Anda di halaman 1dari 36

Aris Munandar, SE., M.

Si
Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan konsep dan cara pencatatan aset tetap berwujud
2. Menjelaskan cara perolehan aset tetap berwujud
3. Membandingkan cara menghitung penyusutan menurut akuntansi
komersial dengan akuntansi pajak
ASET TETAP
PSAK16 :
Aset Tetap adalah ; aset berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai
atau dibangun lebih dahulu, yg digunakan dalam operasi perusahaan,
tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal
perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun. Kecuali
tanah, semua jenis aset tetap mempunyai umur terbatas.
Sesuai keputusan Menteri Keuangan RI Nomor : 486/KMK.03/2002
tanggal 28 Nopember 2002,
Aset tetap adalah ; aset tetap berwujud yg terletak atau berada di
Indonesia, yang dimiliki dan dipergunakan untuk mendapatkan,
menagih dan memelihara penghasilan yang merupakan objek pajak.
PEMBELIAN ASET TETAP
Aset Tetap yg diperoleh dgn pembelian dalam bentuk siap pakai dicatat sejumlah
harga beli ditambah dengan biaya-biaya yg terjadi untuk menempatkan aset tsb
pada kondisi dan tempat yg siap untuk dipergunakan ( PSAK 16 ).
Adapun biaya-biaya seperti;
•biaya pengiriman,
•bongkar muat,
•biaya pemasangan,
•biaya profesional,
•bea masuk,
•PPN,
ditambahkan ke dalam harga perolehan, sementara setiap potongan harga dan
rabat dikurangkan dari harga perolehan.
Perlakukan akuntansi perpajakan atas
pembelian aset tetap dapat dibedakan sebagai
berikut :
1. Pembelian dalam negeri.
Contoh :
PT. ABC pada tanggal 22 Mei 2012 membeli aset seharga Rp. 20.000.000,- belum
termasuk PPN 10%. Dengan demikian, jurnal yg dibuat oleh PT. ABC adalah :
a. Jika PT. ABC adalah PKP b. Jika PT. ABC belum PKP

Tanggal Keterangan D K Tanggal Keterangan D K

22-Mei-’12 Aset tetap 20.000.000 --- 22-Mei-’12 Aset tetap 22.000.000 ---
PPN masukan 2.000.000 --- Kas/ Bank --- 22.000.000
Kas/ Bank --- 22.000.000

Aset tetap : 110% x Rp 20.000.000,- = Rp 22.000.000,-


Perlakukan akuntansi perpajakan atas
pembelian aset tetap dapat dibedakan sebagai
berikut :
2. Pembelian impor dari luar negeri.
Contoh :
PT. ABC pada tanggal 25 Mei 2012 mengimpor aset tetap dari Amerika Serikat dengan nilai impor
sebesar Rp 150.000.000,- dan PPN 10%. Dengan demikian, jurnal yg dibuat oleh PT. ABC adalah :

PT. ABC adalah PKP mempunyai API PT. ABC Non PKP mempunyai API
PT. ABC adalah PKP yang tidak mempunyai API

Tangga Tanggal KeteranganK D K


Keterangan Tanggal D Keterangan
K D
l

25- Aset tetap 150.000.000


25-Mei-’12 Aset tetap --- 25- 150.000.000
Aset tetap --- 165.000.000 ---
Mei-’12 PPN masukan 15.000.000 --- Mei-’12 PPh Psl 22 dibayar dimuka 3.750.000 ---
PPN Masukan 15.000.000 ---
PPh Psl 22 dibayar dimuka 3.750.000 --- Kas/ Bank ---- 168.750.000
PPh Psl 22 dibayar dimuka 11.250.000 ---
Kas/ Bank ---- 168.750.000
Kas/ Bank ---- 176.250.000

PPN Masukan : 10% x Rp 150.000.000,- = Rp 15.000.000,- Aset tetap : 110% x Rp 150.000.000,- = Rp 165.000.000,-
PPh Pasal 22 := 7,5%
PPh Pasal 22 : 2,5% x Rp 150.000.000,- x Rp 150.000.000,-
Rp 3.750.000,- PPh=Pasal
Rp 11.250.000,-
22 : 2,5% x Rp 150.000.000,- = Rp 3.750.000,-
PENYUSUTAN ASET TETAP
• Menurut PSAK 17, penyusutan adalah : alokasi jumlah suatu aset yang
dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yag diestimasi.

