Anda di halaman 1dari 4

NAMA : AGUNG JUNI SETIAWAN

NIM : 2213310005

SOAL

1. Jelaskan apakah piutang tak tertagih dan jenis piutang ?


2. Jelakan A/R itu apakah termasuk asset lancar atau tidak lancar ,mengapa ?
3. Jelaskan apakah itu piutang tak tertagih, dan istilah lainnya
4. Jelaskan dua cara penghapusan piutang tak tertagih beserta jurnalnya.
5. Jelakan 2 metode pembentukan piutang tak tertagih beserta cintih jurnalnya.
6. Dimana piutang tak tertagih ditampilkan di balance sheet ?

JAWABAN

1. Piutang tak tertagih adalah hutang pihak lain kepada Anda atau perusahaan atas transaksi
suatu bisnis, tetapi piutang tersebut tidak bisa dikembalikan kreditur meskipun telah
diupayakan tindakan penagihan. jenis-jenis piutang antara lain : piutang dagang/usaha,
piutang wesel, dan piutang lain-lainnya.
2. Account receivable (A/R) adalah jenis piutang paling umum yang dimiliki perusahaan.
Account receivable yang dapat ditagih dalam jangka waktu satu tahun diklasifikasikan ke
dalam aktiva lancar, tapi jika lebih lama dari itu diklasifikasikan ke dalam aktiva tidak lancar
karena itu mengganggu aliran kas (cash flow) perusahaan.
3. Piutang tak tertagih adalah hutang pihak lain kepada Anda atau perusahaan atas transaksi
suatu bisnis, tetapi piutang tersebut tidak bisa dikembalikan kreditur meskipun telah
diupayakan tindakan penagihan. piutang tak tertagih juga biasanya disebut bad debts
4. Terdapat 2 metode pencatatan piutang tak tertagih dalam akuntansi, yang pertama adalah
metode Write-Off yang kedua adalah metode penyisihan atau biasa disebut Allowance
Method.
 Metode Penghapusan Langsung Piutang tak Tertagih atau Write-Off
Metode ini melibatkan penghapusan langsung ke akun piutang. perusahaan perlu
mempertimbangkan persyaratan untuk penghapusan piutang tak tertagih dari
konsumen. Dengan cara ini, beban bad debts menjadi kerugian bagi perusahaan,
sehingga piutang ini akan mengurangi laba. Sebagai gantinya, perusahaan akan
memasukkan bad debts tersebut dalam akun beban, sehingga menambah liabilitas

 Metode penyisihan atau allowance


Metode penyisihan piutang tak tertagih tidak memasukkannya secara nyata dalam
jurnal. Yang mana, metode ini lebih mengutamakan penyisihan atau penghapusan
piutang secara bertahap dengan jumlah yang kecil.
5. Metode pembentukan piutang tak tertagih
Nilai piutang tidak tertagih tidak mampu diprediksi secara pasti, sehingga pihak keuangan
perusahaan akan sulit melaporkan piutang tersebut dalam jurnal. Oleh karena itu, terdapat
beberapa cara melaporkan piutang tidak tertagih di dalam jurnal, yaitu sebagai berikut.
 Berdasarkan Persentase Penjualan.
Tata cara pertama dengan melaporkan berdasarkan persentase penjualan. Diawali
dengan menjumlahkan penjualan hutang bersih dan tidak tertagih sehingga
ditemukan persentase penjualan. Kemudian, pihak manajemen menetapkan biaya
kredit macet melalui proses kali antara penjualan hutang bersih dan total
keseluruhan hasil jual kredit.
Contoh kasus:
PT. ALFA JAYA menjual sebanyak 100 unit produk seharga Rp25 ribu kepada debitur
A dengan skema piutang dagang. Akan tetapi, setelah jatuh tempo, debitur A
mengalami kredit macet. Perusahaan telah melakukan beberapa kali penagihan, tapi
hasilnya sama.

PT. ALFA JAYA akhirnya memutuskan melakukan direct write-off untuk debitur A,
dengan jurnal sebagai berikut.

Piutang Tak Tertagih = Rp25,000 X 100 unit = Rp2,500,000

Akan tetapi, ternyata pada 31 Desember 2021, debitur A bisa membayar piutang tak
tertagihnya. Dengan demikian, PT. ALFA JAYA wajib mengeluarkan piutang tidak
tertagih dari akun debit perusahaan, seperti berikut ini.
 Berdasarkan Persentase Piutang
Metode penghapusan piutang tidak tertagih lainnya adalah dengan menghitung
persentase piutang. Persentase piutang yang dimaksud di sini adalah estimasi
piutang tak tertagih berdasarkan pengalaman masa lalu, sehingga bisa berbeda-
beda tiap perusahaan.
Contoh kasus:
PT. ALFA JAYA punya daftar umur piutang dengan estimasi piutang tak tertagih
sebagai berikut:

Per 28 Juni 2021, piutang Debitur A telah melewati batas penagihan 90 hari,
sedangkan debitur B dan E sudah jatuh tempo selama 1 minggu. Agar kondisi
keuangan tetap aman, maka estimasi penulisan akun piutang tak tertagih pada
jurnal 28 Juni adalah:

Piutang Tak Tertagih =


= Belum Jatuh Tempo + Lewat Jatuh Tempo
= Rp207,500 + Rp105,000 + Rp1,250,000
= Rp1,562,500

6. Piutang usaha dalam Pendekatan Neraca (Balance Sheet Approach) Ada 2 jenis estimasi
piutang tak tertagih dengan pendekatan ini
 Taksiran piutang usaha tak tertagih berdasarkan saldo piutang usaha
Pada periode sebelumnya pasti pernah dihitung taksiran piutang usaha tak tertagih,
maka pada periode berjalan (periode ini) harus dilakukan taksiran piutang usaha
kembali. Taksiran atau estimasi ini dicatat pada jurnal dengan perhitungan selisih
dari saldo tahun lalu dan tahun sekarang. Bila PUTT memiliki saldo debet, maka
cadangan harus ditambahkan dengan taksiran PUTT pada periode berjalan. Jika pada
saldo kredit berarti harus dikurangi sehingga jumlah taksiran piutang usaha tak
tertagih yang sebenarnya bisa diketahui. Metode ini menekankan penilaian piutang
usaha pada nilai bersih yang dapat direalisasikan dan dilaporkan pada neraca.
 Taksiran piutang usaha tak tertagih berdasarkan analisis umur piutang.
Semua piutang usaha yang dimiliki perusahaan harus dibuatkan daftar umur masing-
masing. Kemudian akuntan menetapkan presentase (%) tak tertagih dari masing-
masing umur piutang usaha tersebut. Metode ini mengelompokkan piutang usaha
berdasarkan masing-masing karakteristik umur, yaitu tanggal jatuh tempo. Tanggal
jatuh tempo terdiri dari belum jatuh tempo, telah jatuh tempo 1-30 hari, telah jatuh
tempo 31-60 hari, telah jatuh tempo 61-90 hari, telah jatuh tempo 91-180 hari, telah
jatuh tempo 181 hingga 365 hari, dan telah jatuh tempo lebih dari 365 hari. Pada
metode ini dilakukan estimasi secara terpisah atas persentase piutang tak tertagih
yang berbeda berdasarkan kelompok umur yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai