BAB 7
PERTEMUAN KE-7
PIUTANG USAHA MENURUT AKUNTANSI DAN
PERPAJAKAN
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajarai BAB 7 mengenai Piutang Usaha Menurut Akuntansi dan Perpajakan,
mahasiswa diharapkan mampu mengklasifikan perbedaan piutang usaha menurut akuntansi
dan perpajakan baik dari segi pengakuan, pencatatan maupun penghapusan piutang tak
tertagih.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa mampu membedakan piutang usaha menurut Akuntansi dan Perpajakan
baik dari segi definisi, pengakuan, pencatatan maupun penghapusan piutang tak tertagih
2. Mahasiswa mampu melakukan pencatatan atas penyisihan piutang tak tertagih
C. URAIAN MATERI
1. Piutang Usaha Menurut Akuntansi
Piutangii(receivable)iiiimengandung pengertianiiklaim terhadapiisejumlah uang yang
diharapkaniiakaniidiperolehiipadaiimasaiiyang akaniidatang.iiJenisiipiutang, antara lain, ialahii:
piutang dagang (account receivable), weseliitagih / bayarii(note ireceivable), dan piutang
lainii(otheriireceivable).iiAkuntansiiiatas piutang secara umum dibagiiimenjadi: akuntansi
untukiipengakuan (recognition),iiakuntansi untuk penilaianiidan pelaporan (valuation
i andiireporting),iidaniiakuntansiiiuntuk pelepasan (disposal).
Piutangiiusaha Rp xxx
Apabila suatu piutang yang telah dihapuskan dikemudian hari dapat ditagih
kembali, maka piutang tersebut harus ditimbulkan :
Kas Rp xxx
Piutang Rp xxx
Penjualan Rp xxx
Kas Rp xxx
PotiiPenjualan Rp xxx
PiutangiiDagang Rp xxx
Cadanganiikerugianiipiutang Rp xxx
Piutang Rp xxx
Untuk mencatat adanya kepastian akan diterimanya piutang dagang yang sudah
dihapus :
Piutang Rp xxx
Cadanganiikerugian piutang Rp xxx
Kerugianiipiutang Rp xxx
Cadangan kerugian piutang Rp xxx
Contoh Soal :
Pada Tanggal 31 Desember 2016, Pembukuan PT PRABU terdapat antara lain akun
beserta saldonya sebagai berikut :
Piutangii Rp 10.000.000,-
CadanganiiPiutang TakiiTertagih Rp 300.000,-
Penjualan (60% penjualan kredit) Rp 20.000.000,-
Retur Penjualan (Dari Penj. Kredit) Rp 2.000.000,-
Potongan Penjualan Rp 600.000,-
Diminta :
Jurnal Penyesuaian 31 Desember 2016 untuk mencatat transaksi berikut :
a. Besarnya kerugian piutang tak tertagih ditaksir sebesar 2% dari penjualan bersih
b. Jika diketahui ternyata ada seorang debiturpailit sehingga tidak dapat membayar
utangnya sebesar Rp 5.000.000,-
c. Piutang yang telah dihapuskan sebesar Rp 5.000.000,- (point 2) ternyata diterima
kembali Rp 3.000.000,-
Penyelesaian :
D. LATIHAN SOAL
1. Perusahaan menggunakan metode pencadangan/penyisihan dalam mencatat
besarnya piutang usaha yang tidak dapat ditagih. Pada tanggal 31 Maret 2007,
neraca PT. Samsaka menampilkan saldo bersih piutang usaha sebesar Rp.
80.000.000,- dimana di dalamnya sudah memperhitungkan cadangan piutangiitak
tertagih sebesar Rp. 25.000.000,- . Transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan
April 2017, terkait dengan saldo piutang usaha, adalahiisebagaiiiberikut :
a. Telahiiterjadi penjualaniisebesar Rp. 646.200.000,- di mana 30% nya
merupakan penjualan tunai, sedangkan sisanya dilakukan secara kredit.
b. Terdapat penagihan piutangiiusaha sebesar Rp. 291.000.000,-
c. Piutangiiusaha sebesariiRp. 30.2400.000,- tidakiidapat ditagih daniidisetujui
olehiipejabat perusahaaniiyang berwenang untuk dihapuskan.
Diminta :
a) Buatlah ayat jurnal penyesuaian pada tanggal 30 April 2017 apabila besarnya
estimasi atas beban piutang tak tertagih ditetapkan sebesar 2% dari total penjualan
kredit!
F. DAFTAR PUSTAKA
1. Undang-undangiiNomor 36 Tahunii2008 tentang PajakiiPenghasilan;
2. Ilyas B.Wiryawan, Diaz.2014. Akuntansi Perpajakan. Jakarta: Penerbit Mitra
Wacana Media.
3. Yusuf Al Haryono. 2014.Dasar – dasar Akuntansi Jilid 2. Yogyakarta: Penerbit
STIE YKPN.
4. Samryn.2011. Pengantar Akuntansi. EdisiIFRS. Buku 1. Jakarta: Penerbit PT.Raja
Grafindo Perkasa.
5. Hery.2014. Akuntansi Perpajakan. Jakarta: Penerbit PT. GramediaWidiasarana
Indonesia
6. Purwono Hery.2010. Dasar – dasar Perpajakan dan Akuntansi Pajak. Jakarta:
Penerbit Erlangga
7. Bina Fiscal Indonesia.2016. Brevet A dan B. Jakarta: Penerbit Tax Center Unpam