Peranan Liabilitas
Entitas memberikan manfaat untuk mendanai kegiatan perusahaan.Entitas
menggunakan prinsip matching dalam memutuskan penggunaan liabilitas.Prinsip matching
mengharuskan entitas memadankan antara bentuk investasi dan jenis pendanaan yang
digunakan.Konsep matching ini juga terkait dengan konsep periode pengembalian investasi
(payback period).Penggunaan dana untuk pendanaan tambahan produksi diperlukan untuk
jangka pendek,saat liabilitas jatuh tempo entias telah memperoleh hasil penjualan sehingga
dapat mengembalikan liabilitas.
Defenisi
Liabilitas menurut kerangka dasar pengukuran dan pengungkapan laporan keuangan
(KDP2LK) adalah utang entitas masa kini yang timbul dari peristiwa masa
lalu,penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya entitas yang
mengandung manfaat ekonomi.
PSAK 1 (Revisi 2009) mengharuskan entitas menyajikan liabilitas jangka pendek
terpisah dari liabilitas jangka panjang.Pemisahan jangka pendek dan jangka panjang
menggunakan jangka waktu 12 bulan atau satu siklus operasi perusahaan.
PSAK 1 ( Revisi 2009) menjelaskan klasifikasi liabilitas jangka pendek jika
memenuhi kriteria:
Entitas mengharapkan akan menyelesaikan liabilitas tersebut dalam siklus operasi
normalnya.
Entitas memiliki liabilitas tersebut untuk tujuan diperdagangkan.
Liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah
periode pelaporan.
Entitas memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian liabilitas selama sekurang-
kurangnya 12 bulan setelah periode pelaporan.
PSAK 1 (Revisi 2009) juga menjelaskan item-item minimum dari liabilitas jangka
pendek yang harus disajikan dalam laporan posisi keuangan.Item minimum yang diharuskan
untuk liabilitas jangka pendek tersebut adalah ;
Utang dagang dan terutang lainnya.
Provisi.
Liablitas keuangan jangka pendek (tidak termasuk jumlah yang disajikan dalam provisi)
Liabilitas dan aset pajak kini,sebagaimana didefenisikan dalam PSAK 46 ( Revisi 2013)
Akuntansi Pajak Penghasilan.
Liabilitas dan aset pajak tangguhan,sebagaimana didefenisikan dalam PSAK 46 (Revisi
2013).
Liabilitas yang termasuk dalam kelompok yang dilepaskan yang diklasifikasikan sebagai
dimiliki untuk dijual dalam PSAK 58 (Revisi 2010) Aset Lancar yang Tersedia untuk Dijual
dan Operasi yang Dihentikan.
Pengakuan,pengukuran,penyajian,dan pengungkapan liabilitas jangka pendek dan
jangka panjang diatur dalam PSAK Instrumen Keuangan yaitu PSAK 50 (Revisi 2013)
Penyajian Instrumen Keuangan, PSAK 55 (Revisi 2013) Pengakuan dan Pengukuran
Instrumen Keuangan, dan PSAK 60 (Revisi 2013) Pengungkapan Instrumen
Keuangan.Untuk liabilitas diestimasi atau sekarang dikenal dengan istilah PSAK 57 (Revisi
2009) Provisi,Liabilitas Kontijensi,dan Aset Kontinjensi.
Klasifikasi
Liabilitas diklasifikasikan liabilitas yang nilainya tidak pasti dan di estimasi
berdasarkan informasi yang tersedia (PSAK 57 (Revisi 2009) Provisi)).
Jenis Liabilitas
Jenis Liabilitas Penjelasan
Utang dagang (account receivable/trade Utang yang timbul ketika entitas
receivable). melakukan pembelian secara tunai.
Utang bank jangka pendek. Utang yang diperoleh dari bank dengan
jangka waktu 1 tahun atau kurang.
Menentukan Jurnal Penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2015 atas bunga yang
terutang dan belum dibayarkan.
Bunga= Rp 750.000.000 * 16% * 120/360 = Rp 40.000.000
31/12-2015 Interset Expense Rp 40.000.000 -
Interset Payable - Rp 40.000.000
-Menentukan Jurnal pada saat jatuh tempo pada tanggal 28 Februari 2016.
