Anda di halaman 1dari 15

PIUTANG

Pengertian Piutang Usaha (Account


Receivable)
• Piutang adalah klaim perusahaan atas
uang, barang, atau jasa kepada pihak lain
akibat transaksi dimasa lalu
• Tagihan yang tidak disertai dengan janji
tertulis disebut piutang, sedangkan
tagihan yang disertai dengan janji tertulis
disebut wesel.
KLASIFIKASI PIUTANG
• Piutang Usaha,yaitu piutang yang timbul dari penjualan barang atau jasa
yang dihasilkan perusahaan.
• Piutang Bukan Usaha, yaitu piutang yang timbul bukan sebagai akibat dari
penjualan barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan.
Termasuk dalam kelompok ini adalah :
a. Persekot dalam kontrak pembelian
b. Klaim terhadap perusahaan angkutan atas barang yang rusak
c. Klaim terhadap perusahaan asuransi atas kerugianyang
dipertanggungjawabkan.
d. Klaim terhadap karyawan perusahaan
e. Klaim terhadap restitusi pajak.
f. Piutang Dividen
g. Dan lain-lain.
PENCATATAN PIUTANG

Sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia, piutang


dicatat dan diakui sebesar jumlah bruto (nilai jatuh tempo) dikurangi dengan
taksiran jumlah yang tidak akan diterima.
Contoh :
Piutang usaha PT.Mitra Usaha adalah Rp.190.000.000, sedangkan cadangan
kerugian piutang nya adalah Rp.24.000.000, Jadi, dalam laporan posisi keuangan
piutang tersebut dicatat sbb :
Piutang Usaha..........................190.000.000
Cadangan kerugian piutang..... (24.000.000)
Piutang bersih...........................166.000.000

Dalam membuat cadangan kerugian piutang/piutang tidak tertagih, terdapat


dua dasar utama yang dapat digunakan ,yaitu :
Dalam membuat cadangan kerugian piutang/piutang tidak tertagih, terdapat
dua dasar utama yang dapat digunakan ,yaitu :

1. Jumlah Penjualan (presentase tertentu dari penjualan), yang berarti


cadangan kerugian piutang didasarkan pada presentase tertentu dari saldo
akun penjualan pada saat cadangan dan kerugian piutang itu ditetapkan,
atau didasarkan pada presentase tertentu dari taksiran jumlah penjualan
atau jumlah penjualan kredit selama periode yang bersangkutan.

2. Saldo Piutang :
a. Persentase tertentu dari saldo piutang yaitu berarti cadangan kerugian
piutang didasarkan pada saldo akun piutang pada saat piutang tersebut
ditetapkan atau didasarkan pada taksiran penjualan kredit pada periode
bersangkutan.
b. Analisis umur piutang, yaitu metode pembuatan cadangan kerugian
piutang dimana cadangan piutang yang tidak dapat ditagih dari suatu
perusahaan didasarkan pada resiko atau kemungkinan tidak tertagihnya
suatu piutang.
Contoh :

• Pada akhir tahun 2019 akuntan PT. Mitra Usaha


melaporkan saldo beberapa akun sbb :
Piutang Usaha............Rp. 190.000.000
Penjualan................... Rp. 4.200.000.000
Penjualan Kredit..........Rp.2.400.000.000
Sedangkan dari buku pembantu diketahui bahwa
saldo piutang terdiri dari piutang kepada beberapa
pelanggan seperti terlihat pada tabel berikut.
Data Piutang Per 31 Desember 2019
Tanggal Transaksi Nama Pelanggan Jumlah
9/10/19 Toko Semoga Jaya 42.000.000
25/10/19 Toko Eka Jaya 19.000.000
11/11/19 Toko Pesona Niaga 32.000.000
27/11/19 Toko Duta Elektrik 21.000.000
4/12/19 U.D Suara Gembira 29.000.000
18/12/19 Toko Merah Putih 25.000.000
22/12/19 U.D Damai 22.000.000
190.000.000
• Semakin lama umur piutang, semakin besar kemungkinan
tidak tertagihnya. Kemungkinan tidak tertagihnya tersebut
adalah 1% untuk umur piutang 1 s/d 15 hari; 3% untuk umur
16 s/d 30 hari; 5% untuk umur 31 s/d 45 hari; 10% untuk
umur 46 s/d 60; dan 20% untuk yang berumur lebih dari
61 hari.
Berdasarkan data tersebut, jika awal tahun 2020 PT.Mitra
Usaha menetapkan cadangan kerugian piutang, maka akan
menghasilkan jurnal berikut jika penetapan cadangan itu :
a. Berdasarkan 1% dari total penjualan kredit, jadi jumlah
cadangan piutang tak tertagih PT.Mitra Usaha untuk tahun
2020 adalah 1% x Rp.2.400.000.000 = Rp.24.000.000 dan
jurnal yang perlu dibuat untuk itu adalah sbb :
Beban Kerugian Piutang 24.000.000
Cadangan Kerugian Piutang 24.000.000
b. Berdasarkan 10% dari total piutang usaha. Jadi, jumlah cadangan piutang
yang tak tertagih adalah 10% x Rp.190.000.000, dan jurnal yang perlu dibuat
adalah sbb :
Beban Kerugian Piutang 19.000.000
Cadangan Kerugian Piutang 19.000.000

c. Berdasarkan analisis umur piutang


Dalam cara ini masing-masing piutang dagang dianalisa dan
dikelompokan menurut lama nya
Piutang tersebut beredar. Maka lama suatu piutang dagang beredar,
semakin kecil kemungkinan dapatditerimanya hasil tagihan dari piutang
dagang tersebut. Contoh analisis umur piutang dapat kita lihat pada tabel
berikut :
Tabel
Daftar Analisi Umur Piutang

