Anda di halaman 1dari 5

Nama : Sucyana Asnur

Stambuk : 201730087

Kelas : A (Akuntansi)

PIUTANG USAHA

1. Pengertian Piutang
Piutang (Receivables) merupakan aset keuangan adalah klaim perusahaan atas uang,
barang, atau jasa kepada pihak lain akibat transaksi di masa lalu.

2. Pengakuan Piutang Usaha


Di sebagian besar transaksi piutang, jumlah yang diakui adalah harga pertukaran antara
kedua belah pihak. Harga pertukaran adalah jumlah yang harus dibayar dari debitur
(pelanggan atau peminjam). Beberapa jenis dokumen bisnis, biasanya faktur, berfungsi
sebagai bukti harga pertukaran tersebut. Terdapat dua faktor yang dapat mempersuit
pengukuran harga pertukaran :
1) Ketersediaan diskon (diskon dagang dan tunai)
Diskon dagang
Harga barang dapat dikenakan diskon dagang atau kuantitas. Perusahaan menggunakan
diskon dagang (trade discounts) tersebut untuk menghindari perubahan katalog yang
sering terjadi, untuk mengubah harga dalam jumlah pembelian yang berbeda, atau
untuk menyembunyikan harga faktur yang sebenarnya dari pesaing. Diskon dagang
biasanya desebutkan dalam persentase.
Diskon tunai
Perusahaan menawarkan diskon tunai (cash discounts)atau diskon penjualan (sales
discounts) untuk mendorong pembayaran yang cepat. Diskon tunai umumnya disajikan
dalam termin seperti 2/10, n/30 (diskon 2 persen jika dibayar dalam waktu 10 hari,
jumlah bruto jatuh tempo dalam 30 hari), atau 2/10, E.O.M., net 30, E.O.M. (diskon 2
persen jika dibayar setiap saat sebelum hari ke-10 bulan berikutnya, dengan
pembayaran penuh diterima sebelum tanggal 30 bulan berikutnya.
2) Lamanya waktu antara penjualan dan tanggal jatuh tempo pembayaran (unsur bunga).
3. Penilaian Piutang Usaha
Pelaporan piutang pada laporan posisi keuangan melibatkan :
1) Klasifikasi. Klasifikasi termasuk menentukan lamanya waktu setiap piutang yang akan
beredar. Perusahaan mengklasifikasikan piutang yang dimaksudkan untuk ditagih dalam
satu tahun atau siklus operasi, mana yang lebih lama, sebagai aset lancar. Semua
piutang lainnya diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar.
2) Penilaian. Perusahaan menilai dan melaporkan piutang jangka pendek pada nilai
realisasi kas (cash realizable value) jumlah neto yang diharapkan akan diterima dalam
bentuk kas. Menentukan nilai realisasi kas membutuhkan estimasi piutang tidak
tertagihnya dan retur atau potongan yang akan diberikan.
4. Metode Pencatatan Piutang Tak Tertagih
Perusahaan mencatat kerugian kredit sebagai debit pada Beban Piutang Tidak Tertagih.
Kerugian tersebut adalah risiko normal dan diperlkan dalam melakukan bisnis secara kredit.
Dua metode yang digunakan dalam akuntansi untuk piutang tidak tertagih
1) Metode penghapusan langsung untuk piutang tidak tertagih
Menurut metode penghapusan langsung (direct write-off method), ketika
perusahaan menentukan akun tertentu untuk piutang tidak dapat tertagih, perusahaan
membebankan kerugian tersebut kepada beban piutang tidak tertagih. Dengan metode
ini, beban piutang tidak tertagih hanya akan menunjukkan kerugian aktual dari piutang
tidak tertagih. Perusahaan akan melaporkan piutang sebesar jumlah brutonya.
Pendukung metode penghapusan langsung (yang sering digunakan untuk
keperluan pajak ) berpendapat bahwa metode ini mencatat fakta, bukan estimasi.
Metode ini mengasumsikan bahwa piutang yang baik dihasilkan dari setiap penjualan,
dan bahwa peristiwa kemudian menyebabkan piutang tertentu menjadi tidak dapat
tertagih dan tidak berharga. Dari sudut pandang praktik, metode ini sederhana dan
mudah untuk diterapkan. Namun, metode penghapusan langsung memiliki kekurangan
secara teoris. Biasanya metode ini tidak dapat menyamakan biaya dengan pendapatan
pada periode bersangkutan. Metode ini juga tidak membuat piutang dalam laporan
posisi keuangan dinyatakan sebesar nilai realisasi kasnya. Akibatnya, penggunaan
metode penghapusan langsung tidak dianggap tepat, kecuali jika jumlah tertagih tidak
material.
2) Metode penyisihan untuk piutang tidak tertagih
Metode penyisihan (allowance method) akuntansi untuk piutang tidak tertagih
melibatkan estimasi piutang tidak tertagih pada akhir setiap periode. Metode ini
menawarkan kondisi pengaitan (matching) yang lebih baik pada laporan laba rugi.
Metode ini menjamin bahwa piutang perusahaan dicatat pada laporan posisi keuangan
sebesar nilai realisasi kasnya. Nilai realisasi kas adalah jumlah neto yang diharapkan
akan diterima perusahaan dalam bentuk tunai. Nilai ini tidak termasuk jumlah yang
diperkirakan oleh perusahaan tidak akan tertagih. Dengan demikian, metode ini
mengurangi piutang dalam laporan posisi keuangan sebesar jumlah yang diperkirakan
tidak tertagih.

