Anda di halaman 1dari 12

AKUNTANSI KEUANGAN

“Piutang”

Disusun oleh Kelompok 7:

Ni Kadek Dwi Lestari (15 / 2207531089)

Felicia Angelica Adinda (16 / 2207531090)

Kadek Winata Kusuma (30 / 2207531181)

Dosen Pengampu :

Dr. I Gusti Ayu Nyoman Budiasih, S.E., M.Si

UNIVERSITAS UDAYANA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JIMBARAN

2023
MATERI 7
A. Menghitung Nilai Piutang Dagang

Piutang dagang diakui/dicatat pada saat:

a. Perusahaan memperoleh piutang dagang tersebut melalui adanya penjualan


kredit.
b. Terjadi retur dan potongan penjualan
c. Adanya pelunasan.

Berdasarkan kemungkinan Terms of Credit, ada beberapa metode pencatatan


piutang datang, yaitu:

a. Piutang Dagang dicatat Kotor (Gross Method)


Metode kotor mengakui jumlah piutang sebesar penjualan tanpa dipengaruhi oleh
potongan yang akan diberikan. Apabila ternyata debitur mengambil potongan,
maka akan diakui sebagai pengurang jumlah penjualan bukan sebagai pengurang
jumlah piutang.

Dengan metode ini prosedur penjurnalan dan pembukuannya sbb:


1. Pada saat terjadi penjualan secara kredit barang dagangan, misalkan syarat
kredit 2/10, n/10.

Pencatatan Jurnal:

Kas xx
Piutang Dagang xx

2. Pada saat diterima pelunasan piutang dagang.


a) Bila pelunasan piutang dagang telah melebihi masa potongan, yaitu lebih
dari 10 hari, maka kita tidak perlu memperhitungkan potongan dan
perusahaan akan menerima seluruh piutang.

Pencatatan Jurnal:
Kas xx
Piutang Dagang xx
b) Bila pelunasan piutang dagang masih dalam batas masa potongan, maka kita
perlu memperhitungkan dan memberikan potongan penjualan, yaitu sebesar
2 persen dari piutang dan perusahaan akan menerima uang
sebesar 98 persen.
Pencatatan Jurnal:
Kas xx
Potongan penjualan xx
Piutang Dagang xx

b. Piutang Dagang dicatat Bersih (Net Method)

Metode bersih mengakui jumlah piutang setelah dikurangi dengan potongan


penjualan, bila ternyata potongan penjualan tidak dimanfaatkan oleh debitur, maka
akan mengakibatkan timbulnya kelebihan pembayaran atas jumlah piutang dan
kelebihan tersebut sebagai penghasilan lain-lain.

Prosedur penjurnalan dan pembukuannya sbb:


1. Pada saat terjadi penjualan kredit barang dagangan, misalkan syarat
kredit 2/10, n/10

Pencatatan Jurnal:
Piutang Dagang xx
Potongan penjualan xx
Penjualan xx

Apabila pelunasan piutang dagang masih dalam batas waktu potongan, maka
perusahaan harus memperhitungkan dan memberikan potongan penjualan, yaitu 2
persen.

Pencatatan Jurnal:
Kas xx
Piutang Dagang xx

Bila pelunasan piutang dagang telah melebihi masa potongan, yaitu lebih dari 10
hari, maka kita tidak perlu memperhitungkan potongan dan perusahaan akan
menerima seluruh piutang, maka ada dua kemungkinan yaitu:
1. Potongan penjualan yang dicatat saat penjualan terjadi sudah ditutup dari
pembukuan perusahaan (Closing Entries).

Pencatatan Jurnal:
Kas xx
Piutang Dagang xx
Laba ditahan xx

2. Potongan penjualan dicatat saat penjualan terjadi belum ditutup dari pembukuan
perusahaan.
Pencatatan Jurnal:
Kas xx
Piutang Dagang xx
Potongan Penjualan xx

Penilaian Piutang Dagang


Menurut Prinsip Akuntansi Indonesia piutang dagang harus dicatat dan dilaporkan dalam
neraca sebesar nilai kas bersih (neto) yang bisa direalisasikan yaitu jumlah piutang setelah
dikurangi Cadangan Kerugian Piutang Tak tertagih (CKP).
Contoh penyajiannya:
Aktiva Lancar
Piutang Dagang xx
(-) Cadangan kerugian piutang (CKP) xx
Nilai Realisasi bersih xx

