Anda di halaman 1dari 39

BAB 2 AKUNTANSI UNTUK PIUTANG

PENGANTAR AKUNTANSI II
TIRZA OKTOVIANTI LENGGONO, SE, M.Ak
PIUTANG
• Piutang timbul apabila perusahaan
melakukanpenjualan barang atau jasa secara
kredit kepadapihak lain dan setiap transaksi
piutangmelibatkan dua pihak:
1.KREDITUR:Pihak yang
mendapatpiutang/tagihan (sebuah aset)
2.DEBITUR:Pihak yang berkewajiban
membayarutang (sebuah kewajiban)
JENIS PIUTANG
1.Piutang usaha(tagihan perusahaan kepadakonsumen
yang melakukan transaksi secara kredit)
2.Piutang wesel(tagihan perusahaan yang
didukungdengan instrumen formal sebagai bukti
tagihanyang disebut surat wesel)
3.Piutang lain-lain(mencakup semua tagihan yangbukan
piutang usaha(piutang yang timbul daripemberian
pinjaman kepada pihaklain,karyawan,uang muka pada
gaji karyawan,uangmuka pajak yang ditangguhkan))
SOAL
Tgl 1 April 2011,PT Merdeka menjual barang
secara kredit kepada CV Mulia seharga
Rp1.000.000 dengan syarat 2/10/30. Pada tgl
5 April 2011,CV Mulia mengembalikan barang
yang dibelinya seharga Rp100.000 kepada PT
Merdeka karena cacat. Pada tgl 9 April
2011,PT Merdeka menerima pelunasan dari
CV Mulia sebesar saldo tagihannya.
JURNAL PIUTANG USAHA
• Pengakuan piutang usaha biasanya relatif sederhana.
April 1 piutang usaha Rp1.000.000
penjualan Rp1.000.000
(untuk mecatat penjualan kredit)

April 5 retur & potongan penjualan Rp100.000


Piutang usaha Rp100.000
(untuk mencatat retur pejualan)

April 9 Kas Rp882.000 (900000-18000)


Potongan penjualan Rp18.000 (2% X 900.000)
Piutang usaha Rp900.000
(untuk mencatat penerimaan kas)
BUKU BESAR PIUTANG USAHA
PIUTANG USAHA

1 Apr Rp. 1.000.000 5 Apr Rp. 100.000


11 Apr Rp. 900.000
PENGENDALIAN INTEREN ATAS PENERIMAAN
PIUTANG
• Agar tercipta pengendalian interen yang baik
atas penerimaan kas dari piutang, bagian
kredit tidak boleh merangkap sebagai
penerimaan pelunasan piutang. Sebaliknya
petugas penerimaan kas tidak berwenang
untuk memberi persetujuan kredit.
Penilaian piutang usaha
• Apabila piutang usaha telah dicatat dalam
pembukuan, persoalan berikutnya adalah
bagaimana pelaporan piutang usaha dalam
laporan keuangan. Sesuai dengan prinsip
akuntansi,perusahaan harus melaporkan
piutang usaha sebagai aset.
KERUGIAN PIUTANG
• Yaitu apabila si debitur tidak mau atau tidak
mampu melaksanakan kewajibannya. Kerugian
ini dalam akuntansi dikenal dengan berbagai
nama, kerugian piutang, beban piutang tak
tertagih,dan beban piutang ragu-ragu
PENCATATAN KERUGIAN PIUTANG
1.Metode penghapusan langsung
Dalam metode ini,kerugian piutang akan
dicatat pada saat perusahaan mendapat
kepastian bahwa suatu piutang kepada debitur
tertentu tidak akan ditagih
SOAL PENGHAPUSAN LANGSUNG
• CV Serayu mempunyai piutang kepada CV
Cimanuk sebesar Rp2.000.000. Pada tgl 12
desember, manajer kredit CV Serayu
memutuskan untuk menghapus piutang
kepada CV Cimanuk karena sudah tidak
mungkin ditagih. Apabila CV Serayu
menggunakan metode penghapusan
langsung,maka pada tgl tersebut dibuat jurnal
JURNAL
Des 12 Kerugian Piutang Rp. 2.000.000
Piutang Usaha Rp. 2.000.000
(untuk mencatat penghapusan piutang pada CV Cimanuk)
Dalam metode ini akun beban kerugian piutang hanya akan
menunjukkan jumlah kerugian yang sesungguhnya diderita.
Dan aset piutang usaha akan dilaporkan dalam neraca sebesar
jumlah brutonya. Walaupun metode ini sederhana,namun
penerapan metode ini akan mengurangi kemanfaatan laporan
keuangan,baik laporan laba-rugi maupun neraca.
PENGARUH METODE PENGHAPUSAN
LANGSUNG
METODE CADANGAN
• Dalam metode cadangan untuk akuntansi
piutang tak tertagih,perusahaan harus
menaksir besarnya piutang yang diperkirakan
tidak dapat ditagih, pada setiap tahun. Dengan
cara seperti itu akan diperoleh penandingan
(matching) antara pendapatan dan beban
yang lebih tepat
METODE CADANGAN
• Ada 3:
1. Perusahaan menaksir jumlah piutang yang
diperkirakan tak tertagih. Taksiran ini akan
ditandingkan dengan pendapatan dari periode
yang sama(periode pencatatan pendapatan)
2.Perusahaan mendebet taksiran kerugian
kedalam akun kerugian piutang dan mengkredit
akun cadangan kerugian piutang melalui jurnal
penyesuaian yang dibuat setiap akhir preode.
3. Apabila perusahaan akan menghapus piutang
tertentu yang sudah tidak dapat ditagih lagi
(write off),maka jumlah yang sesungguhnya
tidak dapat ditagih tersebut didebetkan ke
akun cadangan kerugian piutang dan jumlah
yang sama dikreditkan ke akun piutang usaha.
• PT. Harapan melakukan penjualan kredit Rp.
120.000.000. dari jumlah tersebut piutang Rp.
20.000.000 belum dapat ditagih sampai
dengan tanggal 31 Desember. perusahaan
memperkirakan piutang yang belum tertagih
sebesar Rp. 1.200.000
JURNAL
Des 31 kerugian piutang Rp. 1.200.000  lap laba rugi
cad. Kerugian piutang Rp. 1.200.000  lap neraca
(utk mencatat taksiran kerugian piutang)

