio pembagian laba-rugi yang baru menjadi

Keterangan Hana Opik Retno Edo Yuli Jumlah


Sebelum Yuli
masuk 30% 25% 20% 25% - 100%
Hak Yuli -
Jumlah 25% 21% 17% 21% 16% 100%

3. Bonus Untuk Sekutu Baru

Bonus untuk sekutu baru. berarti sekutu lama memberikan penghargaan kepada sekutu baru.
dengan cara mengakui modal sekutu baru lebih tinggi dari jumlah setoran modalnya. Selisih lebih
jumlah modal di atas jumlah setoran inilah yang disebut dengan bonus dari sekutu lama kepada
sekutu baru. Bonus akan dibebankan ke modal masing-masing sekutu lama.

Contoh 10. Dengan data kasus 3.c.


Pada awal tahun 2019, Yuli diterima menjadi anggota persekutuan dengan jalan menyetor kas
sebesar Rp 70.000.000,00 modalnya diakui Rp 74.000.000,00 jumlah ini merupakan 20% dari
modal persekutuan yang baru.

Komposisi modal yang baru setelah masuknya Yuli


(Rupiah)
Keterangan Hana Opik Retno Edo Yuli Jumlah
Saldo modal 80.000.000 75.000.000 70.000.000 75.000.000 - 300.000.000
Setoran Yuli
Bonus untuk Yuli
Jumlah 78.800.000 74.000.000 69.200.000 74.000.000 74.000.000 370.000.000
Jurnal untuk mencatat bonus dan setoran Yuli adalah:
1). Mencatat setoran Yuli

2). Mencatat bonus untuk sekutu lama

Ratio pembagian laba-rugi yang baru menjadi

Keterangan Hana Opik Retno Edo Yuli Jumlah


Sebelum Yuli
masuk 30% 25% 20% 25% - 100%
Hak Yuli -
Jumlah 25% 21% 17% 21% 16% 100%

4. Goodwill Untuk Sekutu Lama


Apabila masuknya sekutui baru dengan membentuk goodwill untuk sekutu lama, maka modal sekutu
baru akan diakui sebesar setorannya, sedangkan modal sekutu lama akan bertambah sebesar goodwill
yang dibentuk. Jumlah modal persekutuan yang baru sebesar modal lama ditambah setoran sekutu
baru dan goodwill yang dibentuk. Selanjutnya goodwill akan dicatat dan diakui sebagai asset tetap
tidak berwujud.

Contoh 11. Dengan data kasus 3.c.


Pada awal tahun 2019, Wuri diterima menjadi anggota persekutuan dengan jalan menyetor kas
sebesar Rp 80.000.000,00 modalnya diakui Rp 80.000.000,00 jumlah ini merupakan 20% dari modal
persekutuan yang baru.

Komposisi modal yang baru setelah masuknya Wuri


(Rupiah)
Keterangan Hana Opik Retno Edo Wuri Jumlah
Saldo modal 80.000.000 75.000.000 70.000.000 75.000.000 - 300.000.000
Setoran Wuri
Goodwill
Jumlah 86.000.000 80.000.000 74.000.000 80.000.000 80.000.000 400.000.000

Jurnal untuk mencatat goodwill dan setoran Wuri adalah:


1). Mencatat setoran Wuri

2). Mencatat goodwill untuk sekutu lama


5. Goodwill Untuk Sekutu Baru

Apabila masuknya sekutu baru dengan membentuk goodwill untuk sekutu baru, maka modal sekutu
baru akan diakui sebesar setorannya ditambah dengan goodwill yang dibentuk. Sedangkan modal
sekutu lama tidak berubah. Jumlah modal persekutuan yang baru sebesar modal lama ditambah
setoran sekutu baru dan goodwill yang dibentuk. Goodwill akan dicatat dan diakui sebagai asset tetap
tidak berwujud.

Contoh 12. Dengan data kasus 3.c.


Pada awal tahun 2019. Wuri diterima menjadi anggota persekutuan dengan jalan menyetor kas
sebesar Rp 70.000.000,00 modalnya diakui Rp 75.000.000,00 jumlah ini merupakan 20% dari modal
persekutuan yang baru.