5. Pendekatan Estimasi Piutang Tak Tertagih


Mencatat estimasi piutang tidak tertagih. Untuk mengilustrasikan metode penyisihan,
asumsikan bahwa “Brown Furniture” memiliki penjualan kredit sebesar Rp 1.800.000 pada
tahun 2011. Dari jumlah ini, sebesar Rp.150.000 masih belum tertagih pada 31 Desember.
Manajer kredit memperkirakan bahwa Rp 10.000 penjualan tersebut tidak akan tertagih.
Jurnal penyesuaian untuk mencatat estimasi piutang tidak tertagih adalah sebagai berikut.
31/12/2011 Beban Piutang Tidak Tertagih Rp 10.000
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Rp 10.000
( untuk mencatat estimasi piutang tidak tertagih)
Brown melaporkan beban piutang tidak tertagih dalam laporan laba rugi sebagai beban
operasi. Dengan demikian, estimasi piutang tidak tertagih dikaitkan dengan penjualan pada
tahun 2011. Brown mencatat beban tersebut pada tahun yang sama dengan penjualan.
Sebagaimana yang ditunjukkan ilustrasi dibawah, perusahaan mengurangkan akun
penyisihan dari akun piutang pada bagian aset lancar dari laporan posisi keuangan.
BROWN FURNITURE
Laporan Posisi Keuangan (Parsial)
Aset lancar
Persediaan barang dagangan Rp 300.000
Biaya dibayar di muka Rp 25.000
Piutang Rp 150.000
Dikurangi : Penyisihan piutang tak tertagih Rp 10.000 Rp 140.000
Kas Rp 15.000
Total aset lancar Rp 480.000

Penyisihan piutang tak tertagih menunjukkan taksiran jumlah klaim terhadap pelanggan
yang diperkiran tidak tertagih oleh perusahaan di masa depan. Perusahaan menggunakan
akun kontra dan bukan mengkredit langsung ke akun piutang karena tidak mengetahui
pelanggan mana yang tidak akan membayar. Saldo kredit pada akun penyisihan akan
“menyerap” peghapusan piutang tertentu ketika itu terjadi. Jumlah sebesar Rp 140.000
dalam ilustrasi mencerminkan nilai realisasi kas dari piutang pada tanggal laporan.
Perusahaan tidak menutup akun penyisihan piutang tidak tertagih pada akhir tahun fiskal.

6. Penghapusan Piutang Tak Tertagih


Mencatat penghapusan piutang tidak tertagih. Ketika perusahaan telah kehabisan semua
cara penagihan piutang yang telah lewat jatuh tempo dan mengganggap bahwa penagihan
sepertinya sudah mustahil, perusahaan harus menghapus piutang tersebut. Dalam industri
kartu kredit. Misalnya salah satu praktik standar adalah dengan menghapuskan piutang yang
jatuh tempo dalam 210 hari.
Untuk mengilustrasikan penghapusan piutang, asumsikan bahwa wakil direktur
keuangan Brown Furniture mengotorisasi penghapusan sebesar Rp 1.000 saldo piutang yang
harus dibayar oleh Randall Co. Pada tanggal 1 Maret 2012. Jurnal untuk mencatat
penghapusan tersebut adalah sebagai berikut :
01/03/2012 Penyisihan piutang tidak tertagih Rp 1.000
Piutang Randall Co. Rp 1.000
(penghapusan piutang Randall Co.)
Beban piutang tidak tertagih tidak meningkat ketika penghapusan terjadi. Dalam metode
penyisihan, perusahaan mendebit setiap penghapusan piutang tidak tertagih ke akun
penyisihan. Mendebit ke beban piutang tidak tertagih adalah salah karena perusahaan telah
mengakui beban ketika membuat jurnal penyesuaian untuk estimasi piutang tidak tertagih
sebelumnya. Sebaliknya, jurnal untuk mencatat penghapusan piutang tidak tertagih akan
mengurangi piutang dan penyisihan piutang tidak tertagih.

Anda mungkin juga menyukai