Anda di halaman 1dari 24

Penjualan Angsuran

Penjualan angsuran adalah suatu jenis penjualan yang cara pembayarannya dapat dilakukan
bertahap dalam jumlah tertentu selama jangka waktu tertentu.

Piutang Angsuran = Piutang Cicilan ≠ Piutang Kredit

Masalah yang timbut dengan adanya penjualan angsuran ini adalah masalah pengakuan laba bagi
penjual yang harus dilaporkan dalam laporan keuangan setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan
penjualan angsuran mencakup periode waktu lebih dari satu periode akuntansi bahkan meliputi
beberapa periode akuntansi.

Perbedaan Penjual Angsuran dengan Penjualan Kredit


Pembeda Penjualan Angsuran Penjualan Kredit
Potongan Penjualan Tidak ada Ada jika membayar dibawah periode potongan
Bunga Ada bunga atas piutang Tidak ada bunga atas piutang
Pembayaran Pokok angsuran + bunga Total piutang
Periode jatuh tempo Lebih dari 1 periode akuntansi Tidak lebih dari 1 periode akuntansi

Perlakukan Akuntansi:

Penjualan Angsuran
Aset Tetap

Penjualan Angsuran

Penjualan Angsuran
Barang Dagangan
Penjualan Angsuran
Barang Dagangan

Masalah Tukar Tambah


(Trade-in) dalam
Penjualan Angsuran
ode potongan

Metode Laba Diakui


pada saat Penjualan
Angsuran Dilakukan

Metode Laba Diakui


Proporsional dengan
Penerimaan Kas dari
Angsuran

Kegagalan Pelunasan
Angsuran Aset Tetap

Metode Laba Diakui


Proporsional dengan
Penerimaan Kas dari
Angsuran
Metode Laba Diakui
Proporsional dengan
Penerimaan Kas dari
Angsuran

Masalah Kepemilikan
Kembali Barang
Dagangan
Pada awal tahun 19A, PT Pratiwi Permai menjual 50 unit kapling tanah dengan harga pokok per kapling Rp14.000.000
dijual dengan harga per kapling Rp20.000.000. Penjualan tersebut dilakukan secara angsuran dan pembayarannya
diatur sebagai berikut:
Pembayaran pertama dilakukan 6 bulan setelah transaksi dilakukan.
Pembayaran dilakukan 6 bulan setelah ditambah dengan biaya 10% per tahun dari saldo piutang angsuran.
Jangka waktu angsuran 5 tahun (10 kali angsuran)
Uang muka penjualan (down payment) ditentukan sebesar Rp200.000.000.
Jumlah pelunasan piutang angsuran tidak termasuk biaya bunga.

Keterangan Jurnal Metode Laba Diakui pada saat Penjualan Angs


Tahun 1
1 Januari 19A Kas
Uang muka Rp200.000.000 Piutang angsuran
Harga pokok = 50 x Rp14.000.000 = Rp700.000.000 Tanah kapling
Harga jual = 50 x Rp20.000.000 = Rp1.000.000.000 Laba penjualan
Laba penjualan = Rp300.000.000

1 Juli 19A
Penerimaan angsuran 1 Kas
Pokok angsuran = 800.000.000/10 = Rp80.000.000 Piutang angsuran
Bunga: Pendapatan bunga
6/12 x 10% x Rp800.000.000 = Rp40.000.000

31 Desember 19A
Jurnal penyesuaian untuk pendapatan bunga akrual Piutang bunga
6/12 x 10% x (Rp800.000.000 - Rp80.000.000) = Rp36.000.000 Pendapatan bunga

Jurnal penyesuaian LKBD menjadi LKD


% laba kotor = Rp300jt/Rp1M x 100% = 30%
Kas yg diterima selama 19A:
Uang muka 200,000,000
Angsuran 1 80,000,000
Total Kas 280,000,000
LKD = 30% x Rp280.000.000 84,000,000

Jurnal penutup Laba penjualan


Pendapatan bunga
ILR

Tahun 2
1 Januari 19B
Jurnal balik Pendapatan bunga
Piutang bunga
Penerimaan angsuran 2 Kas
Pokok angsuran = 800.000.000/10 = Rp80.000.000 Piutang angsuran
Bunga: Pendapatan bunga
6/12 x 10% x (Rp800.000.000 - Rp80.000.000) = Rp36.000.000

