Anda di halaman 1dari 18

PIUTANG DAGANG

AKUNTANSI PENGANTAR 2

Learning Outcomes
Mampu menjelaskan dan menyajikan prinsip,
metoda, dan pelaporan aset lancar yang berupa
piutang dagang serta prosedur pencatatan kerugian
piutang dengan metoda langsung dan metoda
cadangan.

Outline
Definisi dan Pelaporan Piutang Dagang
Metoda Pencatatan Piutang Dagang
Metoda Pencatatan Piutang Tak Tertagih
Estimasi Pencatatan Piutang Tak Tertagih
Tugas
Test Formatif



Definisi dan Pelaporan
Piutang dagang adalah tagihan/klaim kepada
pelanggan akibat dari penjualan barang/jasa yang
bersifat kredit.

Piutang dagang dinilai dan dilaporkan sebesar net
realizable value (cash realizable value), yaitu sebesar kas
yang kemungkinan akan diterima. Penentuan net
realizable value tersebut membutuhkan estimasi
jumlah piutang yang mungkin tidak tertagih.

Metoda pencatatan piutang dagang
yaitu metoda netto dan metoda bruto
KETERANGAN METODA BRUTO METODA NETTO
Penjualan Rp 10.000.000,
syarat2/10; n/30
Piutang Dagang 10.000.000
Penjualan 10.000.000
Piutang Dagang 9.800.000
Penjualan 9.800.000
Pembayaran pada
periode potongan Rp
4.000.000
Kas 3.920.000
Pot. Penjualan 80.000
Piutang Dagang 4.000.000
Kas 3.920.000
Penjualan 3.920.000
Pembayaran sesudah
periode potongan Rp
6.000.000
Kas 6.000.000
Penjualan 6.000.000
Kas 6.000.000
Pot. Tdk dimanfaatkan 120.000
Piutang Dagang 5.880.000

Metoda pencatatan piutang
tak tertagih
Metoda langsung: jika menggunakan metoda
langsung maka pada saat penghapusan piutang
muncul jurnal
Kerugian piutang xxx
Piutang dagang xxx

(Metode ini tidak diperbolehkan oleh PABU karena tidak sesuai
dengan prinsip penandingan antara pendapatan dan biaya )
Metoda tidak langsung (cadangan) :dengan metoda ini perlu
dibuat cadangan atas piutang yang tidak tertagih. Maka
jurnal pada saat pembentukan/pencatatan cadangan tersebut
adalah :
Kerugian piutang xxx
Cadangan kerugian piutang xxx

Sedangkan pada saat piutang benar-benar tidak dapat
ditagih atau terjadi penghapusan piutang
Cadangan kerugian piutang xxx
Piutang dagang xxx

Piutang yang taktertagih dapat
diestimasikan dengan 3 cara yaitu :
Pendekatan rugi laba
Pendekatan ini menggunakan penghitungan
berdasarkan prosentase atas penjualan dengan
mengutamakan matching antara biaya dengan
pendapatan.

Contoh:
Tahun 2012 PT KAKAK ADIK memperkirakan adanya
piutang tak tertagih sebesar 5% dari penjualan kredit.
Penjualan kredit tahun tersebut sebesarRp 100.000.000. Maka
jurnal untuk mencatat transaksi tersebut adalah :
Kerugian piutang Rp 5.000.000
Cadangan kerugian piutang Rp 5.000.000

Pendekatan Neraca
Pendekatan ini menggunakan perhitungan berdasarkan
prosentase atas piutang dagang.

Contoh:
Akhir tahun 2012 PT VOKASI memperkirakan adanya
piutang tak tertagih sebesar 5% dari piutang dagang. Jika
diketahui piutang dagang akhir tahun 2012 adalah Rp
75.000.000 dan saldo cadangan kerugian piutang sebesarRp
500.000. Maka jurnal untuk mencatat transaksi tersebut
adalah :
Kerugian piutang Rp 2.875.000
Cadangan kerugian piutang Rp 2.875.000

Pendekatan Skedul Umur Piutang
Caranya dengan membuat tabel umur piutang.
Tugas
1. Berdasarkan data PT ABC saldo piutang dagang
per 31 Desember 2011 adalah Rp 200.000.000 dan
penjualan tahun 2011 sebesar Rp 500.000.000.
Akhir tahun 2011 PT ABC mengestimasikan
besarnya piutang tak tertagih. Berapa besarnya
kerugian piutang jika :
Taksiran piutang taktertagih sebesar 5% dari saldo
piutang.
Taksiran piutang tak tertagih sebesar 2% dari saldo
penjualan kredit.

Tugas
2. Berdasarkan soal No.1 diketahui Januari 2013 PT
ABC menghapus piutang PT YOGYES sebesar Rp
1.500.000. Bagaimana jurnal untuk mencatat
transaksi tersebut?

