BERWUJUD
Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan konsep dan cara pencatatan aset tetap berwujud
2. Menjelaskan cara perolehan aset tetap berwujud
3. Membandingkan cara menghitung penyusutan menurut akuntansi
komersial dengan akuntansi pajak
ASET TETAP
PSAK16 :
Aset Tetap adalah ; aset berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap
pakai atau dibangun lebih dahulu, yg digunakan dalam operasi
perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan
normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun.
Kecuali tanah, semua jenis aset tetap mempunyai umur terbatas.
Sesuai keputusan Menteri Keuangan RI Nomor : 486/KMK.03/2002
tanggal 28 Nopember 2002,
Aset tetap adalah ; aset tetap berwujud yg terletak atau berada di
Indonesia, yang dimiliki dan dipergunakan untuk mendapatkan,
menagih dan memelihara penghasilan yang merupakan objek pajak.
PEMBELIAN ASET TETAP
Aset Tetap yg diperoleh dgn pembelian dalam bentuk siap pakai dicatat sejumlah
harga beli ditambah dengan biaya-biaya yg terjadi untuk menempatkan aset tsb
pada kondisi dan tempat yg siap untuk dipergunakan ( PSAK 16 ).
Adapun biaya-biaya seperti;
1. biaya pengiriman,
2. bongkar muat,
3. biaya pemasangan,
4. biaya profesional,
5. bea masuk,
6. PPN,
ditambahkan ke dalam harga perolehan, sementara setiap potongan harga dan
rabat dikurangkan dari harga perolehan.
Perlakukan akuntansi perpajakan atas pembelian
aset tetap dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Pembelian dalam negeri.
Contoh :
PT. ABC pada tanggal 22 Mei 2012 membeli aset seharga Rp. 20.000.000,- belum
termasuk PPN 10%. Dengan demikian, jurnal yg dibuat oleh PT. ABC adalah :
a. Jika PT. ABC adalah PKP b. Jika PT. ABC belum PKP
22-Mei-’12 Aset tetap 20.000.000 --- 22-Mei-’12 Aset tetap 22.000.000 ---
PPN masukan 2.000.000 --- Kas/ Bank --- 22.000.000
Kas/ Bank --- 22.000.000
PPN Masukan : 10% x Rp 150.000.000,- = Rp 15.000.000,- Aset tetap : 110% x Rp 150.000.000,- = Rp 165.000.000,-
PPh Pasal 22 :=7,5%
PPh Pasal 22 : 2,5% x Rp 150.000.000,- x Rp 150.000.000,-
Rp 3.750.000,- PPh=Pasal
Rp 11.250.000,-
22 : 2,5% x Rp 150.000.000,- = Rp 3.750.000,-
PENYUSUTAN ASET TETAP
• Menurut PSAK 17, penyusutan adalah : alokasi jumlah suatu aset yang
dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yag diestimasi.
Contoh;
Membeli aset tetap berupa bangunan termasuk tanah seharga Rp.300 JT
Bi. Penytan = tarif penytan x dasar perhit. Penytan Harga Tarif Biaya Akum Nilai
th
Dasar penghit. Penytan = harga perolehan -/- nilai residu perolehan Penyt Penyt penyt buku
1 300.000 5/15 85.000 85.000 215.000
Penghitungan penyusutan dapat dilakukan;
Harga perolehan Rp. 300.000.000 2 300.000 4/15 68.000 153.000 147.000
Nilai Residu Rp. 45.000.000 3 300.000 3/15 51.000 204.000 96.000
Penyusutan Rp. 255.000.000
4 300.000 2/15 34.000 238.000 62.000
Masa manfaat 5 tahun
Ke 1 = 5/15 x (300.000 – 45.000) = 85.000.000 5 300.000 1/15 17.000 255.000 45.000
Ke 2 = 4/15 x (255.000) = 68.000.000
Ke 3 = 3/15 x (255.000) = 51.000.000
Ke 4 = 2/15 x (255.000) = 34.000.000
Ke 5 = 1/15 x (255.000) = 17.000.000
METODE PENYUSUTAN KETENTUAN PERPAJAKAN
Menurut UU Nomor 17 tahun 2000, pengeluaran untuk memperoleh
harta berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun
harus dibebankan sebagai untuk mendapat, menagih dan memelihara
penghasilan dengan mengalokasikan pengeluaran tsb selama masa
manfaat harta tsb melelaui penyusutan.