1 Juli 19B
Penerimaan angsuran 3 Kas
Pokok angsuran = 800.000.000/10 = Rp80.000.000 Piutang angsuran
Bunga: Pendapatan bunga
6/12 x 10% x (Rp800.000.000 - Rp160.000.000) = Rp32.000.000

31 Desember 19B
Jurnal penyesuaian untuk pendapatan bunga akrual Piutang bunga
6/12 x 10% x (Rp800.000.000 - Rp240.000.000) = Rp28.000.000 Pendapatan bunga

Jurnal penyesuaian LKBD menjadi LKD


% laba kotor = Rp300jt/Rp1M x 100% = 30%
Kas yg diterima selama 19B:
Angsuran 2 80,000,000
Angsuran 3 80,000,000
Total Kas 160,000,000
LKD = 30% x Rp160.000.000 48,000,000

Jurnal penutup Pendapatan bunga


ILR

1 Januari 19C
Jurnal balik Pendapatan bunga
Piutang bunga

Penerimaan angsuran 4 Kas


Pokok angsuran = 800.000.000/10 = Rp80.000.000 Piutang angsuran
Bunga: Pendapatan bunga
6/12 x 10% x (Rp800.000.000 - Rp240.000.000) = Rp28.000.000

1 Juli 19C
1/2 dari Pelanggan tidak lagi mampu melunasi piutang
Tanah saat dimiliki kembali bernilai@Rp25.000.000

Jumlah piutang awal 25 kapling tanah 400,000,000 Tanah kapling


Jumlah angsuran sudah dibayar 160,000,000 Piutang angsuran
Piutang belum dibayar 240,000,000 Keuntungan kepemlikan kembali
Nilai tanah saat dimiliki kembali 625,000,000
Keuntungan 385,000,000
% laba kotor = Rp300jt/Rp1M x 100% = 30%
LKBD yang harus disesuaikan:
Piutang yang belum dibayar 240,000,000
% laba kotor 30%
72,000,000

Penerimaan angsuran 5
Pokok angsuran = 400.000.000/10 = Rp40.000.000 Kas
Bunga: Piutang angsuran
6/12x10%x(Rp400.000.000-(Rp40.000.000x4)=Rp28.000.000 Pendapatan bunga

31 Desember 19C
Jurnal penyesuaian untuk pendapatan bunga akrual Piutang bunga
6/12x10%x(Rp400.000.000-(Rp40.000.000x5)=Rp10.000.000 Pendapatan bunga

Jurnal penyesuaian LKBD menjadi LKD


% laba kotor = Rp300jt/Rp1M x 100% = 30%
Kas yg diterima selama 19C:
Angsuran 4 80,000,000
Angsuran 5 40,000,000
Total Kas 120,000,000
LKD = 30% x Rp120.000.000 36,000,000

Jurnal penutup Pendapatan bunga


ILR

Piutang Pokok Bunga Angsuran LKBD LKD


800,000,000 300,000,000 60,000,000
Angsuran 1 800,000,000 80,000,000 40,000,000 120,000,000 300,000,000 24,000,000
Angsuran 2 720,000,000 80,000,000 36,000,000 116,000,000 216,000,000 24,000,000
Angsuran 3 640,000,000 80,000,000 32,000,000 112,000,000 192,000,000 24,000,000
Angsuran 4 560,000,000 80,000,000 28,000,000 108,000,000 168,000,000 24,000,000
Angsuran 5 240,000,000 40,000,000 12,000,000 52,000,000 72,000,000 12,000,000
Angsuran 6 200,000,000 40,000,000 10,000,000 50,000,000 60,000,000 12,000,000
Angsuran 7 160,000,000 40,000,000 8,000,000 48,000,000 48,000,000 12,000,000
Angsuran 8 120,000,000 40,000,000 6,000,000 46,000,000 36,000,000 12,000,000
Angsuran 9 80,000,000 40,000,000 4,000,000 44,000,000 24,000,000 12,000,000
Angsuran 10 40,000,000 40,000,000 2,000,000 42,000,000 12,000,000 12,000,000
ng Rp14.000.000
mbayarannya

suran.

da saat Penjualan Angsuran Dilakukan Jurnal Metode Laba Diakui Proporsional dengan Penerimaan Kas dari Angsuran

200,000,000 Kas 200,000,000


800,000,000 Piutang angsuran 800,000,000
700,000,000 Tanah kapling
300,000,000 Laba Kotor Belum Direalisasi (LKBD)