PT Harapan Kita akan melaporkan kerugian


piutang dalam laporan laba-rugi sebagai biaya
operasi
ACKP (Akun Cadangan Kerugian Piutang)

• Adalah suatu akun kontra(lawan) aset yang


mengambarkan bagian dari tagihan kotor
terhadap konsumen yang diperkirakan tidak
akan dapat ditagih di masa yang akan datang.
• Akun ini tidak akan ditutup melainkan
dicantumkan dalam neraca pada kelompok
aset lancar sebagai pengurang terhadap akun
piutang usaha
PT HARAPAN KITA
Neraca (Sebagian)

Aktiva Lancar:
Kas 1.480.000
Persediaan Barang Dagangan 31.000.000
Piutang Usaha20.000.000
Kurangi: Cad. Kerugian Piutang 1.200.000 18.800.000
Asuransi Dibayar Dimuka 2.500.000
53.780.000
Pencatatan Penghapusan Piutang Tak Tertagih
SOAL

• Pada tanggal 1 maret 2012, Direktur Keuangan


PT Harapan Kita mengotorisasi penghapusan
piutang kepada CV Mandiri sebesar Rp. 50.000
Mar 1 Cad Kerugian Piutang Rp. 50.000
Piutang Usaha Rp.50.000
(untuk mencatat penghapusan piutang kpd CV.
Mandiri)
Piutang Usaha
Jan 1 Saldo Rp.20.000.000 Mar 1 Rp.50.000

Mar 1 Saldo Rp.19.950.000

Cad. Kerugian Piutang


Mar 1 Rp. 50.000 Jan 1 Rp.1.200.000

Mar 1 Rp. 1.150.000


Sebelum Penghapusan Sesudah Penghapusan
Piutang Usaha 20.000.000 19.950.000
Cad. Kerugian Piutang 1.200.000 1.150.000
Nilai Bersih Bisa Direalisasi 18.800.000 18.800.000
Penerimaan Kembali Piutang yang
Telah Dihapus
• Ada 2 jurnal
1.Ayat jurnal untuk mencatat balik piutang yang
telah dihapus sehingga tercatat kembali dalam
pembukuan sebagai piutang kas dari piutang
yang telah dihapus.
Apabila CV Mandiri melakukan pembayaran
kewajibannya kepada PT Harpan Kita pada tgl
1 juli(akun piutang kepada CV Mandiri telah
dihapus dalam pembukuan PT Harapan Kita)
Jurnal
Jurnal 1:
Juli 1 Piutang Usaha Rp. 50.000
Cad. Kerugian Piutang Rp.50.000
(utk mecatat penerimaan kembali piutang – CV.
Mandiri)
Jurnal 2:
Juli 1 Kas Rp.50.000
Piutang Usaha Rp.50.000
(utk mencatat penerimaan piutang –
CV. Mandiri)
DASAR YANG DIGUNAKAN DALAM METODE
CADANGAN
Presentasi dari Penjualan Presentasi dari Piutang