Komposisi modal yang baru setelah masuknya Wuri


(Rupiah)
Keterangan Hana Opik Retno Edo Wuri Jumlah
Saldo modal 80.000.000 75.000.000 70.000.000 75.000.000 - 300.000.000
Setoran Wuri
Goodwill
Jumlah 80.000.000 75.000.000 70.000.000 75.000.000 75.000.000 375.000.000

Jurnal untuk mencatat goodwill dan setoran Wuri adalah:


1). Mencatat setoran Wuri

2). Mencatat goodwill untuk sekutu lama

6. Goodwill Untuk Semua Sekutu (lama & baru)


Apabila masuknya sekutu baru dengan membentuk goodwill untuk sekutu baru dan sekutu lama,
maka modal sekutu baru akan diakui sebesar setorannya ditambah dengan hak atas goodwill yang
dibentuk. Sedangkan modal sekutu lama akan bertambah sebesar hak masing-masing dari goodwill
yang ada. Jumlah modal persekutuan yang baru sebesar modal lama ditambah setoran sekutu baru
dan goodwill yang dibentuk. Goodwill akan dicatat dan diakui sebagai asset tetap tidak berwujud.

Contoh 12. Dengan data kasus 3.c.


Pada awal tahun 2019, Wuri diterima menjadi anggota persekutuan dengan jalan menyetor kas
sebesar Rp 76.000.000,00 modalnya diakui Rp 80.000.000,00 jumlah ini merupakan 20% dari modal
persekutuan yang baru.

Komposisi modal yang baru setelah masuknya Wuri


(Rupiah)
Keterangan Hana Opik Retno Edo Wuri Jumlah
Saldo modal 80.000.000 75.000.000 70.000.000 75.000.000 - 300.000.000
Setoran Yuli
Goodwill
Jumlah 86.000.000 80.000.000 74.000.000 80.000.000 80.000.000 400.000.000

Jurnal untuk mencatat goodwill dan setoran Wuri adalah:


1). Mencatat setoran Wuri

2). Mencatat goodwill untuk sekutu lama


2. Pengunduran Sekutu

Setiap anggota persekutuan mempunyai hak untuk menarik diri dari persekutuan. pengunduran diri
oleh satu anggota atau lebih berakibat bubarnya persekutuan tersebut. Pembubaran ini bukan berarti
berhentinya usaha perusahaan tetapi terbatas pada bubarnya persekutuan seperti yang tercantum
dalam isi perjanjian sebelumnya. Penyelesaian terhadap mundurnya anggota persekutuan dapat
dilakukan dengan jalan:
a. Pelimpahan atau penjualan hak anggota yang keluar kepada anggota lainnya atau pada anggota
baru.
b. Bagian penyertaannya dikembalikan dalam bentuk uang atau harta kekayaan lainnya.

Contoh 13. Kasus 3.d.


Saldo modal dan ratio pembagian laba rugi Fa. ABAS per 31 Desember 2018 nampak sebagai
berikut:
.
Sekutu Jml Modal (Rp.) L/R
Andi 80,000,000.00 30%
Bagus 75,000,000.00 25%
Asti 70,000,000.00 20%
Seno 75,000,000.00 25%
Total 300,000,000.00 100%

Pada saat itu Asti menyatakan akan mengundurkan diri dari persekutuan.

a. Tanpa Membentuk Bonus atau Goodwill


Apabila keluarnya Asti tanpa membentuk bonus atau goodwill. berarti hanya berakibat
berkurangnya modal persekutuan sebesar saldo modal (hak modal bersih) sekutu Asti.

Jurnal untuk mencatat keluarnya sekutu Asti,


Modal Asti Rp. 70.000.000,00
Kas Rp. 70.000.000,00

Komposisi modal dan pembagian laba rugi yang baru, setelah keluarnya Asti adalah:

Sekutu Jml Modal (Rp.) L/R


Andi 80,000,000.00
Bagus 75,000,000.00
Seno 75,000,000.00
Total 230,000,000.00 100%

b. Membentuk Bonus Untuk Sekutu Yang Keluar


Apabila keluarnya sekutu membentuk bonus untuk sekutu yang kelua, maka kas yang dibayarkan
akan lebih besar dari saldo modal bersih sekutu tersebut, kelebihan pembayaran akan ditanggung
oleh sekutu yang masih ada, dengan cara membebankan ke saldo modal masing-masing sekutu.
Saldo modal akhir sebesar modal lama dikurangi dengan kas yang dibayarkan.

Contoh 14. Dengan data kasu 3.d.