• Menurut PSAK 16, jumlah yang dapat disusutkan adalah biaya


perolehan suatu aset dikurangi nilai sisanya.
Perolehan Aset Tetap
(Perolehan Aset Tetap Secara Gabungan)

Contoh;
Membeli aset tetap berupa bangunan termasuk tanah seharga Rp.300 JT

PERHITUNGAN ALOKASI HARGA


PEROLEHAN JURNAL
NO JENIS ASET HARGA WAJAR ALOKASI HARGA PEROLEHAN Tg
Akun Debet Kredit
l
15
1 TANAH 150.000.000 X 300.000.000 = 180.000.000
25 Tanah 180.000.000

Bangunan 120.000.000
10
2 BANGUNAN 100.000.000 X 300.000.000 = 120.000.000
25 Kas / Bank 300.000.000

JUMLAH 250.000.000 300.000.000


Perolehan Aset Tetap
(Perolehan Aset Tetap Secara Angsuran)

Perhitungan Pokok dan Bunga Jurnal


Contoh; tgl akun Debit Kredit
Aset tetap berupa mobil harga perolehan Rp. 120 jt, 1 Saat pembelian aset
di bayar 24 kali angsuran, masing-masing Rp. 5 jt/bln,
dengan bunga 20% per tahun. Mobil 120.000.000
Perhitungan angsuran; Utang 120.000.000
Angsuran bulanan 1 Rp. 5.000.000 2 Saat pembayaran 1
Bunga 1/12 X 20% X 120 jt Rp. 2.000.000 Utang 5.000.000
Jumlah Pembayaran 1 Rp. 7.000.000
Beban bunga 2.000.000

Angsuran Bulanan 2 Rp. 5.000.000 Kas / Bank 7.000.000


Bunga 1/12 X 20% X (120jt – 5jt) Rp. 3 Saat pembayaran 2
1.916.700 Utang 5.000.000
Jumlah Pembayaran 2 Rp. 6.916.700 Beban bunga 1.916.700
Kas / Bank 6.916.700
Perolehan Aset Tetap
(Perolehan Aset Tetap Secara Angsuran) dengan cara lain....

Perhitungan Pokok dan Bunga Jurnal


Contoh; tgl akun Debit Kredit
Sebuah kendaraan dibeli dengan harga perolehan Rp. 1 Saat pembelian aset
120 jt. Kendaraan diangsur sebanyak 24 kali, dengan
bunga 25% per tahun. Mobil 120.000.000
Harga beli dengan angsuran dihitung sbb; Utang 120.000.000
Harga Perolehan tunai Rp. 120.000.000
Bunga Rp. 120 jt X 25% X 24/12 Rp.
60.000.000 2 Saat pembayaran
Harga Beli dengan Angsuran Rp. 180.000.000
Utang 5.000.000
Angsuran yang dibayar setiap bulan; Beban bunga 2.500.000
1/12 X Rp. 180.000.000 Rp. 7.500.000
Kas / Bank 7.500.000
Perolehan aset tetap secara pertukaran
PSAK No. 16 (revisi 2007)

Perhitungan Laba / Rugi Pertukaran Jurnal


Contoh; tgl akun Debit Kredit
PT. ABC sebuah perusahaan jasa ekpedisi. Berdasarkan Akumulasi Penyt. 40.000.000
harga perolehan truk lama Rp. 60 jt. Telah disusutkan
Rp. 40 jt, dan kekurangannya dibayar tunai. Truk Baru 80.000.000
Perhitungan laba/rugi pertukaran; Truk Lama 60.000.000
Harga perolehan truk lama Rp. 60.000.000 Kas 60.000.000
Penyusutan Rp. 40.000.000
Nilai Buku Rp. 20.000.000
Dalam hal ini tdk terdapat laba/rugi karena truk
Nilai truk baru Rp. 80.000.000 lama dihargai dengan nilai buku.
Harga tukar tambah aset lama Rp.
20.000.000
Tambahan uang tunai Rp. 60.000.000
Perolehan aset tetap secara pertukaran
PSAK No. 16 (revisi 2007)