120,000,000 Kas 120,000,000


80,000,000 Piutang angsuran
40,000,000 Pendapatan bunga

36,000,000 Piutang bunga 36,000,000


36,000,000 Pendapatan bunga

LKBD 84,000,000
Laba Kotor Direalisasi (LKD)

300,000,000 LKD 84,000,000


76,000,000 Pendapatan bunga 76,000,000
376,000,000 ILR

36,000,000 Pendapatan bunga 36,000,000


36,000,000 Piutang bunga
116,000,000 Kas 116,000,000
80,000,000 Piutang angsuran
36,000,000 Pendapatan bunga

112,000,000 Kas 112,000,000


80,000,000 Piutang angsuran
32,000,000 Pendapatan bunga

28,000,000 Piutang bunga 28,000,000


28,000,000 Pendapatan bunga

LKBD 48,000,000
LKD

60,000,000 LKD 48,000,000


60,000,000 Pendapatan bunga 60,000,000
ILR

28,000,000 Pendapatan bunga 28,000,000


28,000,000 Piutang bunga

108,000,000 Kas 108,000,000


80,000,000 Piutang angsuran
28,000,000 Pendapatan bunga

625,000,000
240,000,000
385,000,000
Tanah kapling 625,000,000
LKBD 72,000,000
Piutang angsuran
Keuntungan kepemlikan kembali

52,000,000 Kas 52,000,000


40,000,000 Piutang angsuran
12,000,000 Pendapatan bunga

10,000,000 Piutang bunga 10,000,000


10,000,000 Pendapatan bunga

LKBD 36,000,000
LKD

22,000,000 LKD 36,000,000


22,000,000 Pendapatan bunga 22,000,000
ILR
aan Kas dari Angsuran

700,000,000
300,000,000

80,000,000
40,000,000

36,000,000

84,000,000

160,000,000

36,000,000
80,000,000
36,000,000

80,000,000
32,000,000

28,000,000

48,000,000

108,000,000

28,000,000

80,000,000
28,000,000
240,000,000
457,000,000

40,000,000
12,000,000

10,000,000

36,000,000

58,000,000
Berikut ini adalah laporan posisi keuangan per 31 Desember 20B miik PT Kurniasari yang menjual Transaksi-tra
barang dagangannya secara kredi dan angsuran: Penjualan un
Jumlah piuta
Piutang usah
PT Kurniasari Piutang angs
Laporan Posisi Keuangan Piutang angs
Piutang angs
Per 31 Desember 20B Biaya-biaya o
Penghapusan
Kas 800,000 Hutang usaha 1,000,000 Piutang usah
Piutang angs
Piutang usaha 1,200,000 Hutang lain-lain 880,000 Piutang angs
Piutang angsuran 20A 800,000 LKBD 20A (20%) 160,000 Piutang angs
Piutang angsuran 20B 800,000 LKBD 20B (25%) 200,000 kembali adal
Kebijakan pe
Sediaan 5,000,000 Modal saham 7,000,000 penjualan, se
Aset tetap-neto 3,200,000 Laba ditahan 2,560,000 Penyutusan a
11,800,000 11,800,000

Keterangan Jurnal Metode Perpetual


Mencatat penjualan: Piutang usaha
Penjualan kredit 2,400,000 Piutang angsuran 20C
Penjualan angsuran 3,000,000 Penjualan
Penjualan angsuran

HPP 20C=Rp2.400.000x60%=Rp1.440.000 HPP


HPP angsuran 20C = Rp3.000.000x80%=Rp2.400.000 HPP angsuran
Sediaan

Penerimaan kas dari pelunasan piutang selama 20C Kas


Piutang usaha
Piutang angsuran 20A
Piutang angsuran 20B
Piutang angsuran 20C

Mencatat biaya-biaya operasi selama 20C Biaya operasi


Kas

Piutang angsuran 20C senilai Rp200.000 tidak bisa Sediaan


dilunasi lagi oleh si pelanggan. Nilai sediaan ketika LKBD 20C
dimiliki kembali adalah Rp100.000 Kerugian pemilikan kembali
LKBD20C yang dihapus: Rp200.000x20%=Rp40.000 Piutang angsuran 20C