Kerugian Piutang
Piutang dagang yang dimiliki oleh perusahaan belum tentu seluruhnya dapat ditagih. Hal ini
disebabkan karena debitur tidak mau membayar utangnya, tidak mampu membayar atau
dinyatakan bangkrut, tidak diketahui keberadaanya dsb. Piutang usaha yang tidak dapat ditagih
biasanya dinamakan kerugian piutang dan dalam akuntansi dicatat dalam akun kerugian
piutang. Terdapat dua metode yang digunakan untuk mencatat adanya kerugian piutang yaitu:
a. Metode cadangan (Allowance method)
Metode ini digunakan apabila kerugian piutang cukup besar jumlahnya. Tiga hal yang
penting berkaitan dengan metode cadangan yaitu:
• Piutang yang tidak tertagih ditaksir jumlahnya terlebih dahulu, dan diakui
sebagai biaya pada periode penjualan, bila piutang tak tertagih berasal dari
tahun x maka kerugian piutang diakui pada tahun x juga.
• Taksiran kerugian piutang dicatat dengan mendebet kerugian piutang dan
mengkredit cadangan kerugian piutang melalui jurnal penyesuaian.
• Piutang yang benar-benar tidak dapat ditagih dicatat dengan mendebet rekening
cadangan kerugian piutang dan mengkredit rekening piutang usaha pada saat
suatu piutang itu dihapus dari pembukuan.

b. Metode penghapusan langsung (direct write off method).


Dalam metode ini, rekening kerugian piutang hanya akan menunjukkan jumlah
kerugian yang sesungguhny diderita dan piutang dagang akan dilaporkan dalam neraca
sejumlah brutonya, selain itu kerugian seringkali dilaporkan pada periode yang berbeda
dari periode penjuaalannya sehingga tidak dapat memberikan gambaran tentang nilai
piutang bersih yang dapat direalisasi, oleh karena itu metode ini tidak diakui untuk
pelaporan keuangan kecuali bila kerugian piutangnya jumlahnya tidak material/kecil.
Metode Penaksiran Piutang Tak Tertagih / Kerugian piutang
Terdapat tiga metode untuk menaksir piutang yang tidak tertagih yaitu:
1. Persentase dari penjualan.
Dalam metode ini perusahaan menetapkan presentase dari jumlah penjualan kredit
untuk menaksir kerugian perusahaan akibat adanya piutang yang tidak tertagih.
Presentase didasarkan pada kebijakan kredit perusahaan dan pengalaman pada waktu
lalu.
2. Persentase saldo piutang.
Dalam metode ini saldo piutang pada akhir periode dapat digunakan sebagai dasar
untuk menaksir piutang usaha yang tidak dapat ditagih.
3. Analisa umur piutang.
Dalam metode ini, perusahaan membuat daftar umur piutang pelanggan dengan
membuat kelompok umur piutang berdasarkan masa lewat waktu dari jatuh tempo
piutang dan juga menetapkan presentase taksiran kerugian piutang yang didasarkan
pada kebijakan dan pengalaman masa lalu terhadap total masing-masing kelompok
umur piutang.
B. Menghitung Nilai Penghapusan Piutang Dagang

Penghapusan piutang dagang adalah proses mengurangi nilai piutang dagang yang
dimiliki oleh suatu perusahaan karena piutang tersebut tidak bisa tertagih atau tidak
memiliki harapan untuk diterima pembayaran di masa depan.

Metode penghapusan piutang dagang ada 2 yaitu metode langsung dan cadangan.
Berikut penjelasannya:

1. Metode Langung

Metode ini dilakukan dengan menghapus piutang pada pembukuan perusahaan


secara langsung ketika perusahaan menetapkan piutang tersebut tidak dapat lagi
ditagih oleh mereka. Singkatnya, perusahaan akan mencatat jumlah piutang yang
tidak dapat diselesaikan hanya jika piutang sudah benar-benar tidak dapat ditagih.
Piutang tak tertagih tersebut akan dihapus dan dicatatkan serta dibebankan pada
perkiraan kerugian piutang. Penghapusan piutang akan dicatatkan pada kolom debet
dan piutang pada bagian kredit.