Perhitungan Laba / Rugi Pertukaran Jurnal


Contoh; tgl akun Debit Kredit
PT. ABC sebuah perusahaan jasa ekpedisi. Berdasarkan
Akumulasi Penyt. 40.000.000
harga perolehan truk lama Rp. 60 jt. Telah disusutkan Rp. 40
jt, apabila harga tukar tambah aset lama Rp. 25 jt, maka Truk Baru 80.000.000
perhitungannya;
Truk Lama 60.000.000
Perhitungan laba/rugi pertukaran;
Harga perolehan truk lama Rp. 60.000.000 Kas 55.000.000
Penyusutan Rp. 40.000.000
Nilai Buku Rp. 20.000.000 Laba pertukaran 5.000.000
Harga tukar tambah truk lama Rp. 25.000.000
Laba pertukaran Rp. 5.000.000
Dalam hal ini terdapat laba sebesar Rp. 5.000.000
Nilai truk baru Rp. 80.000.000
Harga tukar tambah aset lama Rp. 25.000.000 dari pertukaran aset
Tambahan uang tunai Rp. 55.000.000
Perolehan aset tetap secara pertukaran
PSAK No. 16 (revisi 2007)

Perhitungan Laba / Rugi Pertukaran Jurnal


Contoh; tgl akun Debit Kredit
PT. ABC sebuah perusahaan jasa ekpedisi. Berdasarkan
Akumulasi Penyt. 40.000.000
harga perolehan truk lama Rp. 60 jt. Telah disusutkan Rp. 40
jt, apabila harga tukar tambah aset lama Rp. 15 jt, maka Truk Baru 80.000.000
perhitungannya;
Rugi Pertukaran 5.000.000
Perhitungan laba/rugi pertukaran;
Harga perolehan truk lama Rp. 60.000.000 Kas 65.000.000
Penyusutan Rp. 40.000.000
Nilai Buku Rp. 20.000.000 Truk Lama 60.000.000
Harga tukar tambah truk lama Rp. 15.000.000
Rugi pertukaran Rp. 5.000.000
Dalam hal ini terdapat rugi sebesar Rp. 5.000.000
Nilai truk baru Rp. 80.000.000
Harga tukar tambah aset lama Rp. 15.000.000 dari pertukaran aset
Tambahan uang tunai Rp. 65.000.000
Perolehan secara hibah, bantuan dan
sumbangan
Dalam perolehan secara hibah, bantuan dan sumbangan secara langsung
dihubungkan dengan perlakuan akuntansi pajak.
Terhadap aset tetap yang diperoleh dari sumbangan harus dicatat sebesar
harga taksiran dengan mengkredit akun modal yg berasal dari sumbangan
atau modal donasi.
Contoh;
Diterima sumbangan aset tetap berupa tanah dan bangunan dengan harga
pasar Rp. 250.000.000
Jurnal;
Tanah dan Bangunan Rp. 250.000.000
Modal Donasi Rp. 250.000.000
Perolehan secara hibah, bantuan dan
sumbangan
Modal donasi dari sisi akuntansi pajak mengacu pada pasal 10 ayat (4) UU pajak
penghasilan yang mengatur sbb;
1.Apabila terjadi pengalihan harta berupa bantuan, sumbangan, harta hibah atau warisan,
syarat yg harus dipenuhi berdasarkan pasal 4 ayat (3) huruf a dan huruf b adalah;
Tidak termasuk objek pajak adalah;
a.bantuan atau sumbangan, termasuk zakat yang diterima oleh badan amil zakat atau
lembaga amil zakat yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah dan yang diterima oleh
penerima zakat yang berhak
b.harta hibahan yang diterima oleh keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu
derajat, badan keagamaan, badan pendidikan, badan sosial termasuk yayasan, koperasi,
atau orang pribadi yang menjalankan usaha mikro dan kecil, yang ketentuannya diatur
dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan;
sepanjang tidak ada hubungan dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau penguasaan di
antara pihak-pihak yang bersangkutan;
Perolehan secara hibah, bantuan dan
sumbangan
Contoh; 2. Tidak memenuhi syarat pasal 4 ayat (3)
Mendapat hibah sebesar Rp. 300 jt, jurnalnya;
tgl akun Debit Kredit
1.Memenuhi syarat pasal 4 ayat (3) Kas / Bank 300.000.000
tgl akun Debit Kredit Penghasilan Hibah 300.000.000
Kas / Bank 300.000.000 Tidak memenuhi syarat karena dianggap sbg
Modal Donasi 300.000.000
penghasilan (bagi Penerima)

