1
dari pembelian. Barang yang diretur dapat dijual lagi sebesar 75% dari harga
jualnya semula. Jurnal yang dicatat oleh PT MMC sebagai berikut:
Tanggal Perkiraan Ref Debit Kredit
April 1 Piutang Rp10.000.000
Penjualan Rp10.000.000
Harga pokok penjualan Rp8.000.000
Persediaan barang Rp8.000.000
April 5 Retur penjualan Rp1.000.000
Cadangan retur penjualan Rp1.000.000
Persediaan barang retur Rp750.000
Rugi dari retur penjualan 50.000
Harga pokok penjualan Rp800.000
2
Bila pernyataan dari A dan pelunasan kembali terjadi pada tahun 2018, maka jurnal
yang dibuat:
Tanggal Perkiraan Ref Debit Kredit
2007 Piutang Rp150.000
Penerimaan piutang Rp150.000
yang sudah dihapus
2007 Kas Rp150.000
Piutang Rp150.000
2. Metode Cadangan
Dalam metode cadangan untuk akuntansi atas piutang tak tertagih, perusahaan
harus menaksir besarnya piutang yang di perkirakan tidak dapat di tagih pada setiap
akhir periode. Dengan cara seperti itu akan diperoleh penandingan (matching)
antara pendapatan dan beban yang lebih tepat. Untuk menaksir jumlah piutang yang
tidak dapat di tagih, manajemen menggunakan dua dasar yaitu 1) persentase dari
penjualan dan 2) persentase dari piutang.
1) Persentase dari penjualan.
Dalam dasar metode ini, persentase dari penjualan mengakibatkan penandingan
(matching) yang lebih baik antara pendapatan dan biaya. Dasar metode ini dapat
digunakan dengan berupa total penjualan kredit atau bisa juga penjualan kredit
bersih pada tahun berjalan. Misalnya, Pada 31 Desember 2017, estimasi cadangan
piutang tak tertagih 1% dari saldo penjualan kredit bersih, penjualan kredit bersih
tahun berjalan Rp80.000.000. Jurnal yang diperlukan:
Tanggal Perkiraan Ref Debit Kredit
31 Des Kerugian piutang Rp800.000
Cadangan kerugian piutang Rp800.000
3
Belum Jumlah Hari Lewat Waktu
Nama Debitur Total Jatuh
Tempo 1 - 30. 31 - 60. 61 - 90. > 90
Amir Hamzah 60.000 30.000 20.000 10.000
Budi Purnomo 30.000 30.000
Cahyo Kusumo 45.000 20.000 25.000
Darmawan 70.000 50.000 20.000
Entung 60.000 30.000 30.000
Lain-lain 3.695.000 2.620.000 520.000 245.000 160.000 150.000
3.960.000 2.700.000 570.000 300.000 200.000 190.000
Persentase tak tertagih 2% 4% 10% 20% 40%
Taksiran kerugian
piutang 222.800 54.000 22.800 30.000 40.000 76.000
Apabila di akhir periode masih terdapat cadangan kerugian piutang saldo kredit
Rp50.000 sebelum dilakukan penyesuaian, maka kerugian piutang sebesar
Rp222.800 – Rp 50.000 = Rp172.800. Jurnal untuk mencatatnya sebagai berikut:
Tanggal Perkiraan Ref Debit Kredit
31 Des Kerugian piutang Rp172.800
Cadangan kerugian piutang Rp172.800
Metode analisis umur piutang dapat menunjukkan jumlah piutang yang akan dapat
ditagih yang sesuai keadaan. Jumlah piutang yang dilaporkan dalam neraca akan
lebih mendekati kenyataan karena dalam metode analisis umur piutang dilakukan
penaksiran untuk masing-masing debitur sehingga lebih teliti.
4
dibedakan menjadi 2 macam yaitu: 1) Piutang wesel tidak berbunga, 2) Piutang
wesel berbunga.
