Anda di halaman 1dari 10

TUGAS BAB 13 & 14

AKUNTANSI PERPAJAKAN

(Kelas A)

Dosen Pengampu : Maureen Marsenne, SE., M.Ak

Disusun Oleh :

Frencolin

193030303147

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN AKUNTANSI

TAHUN 2021
BAB 13
PENDAPATAN, PENGHASILAN, DAN PENJUALAN

1. Jelaskan penyimpangan yang terjadi dalam pengakuan penghasilan menurut


akuntansi !
Jawaban
Alasan penyimpangan yang biasa terjadi:
1) Untuk mengakui lebih awal (recognize earlier) bila terdapat tingkat kepastian yg
tinggi mengenai jumlah pendapatan yang dibuat.
2) Menangguhkan pengakuan, bila tingkat ketidakpastian mengenai jumlah
pendapatan maupun biayanya cukup tinggi, atau kalau penjualan bukanlah suatu
penyelesaian yangg substansial dari progres menciptakan suatu laba.

2. Jelaskan perhitungan PPh untuk interest bearing debt securities dan non-interest
bearing debt securities! Dan siapakah yang memotong interest bearing debt
securities dan non-securities bearing debt securities?
Jawaban
Besarnya PPh adalah sebagai berikut :
a. Diskonto dari obligasi dengan kupon (interest bearing debt securities) adalah
sebesar sebagai berikut :
1) 15% bagi WP dalam negridaan BUT; dan
2) 20% atau sesuai tarif P3B bagi WP luar negri sealain BUT.
Dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal diatas harga perolehan obligasi,
tidak termasuk bunga berjalan (accrued interest).
b. Diskonto obligasi tanpa bunga (non-interest bearing debt securities) adalah sebesar
sebagai berikut :
1) 15% bagi WP dalam negri dan BUT; dan
2) 20% atau sesuai P3B bagi WP luar negri selai BUT.
dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal diatas harga perolehan obligasi.

3. Jelaskan perhitungan PPh untuk transaksi derivatif! Siapakah yang memotong


PPh untuk transaksi derivatif tersebut ?
Jawaban
Atas penghasilan yang diterima dan/atau diperoleh oraang pribadi atau badan dari
transaksi derivatif berupa kontrak berjangka yang diperdagangkan dibursa dikenai
PPh final sebesar 2,5% dari margin awal.
PPh untuk transaksi derivatif dipungut/dipotong oleh lembaga kliring dan
penjaminlalu disetorkaan kepada KPP.

4. Jelaskan PPh atas penghasilan pengalihan hak atas tanah dan atau bangunan !
Jawaban
Besarnya PPh adalah 5% dari jumlah bruto nilai pengalihan hak atas tanah dan/atau
bangunan, kecuali atas pengalihan hak atas rumah sederhana dan rumah susun
sederhana yang dilakukan WP yang usaha pokoknya melakukan pengalihan hak atas
tanah dan/atau bangunan dikenaakan PPh sebesar 1% dari jumlah nilai pengalihan.

5. Jelaskan PPh atas penghasilan dari jasa usaha kontruksi !


Jawaban
Atas penghasilan dari usaha jasa kontruksi dikenakan PPh yang bersifat final dengan
tarif adalah :
a) 2% untuk pelaksanaan konstruksi yang dilakukan oleh penyedia jasa dengan
kualifikasi usaha kecil;
b) 4% untuk pelaksanaan kontruksi yang dilakukan oleh penyedia jasa yang tidak
memiliki kualifikasi usaha;
c) 3% untuk pelaksanaan kontruksi yang dilakukan oleh penyedia jasa, selain
penyedia jasa sebagaimana dimaaksud dalam huruf a dan b;
d) 4% untuk perencanaan konstruksi atau pengawasan kontruksi yang dilakukan oleh
penyedia jasa yang memiliki kualifikasi usaha; dan
e) 6% untuk perencanaan konstruksi atau pengawasan kontruksi yang dilakukan oleh
penyedia jasa yang tidak memiliki kualifikasi usaha.