Beban bunga = Rp 750.000.000 * 16%*60/360 =Rp 20.000.000
28/2/201 Interset Expense Rp 20.000.000 -
6 Interset Payable Rp 40.000.000 -
Bank Payable Rp 750.000.000 -
Cash - Rp 810.000.000
Utang bank ada juga yang mensyaratkan pembayaran bunga pada saat kredit ditarik.Pokok
utang entitas adalah jumlah utang dalam kontrak dikurangi dengan bunga yang
dipotong/dibayarkan di depan mengurangi utang.Entitas harus mengukur tingkat bunga
efektif atas utang ini.Tingkat bunga efektif diukur dengan menghitung tingkat bunga
(diskonto) yang akan menyamakan utang dalam kontrak dikurangi bunga dengan present
value dari nilai pada tanggal jatuh tempo.
Contoh Perhitungannya 11.2 Utang Bank Jangka Pendek : Bunga Dibayar di Depan
(Zero Coupon).
PT Lawu pada tanggal 2 Oktober 2015 menarik utang jangka waktu 6 bulan dari Bank Mega
sebesar Rp 400.000.000 dengan bunga 15% per tahun dari pokok yang dipotong pada
awal.Pada saat jatuh tempo PT Lawu membayar sebesar Rp 400.000.000.Buatlah Jurnal yang
diperlukan!
Jawab:
-Menentukan jumlah kas yang diterima.
Kas yang diterima = Rp 400.000.000-(Rp 400.000.000*15%*6/12) = Rp 370.000.000
-Menentukan jurnal yang dibuat pada saat menerima utang 2 Oktober 2015
2/10-2015 Cash Rp 370.000.000 -
Bank Payable Discount Rp 30.000.000 -
Bank Payable - Rp 400.000.000
Bunga dibayarkan sekali di akhir sehingga perhitungan bunga efektif dengan membagi
bunga dengan pokok utang.
Bunga = Rp 30.000.000/Rp 370.000.000 =8.11% untuk 6 bulan atau 16.22% setahun.
->Menentukan jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2015 untuk pengakuan
bunga yang dihitung dengan bunga efektif.
31/12-2015 Interest Expense Rp 15.000.000
Bank Payable Discount Rp 15.000.000
Bunga dihitung dengan bunga efektif = 16.22%*3/12*Rp 370.000.000= Rp 15.000.000
(pembulatan)
-Menentukan Jurnal saat utang jatuh tempo pada tanggal 20 Maret 2016.
30/3-2016 Interest Expense Rp 15.000.000
Bank Payable Rp 400.000.000
Bank Payable Discount Rp 15.000.000
Cash Rp 400.000.000
Praktik yang sering terjadi adalah charges atau biaya administrasi dibebankan sebagai
pengurang utang yang diterima atau sering disebut sebagai provisi.Kapitalisasi provisi dan
biaya administrasi yang ditanggung oleh bank juga berlaku pada SAK ETAP.Provisi dan
biaya transaksi tersebut akan diamortisasi dengan metode garis lurus selama jangka waktu
kredit dan akan diakui menambah beban bunga.
Contoh perhitungannya 11.3 Utang Bank Jangka Pendek dengan Provisi.
PT SEJAHTERA pada tanggal 1 Agustus 2015 menarik utang dari Bank Mandiri sebesar Rp
650.000.000.Bunga 13.5 % per tahun yang akan dilunasi,1 Maret 2016.Biaya adm
1.2%,maka buatlah jurnal yang diperlukan untuk transaksi di atas!
Jawab :
-Menentukan Jumlah Kas yang diterima.
Kas yang diterima oleh PT SEJAHTERA= Rp 650.000.000-Rp 7.800.000
= Rp 642.200.000
-Menentukan jurnal pada saat menerima utang pada tanggal 1 Agustus 2015.
Bunga = Rp 650.000.000*13.5%*7/12 = Rp 51.187.500
Bunga efektif = Rp 58.987.500/Rp 642.200.000 *12/7 =15.75%
1/8/2015 Cash Rp 642.200.000 -
Bank Payable Discount Rp 7.800.000 -
Bank Payable - Rp 650.000.000
Utang bank jangka pendek dalam bentuk line of credit merupakan plafon kredit modal
kerja yang dapat ditarik oleh entitas sesuai dengan kebutuhan dan dikembalikan jika entitas
telah memiliki dana untuk membayarnya.Bunga dan utang diperhitungkan dari utang telah
ditarik bukan jumlah plafon kredit yang diberikan.
