Anda di halaman 1dari 3

Dalam perlakuan piutang tak tertagih terdapat dua metode, yaitu:

A. Metode Langsung
Metode ini langsung menghapus piutang yang dinilai tidak dapat tertagih lagi, metode
yang menggunakan cara penghapusan langsung terhadap piutang yang benar-benar
sudah diketahui tidak akan dapat dibayar. Yaitu dengan langsung membebankan
piutang yang dihapus dan mengkreditkan Piutang tersebut. 

Contoh ilustrasi:

Piutang dagang perusahaan kepada CV Geronimo sejumlah Rp. 5.000.000 tidak akan
dapat ditagih karena bangkrut.

Jurnal :
Beban Piutang Tak Tertagih (D) Rp. 5.000.000

Piutang Dagang (K) Rp. 5.000.000

 Kelebihan Metode Langsung:


Kelebihan metode penentuan piutang secara langsung, dilihat dari sudut
pandang praktis metode ini sederhana dan mudah diaplikasikan, walaupun
piutang pada umumnya tidak kehilangan nilainya pada suatu waktu yang dapat
ditentukan. Metode ini biasanya digunakan dalam perusahaan-perusahaan
kecil atau perusahaan yang tidak dapat menaksir kerugian piutang dengan
tepat. Pada akhir periode tidak ada taksiran kerugian piutang yang dibebankan,
tetapi kerugian piutang baru diakui pada waktu diketahui ada piutang yang
tidak dapat ditagih. Bila jelas-jelas diketahui adanya piutang yang tidak dapat
ditagih, maka piutang tersebut dihapuskan dan dibebankan pada rekening
kerugian piutang. Pendukung metode penghapusan langsung berpendapat
bahwa yang dicatat haruslah fakta bukan estimasi.

 Kelemahan Metode Langsung:


Metode ini secara teoritis memiliki kelemahan karena biasanya tidak
menandingkan biaya dengan pendapatan pada periode bersangkutan, atau
menghasilkan piutang yang ditetapkan pada estimasi nilai yang dapat
direalisasikan di neraca. Karenanya, pemakaian metode penghapusan langsung
dipandang tidak tepat kecuali kalau jumlah piutang tak tertagih tidak material
(tidak banyak). Tidak ada ayat jurnal yang dibuat sampai suatu akun khusus
telah ditetapkan secara pasti sebagai tidak tertagih.

B. Metode Tidak Langsung


Metode yang menggunakan cara penghapusan tidak langsung yaitu cara penyisihan
dalam perhitungan piutang yang tidak dapat tertagih. Ada dua dasar perhitungan
penyisihan piutang tak tertagih, yaitu dari :
 Persentase Piutang Dagang

 Persentase Penjualan Kredit

Menghitung besarnya penyisihan Piutang Tak Tertagih dari persentase jumlah


Penjualan Kredit yang diperoleh perusahaan dalam satu tahun akuntansi.

Ilustrasi :
Perusahaan menentukan besarnya Penyisihan Piutang Tak Tertagih adalah 0,5 % dari
Penjualan Kredit. Adapun hasil Penjualan Kredit yang diperoleh selama tahun 2007
adalah Rp. 12.000.000.000
Maka Penyisihan Piutang Tak Tertagih = 0,5 % x Rp.12.000.000.000 =
Rp.60.000.000

Jurnal :
D : Beban Piutang Tak Tertagih Rp. 60.000.000
K : Penyisihan Piutang Tak Tertagih Rp. 60.000.000

Namun demikian, ada piutang dagang dari CV.Bahagia sebesar Rp. 8.000.000,- sudah
nyata-nyata tidak dapat ditagih lagi maka dibuat :

Jurnal :
D : Penyisihan Piutang Tak Tertagih Rp.8.000.000,-
K : Piutang Dagang-CV.Bahagia Rp. 8.000.000,-
Adanya iktikad bail dari CV.Bahagia untuk membayar kembali utang dagangnya yang
sudah dihapus, maka dibuat :
Jurnal :
D : Piutang Dagang -CV Bahagia Rp. 8.000.000,-
K : Penyisihan Piutang Tak Tertagih Rp. 8.000.000,-

 Kelebihan Metode Tidak Langsung:


Metode penagihan piutang tidak tertagih metode ini disebut juga dengan metode
cadangan, dimana perusahaan sudah membuat estimasi / perkiraan mengenai kerugian
yang akan diterima akibat piutang tidak dapat ditagih seluruhnya. Suatu estimasi
dibuat menyangkut perkiraan piutang tak tertagih dari semua penjualan kredit atau
dari total piutang yang beredar. Estimasi ini dicatat sebagai beban dan pengurang
tidak langsung pada piutang usaha (melalui kenaikan akun penyisihan) dalam periode
dimana penjualan itu dicatat. Metode penghapusan tidak langsung mencatat beban
atas dasar estimasi, dalam periode akuntansi dimana penjualan kredit dilakukan atau
saat munculnya nilai piutang di neraca.

 Kelemahan Metode Tidak Langsung:


Kelemahannya adalah tidak praktis untuk diaplikasikan karena harus memakai banyak
perhitungan

C. PSAK yang mengatur tentang piutang :

Terdapat dalam PSAK no.09 dan Jenis jenis piutang terdapat dalam PSAK no.09
Paragraf 07e. Klasifikasi Piutang menurut IAI dalam PSAK no.09 Paragraf 07e
adalah Piutang dagang, Piutang wesel dan Piutang lain-lain. pengakuan dan
pengukurannya diatur dalam PSAK 55/IAS 39, sedangkan penyajiannya diatur dalam
PSAK 50/IAS 32 dan PSAK 1/IAS 1 sebagai instrumen keuangan

Anda mungkin juga menyukai