AKUNTANSI PERPAJAKAN
(Kelas A)
Disusun Oleh :
Frencolin
193030303147
JURUSAN AKUNTANSI
TAHUN 2021
BAB 13
PENDAPATAN, PENGHASILAN, DAN PENJUALAN
2. Jelaskan perhitungan PPh untuk interest bearing debt securities dan non-interest
bearing debt securities! Dan siapakah yang memotong interest bearing debt
securities dan non-securities bearing debt securities?
Jawaban
Besarnya PPh adalah sebagai berikut :
a. Diskonto dari obligasi dengan kupon (interest bearing debt securities) adalah
sebesar sebagai berikut :
1) 15% bagi WP dalam negridaan BUT; dan
2) 20% atau sesuai tarif P3B bagi WP luar negri sealain BUT.
Dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal diatas harga perolehan obligasi,
tidak termasuk bunga berjalan (accrued interest).
b. Diskonto obligasi tanpa bunga (non-interest bearing debt securities) adalah sebesar
sebagai berikut :
1) 15% bagi WP dalam negri dan BUT; dan
2) 20% atau sesuai P3B bagi WP luar negri selai BUT.
dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal diatas harga perolehan obligasi.
4. Jelaskan PPh atas penghasilan pengalihan hak atas tanah dan atau bangunan !
Jawaban
Besarnya PPh adalah 5% dari jumlah bruto nilai pengalihan hak atas tanah dan/atau
bangunan, kecuali atas pengalihan hak atas rumah sederhana dan rumah susun
sederhana yang dilakukan WP yang usaha pokoknya melakukan pengalihan hak atas
tanah dan/atau bangunan dikenaakan PPh sebesar 1% dari jumlah nilai pengalihan.
6. Objek PPh dalam UU PPh Nomor 36 Tahun 2009 adalah penghasilan. Apa yang
dimaksud dengan penghasilan menurut UU tersebut ?
Jawaban
Menurut UU PPh Nomor 36 Tahun 2008 Pasal 4 ayat (1), pengertian penghasilan
yaitu setiap tambahan kemaampuan ekonomis yang diterima/diperoleh WP, baik yang
berasal dari Indonesia maupun luar Indonesia yang dapat dipakai untuk konsumsi atau
menambah kekaayaan WP yang bersangkutan dengan nama dan dalam bentuk apa
pun.
7. Sebutkan jenis penghasilan yang dikenakan pajak sesuai dengan pasal 4 ayat (1)
UU PPh !
Jawaban
Jenis penghasilan yang dikenakan pajak sesuai dengan pasal 4 ayat (1) UU PPh :
1) Pergantian atau imbalan berkenaan dengan perkerjaan atau jasa yang diterima
atau diperoleh termasuk gaji, upah, tunjangan, honorarium, komisi, bonus,
gratifikasi, uang pensiun, atau imbalan dalam bentuk lainnnya, kecuali ditentukan
lain dalam undang-undang;
2) Hadiah dari undian, pekerjaan, atau kegiata dan penghargaan;
3) Laba usaha;
4) Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta;
5) Penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan sebagai biaya dan
pembayaran tambahan pengembalian pajak;
6) Bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena jaminan pengembalian
utang;
7) Dividen, dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk dividen dari
perusahaan asuransi kepada pemegang polis, dan pembagian sisa hasil usaha
koperasi;
8) Royalti atau imbalan atas penggunaan hak;
9) Sewa dan penghasilan lain sehubung dengan penggunaan harta;
10) Penerimaan atau perolehan pembayaran berkala;
11) Keuntungan karena pembebasan utang, kecuali sampai dengan jumlah tertentu
yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah (PP 130 Tahun 2000 jo. SE-
542/PJ./2000);
12) Keuntungan karena selisih kurs mata uang asing;
13) Selisih lebih karena penilaian kembaali aset (PMK-79/PMK.03/2008 jo. PER-
12/PJ/2009 jo. SE-56/PJ/2009);
14) Premi asuransi, termasuk premi reasuransi;
15) Iuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dari anggotanya yang terdiri dari
WP yang menjalankan uasaha atau perkerjaan bebas;
16) Tambahan kekayaan neto yang berasal dari penghasilan yang belum dikenakan
pajak;
17) Penghasilan dari usaha yang berbasis syariah (PP 25 Tahun 2009)
18) Imbalan bunga sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur
mengenai ketentuan umum dan tata cara perpajakan (SE-04/PJ.42/2002); dan
19) Surplus Bank Indonesia (PP 94 Tahun 2010)
8. Selain itu dalam pasal 4 ayat (3) UU PPh diatur mengenai penghasilan-penghasilan
tertentu yang diterima oleh WP yang dikecualikan dari pengenaan PPh (bukan
objek pajak). Sebutkan jenis penghasilan yang tidak dikenakan PPh !