Contoh perhitungannya Line of Credit atau Standby Loan.
PT Kelud pada tanggal 1 Desember 2015 mendapatkan fasilitas line of credit dari Bank Arta
sebesar 1 milliar selama jangka waktu 5 tahun.Kredit tersebut dapat ditarik sesuai kebutuhan
entitas.Bunga sebesar 12 % per tahun dikenakan atas kredit yang ditarik.untuk setiap
penarikan bank mengenakan biaya transaksi sebesar 2 % dari dana yang ditarik.Bank hanya
mengenakan atas tarikan utang yang belum dilunasi sampai dengan akhir pelaporan
bulan.Jika penarikan telah dilunasi pada bulan yang sama,maka tidak akan dikenakan
bunga.Bunga akan dhitung dari tanggal penarikan atau saldo utang terakhir sampai dengan
tanggal jatuh tempo pelaporan.Setiap bulan akan disampaikan laporan penggunaan line of
credit ,yang memperlihatkan saldo akhir utang,mutasi kredit,termasuk jumlah bunga,dan
biaya(charges) yang dikenakan.
Contoh perhitungannya 11.2 Pemakaian Line of Credit.
02-Des Penarikan 300.000.000 300.000.000
02-Des Biaya penarikan 6.000.000 306.000.000
16-Des Penarikan 400.000.000 706.000.000
16-Des Biaya penarikan 8.000.000 714.000.000
30-Des Pembayaran 300.000.000 414.000.000
31-Des Bunga 2.069.260 416.069.260
3. Obligasi seri B tetap harus direklasifikasi karena proses pengambilan belum selesai
sepenuhnya. Namun kejadian ini perlu perlu diungkapkan dalam laporan keuangan.
Utang obligasi seri C RP.100.000.000.000 -
Utang obligasi seri C - RP.100.000.000.000
jangka pendek
2. Bonus karyawan dibayarkan atas prestasi kerja tahun 2015, namun baru ditetapkan
jumlahnya setelah diketahui laba entitas sehingga jumlahnya baru dipastikan dibulan januari
2016 dan akan dibayarkan bulan Maret 2016. Pada 15 januari sebelum laporan keuangan
terbit ditetapkan bonus untuk seluruh karyawan sebesar Rp.300.000.000. atas bonus
karyawan akan dibuat jurnal penyesuaian tertanggal 31 Desember 2015.
Keterangan DEBIT KREDIT
Salery Expense+ Bonus Rp. 300.000.000 -
Salery Payable - Rp. 300.000.000
3. Entitas memiliki utang bank yang ditarik pada 1 Dsember 2015 sebesar Rp.400.000.000
bunga 12 % pertahun, jangka waktu 5 tahun. Bunga dibayarkan setiap tanggal 1 Desember,
bunga dari tanggal 1 Desember 2015 sampai dengan 31 Desember 2015 harus dibebankan
sebagai beban bunga dan utang bunga/bunga yang masih harus dibayar.
Salery Expense+ Bonus Rp. 300.000.000 -
Salery Payable - Rp. 300.000.000
Bunga 12% x 1/12 x Rp.400.000.000 = Rp.4.000.000
4. Entitas memperbaiki AC dikantor dengan perusahaan service AC. Pekerjaan telah
diselesaikan pada tanggal 30 Desember 2015, namun sampai dengan tanggal 31 Desember,
perusahaan service AC belum mengirimkan tagihan sebesar Rp.10.000.000. tagihan baru
dikirim pada tanggal 5 januari 2016 dan diabayarkan tanggal 10 januari 2016. Atas jasa
service AC tersebut diakui pada sebagai beban pemeliharaan dan beban yang masih harus
(liabilitas) pada 31 januari 2015.
Beban Pemeliharaan Rp. 4.000.000 -
Untuk membership tahunan alokasi pendapatan yang terealisasi perbulan adalah 1/12 x
Rp.6000.000 = Rp.500.000 atau total sama dengan (Rp.636.000.000 + Rp.60.000.000) x 1/12
= Rp.58.000.000.untuk membershipkan tiga tahunan,pendapatan terealisasi perbulan
Rp.16.200.000:3: 12 = Rp.450.000 atau total (Rp.745.200.000 + Rp.81.000.000) x 1/36 =
Rp.22.950.000. total pendapatan direalisasi Rp.58.000.000 + Rp.22.950.000 =
Rp.80.950.000. saldo pendapatan diterima dimuka pada tanggal pada tanggal 31 Desember
2015 adalah Rp.337.000.000 + Rp.60.000.000 + Rp. 81.000.000 – Rp.58.000 – Rp.