Yang dimaksud mendiskontokan wesel adalah meminjam uang ke bank dengan
menggunakan wesel sebagai jaminan. Bank akan memberikan pinjaman tetapi
dikurangi dengan bunga yang diperhitungkan (diskonto) selama jangka waktu
diskonto. Pendiskontoan dilakukan dengan syarat jika pembuat wesel tidak
melunasi weselnya pada tanggal jatuh tempo, maka pihak yang mendiskontokan
bertanggung jawab untuk melunasi wesel tersebut. Perhitungan bunga (diskonto)
wesel dihitung sebagai berikut:
5
2) Wesel berbunga
Bunga sebesar 12% setahun dan didiskontokan 10% setahun. Jumlah yang diterima:
Nilai nominal wesel Rp300.000
Bunga: 12% x 2/12 x Rp 300.000 6.000
Nilai jatuh tempo wesel Rp306.000
Diskonto: Rp306.000 x 10% x 36/360 3.060
Uang yang diterima Rp302.940
Jurnal yang dibuat masing masing pihak: Soal 1 dan 2
Soal 1 (tidak berbunga)
Transaksi Jurnal Tuan Alex Jurnal PT Bermuda Jurnal Bank C
1 Maret 2005 Utang Rp300.000 Piutang wesel Rp300.000
Utang Wesel Rp 300.000 Piutang Rp300.000
26 Maret 2005 Kas Rp297.000 Piutang wesel Rp300.000
Biaya bunga 3.000 Kas Rp297.000
Piutang wesel Pendapatan bunga 3.000
didiskontokan Rp300.000
1 Mei 2005 Utang Wesel Rp300.000 Piutang wesel Kas Rp300.000
Kas Rp300.000 didiskontokan Rp300.000 Piutang wesel Rp300.000
Piutang wesel Rp300.000
Soal 2 (berbunga)
Transaksi Jurnal Tuan Alex Jurnal PT Bermuda Jurnal Bank C
1 Maret 2005 Utang Rp300.000 Piutang wesel Rp300.000
Utang Wesel Rp 300.000 Piutang Rp300.000
26 Maret 2005 Kas Rp302.940 Piutang wesel Rp300.000
Piutang wesel Pendapatan bunga 2.940
didiskontokan Rp300.000 Kas Rp302.940
Pendapatan bunga 2.940
1 Mei 2005 Piutang Rp306.300 Kas Rp306.300
Kas Rp306.300 Piutang wesel Rp300.000
Piutang wesel Pendapatan bunga 6.000
didiskontokan Rp300.000 Biaya penagihan 300
Piutang wesel Rp300.000
2. Piutang Bunga. Piutang bunga dapat muncul karena adanya pendapatan bunga
yang belum diterima namun sudah dapat diakui saat pencatatan menggunakan basis
akrual. Misalnya: Pada 31 Desember 2017 Pendapatan bunga bank yang masih
harus diterima Rp200.000 namun baru akan diterima pada Januari 2018. Jurnal
yang diperlukan untuk transaksi ini sebagai berikut:
6
Tanggal Perkiraan Ref Debit Kredit
Des. 31 Piutang Bunga Rp200.000
Pendapatan Bunga Rp200.000
Maka jurnal tersebut menghasilkan saldo PPh Rp30.000.000 pada akhir periode.
Namun pada akhir periode beban pajak penghasilan PT Makmur Karya senilai
Rp25.000.000, jurnal yang dibuat:
Akibat transaksi tersebut akun Angsuran PPh akan menunjukkan saldo debit
Rp5.000.000, inilah yang disebut sebagai piutang pajak atau pajak lebih bayar.
7
5. Piutang Gaji/ Gaji Dibayar di Muka. Muncul akibat perusahaan memberikan
gaji di awal baik karena keinginan perusahaan itu sendiri maupun karena
permintaan karyawan.
Jurnalnya:
Tanggal Perkiraan Ref Debit Kredit
Piutang Gaji RpXXX
Kas RpXXX
8
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan, Zaki. 2004. Intermediate Accounting, Edisi Kedelapan. Yogyakarta: BPFE.
Donald E. Kieso, Jerry J, Weygandt, Terry D.Warfield. 2008. Akuntansi
Intermediate, Edisi 12. Jakarta: Erlangga.
Jusup, Al. Haryono. 2014. Dasar-dasar Akuntansi, Jilid 2. Yogyakarta: STIE
YKPN.