Penjualan angsuran adalah suatu jenis penjualan yang cara pembayarannya dapat dilakukan
bertahap dalam jumlah tertentu selama jangka waktu tertentu.
Masalah yang timbut dengan adanya penjualan angsuran ini adalah masalah pengakuan laba bagi
penjual yang harus dilaporkan dalam laporan keuangan setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan
penjualan angsuran mencakup periode waktu lebih dari satu periode akuntansi bahkan meliputi
beberapa periode akuntansi.
Perlakukan Akuntansi:
Penjualan Angsuran
Aset Tetap
Penjualan Angsuran
Penjualan Angsuran
Barang Dagangan
Penjualan Angsuran
Barang Dagangan
Kegagalan Pelunasan
Angsuran Aset Tetap
Masalah Kepemilikan
Kembali Barang
Dagangan
Pada awal tahun 19A, PT Pratiwi Permai menjual 50 unit kapling tanah dengan harga pokok per kapling Rp14.000.000
dijual dengan harga per kapling Rp20.000.000. Penjualan tersebut dilakukan secara angsuran dan pembayarannya
diatur sebagai berikut:
Pembayaran pertama dilakukan 6 bulan setelah transaksi dilakukan.
Pembayaran dilakukan 6 bulan setelah ditambah dengan biaya 10% per tahun dari saldo piutang angsuran.
Jangka waktu angsuran 5 tahun (10 kali angsuran)
Uang muka penjualan (down payment) ditentukan sebesar Rp200.000.000.
Jumlah pelunasan piutang angsuran tidak termasuk biaya bunga.
1 Juli 19A
Penerimaan angsuran 1 Kas
Pokok angsuran = 800.000.000/10 = Rp80.000.000 Piutang angsuran
Bunga: Pendapatan bunga
6/12 x 10% x Rp800.000.000 = Rp40.000.000
31 Desember 19A
Jurnal penyesuaian untuk pendapatan bunga akrual Piutang bunga
6/12 x 10% x (Rp800.000.000 - Rp80.000.000) = Rp36.000.000 Pendapatan bunga
Tahun 2
1 Januari 19B
Jurnal balik Pendapatan bunga
Piutang bunga
Penerimaan angsuran 2 Kas
Pokok angsuran = 800.000.000/10 = Rp80.000.000 Piutang angsuran
Bunga: Pendapatan bunga
6/12 x 10% x (Rp800.000.000 - Rp80.000.000) = Rp36.000.000
1 Juli 19B
Penerimaan angsuran 3 Kas
Pokok angsuran = 800.000.000/10 = Rp80.000.000 Piutang angsuran
Bunga: Pendapatan bunga
6/12 x 10% x (Rp800.000.000 - Rp160.000.000) = Rp32.000.000
31 Desember 19B
Jurnal penyesuaian untuk pendapatan bunga akrual Piutang bunga
6/12 x 10% x (Rp800.000.000 - Rp240.000.000) = Rp28.000.000 Pendapatan bunga
1 Januari 19C
Jurnal balik Pendapatan bunga
Piutang bunga
1 Juli 19C
1/2 dari Pelanggan tidak lagi mampu melunasi piutang
Tanah saat dimiliki kembali bernilai@Rp25.000.000
Penerimaan angsuran 5
Pokok angsuran = 400.000.000/10 = Rp40.000.000 Kas
Bunga: Piutang angsuran
6/12x10%x(Rp400.000.000-(Rp40.000.000x4)=Rp28.000.000 Pendapatan bunga
31 Desember 19C
Jurnal penyesuaian untuk pendapatan bunga akrual Piutang bunga
6/12x10%x(Rp400.000.000-(Rp40.000.000x5)=Rp10.000.000 Pendapatan bunga
suran.