22.950.000 = Rp.1.017.150.000
Utang Terkait Imbalan Kerja.
Imbalan kerja diberikan dalam bentuk gaji, tunjangan, bonus, pension, dan lainnya,
untuk mengelola pembayaran gaji, entitas biasanya memilki sistem gaji (payroll system) yang
dapat menghitung gaji untuk tiap karyawan, potongan untuk tiap invidu. Gaji menurut UU
Pajak Penghasilan merupakan penghasilan bagi pihak yang menerima gaji dan entitas
yang .membayarkan harus memotong pajak saat pembayaran gaji dilakukan. Pajak yang
dipotong oleh badan atas gaji dan penghasilan lain yang diterima oleh pekerja disebut PPh
Pasal 21. Gaji perbulan tersebut disetahunkan, kemudian dikalikan dengan tariff yang berlaku
(PPh Pasal 17 untuk wajib pajak pribadi ) untuk mendapatkan pajak setahun
Karyawan biasanya diberikan asuransi kecelakaan kerja,asuransi kesehatan, jaminan
hari tua. UU tenaga kerja memberikan perlindangan kepada karyawan, sehingga entitas yang
memperkerjakan karyawan harus memperhatikan keselamatan dan kesejahteraan karyawan.
Pensiun merupakan gaji yang dibayarkan tertunda kepada karyawan yaitu saat karyawan
memasuki masa pensiun dan tidak lagi bekerja. Pensiun akan diakui sebagai beban pada saat
karyawan bekerja biasanya diakui bersamaan dengan pengakuan gaji. Untuk karyawan yang
beragaam islam, beberapa entitas bekerja sama dengan lembaga zakat. Atas gaji karyawan
entitas memotong zakat atas gaji karyawan dan menyetorkannya ke lembaga zakat.
Contoh perhitungannya 11.9 Pembayaran Gaji.
Mutiara adalah pegawai PT salak pada bulan desember 2015 menerima gaji sebesar
Rp.6.000.000 per bulan ditambah tunjangan rumah Rp.500.000 dan tunjangan transportasi
Rp.1.000.000 selain itu PT Salak membayarkan asuransi kecelakaan Rp.150.000 asuransi
kematian Rp.50.000 dan iuran tunjangan hari tua Rp.250.000. Mutiara juga melakukan iuran
pensiun ke pengelola dan pensiun sebesar Rp.300.000 yang dipotong dari gajinya. Mutiara
membayar melalui pemotongan oleh PT Salak, zakat ke LAZ sebsar Rp.187.500. dan
angsuran rumah ke Bank CMN sebesar Rp.1.500.000 PPh 21 yang dipotong oleh PT Salak
Rp.425.200. gaji dibayarkan tiap akhir bulan semua pemotongan dibayarkan pada tanggal 10
bulan berikutnya.
Garansi
Garansi dapat dibedakan menjadi dua yaitu garansi jaminan(assurance type warranty)
dan garansi jasa (service type warranty). Gransi jasa merupakan bentuk pelayanan tambahan
yang diberikan kepada pelanggan karena permintaan pelanggan, atas garansi jasa ini,penjual
akan mengakui pendapatan ditangguhkan pada saat penjualan dan mengakui sebagai
pendapatan saat layanan purna jual diberikan kepada pelanggan. Garansi jasa akan
menimbulkan pendapatan jasa akan menimbulkan pendapatan jasa dan akan diakui saat
waktu berlalu atau secara proporsional dengan jasa yang diberikan. Bentuk kewajiban penjual
untuk memastikan bahwa produk yang diberikan tidak rusak. Atas garansi jaminan, entitas
harus mengakui liabilitas karena kontrak untuk memberikan pelayanan. Produk-produk
elektronik atau pelatan merupakan contoh produk yang dijual dengan memberikan garansi.