Jawaban
Jenis penghasilan yang tidak dikenakan PPh menurut pasal 4 ayat (3) UU PPh :
1) Bantuan atau sumbangan, termasuk zakat dan sumbangan keagamaan yang
sifatnya wajib bagi pemeluk agama yang diakui di Indonesia;
2) Harta hibah, bantuan, atau sumbangan yang diterima oleh keluarga sedarah dalam
garis keturunan lurus atau satu derajat, badan keagamaan, badan sosial termasuk
yayasan dan koperaasi, atau oraang pribadi yang menjalankan usaha mikro dan
kecil.
3) Warisan yang diterima ahli waris;
4) Harta termasuk setoran tunai yang diterima oleh badan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 ayat (1).
5) Pergantian atau imbalan sehubung dengan perkerjaan atau jasa yang diterima atau
diperoleh dalam bentuk natura dan/atau kenikmatan dari WP atau pemerintah,
kecuali yang diberikan bukan oleh WP.
6) Pembayaran dari perusahaan asuransi kepara orang pribadi sehubung dengan
asuransi kesehatan, asuraansi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwigunam
asuransi beasiswa.
7) Dividen atau bagian laba yang diterima atau diperoleh perseroan terbaatas sebagai
WP dalam negri, koperasim BUMN/D, peryetaan modal pada badan usaha yang
didirikan dan bertempat di Indonesia;
8) Iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan
oleh Mentri Keuangan, baik yang dibayar oleh pemberi kerjaa maupun pegawai;
9) Penghasilan dari modal yang ditanamkan oleh dana pensiun dalam bidang-bidang
tertentu yang ditetapkan dengan PMK-234/PMK.03/2009;
10) Bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota dari perseroan komanditer yang
modalnya tidak terbagi atas saham-saham,persekutuan perkumpulan, firma, dan
kongsi termasuk pemegang unit peryertaan kontrak investasi kolektif;
11) Penghasilan yang diterima atau diperoleh perusahaan modal ventura berupa
bagian laba dari badan pasangan usaha yang didirikan dan menjalankan usaha atau
kegiatan di Indonesia;
12) Behasiswa yan memenuhi persyaratan tertentu yang ketentuannya diatur lebih
lajut dengan atau berdasarkan Peraturan Mentri Keuangan. (PMK-
246/PMK.03/2008 jo.PMK-154/PMK.03/2009);
13) Sisa lebih yang diterima atau diperoleh badan atau lembaga nirlaba yang bergerak
dalam bidang pendidikan dan/atau bidang penelitian dan pengembangan yangtelah
terdaftar pada instansi yang membidanginya, kemudian ditanamkan kembali
dalam bentuk sarana dan praasarana kegiatan pendidikan dan/atau penelitian dan
pengembangan, dalam jangka waktu paling lama 4 tahun sejak diperolehnya sisa
lebih tersebut yang ketentuannya diatur lebih lanjut degan atau berdasarkan PMK-
80/PMK.03/2009 jo. PER-44/PJ./2009;
14) Bantuan atau santunan yang dibayarkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) Jamsostek, Taspen, Asabri, Akses, dan/atau badan hukum lainnya yang
dibentuk untuk menyelenggarakan Program Jaminan Sosial kepada WP tertentu,
WP atau anggota masyarakat yang tidak mampu, yang sedang mengalami bencana
alam, dan/atau yang tertimpa masalah. (PMK-247/PMK.03/2008).
9. PT Yani bergerak dalam bidang garmen, bermaksud untuk menghibahkan mesin jahit
yang secara fisikal dan akuntansi nilai bukunya telah habis kepada yayasan
Tarumanagara. Buatlah jurnal penghibahan tersebut untuk kedua belah pihak !