Kepada Asti dibayar sebesar Rp 80.000.000.00. kelebihan pembayarannya diperlakuan sebagai
bonus. Besarnya bonus untuk Asti adalah:

Jumlah pengembalian modal (kas) Rp. 80.000.000,00


Saldo modal bersih Asti Rp.
Bonus untuk Asti Rp.

Bonus ditanggung sekutu yang masih tertinggal,

Jurnal untuk mencatat bonus kepada Asti dan pengembalian modal Asti
1). Mencatat bonus untuk Asti

2). Mencatat pengembalian modal Asti

c. Membentuk Bonus Untuk Sekutu Yang Bertahan


Apabila keluarnya sekutu membentuk bonus untuk sekutu yang tertinggal, maka kas yang
dibayarkan sebagai pengembalian modal akan lebih kecil dari saldo modal bersih sekutu tersebut,
selisih pembayaran dan saldo modal sekutu yang keluar merupakan bonus dari sekutu yang keluar
kepada sekutu yang masih ada, bonus akan dibagi sesuai dengan ratio laba-rugi. Saldo modal akhir
sebesar modal lama dikurangi dengan kas yang dibayarkan.

Contoh 15. Dengan data kasu 3.d.


Kepada Asti dibayar sebesar Rp 64.000.000.00. kelebihan pembayarannya diperlakuan sebagai
bonus. Besarnya bonus untuk Asti adalah:

Jurnal untuk mencatat bonus kepada Asti dan pengembalian modal Asti
1). Mencatat bonus dari Asti

2). Mencatat pengembalian modal Asti


d. Membentuk Goodwill Untuk Sekutu Yang Keluar
Apabila keluarnya sekutu dengan memebentuk goodwill untuksekutu yang keluar, maka sekutu
yang keluar akan menerima pengembalian modal lebih besar dari saldo bersih modalnya.
Kelebihan pengembalian modal tersebut akan diakui sebagai asset tetap tidak berwujud.

Contoh 16. Dengan data kasu 3.d.


Kepada Asti dibayar sebesar Rp 74.000.000.00. kelebihan pembayarannya diakui sebgaai
goodwill. Besarnya goodwill untuk Asti adalah:

Jurnal untuk mencatat goodwill kepada Asti dan pengembalian modal Asti
1). Mencatat goodwill untuk Asti

2). Mencatat pengembalian modal Asti


g. Membentuk Goodwill Untuk Semua Sekutu
Apabila keluarnya sekutu dengan memebentuk goodwill untuk semua sekutu, maka sekutu yang
keluar akan menerima pengembalian modal lebih besar dari saldo bersih modalnya. Modal sekutu
yang masih akan bertambah sebesar goodwill yang menjadi bagiannya masing-masing.

Contoh 17. Dengan data kasus 3.d.


Kepada Asti menerima kelebihan pembayaran Rp 6.000.000.00 diatas saldo modalnya.

Besarnya goodwill yang diakui pada saat Asti keluar adalah:

Jurnal untuk mencatat goodwill dan pengembalian modal Asti


1). Mencatat goodwill

2). Mencatat pengembalian modal Asti


PERUBAHAN BENTUK PERSEKUTUAN

Perubahan bentuk persekutuan menjadi perseroan terbatas. berakibat bubarnya persekutuan


dan berdirinya sebuah perseroan terbatas. selanjutnya perseroan terbatas tersebut akan menerbitkan
saham baru. Jumlah modal saham bisa sama besarnya dengan jumlah modal bersih persekutuan atau
bisa lebih. Apabila jumlah modal saham yang baru hanya sebesar jumlah modal bersih persekutuan.
maka semua saham akan ditukar dengan modal bersih persekutuan. akan tetapi apabila jumlah modal
saham yang dibentuk lebih besar dari modal bersih persekutuan. maka ada sebagian saham yang
dijual pada pihak lain. Para sekutu persekutuan setelah menerima pembagian saham maka
kedudukannya akan berubah. dari anggota sekutu menjadi pemegang saham. Aset. utang dan modal
saham dicatat berdasarkan harga pasar yang wajar.

Contoh 18, Kasus 3.e


.
Persekutuan JALI dengan sekutu. Andi; Ema; Dina dan Lili membagi laba-rugi dengan rasio 18.5%
: 25% : 22.5 % : 34%. Pada awal tahun 2019 semua sekutu sepakat untuk mengubah Persekutuan
menjadi Perseroan Terbatas. dengan nama PT JAYA ADITAMA.
PT JAYA ADITAMA menerbitkan modal saham sebanyak 240.000 lembar saham dengan nilai
nominal perlembar saham Rp 1.240.00. Dari total lembar saham yang ada sebanyak 200.000 lembar
diberikan kepada persekutuan JALI dan sisanya dijual dengan kurs 110%.