Garansi jaminan produk merupakan contoh dari kontijensi karena jumlah dan
waktunya tidak pasti. Garansi merupakan bentuk kewajiban kontraktual karena garansi
diberikan berdasarkan perjanjian jual beli yang tertera dalam dokumen jual beli. Pengakuan
timbulnya provisi pada saat terjadi penjualan karena saat penjualan terjadi berarti entitas telah
memiliki liabilitas untuk memberikan garansi produk. Konsep pengakuan ini juga sejalan
dengan konsep matching principles,beban garansi diakui pada saat penjualan karena garansi
merupakan konsekuensi dari penjualan tersebut.
Provisi garansi yang disajikan pada laporan keuangan 31 Desember 2015 sebesar
Rp.35.000.000. jurnal yang dibuat tahun 2016
Keterangan DEBIT KREDIT
Provisi garansi yang disajikan pada laporan keuangan 31 Desember 2016 sebesar
Rp.40.000.000.
Etntitas dapat mencatat jurnal pemberian garansi, baru diakhir periode pelaporan
mencatat provisi dengan jurnal penyesuaian, jika pendekatan tersebut digunakan maka jurnal
yang dibuat
Jurnal tahun 2015.
Keterangan DEBIT KREDIT
Jurnal yang dibuat oleh perusahaan pada saat melakukan penjualan adalah:
Kas Rp.309.000.000
Beban Garansi Rp.7.000.000
Provisi Garansi Rp.7.000.000
Pendapatanditangguhkan garansi jasa Rp.9.000.000
Penjualan Rp.300.000.000
Jurnal pada 2015,saat memberikan garansi jaminan dan pengakuan garansi jasa.
Depresiasi ini akan dilakukan bersamaan dengan nilai peralatan drilling sebagai satu
kesatuan. Tidak didepresiasikan secara terpisah.
Jurnal pengakuan bunga atas liabilitas pembongkaran aset
Litigasi Hukum
Litigasi hukum merupakan tuntutan perkara terkait suatu entitas yang sedang berjalan proses
hukumnya. Kasus hukum entitas dapat berakibat timbulnya liabilitas yang harus diselsaikan
oleh sebuah entitas. Ada tidaknya liabilitas yang diakui dipengaruhi oleh kasusnya dan
estimasi atau potensi munculnya liabilitas.Suatu kasus dapat saja mengidentifikasikan suatu
entitas kalah dan memiliki liabiltas dimasa mendatang. Namun jika proses pengadilan
menetapkan sebaliknya, potensi kerugian tersebut menjadi tidak ada sehingga tidak perlu
pengakuan utang.
Penyajian
Liabilitas jangka pendek menurut PSAK (Revisi 2009) dalam laporan keuangan
disajikan pada bagian atas sebelum liabilitas jangka panjang.Penyajian menurut PSAK ini
berbeda dengan penyajian menurut IAS1 yang menempatkan liabilitas jangka pendek setelah
liabilitas jangka panjang.
PSAK 7 (Revisi 2010) Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi mengharuskan entitas
memisahkan utang berasal dari pihak berelasi dan tidak berelasi.
Pengungkapan.
Pengungkapan liabilitas jangka pendek berisikan rincian dan tambahan
penjelasan.Misalnya utang usaha,pengungkapan menjelaskan detail utang usaha berdasarkan
pemasok dengan nilai material,utang berdasarkan klasifikasi umum,dan pengungkapan utang
berdasarkan mata uang asing.
Analisis laporan keuaangan
Entitas melakukan analisis liabilitas jangka panjang dengan melihat kemampuannya untuk
membayar utang yang akan jatuh tempo. Rasio yang digunakan adalah rasio lancer( current
ratio), rasio kas ( cash ratio) atau rasio cepat (quick ratio). Semakin besar jumlah utang lancer
akan memperbesar risiko perusahaan untuk kesulitan membayar utangnya.
Ratio Lancar = Aset Lancar
Liabilitas jangka pendek
Posting Komentar
Wikipedia
Visitors
Video
Mengenai Saya
Unknown
Lihat profil lengkapku
Artikel Blog
▼ 2016 (11)
o ▼ Maret (6)
Akuntansi Keuangan 2 (Liabilitas Jangka Panjang)
Akuntansi Keuangan 2 ( Liabilitas Jangka Pendek,Pr...
Upah Minimum Regional 2016
PAJAK
Sistem Informasi Akuntansi
Akuntansi Keuangan II (Modal Disetor)
o ► April (2)
o ► Mei (1)
o ► Juni (2)
Translate
Powered by Translate
Tutorial Blog
Pengikut
Diberdayakan oleh Blogger.