Jawaban
10. Berapakah jumlah penghasilan lain-lain yang merupakan objek pajak yang akan dikenai
pajak dengan tarif progesif ?
Jawaban
BAB 14
HARGA POKOK PENJUALAN DAN BEBAN OPRASIONAL
2. Berdasarkan pasal 6 ayat (1) dan pasal 9 (1) dari UU PPh dijelaskan bahwa ada
biaya yang diperkenankan dan ada pula biaya yang tidak diperkenankan
mengurangi penghasilan bruto. Sebutkan masing-masingdari jenis biaya tersebut !
Jawaban
Biaya yang diperkenan kan :
a. Biaya yang secara langsung atau tidak langsung
b. Penyusutan atau pengeluaran
c. Iuran
d. Kerugian karena penjualan atau pengalihan
e. Kerugian selisih
f. Biaya penelitian dan pengembangan perusahaan yang dilakukan di Indonesia
g. Biaya Beasiswa, magang, pelatihan.
h. Piutang
3. Salah satu biaya yang diperbolehkan pajak dalam pasal 6 ayat (1) UU PPh adalah
penyusutan. Bagaimana perlakukan perpajakan yang saudara ketahui untuk penyusutan
komputer, kendaraan bermotor perusahaan (sedan) dan telepon seluler ?
Jawaban
4. Biaya oprasional pada laporan laba rugi akuntansi haruslah disesuaikan dengaan
bentuk koreksi fisikal. Biaya yang diperbolehkan pajak untuk menguraangi
penghasilan bruto telah diatur dalam pasal 6 ayat (1) UU PPh Tahun 2008.
Sebutkan dan jelaaskan biaya yang diperbolehkan pajak sesuai dengan pasal
tersebut !
Jawaban
Sesuai dengan ketentuan Pasal 6 ayat (1) UU PPh, beban yang dapat dikurangkan
(deductible expenses) adalah biaya untuk mendapatlan, menagih, dan memlihara
penghasilan, termasuk berikut ini :
a. Biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan kegiatan usaha.
b. Penyusutan atau pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud dan amortisasi
atas pengeluaran untuk memperoleh hak dan atas biaya lain yang mempunyai masa
manfaat lebih dari 1 tahun, sepanjang harta yang disusutkan/diamortisasi tersebut
digunakan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan
c. Iuran
d. Kerugian karena penjualan atau pengalihan
e. Kerugian selisih
f. Biaya penelitian dan pengembangan perusahaan yang dilakukan di Indonesia
g. Biaya Beasiswa, magang, pelatihan.
h. Piutang
5. Dalam pasal 9 ayat (1) UU PPh Tahun 2008 diatur mengenai biaya (pengeluaran) yang
tidak diperbolehkan pajak. Salah satunya adalah biaya penyisihaan piutang tak tertagih.
Sebutkan syarat-syarat tersebut!
Jawaban
Pembelian
11 Okt 750 x Rp 6.200 = Rp 4.650.000
10 Nov 250 x Rp 6.100 = Rp 3.050.000
5 Des 750 x Rp 6.000 = Rp 4.500.000
22 Des 400 x Rp 5.950 = Rp 2.380.000
Rp 14.580.000
7. Buatlah jurnal untuk mencatat bebaan penyusutan peralatan kantor untuk tahun
2011 dan 2012!
Jawaban
9. Pada tanggal 29 oktober 2011 dibeli sebuah mobil kijang untuk oprasional seharga
Rp100.000.000. Berapa biaya penyusutan mobil Kijangterssebut tahun 2011
berdasarkan ketetntuan pajak (garis luruss dan saldo menurun) ?
Jawaban
Beban Penyusutan= Rp 100.000.000 : 2
Beban Penyusutan = Rp 20.000.000
10. Berapakah bedarnya beban penyusutan tahun 2011 dan laba/rugimenurut pajak
atas penjualan truk tersebut ?
Jawaban
Beban Penyusutan= (Rp 100.000.000 – Rp 80.000.000): 10
Beban Penyusutan = Rp 20.000.000 : 10
Beban Penyusutan = Rp 2.000.000
11. Dengan asumsi bahwa HPP cicilan dan tunai sebanding dengan pejualan tunai dan
cicilan. Berpakah laba akuntansi yang haruus diakui oleh PT Fernando Utama
pada tahun pajak 2010 ?
Jawaban
Laba Kotor