Anda di halaman 1dari 23

PIUTANG DAGANG

Klasifikasi Piutang

a)Piutang dagang terjadi karena penjualan barang dan


jasa secara kredit dari usaha normal perusahaan.
b)Piutang wesel merupakan klaim yang disertai
perjanjian secara tertulis/formal (dalam bentuk
wesel), yang berisi jangka waktu pelunasan, dan
bunga (jika wesel dengan bunga).
c)Piutang lain-lain meliputi piutang kepada pegawai,
restitusi pajak yang belum diterima, bunga yang akan
diterima, dan lain-lain.
Setiap transaksi piutang melibatkan 2 pihak,
yaitu :

1. Kreditur : pihak yang mendapat piutang /


tagihan
2. Debitur : pihak yang berkewajiban membayar
hutang
PIUTANG DAGANG
Piutang adalah tagihan baik kepada individu
maupun perusahaan lain. Piutang terjadi atas
penjualan secara kredit. Piutang merupakan
klaim yang diharapkan akan ditagih dalam
bentuk kas.
Masalah Akuntansi yang berkaitan dengan
piutang usaha :

1. Pengakuan piutang usaha


2. Penilaian piutang usaha
3. Penyelesaian piutang usaha
Pengakuan Piutang Usaha
1 Apr PT Merdeka menjual barang secara kredit
pada CV A seharga Rp 1.000 dengan syarat
2/10, n/30.
5 Apr CV A mengembalikan barang yang
dibelinya seharga Rp 100 karena cacat
11 Apr PT Merdeka menerima pelunasan dari CV
A sebesar saldo tagihannya.
1 apr piutang usaha 1.000
penjualan 1.000

5 apr Retur penjualan 100


Piutang usaha 100

11 apr Kas 882


Diskon penjualan 18
Piutang usaha 900
Penilaian Piutang Usaha

Pada prinsipnya terdapat dua metode untuk


mengakui kerugian piutang yaitu :
• metode cadangan dan
• metode penghapusan langsung.
Bagian berikut ini akan menjelaskan metode
cadangan karena metode penghapusan langsung tidak
lazim digunakan.
1.Mencatat taksiran Kerugian piutang Xxx
kerugian piutang Cadangan Kerugian Piutang xxx

2. Mencatat Cadangan Kerugian Piutang Xxx


penghapusan Piutang usaha xxx
piutang
3. Mencatat timbulnya Piutang usaha xxx
kembali piutang yang Cadangan kerugian Piutang xxx
telah dihapus (membatalkan piutang yang telah
dihapus)
Kas
Piutang usaha xxx
(mencatat penerimaan kas) xxx
Tahun 2011 PT H melakukan penjualan secara
kredit sebesar Rp 120.000.000 Dari jumlah tersebut
piutang sebesar Rp 20.000.000 belum dapat ditagih
sampai tanggal 31 Des. Manajer memperkirakan
bahwa dari piutang yang belum dapat ditagih
sebesar Rp 1.200.000 diantaranya tidak mungkin
dapat diterima.
Kerugian piutang 1.200.000
Cadangan Kerugian Piutang 1.200.000
Tanggal 1 Maret 2012, direktur keuangan PT H
mengotorisasi penghapusan piutang kepada CV
M sebesar Rp 50.000
Cadangan Kerugian Piutang 50.000
Piutang usaha 50.000
CV M pada tanggal 1 juli melakukan pembayaran
kewajibannya pada PT H (akun piutang kepada
CV M telah dihapus dalam pembukuan PT H).
Piutang usaha 50.000
Cadangan kerugian Piutang 50.000
(membatalkan piutang yang telah dihapus)
Kas 50.000
Piutang usaha 50.000
(mencatat penerimaan kas)
Metode Penghapusan Langsung

CV S mempunyai piutang kepada CV C sebesar


Rp 2.000.000. Pada tanggal 12 Desember,
manajer kredit CV S memutuskan untuk
menghapus piutang Kepada CV C karena sudah
tidak mungkin ditagih.
B. Piutang tak tertagih 2.000.000
Piutang usaha 2.000.000
DASAR UNTUK MENAKSIR KERUGIAN PIUTANG

Ada dua metode untuk menentukan jumlah taksiran piutang yang


tidak dapat ditagih:
• Persentase dari penjualan.
Metode ini megutamakan matching antara biaya dan pendapatan,
atau mengutamakan jumlah kerugian piutang sedangkan jumlah
cadangan hanya merupakan sampingan.
• Analisis umur piutang.
Metode ini ditentukan dengan caramengklasifikasikan piutang
yang beredar ke dalam jangka waktu tertentu. Piutang usaha
untuk tiap debitur digolongkan dalam berbagai kelompok umur
piutang.
• Persentase dari saldo piutang.
Metode ini cadangan kerugian piutang
ditentukan berdasarkan perkalian antara total
saldopiutang usaha dengan presentase (%)
tertentu dari piutang yang tidak dapat ditagih
yang telah ditetapkan sebelumnya
Contoh 1 : (persentase dari penjualan secara
kredit)

