PIUTANG DAGANG
a. Pengertian Piutang Dagang
Piutang Dagang ( Piutang Usaha ) adalah piutang yang timbul dari penjualan barang-barang
dagangan atau jasa-jasa yang dilakukan secara kredit. Bukti transaksi ini adalah Copy
Faktur.
Piutang Dagang ( Account Receivable ) termasuk dalam komponen aktiva lancar.
Bagaimana penyajiannya di dalam neraca ? Penyajian piutang dagang di dalam neraca
digunakan dasar pengukuran Nilai Realisasi Artinya piutang dagang dinyatakan sebesar
Jumlah Bruto dikurangi dengan Taksiran jumlah piutang yang mungkin tidak dapat ditagih.
Jadi di neraca piutang disajikan sebesar jumlah yang akan direalisasikan. Namun dalam
hubungan ini ada perusahaan yang menyajikan piutang dagangnya di neraca sebesar
piutang brutonya, hal ini dimungkinkan karena perusahaan tersebut tidak mampu menaksir
jumlah piutang yang mungkin tidak dapat ditagih.Hal yang demikian dikatakan menerapkan
Metode Penghapusan Langsung. Tetapi di sisi lain ada perusahaan yang perlu menaksir
jumlah piutang yang mungkin tidak dapat ditagih dan perlu membuat akun baru dengan
nama akun “ Cadangan kerugian piutang “ di bagan akunnya. Hal yang demikian dikatakan
menerapkan Metode Penghapusan Tidak Langsung.
b. Biaya kerugian piutang .
Biaya kerugian piutang adalah biaya yang timbul karena resiko tidak tertagihnya piutang
baik sebagian maupun keseluruhan. Dalam perusahaan yang menerapkan Metode
Penghapusan Langsung, biaya ini timbul pada saat terjadinya penghapusan piutang. yang
dicatat dengan jurnal umum :
Biaya kerugian piutang Rp. xxxx
Piutang Dagang Rp.xxx
Jurnal ini dibuat pada tanggal terjadinya penghapusan piutang, tentu sebesar jumlah
piutang yang dihapuskan. Dengan demikian bila pada suatu periode tidak pernah
menghapuskan piutang, maka pada periode tersebut tidak timbul biaya kerugian piutang .
Sedangkan pada perusahaan yang menerapkan Metode Penghapusan Tidak Langsung, biaya
kerugian piutang timbul pada setiap akhir periode dicatat melalui Jurnal Umum Penyesuaian
Biaya kerugian piutang Rp. xxxx
Cadangan penghapusan piutang Rp. xxx
Sebesar berapa ? Ada metode tersendiri untuk menghitungnya dalam penjelasan di bawah
ini. Dengan demikian pada periode tersebut, ada ataupun tidak ada menghapuskan piutang
, tetap saja pada periode tersebut timbul biaya kerugian piutang. Semoga jelas !
c. Menghitung besarnya biaya kerugian piutang.
Bagi perusahaan yang menggunakan Metode Penghapusan Tak Langsung, maka pada setiap
akhir periode harus membuat jurnal penyesuaian untuk mencatat Biaya kerugian piutang
yang akan dibebankan pada periode tersebut. Ada dua dasar yang dapat digunakan untuk
menghitung besarnya Biaya kerugian piutang, yaitu :
1. Jumlah penjualan atau metode pendekatan rugi laba
Besarnya Biaya kerugian piutang dihitung dari prosentase tertentu dari penjualan kredit
( percent of sales ) Tapi bila tidak ada data penjualan kredit, maka dihitung dari
penjualan. Pada metode ini tidak memperhitungkan saldo akun Cadangan kerugian
piutang. Berbeda dengan metode kedua berikut ini.
2. Saldo akun Piutang Dagang atau metode pendekatan neraca
Perhitungan Biaya kerugian piutang, atas dasar saldo piutang akhir periode, dapat dilukan
dengan 3 cara yaitu :
15 |Diberdayakan oleh : www.kartama.net
1. Saldo akun Cadangan penghapusan piutang dinaikkan sampai persentase tertentu dari
saldo akun Piutang dagang.
Biaya kerugian piutang = ( % x Saldo piutang ) – Saldo Kredit akun Cad.pengh piutang
atau jika akun Cadangan penghapusan piutang bersaldo debet :
Biaya kerugian piutang = (% x Saldo piutang ) + Saldo Kredit akun Cad.pengh piutang
Contoh: Saldo akun Piutang dagang per 31 Desember 2012 bersaldo debet Rp.
100.000.000,- dan akun Cadangan kerugian piutang bersaldo kredit Rp. 500.000,- Bila
cadangan kerugian piutang dijadikan sebesar 2 % dari saldo pitang, berapakah
besarnya Biaya kerugian piutang ?