Jurnal tersebut di tinjau dari pihak yg menerima hibah.


tgl akun Debit Kredit
Pihak yg memberi hibah benar-benar dikeluarkan dari kas
Biaya Hibah 300.000.000
Dan tidak dibebankan sebagai biaya
Kas / Bank 300.000.000
Aset Tetap yang dihibahkan
1. Memenuhi syarat pasal 4 ayat (3) Jurnal
Bentuk aset yg dihibahkan berupa kendaraan Pihak Pemberi Hibah

Harga perolehan Rp. 100.000.000 tgl akun Debit Kredit


Akumulasi penyusutan Rp. 60.000.000 Bi tdk dibebankan/saldo laba 40.000.000
Nilai Buku Rp. 40.000.000
Harga Pasar Rp. 55.000.000 Akumulasi Penyusutan 60.000.000
Kendaraan 100.000.000

BILA HIBAH DITERIMA WP TDK DLM


RANGKA HUBUNGAN USAHA, Pihak Penerima Hibah

PEKERJAAN, KEPEMILIKAN MAKA tgl akun Debit Kredit

DIPANDANG SBG TRANSAKSI MODAL Kendaraan 40.000.000

DENGAN SISA BUKU PEMBERI HIBAH. Modal Hibahan 40.000.000


Aset Tetap yang dihibahkan
2. Tidak Memenuhi syarat pasal 4 ayat (3) Jurnal
Bentuk aset yg dihibahkan berupa kendaraan Pihak Pemberi Hibah

Harga perolehan Rp. 100.000.000 tgl akun Debit Kredit


Akumulasi penyusutan Rp. 60.000.000 Biaya Hibah 55.000.000
Nilai Buku Rp. 40.000.000
Harga Pasar Rp. 55.000.000 Akumulasi Penyusutan 60.000.000
Kendaraan 100.000.000
BILA HIBAH DITERIMA WP Keuntungan dari Hibah 15.000.000
MEMPUNYAI HUBUNGAN USAHA, Pihak Penerima Hibah
PEKERJAAN, KEPEMILIKAN MAKA tgl akun Debit Kredit
DIPANDANG SBG TRANSAKSI Kendaraan 55.000.000
PERTUKARAN DENGAN DASAR Penghasilan Hibah 55.000.000
HARGA PASAR PEMBERI HIBAH.
PENYUSUTAN ASET TETAP
PSAK NO.16 (REVISI 2007)
Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yg dapat disusutkan dari
suatu aset selama umur manfaatnya.
Penyusutan dilakukan terhadap aset tetap berwujud dengan syarat;
1.Diharapkan digunakan selama lebih dari satu periode akuntansi.
2.Memiliki suatu masa manfaat yang terbatas
3.Ditahan oleh suatu perusahaan untuk digunakan dalam produksi atau
untuk tujuan administrasi
PENYUSUTAN ASET TETAP...
Dalam pengaturan penyusutan, persyaratan aset yang dapat
disusutkan menurut ketentuan perpajakan meliputi;
1.Harta yg dapat disusutkan adalah harta berwujud
2.Harta tersebut mempunyai manfaat lebih dari satu tahun
3.Harta tersebut digunakan untuk mendapatkan, menagih dan
memelihara penghasilan
PENYUSUTAN ASET TETAP...
Terdapat pula aset tetap menurut akuntansi dapat disusutkan, tetapi
menurut akuntansi pajak tidak dapat disusutkan;
1.Aset tetap berupa kendaraan yang dikuasai dan dibawa pulang
pegawai, termasuk juga yg berada didaerah terpencil
2.Aset tetap berupa rumah yg terletak bukan didaerah terpencil yg
ditempati pegawai yg tidak diberi tunjangan oleh perusahaan
3.Harta tersebut tidak digunakan untuk mendapatkan, menagih dan
memelihara penghasilan
METODE PENYUSUTAN KETENTUAN
KOMERSIAL
1. DASAR WAKTU Jurnal
a. Metode garis lurus tgl akun Debit Kredit
Biaya penyusutan
Nilai Residu dialokasikan
sebesar Rp. 40.000.000 berdasarkan Biaya Penyusutan 60.000.000
berjalannya
Bi. Penyt = 20%waktu, dlm –jumlah
X (300.000 40.000)yg sama sela-
= 52.000 Akum.penyt. aktiva 60.000.000
ma masa aset tetap tsb.
Biaya penyusutan = tarif penyt x dasar perhit.penyt
Harga Biaya Akum. Nilai Harga Biaya Akum. Nilai
th
Cara perhitungan persentase apabila diketa- hui th
perolehan Penytan Penytan Buku perolehan Penytan Penytan Buku
masa manfaat. Jika masa manfaat 5 tahun
1
maka; 300.000 52.000 52.000 248.000 1 300.000 60.000 60.000 240.000
2 300.000 52.000 104.000 196.000 2 300.000 60.000 120.000 180.000
100
3 Tarif penyusutan
300.000 = = 20%
52.000 156.000 144.000 3 300.000 60.000 180.000 120.000
5
4 300.000 52.000 208.000 92.000 4 300.000 60.000 240.000 60.000
Harga
5 perolehan
300.000 aset52.000
Rp. 300.000.000
260.000 40.000 5 300.000 60.000 300.000 0
Besar penyusutan = 20% X 300 jt = 60 jt
METODE PENYUSUTAN KETENTUAN
KOMERSIAL
1. DASAR WAKTU
b. Metode pembebanan menurun
Metode jumlah angka tahun Daftar penyusutan 5 tahun