Penghapusan piutang Kerugian penghapusan piutang


Penghapusan LKBD: LKBD20A
20A (Rp200.000x20%) 40,000 LKBD20B
20B (Rp100.000x25%) 25,000 Piutang usaha
Piutang angsuran 20A
Piutang angsuran 20B

31 Desember 20C
Penyusutan aset tetap Biaya penyusutan
Aset tetap-neto

Penyesuain akun sediaan dan HPP

Mencatat LKBD 20C Penjualan angsuran


Penjualan angsuran 20C 3,000,000 HPP angsuran
HPP angsuran 2,400,000 LKBD 20C
LKBD 600,000
%LKBD 20C 20%

Menyesuaikan LKBD ke LKD LKBD20A


LKBD20A=20%xRp400.000=Rp80.000 LKBD20B
LKBD20B=25%xRp600.000=Rp150.000 LKBD20C
LKBD20C=20%xRp800.000=Rp160.000 LKD

Jurnal penutup LKD


Penjualan
HPP
Biaya operasi
Biaya penyusutan
Kerugian penghapusan piutang
Kerugian kepemilikan kembali
ILR

PT Kurniasari
Laporan Laba Rugi
Periode berakhir 31 Desember 20C

Kredit Angsuran Total Kas


Penjualan 2,400,000 3,000,000 5,400,000 Piutang usaha
Harga pokok penjualan (1,440,000) (2,400,000) (3,840,000) Piutang angsuran 20A
Laba kotor penjualan 960,000 600,000 1,560,000 Piutang angsuran 20B
Dikurangi: Piutang angsuran 20C
LKBD 20C (Rp600.000-Rp160.000) (440,000) (440,000) Sediaan
LKD 20C 960,000 160,000 1,120,000 Aset tetap-neto
Ditambah:
Realisasi LKD 20A & 20B 230,000
Jumlah realisasi laba kotor 20C 1,350,000
Biaya operasi (400,000)
Biaya penyusutan (200,000)
Kerugian penghapusan piutang (435,000)
Kerugian kepemilikan kembali (60,000)
Laba bersih 20C 255,000

PT Kurniasari
Laporan Laba Ditahan
Periode berakhir 31 Desember 20C

Laba ditahan 31 Desember 20B 2,560,000


Laba bersih 20C 255,000
Laba ditahan 31 Desember 20C 2,815,000
Transaksi-transaksi yang terjadi selama tahun 20C adalah sebagai berikut:
Penjualan untuk tahun 20C adalah terdiri dari penjualan kredit Rp2.400.000 dan penjualan angsuran Rp3.000.000.
Jumlah piutang yang tertagih selama tahun 20C adalah:
Piutang usaha Rp800.000
Piutang angsuran 20A Rp400.000
Piutang angsuran 20B Rp600.000
Piutang angsuran 20C Rp800.000
Biaya-biaya operasi selama tahun 20C adalah Rp400.000.
Penghapusan piutang untuk tahun 20C sejumlah Rp500.000 yang terdiri dari:
Piutang usaha Rp200.000
Piutang angsuran 20A Rp200.000
Piutang angsuran 20B Rp100.000
Piutang angsuran 20C senilai Rp200.000 tidak bisa dilunasi lagi oleh si pelanggan. Nilai sediaan ketika dimiliki
kembali adalah Rp100.000.
Kebijakan penjualan yang ditempuh oleh perusahaan adalah harga pokok penjualan kredit adalah 60% dari
penjualan, sedang harga pokok penjualan angsuran adalah 80% dari penjualan angsuran.
Penyutusan aset tetap Rp200.000 per tahun dan sediaan akhir 31 Desember 20C adalah Rp1.260.000.

Metode Perpetual Metode Fisikal


2,400,000 Piutang usaha 2,400,000
3,000,000 Piutang angsuran 20C 3,000,000
2,400,000 Penjualan
3,000,000 Penjualan angsuran

1,440,000
2,400,000
3,840,000

2,600,000 Kas 2,600,000


800,000 Piutang usaha
400,000 Piutang angsuran 20A
600,000 Piutang angsuran 20B
800,000 Piutang angsuran 20C

400,000 Biaya operasi 400,000


400,000 Kas

100,000 Sediaan 100,000


40,000 LKBD 20C 40,000
60,000 Kerugian pemilikan kembali 60,000
200,000 Piutang angsuran 20C

435,000 Kerugian penghapusan piutang 435,000


40,000 LKBD20A 40,000
25,000 LKBD20B 25,000
200,000 Piutang usaha
200,000 Piutang angsuran 20A
100,000 Piutang angsuran 20B