Jawab :
Cadangan kerugian piutang ( tahun ini ) = 2 % x Rp.100.000.000 = Rp.2.000.000
Cadangan kerugian piutang ( tahun lalu ) = Rp. 500.000
Biaya kerugian piutang tahun 2012 = Rp.1.500.000
2. Saldo akun Cadangan penghapusan piutang ditambah dengan persentase tetentu dari
saldo akun Piutang dagang.
Biaya kerugian piutang = ( % x Saldo piutang ). Tanpa memperhitungkan saldo akun
Cadangan penghapusan piutang sebelumnya.
3. Saldo akun Cadangan penghapusan piutang dinaikkan sampai sutu jumlah tertentu
yang dihitung dengan menganalisis umur piutang.
Biaya kerugian piutang = ( Jmlh hitungan analis umur piutang ) – Saldo Kredit akun
Cad.pengh piutang. Atau jika akun Cadangan penghapusan piutang bersaldo debet :
Biaya kerugian piutang = (Jumlah hitungan analisis umur piutang ) + Saldo Kredit
akun Cadangan penghapusan piutang.
d. Perbedaan pencatatan Metode Penghapusan Langsung dan Metode Penghapusan
Tidak Langsung
No Transaksi Metode Penghapusan Metode Penghapusan Tidak
. Langsung Langsung
1 Menghapuskan piutang Biaya kerugian piutang Cadangan penghapusan piutang
Piutang Dagang Piutang Dagang
2 Menerima piutang yang Piutang Dagang Piutang Dagang
telah dihapuskan. Biaya kerugian piutang Cad.penghapusan piutang
Diterima pada tahun
yang sama dengan Kas Kas
tahun menghapuskan Piutang Dagang Piutang Dagang
piutang tersebut *juga dicatat ke kartu piutang *juga dicatat ke kartu piutang
Atau jika digabung : Atau jika digabung :
Kas Kas
Biaya kerugian piutang Cad.peng piutang
*tdk dicatat ke kartu piutang *tdk dicatat ke kartu piutang
3 Menerima piutang yang Piutang Dagang
telah dihapuskan. Penerimaan kembali
Diterima pada tahun
berikutnya dari tahun Kas Jurnal sama dengan di atas
menghapuskan piutang Piutang Dagang
tersebut Atau jika digabung :
Kas
Penerimaan kembali
4 Mencatat Biaya kerugian Biaya kerugian piutang Biaya kerugian piutang
piutang Piutang Dagang Cad peng piutang
Jurnal Umum sama dengan Jurnal Penyesuaian akhir periode
jurnal menghapuskan piutang
1. Piutang dagang atas nama debitur Tn.Tisno sebesar Rp. 5.000.000 dihapuskan, karena
diketahui yang bersangkutan jatuh pailit. Jurnal mencatat transaksi tersebut pada Metode
Penghapusan Tak Langsung
A. Kas Rp. 5.000.000
Piutang Dagang Rp. 5.000.000
B. Cad penghapusan piutang Rp. 5.000.000
Piutang Dagang Rp. 5.000.000
C. Beban kerugian piutang Rp. 5.000.000
Piutang Dagang Rp. 5.000.000
D. Piutang dagang Rp. 5.000.000
Beban kerugian piutang Rp. 5.000.000
E. Piutang Dagang Rp. 5.000.000
Cad, penghapusan piutang Rp. 5.000.000
2. Pada tanggal 21 Maret 2013 diterima per kas piutang dagang dari Toko Abimanyu sebesar
Rp. 3.000.000,- Piutang ini sebenarnya sudah dihapuskan pada tanggal 4 Oktober 2012.
Jurnal mencatat transaksi ini jika menggunakan Metode Penghapusan tak Langsung ….
A. Kas Rp. 3.000.000
Beban kerugian piutang Rp. 3.000.000
B. Kas Rp. 3.000.000
Penerimaan kembali piutang Rp. 3.000.000
C. Beban kerugian piutang Rp. 3.000.000
Piutang Dagang Rp. 3.000.000
D. Cad penghapusan piutang Rp. 3.000.000
Kas Rp. 3.000.000
E. Kas Rp. 3.000.000
Cad, penghapusan piutang Rp. 3.000.000
3. Saldo akun Piutang Dagang per 31 Desember 2012 menunjukkan saldo debet Rp.
143.200.000,- dan akun Cadangan penghapusan piutang menunjukkan saldo kredit Rp.
4.000.000. Bila Cadangan penghapusan piutang dijadikan 3% dari saldo piutang dagang,
jurnal penyesuain yang harus dibuat per 31 Desember 2012 adalah ….