PT M memilih dasar presentase penjualan dan


memperkirakan bahwa piutang sebesar 1% dari
penjualan kredit bersih tidak akan tertagih.
Apabila jumlah penjualan kredit bersih selama
tahun 2012 adalah Rp 80.000.000
Kerugian piutang 800.000
Cadangan Kerugian Piutang 800.000
• Contoh 2 (penerapan metode analisis umur piutang piutang)
PT Ananda mempunyai piutang kepada beberapa debitor dengan
jumlah, waktu pembayaran dan tingkat (persentase) tidak tertagih
sebagai berikut dan saldo cadangan kerugian piutang Rp 52.800 :
Menunggak Dalam Bulan
Nama Pelanggan Total Belum > 90
Jatuh 1 - 30 31 - 60 61 - 90
Tempo
- CV Mandiri 60.000 Rp30.000 - 20.000 10.000
- Akbar 30.000 30.000 -
- Hakim 45.000 20.000 25.000 -
50.000
- PT Yogananta 70.000 - 20.000
- Fa. Saragih 60.000 30.000 30.000
2.620.000 520.000 160.000
- Lain - lain 3.695.000 245.000 150.000
2.700.000 570.000
3.960.000 300.000 200.000 190.000
TOTAL
% taksiran tak
2% 4% 10% 20% 40%
tertagih
Taksiran kerugian
Rp222.800 Rp54.000 Rp22.800 Rp30.000 Rp40.000 Rp76.000
total
Cadangan kerugian piutang yang diharapkan 222.800
Cadangan kerugian piutang sbl penyesuaian 52.800
kenaikan cadangan kerugian piutang 170.000

Kerugian piutang 170.000


Cadangan Kerugian Piutang 170.000
• Contoh3 : (persentase dari penjualan secara
kredit)

Manajemen perusahaan menetapkan kebijakan


mengenaicadangan kerugian piutang sebesar 2% dari
total saldo piutang usaha. Pada 31 Desember 2019, PT
Angkasa memiliki data sebagai berikut :
Penjualan kredit 352.500.000
Piutang usaha 185.000.000
Saldo cadangan kerugian piutang 2.812.500
Cadangan kerugian piutang yang diharapkan 3.700.000
Cadangan kerugian piutang sbl penyesuaian 2.812.500
kenaikan cadangan kerugian piutang 887.500

Kerugian piutang 887.500


Cadangan Kerugian Piutang 887.500
POTONGAN DAN RETUR PENJUALAN
• Potongan penjualan dan retur penjualan merupakan
pengurang penjualan bruto. Potongan penjualan diberikan
untuk merangsang pembeli agar membayar utang secepatnya.
Potongan penjualan biasanya dinyatakan dalam syarat atau
termin penjualan.
• Misalnya syarat pembayaran 2/10, n/30, artinya penjualan
dilakukan secara kredit dengan jangka waktu pembayaran
paling lama 30 hari sejak tanggal transaksi tetapi jika
pembayaran dilakukan dalam waktu kurang dari 10 hari sejak
tanggal transaksi akan diberikan potongan 2%. Retur penjualan
merupakan pengembalian barang dagangan yang telah dijual.
Berikut transaksi PT PERDANA pada bulan Juli 2006.
JURNAL
Transaksi
Tanggal Keterangan Debit Kredit
Tanggal 1 Juli menjual barang Juli 01 Piutang Dagang 1.000.000
dagang senilai Rp1.000.000, Penjualan 1.000.000
syarat 2/10, n/30

Tanggal 3 Juli menerima Juli 03 Retur Penjualan 100.000


pengembalian barang senilai Piutang Dagang 100.000
Rp100.000

Tanggal 10 Juli menerima Juli 10 Kas 490.000


penagihan piutang Rp500.000 Potongan Penjualan 10.000
(dalam periode potongan) Piutang Dagang 500.000

Tanggal 30 Juli menerima Juli 30 Kas 400.000


penagihan piutang Rp400.000 Piutang Dagang 400.000
(di luar periode potongan)
PENYAJIAN DI NERACA
Piutang Dagang Rp1.000.000
(-) Cadangan Piutang Tak Tertagih (100.000)
Nilai Realisasi Bersih Rp 900.000

Anda mungkin juga menyukai