Debit Kredit
Beban penghapusan piutang xxxxx
Piutang xxxxx

Ketika akan terjadi pelunasan terhadap piutang tersebut, maka akan dicatatkan
sebagai berikut:

Debit Kredit
Piutang xxxxx
Beban penghapusan piutang xxxxx

Proses pelunasan piutang tersebut akan dicatatkan pada kas perusahaan yang
semakin bertambah. Berikut pencatatannya:

Debit Kredit
Kas xxxxx
Piutang xxxxx

2. Metode Cadangan

Pada metode ini, perusahaan melakukan perkiraan terhadap piutang yang ada pada
setiap akhir periode pembukuan. Perkiraan tersebut dicatatkan dalam jurnal
penghapusan piutang sebagai beban kerugian piutang. Pencatatan beban kerugian
piutang diletakkan pada bagian debit sementara cadangan kerugian piutang dicatat
pada bagian kredit. Berikut ilustrasinya:
Debit Kredit
Beban kerugian piutang xxxxx
Cadangan kerugian piutang xxxxx

Perusahaan dapat melakukan penghapusan pada jurnal penghapusan piutang


tersebut apabila pihak debitur benar-benar tidak bisa melunasi utangnya. Berikut
pencatatannya:

Debit Kredit
Cadangan kerugian piutang xxxxx
Piutang xxxxx

Ketika terjadi kondisi tertentu seperti pihak debitur dapat melunasi piutang yang
ada, maka cadangan kerugian piutan akan dihapuskan. Berikut pencatatannya:

Debit Kredit
Piutang xxxxx
Cadangan kerugian piutang xxxxx

Setelah proses pelunasan piutang dilakukan, jumlah kas perusahaan akan bertambah
dan dicatat dalam pembukuan. Berikut pencatatannya.

Debit Kredit
Kas xxxxx
Piutang xxxxx

C. Menghitung Nilai Piutang Jangka Pendek

Piutang Jangka Pendek adalah jumlah uang yang akan diterima oleh Pemerintah
dan/atau hak Pemerintah yang dapat dinilai dengan uang sebagai akibat perjanjian,
kewenangan pemerintah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau
akibat lainnya yang sah, yang diharapkan diterima Pemerintah dalam waktu 12 (dua
belas) bulan sejak tanggal pelaporan.

• Jenis-jenis Piutang Jangka Pendek

- Piutang Pajak
Piutang pajak adalah piutang yang timbul akibat adanya pendapatan pajak
pusat yang diatur dalam peraturan perundang-undangan di bidang
perpajakan dan peraturan perundang-undangan di bidang kepabeanan dan
cukai, yang belum dilunasi sampai dengan akhir periode pelaporan
keuangan. Piutang Pajak terdiri dari Piutang Pajak yang dikelola oleh
Direktorat Jenderal Pajak dan Piutang Pajak yang dikelola oleh Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai.

- Piutang Bukan Pajak

Piutang Bukan Pajak adalah piutang yang berasal dari penerimaan negara
bukan pajak yang belum dilunasi sampai dengan akhir periode laporan
keuangan. Piutang Bukan Pajak mencakup:

1. Piutang dari Penerimaan Sumber Daya Alam;


2. Piutang dari Pendapatan Laba BUMN;
3. Piutang dari Pendapatan PNBP Lainnya.

- Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA)

Pemerintah dapat melakukan pemindahtanganan barang milik negara sesuai


dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. Pemindahtanganan
tersebut antara lain dapat dilakukan melalui penjualan tunai atau dengan
metode cicilan/angsuran. Apabila penjualan dilakukan secara
cicilan/angsuran lebih dari 12 bulan maka sisa tagihan tersebut diakui
sebagai piutang penjualan angsuran yang dimasukkan dalam kelompok aset
non lancar. Bagian tagihan penjualan angsuran yang akan jatuh tempo
dalam 12 bulan setelah tanggal pelaporan dikelompokkan sebagai Bagian
Lancar TPA.

- Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi


(TPJTGR)

Piutang TP/TGR adalah piutang yang terjadi karena adanya proses


pengenaan ganti kerugian negara. Piutang TP dikenakan kepada bendahara
pada satuan kerja, sedangkan Piutang TGR dikenakan kepada pegawai
negeri bukan bendahara atau pejabat lain yang karena perbuatannya
melanggar hukum atau melalaikan kewajiban yang dibebankan kepadanya
secara langsung merugikan negara. Bagian Lancar TP/TGR merupakan
bagian TP/TGR yang jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah tanggal
pelaporan.

Piutang Wesel

Piutang Wesel atau wesel tagih adalah janji tertulis yang dibuat pelanggan untuk membayar
kepada perusahaan sejumlah tertentu dan bunga pada tingkat yang disepakati. Dengan kata
lain, piutang wesel atau wesel tagih adalah kontrak pemberi pinjaman dengan peminjam. Ini
akan memberikan hak kepada pemberi pinjaman untuk menerima pembayaran pokok dan
bunga dari peminjam di masa depan. Adapun jenis dari piutang wesel yakni Piutang Wesel
Berbunga dan Piutang Wesel Tidak Berbunga.

Perbedaan piutang wesel dan piutang dagang.