Neraca persekutuan per 31 Desember 2018 tampak seperti dalam tabel berikut ini.

Persekutuan JALI
NERACA
Per 31 Desember 2018
ASET Rp. PASIVA Rp.
Aset Lancar Utang 21.000.000.00
Kas 15.000.000.00 Modal:
Piutang Dagang 25.000.000.00 Modal Andi 30.000.000.00
Cadangan Kerugian Piutang (500.000.00) Modal Ema 44.000.000.00
24.500.000.00 Modal Dina 36.000.000.00
Persediaan 32.675.000.00 Modal Lili 50.000.000.00
Total Aset Lancar 72.175.000.00 Total Modal 160.000.000.00
Aset Tidak Lancar
Tanah 45.000.000.00
Bangunan 85.000.000.00
Ak. Penyusutan Bangunan (59.500.000.00)
25.500.000.00
Kendaraan 125.000.000.00
Ak. Penyusutan Kendaraan (109.375.000.00)
15.625.000.00
Peralatan 56.750.000.00
Ak. Penyusutan Peralatan (34.050.000.00)
22.700.000.00
Total Aset Tidak Lancar 108.825.000.00
Total Aset 181.000.000.00 Total Pasiva 181.000.000.00
Penilaian kembali aset bersih persekutuan JALI meliputi:
a. Cadangan kerugian piutang ditetapkan sebesar 15% dari saldo Piutang dagang
b. Persediaan dinilai sebesar Rp. 35.000.000.00
c. Tanah dinilai sebesar Rp. 70.000.000.00
d. Bangunan sebesar Rp. 60.000.000.00
e. Kendaraan dinilai sebesar Rp. 20.000.000.00
f. Peralatan sebesar Rp. 20.000.000.00
g. Utang Rp 22.000.000.00

Permasalahan akuntansi dalam perubahan bentuk persekutuan menjadi Perseroan Terbatas adalah
terhadap pencatatannya, yaitu apakah perseroan terbatas akan melanjutkan pencatatan pada buku-
buku persekutuan atau memakai buku-buku baru.

1. Perseroan Terbatas meneruskan buku-buku persekutuan

Apabila perseroan terbatas meneruskan pembukuan atau pencatatan pada buku-buku persekutuan,
maka pencatatan yang dibuat oleh perseroan terbatas meliputi:
a. Menyesuaikan nilai buku asset dan utang persekutuan
b. Membagi laba-rugi penyesuaian
c. Mengakui (mencatat) goodwill
d. Mencatat pembagian modal saham
e. Mencatat penjualan sisa modal saham

2. Perseroan Terbatas memakai buku baru

Apabila perseroan terbatas menggunakan buku-buku baru, maka baik persekutuan maupun
perseroan terbatas akan membuat catatan sebagai berikuti:
a. catatan oleh persekutuan
1) mencatat penyerahan aset dan utang kepada perseroan
2) mencatat penerimaan dan pembagian modal saham
3) mencatat pembagian kas kepada masing-masing sekutu (jika ada)
b. catatan oleh perseroan terbatas meliputi:
1) mencatat penerimaan aset bersih dari persekutuan berdasarkan harga penyesuaian.
selisih antara harga pasar dengan nilai buku diakui sebagai goodwill
2) mencatat penjualan sisa modal saham
a. Setelah jurnal maka langkah selanjutnya adalah posting di buku besar, kemudian menyusun
neraca awal dari PT JAYA ADITAMA

PT JAYA ADITAMA
NERACA
Per 1 Januari 2019

ASET
Aset Lancar
Kas Rp.
Piutang Dagang
Cadangan Kerugian Piutang
Persediaan
Total Aset Lancar Rp. 125.810.000,00
Aset Tidak Lancar
Tanah
Bangunan
Kendaraan
Peralatan
Goodwill
Total Aset Tidak Lancar Rp. 223.550.000,00
Total Aset Rp. 349.360.000,00
PASIVA
Utang Rp.
Modal:
Modal Saham
Agio Modal Saham
Total Modal Rp. 327.360.000,00
Total Pasiva Rp. 349.360.000,00

Anda mungkin juga menyukai