da saat Penjualan Angsuran Dilakukan Jurnal Metode Laba Diakui Proporsional dengan Penerimaan Kas dari Angsuran
LKBD 84,000,000
Laba Kotor Direalisasi (LKD)
LKBD 48,000,000
LKD
625,000,000
240,000,000
385,000,000
Tanah kapling 625,000,000
LKBD 72,000,000
Piutang angsuran
Keuntungan kepemlikan kembali
LKBD 36,000,000
LKD
700,000,000
300,000,000
80,000,000
40,000,000
36,000,000
84,000,000
160,000,000
36,000,000
80,000,000
36,000,000
80,000,000
32,000,000
28,000,000
48,000,000
108,000,000
28,000,000
80,000,000
28,000,000
240,000,000
457,000,000
40,000,000
12,000,000
10,000,000
36,000,000
58,000,000
Berikut ini adalah laporan posisi keuangan per 31 Desember 20B miik PT Kurniasari yang menjual Transaksi-tra
barang dagangannya secara kredi dan angsuran: Penjualan un
Jumlah piuta
Piutang usah
PT Kurniasari Piutang angs
Laporan Posisi Keuangan Piutang angs
Piutang angs
Per 31 Desember 20B Biaya-biaya o
Penghapusan
Kas 800,000 Hutang usaha 1,000,000 Piutang usah
Piutang angs
Piutang usaha 1,200,000 Hutang lain-lain 880,000 Piutang angs
Piutang angsuran 20A 800,000 LKBD 20A (20%) 160,000 Piutang angs
Piutang angsuran 20B 800,000 LKBD 20B (25%) 200,000 kembali adal
Kebijakan pe
Sediaan 5,000,000 Modal saham 7,000,000 penjualan, se
Aset tetap-neto 3,200,000 Laba ditahan 2,560,000 Penyutusan a
11,800,000 11,800,000
31 Desember 20C
Penyusutan aset tetap Biaya penyusutan
Aset tetap-neto
PT Kurniasari
Laporan Laba Rugi
Periode berakhir 31 Desember 20C
PT Kurniasari
Laporan Laba Ditahan
Periode berakhir 31 Desember 20C
1,440,000
2,400,000
3,840,000
HPP 1,440,000
HPP angsuran 2,400,000
Sediaan - akhir 1,260,000
Sediaan - awal
PT Kurniasari
Laporan Posisi Keuangan
Periode berakhir 31 Desember 20C
etika dimiliki
h 60% dari
0.000.
2,400,000
3,000,000
800,000
400,000
600,000
800,000
400,000
200,000
200,000
200,000
100,000
200,000
5,100,000
2,400,000
600,000
390,000
1,440,000
400,000
200,000
435,000
60,000
255,000
Dealer motor Prana melayani tukar tambah mobil untuk menjual mobil dagangannya. Seorang
konsumen menginginkan sebuah mobil baru dengan menukarkan mobil lamanya sebagai uang muka.
Perjanjian diantara keduanya adalah sebagai berikut:
Harga mobil bekas disetujui Rp3.000.000
Harga mobil baru Rp10.000.000
Harga pokok penjualan mobil baru Rp8.000.000
Sedangkan Prana sebagai penjual akan membuat perhitungan dan jurnal mengenai tukar tambah
mobil sebagai berikut:
Perkiraan biaya perbaikan Rp200.000
Harga Jual setelah perbaikan Rp3.250.000
Laba kotor rata-rata penjualan mobil20%
Hal yang perlu diperhatikan adalah mobil bekas yang diterima diukur pada mana yang lebih
rendah antara biaya perolehan dengan nilai realisasi bersih (PSAK no.14).
Nilai realisasi neto adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya
penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan. Maka perlu dilakukan
perhitungan sebagai berikut:
Kemungkinan 1
Nilai mobil bekas disetujui 3,000,000
Nilai jual setelah perbaikan 3,250,000
Dikurangi:
Biaya perbaikan (200,000)
Laba kotor: 20%xRp3.250.000 (650,000)
Perkiraan harga pokok mobil bekas 2,400,000
Cadangan selisih pertukaran 600,000
Karena nilai perolehan mobil bekas Rp3.000.000 > nilai realisasi bersih Rp2.400.000, maka mobil
bekas diukur menggunakan nilai realisasi neto atau perkiraan harga pokok mobil bekas.
Jurnal:
Mobil bekas 2,400,000
Cadangan selisih pertukaran 600,000
Piutang angsuran 7,000,000
Penjualan angsuran 10,000,000
Kemungkinan 2
Nilai mobil bekas disetujui 3,000,000
Nilai jual setelah perbaikan 4,000,000
Dikurangi:
Biaya perbaikan (200,000)
Laba kotor: 20%xRp3.250.000 (650,000)
Perkiraan harga pokok mobil bekas 3,150,000
Cadangan selisih pertukaran (150,000)
Karena nilai perolehan mobil bekas Rp3.000.000 < nilai realisasi bersih Rp3.150.000, maka mobil
bekas diukur menggunakan nilai perolehan mobil bekas atau nilai mobil bekas disetujui.
Jurnal:
Mobil bekas 3,000,000
Piutang angsuran 7,000,000
Penjualan angsuran 10,000,000
00, maka mobil
etujui.