Penandingan Penandingan

Penjualan Kerugian Piutang Piutang Usaha Cad.Kerugian Piutang


Menekankan pada hub. Dalam Menekankan pada hub. Dalam
Laporan Laba Rugi Neraca
Presentasi dari Penjualan
Soal
• Mulia memilih dasar persentase dari
penjualan dan memperkirakan bahwa piutang
sebesar 1% dari penjualan kredit bersih tidak
akan tertagih. Apabila jumlah penjualan kredit
bersih selama tahun 2012 Rp80.000.000 maka
kerugian piutang ditaksir akan berjumlah
Rp800.000(1% dari Rp80.000.000)
JURNAL
Des 31 Kerugian Piutang Rp.800.000
Cad. Kerugian Piutang Rp.800.000
(utk mencatat taksiran kerugian piutang
thn ini)
Buku Besar
Kerugian Piutang
Des 31 Penyesuaian 800.000

Cadangan Kerugian Piutang


Des 31 Saldo 150.000
31 Penyesuaian 800.000
Des 31 Saldo 950.000
• Angka 222.800 dalam tabel hal 86, menunjukkan
jumlah tagihan kepada debitur yang diperkirakan
tidak akan dapat ditagih.angka inilah yang
merupakan saldo harus nampak pada akun
cadangan kerugian piutang pada tanggal Neraca.
Oleh kerena itu jumlah kerugian piutang pada
ayat jurnal penyesuaian adalah selisih antara
jumlah saldo yag harus nampak dengan saldo
yang ada dalam akun cadangan
PELEPASAN PIUTANG
Dalam keadaan normal,piutang diterima
pelunasannya dalam bentuk kas dan akun kas
yang bersangkutan dihilangkan dari
pembukuan.akan tetapi apabila piutang telah
berkembang menjadi sedemikian besar
jumlahnya,maka penyelesaian piutang dengan
cara “normal”seperti di atas perlu dirubah
PENJUALAN PIUTANG
• Menjual piutang yang lazim terjadi adalah
menjual piutang kepada suatu factor yaitu
suatu lembaga keuangan atau bank yang
bersedia membeli piutang dari perusahaan-
perusahaan dan selanjutnya menerima
pembayaran atas piutang tersebut dari si
debitu
Tgl 2 April 2011, PT Merdeka menjual piutang
sebesar Rp.60.000.000. Factoring membebankan
komisi sebesar 2%. Jurnal:

2 April Kas 58.800.000


Beban Komisi 1.200.000
Piutang Usaha 60.000.000
PIUTANG WESEL
• Piutang ini timbul karena transaksi penjualan
secara kredit atau bisa juga berasal dari
pemberian pinjaman dari perusahaan
• Surat Wesel adalah surat berharga yang berisi
perintah dari si penarik (pembuat surat)
kepada si wajib bayar untuk membayar
sejumlah uang tertentu yang disebut pda surat
tersebut atau orang lain yang ditunjuk
PENENTUAN TANGGAL JATUH TEMPO
1. Atas penagihan
2. Pada tanggal tertentu
3. Pada akhir masa tertentu
Contoh:
Tanggal jatuh tempo sebuah wesel berjangka waktu 60
hari dengan tanggal penarikan 17 juli adalah 15 sep:
Jangka waktu wesel 60 hari
Juli (17-30)14
Agustus 31 45 hari
Tgl jatuh tempo, September 15
• Wesel berbunga apabila dalam wesel
disebutkan suatu tingkat bunga ttt
• Wesel tidak berbunga apabila wesel tidak
disebutkan suatu tingkat bunga ttt
• Nilai Nominal Wesel x Tingkat Bunga per
tahun X Jangka Waktu/ tahun = BUNGA
PENGAKUAN PIUTANG WESEL
1. Piutang Wesel dari Penjualan Kredit
1 Juni 2012, PT. melati menjual barang ke CV.
Indra seharga Rp. 1.000.000. untuk itu PT. Melati
menghendaki agar piutangnya dikuatkan dengan
nilai nominal wesel Rp.1.000.000, bunga 12%
dlm jangka waktu 3 bln. Jurnal PT Melati:
Jun 1 Piutang Wesel 1.000.000
Penjualan 1.000.000
2. Piutang wesel dari pemberian pinjaman
1 Mei, PT Nusa memberikan pinjaman uang ke
CV Barito Rp.5.000.000. Untuk itu CV Barito
menyerahkan selembar promes, 60 hari, bunga
12%. Jurnal PT. Nusa:
Mei 1 Piutang Wesel 5.000.000
Kas 5.000.000
3. Piutang wesel dari perubahan piutang usaha
PT Merapi mempunyai piutang usaha ke PT Sindoro
Rp.10.000.000, yang jatuh tempo tanggal 30 Juni
2012. pada tgl 1 Juli, PT. Sindoro minta kepada PT.
Merapi agar kewajibannya diubah dgn menyertakan
sebuah promes bernilai 10.000.000, bunga 18%,
jangka waktu 90 hari. Jurnal PT Merapi:
Juli 1 Piutang wesel 10.000.000
Piutang usaha 10.000.000

Anda mungkin juga menyukai