200,000 Biaya penyusutan 200,000


200,000 Aset tetap-neto

HPP 1,440,000
HPP angsuran 2,400,000
Sediaan - akhir 1,260,000
Sediaan - awal

3,000,000 Penjualan angsuran 3,000,000


2,400,000 HPP angsuran
600,000 LKBD 20C

80,000 LKBD20A 80,000


150,000 LKBD20B 150,000
160,000 LKBD20C 160,000
390,000 LKD

390,000 LKD 390,000


2,400,000 Penjualan 2,400,000
1,440,000 HPP
400,000 Biaya operasi
200,000 Biaya penyusutan
435,000 Kerugian penghapusan piutang
60,000 Kerugian kepemilikan kembali
255,000 ILR

PT Kurniasari
Laporan Posisi Keuangan
Periode berakhir 31 Desember 20C

3,000,000 Hutang usaha 1,000,000


Piutang usaha 2,600,000 Hutang lain-lain 880,000
Piutang angsuran 20A 200,000 LKBD 20A (20%) 40,000
Piutang angsuran 20B 100,000 LKBD 20B (25%) 25,000
Piutang angsuran 20C 2,000,000 LKBD 20C (20%) 400,000
1,260,000 Modal saham 7,000,000
Aset tetap-neto 3,000,000 Laba ditahan 2,815,000
12,160,000 12,160,000
uran Rp3.000.000.

etika dimiliki
h 60% dari

0.000.

2,400,000
3,000,000

800,000
400,000
600,000
800,000

400,000

200,000
200,000
200,000
100,000

200,000

5,100,000

2,400,000
600,000

390,000

1,440,000
400,000
200,000
435,000
60,000
255,000
Dealer motor Prana melayani tukar tambah mobil untuk menjual mobil dagangannya. Seorang
konsumen menginginkan sebuah mobil baru dengan menukarkan mobil lamanya sebagai uang muka.
Perjanjian diantara keduanya adalah sebagai berikut:
Harga mobil bekas disetujui Rp3.000.000
Harga mobil baru Rp10.000.000
Harga pokok penjualan mobil baru Rp8.000.000
Sedangkan Prana sebagai penjual akan membuat perhitungan dan jurnal mengenai tukar tambah
mobil sebagai berikut:
Perkiraan biaya perbaikan Rp200.000
Harga Jual setelah perbaikan Rp3.250.000
Laba kotor rata-rata penjualan mobil20%

Hal yang perlu diperhatikan adalah mobil bekas yang diterima diukur pada mana yang lebih
rendah antara biaya perolehan dengan nilai realisasi bersih (PSAK no.14).
Nilai realisasi neto adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya
penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan. Maka perlu dilakukan
perhitungan sebagai berikut:

Kemungkinan 1
Nilai mobil bekas disetujui 3,000,000
Nilai jual setelah perbaikan 3,250,000
Dikurangi:
Biaya perbaikan (200,000)
Laba kotor: 20%xRp3.250.000 (650,000)
Perkiraan harga pokok mobil bekas 2,400,000
Cadangan selisih pertukaran 600,000

Karena nilai perolehan mobil bekas Rp3.000.000 > nilai realisasi bersih Rp2.400.000, maka mobil
bekas diukur menggunakan nilai realisasi neto atau perkiraan harga pokok mobil bekas.

Jurnal:
Mobil bekas 2,400,000
Cadangan selisih pertukaran 600,000
Piutang angsuran 7,000,000
Penjualan angsuran 10,000,000
Kemungkinan 2
Nilai mobil bekas disetujui 3,000,000
Nilai jual setelah perbaikan 4,000,000
Dikurangi:
Biaya perbaikan (200,000)
Laba kotor: 20%xRp3.250.000 (650,000)
Perkiraan harga pokok mobil bekas 3,150,000
Cadangan selisih pertukaran (150,000)

Karena nilai perolehan mobil bekas Rp3.000.000 < nilai realisasi bersih Rp3.150.000, maka mobil
bekas diukur menggunakan nilai perolehan mobil bekas atau nilai mobil bekas disetujui.

Jurnal:
Mobil bekas 3,000,000
Piutang angsuran 7,000,000
Penjualan angsuran 10,000,000
00, maka mobil
etujui.

Anda mungkin juga menyukai