Pengalihan Piutang Wesel atau Pendiskontoan Wesel

Diskonto adalah bunga yang dikurangi dari nilai jatih tempo wesel tagih. Maksudnya adalah
pengalihan piutang wesel atau pen-diskontoan wesel adalah meminjam uang ke bank dengan
menggunakan piutang wesel sebagai jaminan. Bank akan memberikan pinjaman yang besarnya
dibawah jumlah piutang wesel saat jatuh tempo serta dikenakan bunga yang diperhitungkan
selama jangka waktu diskonto.

Pen-diskonto-an wesel ini biasanya dilakukan dengan syarat jika pembuat wesel tidak melunasi
weselnya pada tanggal jatuh tempo. Maka pihak yang mendiskontokan bertanggungjawab
untuk melunasi wesel tersebut. Kewajiban melunasi wesel bagi pihak yang mendiskontokan
merupakan hutang yang belum pasti (contingent liabilities) sehingga harus nampak dalam
catatan.

Bunga diskonto wesel dihitung dengan cara sebagai berikut:

Bunga (Diskonto) = Nilai jatuh tempo x tarif diskonto x periode diskonto

Contoh cara menghitung Piutang Wesel.

1. Perusahaan menerima wesel dalam jangka waktu 90 hari, dengan bunga sebesar 10%
yang bertanggal 01 April 2019, sebagai penyelesaian piutang PT Sukses Kemilau,
yang telah lewat jatuh tempo sebesar Rp. 20.000.000.
- Pencatatan Pembukuan Jurnal Wesel Tagih

Awalnya yang harus dilakukan dalam mencatat penerimaan wesel yaitu :

PT Sukses Kemilau gagal melakukan pembayaran utang, selanjutnya perusahaan


pemegang wesel harus memindahkan kembali nilai nominal dan bunga ke piutang.
Pada saat wesel telah jatuh tempo, maka perusahaan harus melakukan pencatatan
penerimaan pelunasan piutang dari PT Sukses Kemilau sebesar Rp. 20.000.000
beserta bunganya Rp. 500.000 (Rp 20.000.000 X 10% X 90/360).

- Pada Pencatatan Jurnal Wesel Dan Pendapatan Bunga

Sebagai pihak yang berhak menerima pembayaran uang dari wesel tagih disebut pihak
penerima pembayaran dengan pihak yang akan membuat janji dapat disebut sebagai
pihak pembuat janji. Sehingga wesel tagih dapat digolongkan sebagai aset lancar di
neraca.

Biasanya pihak yang mendiskontokan wesel bertanggung jawab atas pelunasan wesel
tersebut. Jika wesel yang didiskontokan tidak dilunasi oleh pembuatnya pada tanggal
jatuh tempo maka pihak yang mendiskontokan wesel membayar sebesar nilai nominal
wesel ditambah bunga (kalau ada) ditambah biaya penagihan. Jumlah yang
dibayarkan ini dicatat sebagai piutang dari pihak yang membuat wesel. Selanjutnya
rekening piutang wesel dan piutang wesel didiskontokan ditutup. Apabila pembuat
wesel melunasi weselnya pada tanggal jatuh tempo maka pihak yang mendiskontokan
wesel menutup rekening piutang wesel dan piutang wesel didiskontokan. Secara
skematis hubungan yang ada dalam pendiskontoan wesel dapat digambarkan sebagai
berikut:
Apabila pembuat wesel tidak melunasi weselnya pada tanggal jatuh tempo maka bank
akan menagih pada pihak yang mendiskontokan wesel (penjual). Penjual akan
menagih sebesar yang dibayarkannya ke bank pada pembeli (mungkin ditambah
bunga). Secara skematis hubungan tersebut adalah sebagai berikut:
Daftar Pustaka

Diana. (2012, Januari 9). Retrieved April 12, 2023, from


http://staffnew.uny.ac.id/upload/132318566/pendidikan/AKT+PIUTANG.pdf

Multimedia. (2010, April 24). Retrieved April 12, 2023, from


http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI.AKUNTANSI/196510122001121-
IKIN_SOLIKIN/1.pdf

Ulfianinda, T. (n.d.). Jurnal Penghapusan Piutang: Metode Langsung dan Cadangan. Retrieved April
10, 2023, from mas-software: https://www.mas-software.com/blog/jurnal-penghapusan-
piutang#3-metode-langsung-

Wadiyo, S. (2022, April 7). Pengertian Piutang Wesel, Perhitungan, Pencatatan & Pelaporan.
Retrieved April 12, 2023, from manajemenkeuangan.net:
https://manajemenkeuangan.net/pengertian-piutang-wesel/

Anda mungkin juga menyukai