Bi. Penytan = tarif penytan x dasar perhit. Penytan Harga Tarif Biaya Akum Nilai
th
Dasar penghit. Penytan = harga perolehan -/- nilai residu perolehan Penyt Penyt penyt buku
Penghitungan penyusutan dapat dilakukan;
Harga perolehan Rp. 300.000.000 1 300.000 5/15 85.000 85.000 215.000
Nilai Residu Rp. 45.000.000
Penyusutan Rp. 255.000.000 2 300.000 4/15 68.000 153.000 147.000
Masa manfaat 5 tahun 3 300.000 3/15 51.000 204.000 96.000
Ke 1 = 5/15 x (300.000 – 45.000) =
85.000.000 4 300.000 2/15 34.000 238.000 62.000
Ke 2 = 4/15 x (255.000) = 68.000.000
Ke 3 = 3/15 x (255.000) = 51.000.000 5 300.000 1/15 17.000 255.000 45.000
Ke 4 = 2/15 x (255.000) = 34.000.000
Ke 5 = 1/15 x (255.000) = 17.000.000
METODE PENYUSUTAN KETENTUAN
PERPAJAKAN
Menurut UU Nomor 17 tahun 2000, pengeluaran untuk memperoleh
harta berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun
harus dibebankan sebagai untuk mendapat, menagih dan memelihara
penghasilan dengan mengalokasikan pengeluaran tsb selama masa
manfaat harta tsb melelaui penyusutan.
Metode penyusutan yang diperbolehkan dalam ketentuan fiskal adalah
sebagai berikut :
•Metode garis lurus ( straight line method )
•Metode saldo menurun ( declining balance method )
Penggunaan metode penyusutan harus dilakukan secara taat asas.
METODE PENYUSUTAN KETENTUAN
PERPAJAKAN
Menurut peraturan perpajakan, penyusutan aset tetap dimulai pada
saat tahun pengeluaran untuk tahun 2000 dan sebelumnya ( UU PPh
Nomor 17 Tahun 1983 ), dan untuk tahun 2001 sampai dengan
sekarang ( UU PPh Nomor 17 Tahun 2000 ), penyusutan dimulai pada
saat bulan pengeluaran aset tetap tersebut.
KELOMPOK MASA MANFAAT DAN TARIF
PENYUSUTAN
Pasal 11 UU No. 36 Tahun 2008
TARIF PENYUSUTAN TARIF PENYUSUTAN
KELOMPOK HARTA MASA
BERDASARKAN METODE BERDASARKAN METODE
BERWUJUD MANFAAT
GARIS LURUS SALDO MENURUN
I. BUKAN BANGUNAN
KELOMPOK 1 4 TAHUN 25% 50%
KELOMPOK 2 8 TAHUN 12,5% 25%
KELOMPOK 3 16 TAHUN 6,25% 12,5%
KELOMPOK 4 20 TAHUN 5% 10%
II. BANGUNAN
PERMANEN 20 TAHUN 5% -
TIDAK PERMANEN 10 TAHUN 10% -
JENIS-JENIS HARTA BERWUJUD YANG TERMASUK DALAM
KELOMPOK 1