3. Apabila bulan Maret PT YOGYES membayar
utangnya kepada PT ABC, bagaimana jurnalnya?
Dan PT YOGYES dikenai denda atas keterlambatan
pembayaran sebesar Rp 500.000.

Test Formatif
1. Jelaskan karakteristik piutang dagang dan piutang
wesel.

Karakteristik piutang dagang dan piutang wesel:
Piutang dagang adalah piutang yang berasal dari
operasi normal, yang biasanya akan ditagih dalam
jangka waktu 30 sampai dengan 60 hari. Piutang
wesel adalah piutang tertulis yang disertai dengan
perjanjian membayar oleh pelanggan, dan bias jatuh
tempo dalam jangka waktu pendek maupun
panjang.

Test Formatif
2. Jelaskan perbedaan antara pendekatan neraca dan
pendekatan skedul umur piutang dalam
mengestimasikan cadangan kerugian piutang!

Perbedaan pendekatan neraca dengan pendekatan
skedul umur piutang
Jika menggunakan pendekatan neraca besarnya
CKP hanya sebesar prosentase terhadap jumlah
piutang secara keseluruhan, sedangkan pendekatan
skedul umur piutang besarnya CKP berdasarkan
jumlah dari masing-masing bobot piutang.


3. PT SENTOSA pada akhir tahun 2010 mempunyai saldo piutang dagang
sebesar Rp 715.750.000. untuk membuat estimasi umur piutang, PT
SENTOSA mempunyai ketentuan sebagai berikut:

Piutang yang belum jatuh tempo sebesar 1%
Piutang yang sudah jatuh tempo antara 0-30 hari sebesar 2%
Piutang yang sudahjatuh tempo antara 31-60 hari sebesar 5%
Piutang yang sudah jatuh tempo antara 61-90 hari sebesar 10%
Piutang yang sudah jatuh tempo yang umurnya >90 hari sebesar 12,5%

Dari hasil analisis diketahui bahwa piutang yang belum jatuh tempo
sebesar Rp 300.000.000, yang sudah jatuh tempo antara 0-30 hari Rp
200.000.000, antara 31-60 hari Rp 100.000.000, antara 61-90 hari Rp
50.000.000, dan sisanya adalah piutang yang sudah jatuh tempo >90 hari.

Informasi pendukung:
Satu bulan setelahnya PT ABADI yang merupakan pelanggan PT
SENTOSA menyatakan perusahaannya bangkrut. PT ABADI mempunyai
utang sebesar Rp 5.000.000
Beberapa minggu kemudian PT ABADI menyatakan kesanggupan
membayar utangnya tetapi hanya sebesar 40%.

Buatlah estimasi umur piutang taktertagih untuk PT SENTOSA dengan
pendekatan neraca.
Buatlah jurnal untuk cadangan kerugian piutang jika terdapat saldo
cadangan kerugian piutang sebesar Rp900.000.
Buatlah jurnal untuk seluruh transaksi di atas.

Untuk membuat estimasi piutang tak tertagih, maka perlu dibuat pengelompokkan
umur piutang dan diberi bobot seperti ketentuan perusahaan:


Keterangan Kelompok umur piutang
Umur
piutang
Belum jatuh
tempo
0-30 hari 31-60 hari 61-90 hari >90 hari
Piutang
Rp 300.000.000 Rp200.000.000 Rp 100.000.000 Rp 50.000.000 Rp 65.750.000
Bobot 1% 2% 5% 10% 12,5%
CKP
Rp 3.000.000 Rp 4.000.000 Rp 5.000.000 Rp 5.000.000 Rp 8.218.750
Total CKP Rp 20.218.750

Diminta Membuat Estimasi Umur Piutang
Tak Tertagih
Jurnal untuk membuat cadangan kerugian piutang
Kerugian piutang Rp 20.218.750
Cadangan kerugian piutang Rp 20.218.750


Keterangan: Saldo CKP Rp 900.000, estimasi piutang tak tertagih sebesar
Rp 20.218.750, sehingga CKP yang diperlukan Rp 19.318.750 (Rp 20.218.750-
Rp 900.000).
Jurnal untuk mencatat penghapusan utang PT ABADI sebesar Rp 5.000.000
Cadangan kerugian piutang Rp 5.000.000
Piutang dagang Rp 5.000.000

Jurnal untuk mencatat penerimaan kembali piutang PT ABADI yang telah
dihapus sebesar 40% x Rp 5.000.000 = Rp 2.000.000
Piutang dagang Rp 2.000.000
Cadangan kerugian piutang Rp 2.000.000

Jurnal ketika PT ABADI membayar utangnya.
Kas Rp 2.000.000
Piutang dagang Rp 2.000.000

Anda mungkin juga menyukai