A . Beban kerugian piutang Rp. 4.000.000
Cad.penghapusan piutang Rp. 4.000.000
B. Beban kerugian piutang Rp. 296.000
Cad.penghapusan piutang Rp. 296.000
C. Beban kerugian piutang Rp. 4.296.000
Piutang Dagang Rp. 4.296.000
D. Cad penghapusan piutang Rp. 4.296.000
Beban kerugian piutang Rp. 4.296.000
18 |Diberdayakan oleh : www.kartama.net
E. Piutang Dagang Rp. 296.000
Cad, penghapusan piutang Rp. 296.000
Atau :
a. Status Kawin tapi Istri tidak bekerja/ tidak mempunyai usaha, maka PTKP-nya sebagi
berikut :
a. Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri , tarifnya berdasarkan lapisan
Penghasilan Kena Pajak sebagai berikut:
Catatan :
Tapi mulai tahun pajak 2013 untuk Wajib Pajak Badan, yang peredaraan brutonya dalam
satu tahun kurang dari 4,8 milyar, PPh terutangnya bukan dihitung dari 25 % X PKP, tapi
dihitung dari 1 % x peredaran bruto/ penjualan kotor, tidak termasuk di dalamnya
penghasilan dari Penghasilan yang sudah dikenakan pajak final, contohnya penghasilan
dari Bunga Deposito, Hadiah undian, Bunga Obligasi,Persewaan tanah atau bangunan,
Usaha Jasa Konstruksi dan lain-lain. Jadi ingat ya brow… soal harus dilihat dulu untuk
tahun pajak kapan.
32. Besarnya PKP tahun 2012 untuk Wajib Pajak K/I/1 adalah …
A. Rp. 19.800.000
B. Rp. 21.120.000
C. Rp. 34.320.000
D. Rp. 35.640.000
E. Rp. 37.400.000
Pembahasan :
Arti K/I/1 adalah Kawin Istri Bekerja memilki satu tanggungan maka PTKP-nya adalah :
K/I/1 = Diri Wajib Pajak + Status Kawin + PTKP Istri + Tanggungan satu orang
K/I/1 = Rp. 15.840.000 + Rp. 1.320.000 + Rp. 15.840.000 + Rp. 1.320.000
= Rp. 34.320.000
Jawaban : C
33. PT.PRATAMA KARYA pada tahun 2012 memiliki peredaran usaha Rp.4.000.000.000. PKP
sebesar Rp. 800.000.000 maka besarnya PPh terutang PT.PRATAMA KARYA dengan
dasar pengenaan pajak tarif tunggal tanpa menggunakan Pasal 31E UU No. 36 Tahun
2008 adalah sebesar …
A. Rp. 255.000.000
B. Rp. 224.000.000
C. Rp. 200.000.000
D. Rp. 112.000.000
E. Rp. 100.000.000
Pembahasan :
Pembahasan :
Gaji setahun 12 x Rp.3.000.000 Rp. 36.000.000
Tunjangan Jabatan 12 x Rp.300.000 Rp. 3.600.000
Tunjangan istri anak 12 x Rp.750.000 Rp. 9.000.000
Premi asuransi dibayar perusahaan 12 x Rp.100,000 Rp. 1.200.000
Penghasilan Brutto Rp. 49.800.000
Pengurangan :
Biaya Jabatan 5 % x Rp. 49.800.000 Rp. 2.490.000
Iuran pensiun 12 x Rp.25.000 Rp. 300.000
Jumlah pengurangan Rp. 2.790.000
Penghasilan Netto Rp. 47.010.000
PTKP
K/1 Rp. 18.480.000
Penghasilan Kena Pajak Rp. 28.530.000
PPh Terutang setahun 5 % x Rp. 28.530.000 = Rp. 1.426.500
Tidak ada jawaban yang benar. Karena pada soal di atas Premi asuransi yang dibayar
oleh perusahaan diperlakukan bukan sebagai tambahan penghasilan karyawan.Sehingga
PKP-nya sebesar Rp. 27.390.000,- Jadi PPh terutangnya 5%x Rp. 27.390.000 =
Rp.1.369.500,- Ya salah brow !
2. PT.BENSON selama tahun pajak 2014 mempunyai data penghasilan sebagai berikut :
Penjualan kotor Rp. 2.500.000.000
22 |Diberdayakan oleh : www.kartama.net
Penghasilan Bunga deposito Rp. 20.000.000
Total penghasilan Rp. 2.520.000.000
Berapakah besarnya PPh terutang untuk tahun pajak 2014 ?
A. Rp. 200.000
B. Rp. 25.000.000
C. Rp. 25.200.000
D. Rp 625.000.000
E. Rp. 630.000.000
Himbauan :
Tidak dibenarkan Konten ini untuk diupload ulang di web/blog lain tanpa membuat Back
Links ke sumber www.kartama.net. Dengan upload ulang ke website/blog lain akan
merugikan kami, yaitu menurunkan peringkat search engine website kami . Sekali lagi
konten ini boleh digunakan tapi tidak untuk diupload ulang ya.! Melas mbok ?