No Jenis Usaha Jenis Harta


1 Semua jenis usaha 1. Mebel dan peralatan dari kayu atau rotan termasuk meja, bangku, kursi, lemari dan sejenisnya yang
bukan bagian dari bangunan.
2. Mesin kantor seperti mesin tik, mesin hitung, duplikator, mesin fotokopi, mesin akunting /
pembukuan, komputer, printer, scanner dan sejenisnya.
3. Perlengkapan lainnya seperti amplifier, tape/cassette, video recorder, televisi dan sejenisnya.
4. Sepeda motor, sepeda dan becak.
5. Alat perlengkapan khusus (tools) bagi industri/jasa yang bersangkutan.
2 Pertanian, Alat yang digerakkan bukan dengan mesin seperti cangkul, peternakan, perikanan, garu dan lain-lain.
perkebunan,
kehutanan,
3 Industri makanan Mesin ringan yang dapat dipindah - pindahkan seperti, huller, pemecah kulit, penyosoh, pengering,
dan minuman pallet, dan sejenisnya.
4 Transportasi dan Mobil taksi, bus dan truk yang digunakan sebagai angkutan umum.
Pergudangan
5 Industri semi Falsh memory tester, writer machine, biporar test system, elimination (PE8-1), pose checker.
konduktor
JENIS-JENIS HARTA BERWUJUD YANG TERMASUK DALAM
KELOMPOK 2
No Jenis Usaha Jenis Harta
1 Semua jenis usaha 1. Mebel dan peralatan dari logam termasuk meja, bangku, kursi, lemari dan sejenisnya yang bukan
merupakan bagian dari bangunan. Alat pengatur udara seperti AC, kipas angin dan sejenisnya.
2. Mobil, bus, truk, speed boat dan sejenisnya.
3. Container dan sejenisnya.
2 Pertanian, 1. Mesin pertanian/perkebunan seperti traktor dan mesin bajak, penggaruk, penanaman, penebar
perkebunan, benih dan sejenisnya.
kehutanan, perikanan 2. Mesin yang mengolah atau menghasilkan atau memproduksi bahan atau barang pertanian,
perkebunan, peternakan dan perikanan.
3 Industri makanan 1. Mesin yang mengolah produk asal binatang, unggas dan perikanan, misalnya pabrik susu,
dan minuman pengalengan ikan .
2. Mesin yang mengolah produk nabati, misalnya mesin minyak kelapa, margarin, penggilingan
kopi, kembang gula, mesin pengolah biji-bijian seperti penggilingan beras, gandum, tapioka.
3. Mesin yang menghasilkan/memproduksi minuman dan bahan-bahan minuman segala jenis.
4. Mesin yang menghasilkan/memproduksi bahan-bahan makanan dan makanan segala jenis.
4 Industri mesin 1. Mesin yang menghasilkan/memproduksi mesin ringan (misalnya mesin jahit, pompa air).

5 Perkayuan, 1. Mesin dan peralatan penebangan kayu.


kehutanan 2. Mesin yang mengolah atau menghasilkan atau memproduksi bahan atau barang kehutanan.
6 Konstruksi Peralatan yang dipergunakan seperti truk berat, dump truck, crane buldozer dan sejenisnya.
JENIS-JENIS HARTA BERWUJUD YANG TERMASUK DALAM
KELOMPOK 2
No Jenis Usaha Jenis Harta
7 Transportasi dan 1. Truk kerja untuk pengangkutan dan bongkar muat, truk peron, truck ngangkang, dan sejenisnya;
Pergudangan 2. Kapal penumpang, kapal barang, kapal khusus dibuat untuk pengangkutan barang tertentu
(misalnya gandum, batu - batuan, biji tambang dan sebagainya) termasuk kapal pendingin, kapal
tangki, kapal penangkap ikan dan sejenisnya, yang mempunyai berat sampai dengan 100 DWT;
3. Kapal yang dibuat khusus untuk menghela atau mendorong kapal-kapal suar, kapal pemadam
kebakaran, kapal keruk, keran terapung dan sejenisnya yang mempunyai berat sampai dengan 100
DWT;
4. Perahu layar pakai atau tanpa motor yang mempunyai berat sampai dengan 250 DWT;
5. Kapal balon.
8 Telekomunikasi 1. Perangkat pesawat telepon;
2. Pesawat telegraf termasuk pesawat pengiriman dan penerimaan radio telegraf dan radio telepon
9 Industri semi Auto frame loader, automatic logic handler, baking oven, ball shear tester, bipolar test handler
konduktor (automatic), cleaning machine, coating machine, curing oven, cutting press, dambar cut machine, dicer,
die bonder, die shear test, dynamic burn-in system oven, dynamic test handler, eliminator (PGE-01), full
automatic handler, full automatic mark, hand maker, individual mark, inserter remover machine, laser
marker (FUM A-01), logic test system, marker (mark), memory test system, molding, mounter, MPS
automatic, MPS manual, O/S tester manual, pass oven, pose checker, re-form machine, SMD stocker,
taping machine, tiebar cut press, trimming/forming machine, wire bonder, wire pull tester.
JENIS-JENIS HARTA BERWUJUD YANG TERMASUK DALAM
KELOMPOK 3
No Jenis Usaha Jenis Harta
 
