Anda di halaman 1dari 15

PIUTANG

PIUTANG
Adalah jumlah klaim atau tagihan kepada pihak lain dalam
bentuk uang. Tagihan ini bisa dilakukan terhadap individu,
perusahaan atau organisasi lainnya.

• Transaksi transaksi yang menimbulkan piutang antara


lain adalah:
• penjualan barang atau jasa secara kredit,
• pemberian pinjaman kepada nasabah atau karyawan,
• memberi uang muka pada anak perusahaan.
Klasifikasi Piutang
• Berdasarkan adanya dukungan perjanjian secara tertulis
• piutang wesel (notes receivable).
• Berdasarkan hubungannya dengan aktivitas usaha utama
perusahaan.
• Piutang usaha (account receivable)
adalah piutang yang timbul dari penjualan barang atau jasa yang
dihasilkan perusahaan yang dilakukan secara kredit
• Piutang bukan usaha (non account receivable)
adalah piutang yang timbul bukan dari penjualan barang atau
jasa yang dihasilkan perusahaan, misalnya:.
a. Piutang dividen
b. Persekot asuransi
c. Piutang bunga
d. Piutang pegawai
Pengakuan dan Pengukuran
Awal
• Piutang merupakan aset keuangan, sehingga ketentuan
pengakuan dan pengukurannya harus sesuai dengan PSAK
55 tentang Instrumen keuangan: Pengakuan dan pengukuran.
• Pengakuan awal atas piutang pada laporan posisi keuangan
dilakukan jika perusahaan menjadi salah satu pihak dalam
kontrak piutang tersebut.
• Pada saat pengakuan awal tersebut, piutang diukur sebesar
nilai wajarnya.

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual


suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk
mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur
antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran (IAI, 2018:
68.4)
Pengakuan Piutang Usaha
(Account Receivable)
• Masalah pengakuan piutang usaha/piutang dagang
meliputi dua masalah pokok, yaitu:
• Kapan piutang dagang diakui,
• piutang diakui saat terjadi perpindahan atas barang
yang dijual antara penjual dan pembeli
• Berapa nilai piutang dagang yang diakui.
• Piutang dagang diakui berdasar nilai tukar, yaitu
nilai yang akan dibayar oleh debitur pada saat yang
telah ditentukan. Dalam hal ini yang perlu
diperhatikan adalah adanya potongan / diskon.
Dengan memperhatikan periode
potongan/diskon, maka piutang dapat dicatat
dalam dua metode :

• Piutang dagang dicatat Kotor ( Gross Method)


• Yaitu mengakui piutang sebesar penjualan tanpa
dipengaruhi oleh potongan yang akan diberikan

• Piutang dagang dicatat Bersih( Net Method )


• Yaitu mengakui jumlah piutang setelah dikurangi
dengan potongan penjualan, bila ternyata potongan
penjualan tidak diambil oleh debitur, maka akan
mengakibatkan kelebihan pembayaran atas jumlah
piutang yang kemudian diakui sebagai penghasilan
lain-lain.
Contoh soal
Gros Method Net Method
1. Penjualan barang dagangan seharga Rp. 80.000 dengan syarat 2/10,
n/30
Piutang dagang Rp. 80.000,- Piutang dagang Rp. 78.400,-
Penjualan Rp. 80.000,- Diskon penjualan Rp. 1.600,-
Penjualan Rp. 80.000,-

2. Jika pembayaran dalam masa potongan


Kas Rp. 78.400,- Kas Rp. 78.400,-
Diskon penjualan Rp. 1.600,- Piutang dagang Rp. 78.400,-
Piutang dagang Rp. 80.000,-

3. Jika pembayaran melewati masa potongan


Kas Rp. 80.000,- Kas Rp. 80.000,-
Piutang dagang Rp. 80.000,- Piutang dagang Rp. 78.400,-
Diskon penjualan Rp. 1.600,-
Penilaian Piutang Usaha
• Piutang akan dicantumkan dalam neraca sebesar
jumlah yang akan dapat direalisasikan (nilai
realisasi/realizable value) yaitu jumlah yang
diharapkan dapat ditagih. Jumlah yang diharapkan
dapat ditagih dihitung dengan cara mengurangi
jumlah piutang yang ada dengan taksiran piutang
yang tidak dapat ditagih
METODE PENILAIAN TERHADAP PIUTANG

1. Metode langsung

Piutang yang disajikan dalam neraca dalam jumlah


bruto. Adanya kerugian piutangbaru diakui pada saat
ada piutang yang benar-benar tidak dapat tertagih (saat
ada bukti-bukti pendukung)

Jurnal : Kerugian Piutang xxx


Piutang xxx
METODE PENILAIAN TERHADAP PIUTANG
2. Metode tidak langsung (metode cadangan)

Jumlah piutang yang disajikan sebesar jumlah bruto


dikurangi jumlah yang diperkirakan akan tidak dapat
ditagihkan kepada jumlah piutang. Dengan kata lain dibentuk
cadangan kerugian piutang yang disajikan dalam neraca
sebagai kontra akun piutang.

• Jurnal saat melakukan taksiran Kerugian Piutang xxx


kerugian Cadangan Kerugian piutang xxx

• Jurnal saat pengakuan Cadangan Kerugian Piutang xxx


kerugian benar-benar terjadi Piutang xxx
Menaksir Piutang Tak tertagih
Ditaksir dari Prosentase (%) penjualan
• Taksiran kerugian piutang dinyatakan dalam
persentase tertentu dari penjualan kredit
(penjualan tunai tidak termasuk), yang besarnya
berdasarkan pengalaman pada masa lalu.
Ditaksir dari Prosentase (%) saldo piutang
• Taksiran kerugian piutang dinyatakan dalam
persentase tertentu dari saldo piutang dagang
yang besarnya berdasarkan pengalaman periode
yang lalu.
Pencatatan Penghapusan
Piutang
• Penghapusan piutang dilakukan bila
manajemen telah mengetahui dengan pasti
bahwa debitur tidak dapat membayar
utangnya , misalnya dinyatakan pailit oleh
pengadilan
Metode penghapusan piutang
1. Metode tidak langsung/ Metode Cadangan
• Pada metode ini setiap akhir periode akuntansi
(akhir bulan/tahun) ditaksir besarnya
kemungkinan rugi karena piutang dagang yang
dihapuskan pada periode yang akan datang.

2. Metode langsung
• Pada metode ini setiap piutang dagang yang
dihapuskan diakui sebagai kerugian
PENCATATAN PENGHAPUSAN PIUTANG

METODE CADANGAN METODE LANGSUNG

1. Besarnya taksiran kerugian dari piutang yang dihapus


Kerugian Piutang xxx Tidak ada jurnal
Cadangan kerugian piutang xxx

2. Bila terjadi penghapusan debitur Tn A= 100juta


Cadangan kerugian piutang 100 Kerugian piutang 100
Piutang dagang 100 Piutang dagang 100

3. Jika ada kabar akan diterima kembali piutang yang telah dihapuskan,
melunasi 60 juta
Piutang dagang 60 Piutang dagang 60
Cadangan keruagian putang 60 Kerugian piutang 60

4. Mencatat penerimaan kas


Kas 60 Kas 60
Piutang dagang 60 Piutang dagang 60
Latihan soal

Kerjakan latihan 2-1, hal 117


( Buku Haryono Jusup )

Anda mungkin juga menyukai