Metode penyusutan yang diperbolehkan dalam ketentuan fiskal adalah
sebagai berikut :
• Metode garis lurus ( straight line method )
• Metode saldo menurun ( declining balance method )
Penggunaan metode penyusutan harus dilakukan secara taat asas.
METODE PENYUSUTAN KETENTUAN PERPAJAKAN
Menurut peraturan perpajakan, penyusutan aset tetap dimulai pada
saat tahun pengeluaran untuk tahun 2000 dan sebelumnya ( UU PPh
Nomor 17 Tahun 1983 ), dan untuk tahun 2001 sampai dengan
sekarang ( UU PPh Nomor 17 Tahun 2000 ), penyusutan dimulai pada
saat bulan pengeluaran aset tetap tersebut.
KELOMPOK MASA MANFAAT DAN TARIF PENYUSUTAN
Pasal 11 UU No. 36 Tahun 2008
CONTOH;
PT. ABC memiliki aset tetap yg diperoleh awal tahun 2015 sbb;
NO JENIS HARTA BULAN / TAHUN PEROLEHAN MASA MANFAAT HARGA PEROLEHAN KELOMPOK
1 MESIN 1 JANUARI 2015 8 TAHUN 200.000.000 II
2 MESIN 2 JANUARI 2015 8 TAHUN 150.000.000 II
3 TRUK JANUARI 2015 8 TAHUN 70.000.000 II
Contoh;
PT. ABC memiliki aset tetap (mesin) Pada masa tahun ke 4 nilai buku disusutkan sekaligus
dengan harga perolehan Rp. 250 jt,
masa manfaat 4 tahun.
SAAT PENYUSUTAN ASET TETAP
Seperti akuntansi komersial, penyusutan aset Th Tarif dan perhitungan Penyusutan Nilai Buku
dimulai saat aset tersebut siap untuk digunakan. 2013 9/12 X 50% X 200.000 75.000 125.000
Contoh; 2014 50% X 125.000 62.500 62.500
PT. ABC membeli mesin pabrik dan digunakan 2015 50% X 62.500 31.250 31.250
pada bulan april 2013 dengan harga perolehan
2016 Disusutkan sekaligus 31.250 0
Rp. 200.000.000, masa manfaat mesin 4 tahun.
Metode penyusutan yg digunakan saldo
menurun.
PENGHITUNGAN PENYUSUTAN ATAS KOMPUTER,
PRINTER, SCANNER DAN SEJENISNYA
KMK No. 138/KMK.03/2002 tgl 8 April 2002.
Khusus untuk penyusutan atas komputer, printer, scanner dan sejenisnya
ditegaskan dalam SE-07/PJ.42/2002 sbb;
1. Perubahan pengelompokan yang sebelumnya termasuk kelompok 2
selanjutnya berubah menjadi kelompok 1.
2. Atas perubahan tsb maka perhitungan penyusutan atas komputer, printer,
scanner dan sejenisnya yg dimiliki dan digunakan dalam perusahaan sebelum
tanggal 1 april 2002 diatur;
a. Penghitungan penyusutan berdasarkan ketentuan lama (kelompok 2) yang
diberlakukan sampai dengan maret 2002
b. Penghitungan penyusutan berdasarkan ketentuan yng baru (kelompok 1)
berlaku mulai april 2002 dengan tetap menggunakan sisa manfaat semula yg
akan mengalami penyesuaian/percepatan secara otomatis.
PENGHITUNGAN PENYUSUTAN ATAS TELEPON
SELULER DAN KENDARAAN PERUSAHAAN
Keputusan DIRJEN Pajak No. Kep.-220/PJ/2002 tentang PPh atas biaya
pemakaian telepon seluler dan kendaraan perusahaan mengatur
pembebanan biaya melalui penyusutan, aturan tsb meliputi;
1. Untuk pegawai tertentu karena jabatan atau pekerjaan dibebankan
50% dari nilai perolehan
2. Kendaraan yg digunakan untuk antar-jemput karyawan dapat
dibebankan seluruh biaya. (penyusutan & perbaikan)
3. Kendaraan sedan untuk karyawan tertentu karena jabatan
dibebankan 50%. (penyusutan, oprasional & perbaikan)