1 Pertambangan selain
Mesin-mesin yang dipakai dalam bidang pertambangan, termasuk mesin-mesin yang mengolah
minyak dan gas
produk pelikan.
 
2 Permintalan, pertenunan 1. Mesin yang mengolah/menghasilkan produk-produk tekstil (misalnya kain katun, sutra, serat-
dan pencelupan serat buatan, wol dan bulu hewan lainnya, lena rami, permadani, kain-kain bulu, tule).
2. Mesin untuk yang preparation, bleaching, dyeing, printing, finishing, texturing, packaging dan
sejenisnya.
  1. Mesin yang mengolah/menghasilkan produk-produk kayu, barang-barang dari jerami, rumput
3  Perkayuan
dan bahan anyaman lainnya.
  2. Mesin dan peralatan penggergajian kayu.
4 Industri kimia 1. Mesin peralatan yang mengolah/menghasilkan produk industri kimia dan industri yang ada
hubungannya dengan industri kimia (misalnya bahan kimia anorganis, persenyawaan organis
dan anorganis dan logam mulia, elemen radio aktif, isotop, bahan kimia organis, produk
farmasi, pupuk, obat celup, obat pewarna, cat, pernis, minyak eteris dan resinoida- resinonida
wangi-wangian, obat kecantikan dan obat rias, sabun, detergent dan bahan organis pembersih
lainnya, zat albumina, perekat, bahan peledak, produk pirotehnik, korek api, alloy piroforis,
barang fotografi dan sinematografi.
2. Mesin yang mengolah/menghasilkan produk industri lainnya (misalnya damar tiruan, bahan
plastik, ester dan eter dari selulosa, karet sintetis, karet tiruan, kulit samak, jangat dan kulit
mentah).
 
Mesin yang menghasilkan/memproduksi mesin menengah dan berat (misalnya mesin mobil,
5 Industri mesin
mesin kapal).
JENIS-JENIS HARTA BERWUJUD YANG TERMASUK DALAM
KELOMPOK 4

No Jenis Usaha Jenis Harta


1 Konstruksi Mesin berat untuk konstruksi
2 Transportasi dan 1. Lokomotif uap dan tender atas rel.
Pergudangan 2. Lokomotif listrik atas rel, dijalankan dengan batere atau dengan tenaga listrik dari
sumber luar.
3. Lokomotif atas rel lainnya.
4. Kereta, gerbong penumpang dan barang, termasuk kontainer khusus dibuat dan
diperlengkapi untuk ditarik dengan satu alat atau beberapa alat pengangkutan.
5. Kapal penumpang, kapal barang, kapal khusus dibuat untuk pengangkutan barang-
barang tertentu (misalnya gandum, batu-batuan, biji tambang dan sejenisnya)
termasuk kapal pendingin dan kapal tangki, kapal penangkap ikan dan sejenisnya,
yang mempunyai berat di atas 1.000 DWT.
6. Kapal dibuat khusus untuk menghela atau mendorong kapal, kapal suar, kapal
pemadam kebakaran, kapal keruk, keran-keran terapung dan sebagainya, yang
mempunyai berat di atas 1.000 DWT.
7. Dok-dok terapung
KELOMPOK MASA MANFAAT DAN TARIF
PENYUSUTAN
Pasal 11 UU No. 36 Tahun 2008
CONTOH;
PT. ABC memiliki aset tetap yg diperoleh awal tahun 2015 sbb;
NO JENIS HARTA BULAN / TAHUN PEROLEHAN MASA MANFAAT HARGA PEROLEHAN KELOMPOK
1 MESIN 1 JANUARI 2015 8 TAHUN 200.000.000 II
2 MESIN 2 JANUARI 2015 8 TAHUN 150.000.000 II
3 TRUK JANUARI 2015 8 TAHUN 70.000.000 II