N Nama Debitur Blm Jatuh Sudah Total


o Tempo Jatuh
Tempo
1-30 31-60 61-90 91-180 >180

1 PT.Air Mas 350.000 750.000 1.100.000

2 PT.Setia 2.000.000 2.000.000

3 CV. Sejati 450.000 450.000

4 Toko Indah 200.000 200.000

26 PT.Melati 400.000 400.000

27 PT.Subang 600.000 600.000

15.000.000 3.200.000 2.300.000 800.000 550.000 450.000 22.300.000


Catatan :Contoh pada tabel diatas kolam jumlah merupakan akumulasi dari saldo
piutang yang ada (tidak ditampakkan semuanya)

Setelah masing-masing saldo piutang dikelompokkan menurut umurnya, dan kemudian


dijumlahkan, maka terhadap masing-masing kelompok diterapkan suatu prosentase
tertentu untuk menghitung piutang tak tertagih. Cara menghitung penyisihan piutang
tak tertagih berdasarkan Daftar Analisi Umur Piutang Pada Tabel diats adaalh sbb :

Kelompok umur piutang Saldo Presentase(%) Jumlah takmtertagih


Tak tertagih

Belum jatuh tempo Rp.15.000.000 ½% Rp.75.000

Sudah jatuh tempo 1-30 hari Rp.3.200.000 1% Rp.32.000

Sudah Jatuh tempo 31-60 Rp.2.300.000 2% Rp.46.000

Sudah jatuh tempo 61-90 Rp.800.000 5% Rp.40.000

Sudah jatuh tempo 91-180 Rp.550.000 10% Rp.55.000

Sudah jatuh tempo > 180 hari Rp.450.000 50% Rp.225.000

Rp.225.300.000 Rp.473.000
Jumlah taksiran dari akun penyisihan piutang Tak tertagih pada akhir periode adalah
sebesar
Hasil perhitungan diatas yaitu Rp.473.000. Piutang dagang pada neraca. Disajikan
dengan nilai yang direalisasikan ( net realizable value) yaitu sebesar Rp.21.827.000
(Rp.22.300.000 – Rp.473.000 ) ayat jurnal penyesuaian akan dibuat untuk penyisiahn
piutang tak tertagih tergantung padajumlah dari saldo akun. Penyisihan piutang tak
tertagih sebelum penyesuaian, apakah bersaldo kredit atau debet

Sebagai contoh , aggaplah bahwa akun Penyisihan Piutang Tak Tertagih yang tersisa dari
periode yang lalu mempunyai saldo krdit sebesar Rp.151.000. Ayat Jurnal penyesuian
yang perlu dibuat pada akhir periode adalah sbb :
31 Des Beban Piutang tak tertagih 322.000
Penyisihan Piutang Tak Tetagih 322.000
(Rp.473.000 – Rp.151.000)

Setelah pemindah bukuan maka saldo akun Penyisian Piutang Tak Tertagih menjadi saldo
mutakhir (sama dengan hasil perhitungan berdasarkan Daftar anilisi Umur Piutang (lihat
tabel)
Penyisihan Piutang Tak Tetagih

31 Des Saldo 151.000


Peny 322.000
Saldo yang disesuaikan 473.000

Apabila akun Penyisihan Piutang tak Tertagih memiliki saldo debet sebesar
Rp.67.000 maka ayat Jurnal Peneysuaian adalah :

31 Des Beban Piutang Tak Tertagih 540.000


Penyisihan Piutang Tak tertagih 540.000
(473.000 – 67.000 )

Setelah pemindahbukuan , saldo akun Penyisihan Piutang Tak tertagih juga


akan sama dengan saldo contoh diatas
Penyisihan Piutang Tak Tertagih
31 Des Saldo 67.000 Peny 540.000

Saldo disesuaikan 473.000


Penghapusan Piutang

Apabila piutang sudah tidak bisa lagi tertagih , maka perlu dilakuan penghapusan
pada piutang tersebut, anggaplah pada tanggal 10 januari salah satu debitur PT.Asia
tidak dapat membayar tagihannya sebesar Rp.215.000, kemudian diputuskan untuk
dihapuskan

Maka ayat Jurnal nya adalah :

10 Jan Penyisihan Piutang Tak Tertagih 210.000


Piutang dagang

Tetapi ternyata pada tanggal 15 April PT Asia bisa membayar kewajiban nya setelah
dihapuslan, maka ayat jurnal nya adalah :
15 April Piutang Tak tertagih 210.000
Penyisihan piutang tak tertagih 210.000
Mencatat kembali piutang
Kas 210.000
Piutang dagang 210.000
Mencatat Penerimaan dari hasil penagihan
Metode Penghapusan Langsung

Dalam kondisi tertentu suatu perusahaan tidak mengadakan penyisihan untuk


piutang yang mungkin tidak tertagih. Pencatatan piutang tak tetagih hanya
dilakukan apabila piutang dagang dari debitur sudah pasti tidak dapat ditagih
lagidengan mendebit akun beban Piutang Tak tertagih dan mengkredit akun
piutang dagang. Metode ini disebut dengan metode penghapusan langsung
(direct write –off methode)

Metode ini dapat digunakan dalam hal :

Kesulitan dalam menaksir jumlah piutang tak tertagih secara wajar


Sebagian besar penjualan dilakukan dengan tunai
Jumlah piutang merupakan bagian yang relatif kecil adalam aktiva
Jumlah pelanggan sedikit berdasarkan pengalaman tahun-tahun
sebelumnya,tidak ada yang tidak tertagih.

Anda mungkin juga menyukai