Aset tersebut disusutkan menggunakan metode garis lurus, perhitungan


penyusutan selama tahun 2015 sbb;
Mesin 1 = 12,5% X 200.000.000 = 25.000.000
Mesin 2 = 12,5% X 150.000.000 = 18.750.000
Truk = 12,5% X 70.000.000 = 8.750.000
Jumlah penyusutan tahun 2015 = 52.500.000
PENYUSUTAN PADA AKHIR MASA
MANFAAT
Cara perhitungan penyusutan dilakukan Th
Harga Biaya Akum. Nilai
untuk tahun selanjutnya sampai masa Perolehan Penytan Penytan Buku
manfaat aset tersebut berakhir. 1 250.000 125.000 125.000 125.000
2 250.000 62.500 187.500 62.500
Apabila menggunakan metode saldo
menurun, besarnya biaya penyusutan 3 250.000 31.250 218.750 31.250
semankin lama semakin menurun. 4 250.000 31.250 250.000 0

Contoh;
PT. ABC memiliki aset tetap (mesin) Pada masa tahun ke 4 nilai buku disusutkan sekaligus
dengan harga perolehan Rp. 250 jt,
masa manfaat 4 tahun.
SAAT PENYUSUTAN ASET TETAP
Seperti akuntansi komersial, penyusutan aset Th Tarif dan perhitungan Penyusuta Nilai Buku
dimulai saat aset tersebut siap untuk n
digunakan. 2013 9/12 X 50% X 200.000 75.000 125.000
Contoh; 2014 50% X 125.000 62.500 62.500
PT. ABC membeli mesin pabrik dan digunakan 2015 50% X 62.500 31.250 31.250
pada bulan april 2013 dengan harga perolehan
2016 Disusutkan sekaligus 31.250 0
Rp. 200.000.000, masa manfaat mesin 4 tahun.
Metode penyusutan yg digunakan saldo
menurun.
PENGHITUNGAN PENYUSUTAN ATAS
KOMPUTER, PRINTER, SCANNER DAN
SEJENISNYA
KMK No. 138/KMK.03/2002 tgl 8 April 2002.
Khusus untuk penyusutan atas komputer, printer, scanner dan sejenisnya ditegaskan dalam
SE-07/PJ.42/2002 sbb;
1.Perubahan pengelompokan yang sebelumnya termasuk kelompok 2 selanjutnya berubah
menjadi kelompok 1.
2.Atas perubahan tsb maka perhitungan penyusutan atas komputer, printer, scanner dan
sejenisnya yg dimiliki dan digunakan dalam perusahaan sebelum tanggal 1 april 2002 diatur;
a. Penghitungan penyusutan berdasarkan ketentuan lama (kelompok 2) yang
diberlakukan sampai dengan maret 2002
b. Penghitungan penyusutan berdasarkan ketentuan yng baru (kelompok 1) berlaku
mulai april 2002 dengan tetap menggunakan sisa manfaat semula yg akan mengalami
penyesuaian/percepatan secara otomatis.
PENGHITUNGAN PENYUSUTAN ATAS
TELEPON SELULER DAN
KENDARAAN PERUSAHAAN
Keputusan DIRJEN Pajak No. Kep.-220/PJ/2002 tentang PPh atas biaya
pemakaian telepon seluler dan kendaraan perusahaan mengatur
pembebanan biaya melalui penyusutan, aturan tsb meliputi;
1.Untuk pegawai tertentu karena jabatan atau pekerjaan dibebankan
50% dari nilai perolehan
2.Kendaraan yg digunakan untuk antar-jemput karyawan dapat
dibebankan seluruh biaya. (penyusutan & perbaikan)
3.Kendaraan sedan untuk karyawan tertentu karena jabatan
dibebankan 50%. (penyusutan, oprasional & perbaikan)

Anda mungkin juga menyukai