6. Objek PPh dalam UU PPh Nomor 36 Tahun 2009 adalah penghasilan. Apa yang
dimaksud dengan penghasilan menurut UU tersebut ?
Jawaban
Menurut UU PPh Nomor 36 Tahun 2008 Pasal 4 ayat (1), pengertian penghasilan
yaitu setiap tambahan kemaampuan ekonomis yang diterima/diperoleh WP, baik yang
berasal dari Indonesia maupun luar Indonesia yang dapat dipakai untuk konsumsi atau
menambah kekaayaan WP yang bersangkutan dengan nama dan dalam bentuk apa
pun.

7. Sebutkan jenis penghasilan yang dikenakan pajak sesuai dengan pasal 4 ayat (1)
UU PPh !
Jawaban
Jenis penghasilan yang dikenakan pajak sesuai dengan pasal 4 ayat (1) UU PPh :
1) Pergantian atau imbalan berkenaan dengan perkerjaan atau jasa yang diterima
atau diperoleh termasuk gaji, upah, tunjangan, honorarium, komisi, bonus,
gratifikasi, uang pensiun, atau imbalan dalam bentuk lainnnya, kecuali ditentukan
lain dalam undang-undang;
2) Hadiah dari undian, pekerjaan, atau kegiata dan penghargaan;
3) Laba usaha;
4) Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta;
5) Penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan sebagai biaya dan
pembayaran tambahan pengembalian pajak;
6) Bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena jaminan pengembalian
utang;
7) Dividen, dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk dividen dari
perusahaan asuransi kepada pemegang polis, dan pembagian sisa hasil usaha
koperasi;
8) Royalti atau imbalan atas penggunaan hak;
9) Sewa dan penghasilan lain sehubung dengan penggunaan harta;
10) Penerimaan atau perolehan pembayaran berkala;
11) Keuntungan karena pembebasan utang, kecuali sampai dengan jumlah tertentu
yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah (PP 130 Tahun 2000 jo. SE-
542/PJ./2000);
12) Keuntungan karena selisih kurs mata uang asing;
13) Selisih lebih karena penilaian kembaali aset (PMK-79/PMK.03/2008 jo. PER-
12/PJ/2009 jo. SE-56/PJ/2009);
14) Premi asuransi, termasuk premi reasuransi;
15) Iuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dari anggotanya yang terdiri dari
WP yang menjalankan uasaha atau perkerjaan bebas;
16) Tambahan kekayaan neto yang berasal dari penghasilan yang belum dikenakan
pajak;
17) Penghasilan dari usaha yang berbasis syariah (PP 25 Tahun 2009)
18) Imbalan bunga sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur
mengenai ketentuan umum dan tata cara perpajakan (SE-04/PJ.42/2002); dan
19) Surplus Bank Indonesia (PP 94 Tahun 2010)

8. Selain itu dalam pasal 4 ayat (3) UU PPh diatur mengenai penghasilan-penghasilan
tertentu yang diterima oleh WP yang dikecualikan dari pengenaan PPh (bukan
objek pajak). Sebutkan jenis penghasilan yang tidak dikenakan PPh !
Jawaban
Jenis penghasilan yang tidak dikenakan PPh menurut pasal 4 ayat (3) UU PPh :
1) Bantuan atau sumbangan, termasuk zakat dan sumbangan keagamaan yang
sifatnya wajib bagi pemeluk agama yang diakui di Indonesia;
2) Harta hibah, bantuan, atau sumbangan yang diterima oleh keluarga sedarah dalam
garis keturunan lurus atau satu derajat, badan keagamaan, badan sosial termasuk
yayasan dan koperaasi, atau oraang pribadi yang menjalankan usaha mikro dan
kecil.
3) Warisan yang diterima ahli waris;
4) Harta termasuk setoran tunai yang diterima oleh badan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 ayat (1).
5) Pergantian atau imbalan sehubung dengan perkerjaan atau jasa yang diterima atau
diperoleh dalam bentuk natura dan/atau kenikmatan dari WP atau pemerintah,
kecuali yang diberikan bukan oleh WP.
6) Pembayaran dari perusahaan asuransi kepara orang pribadi sehubung dengan
asuransi kesehatan, asuraansi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwigunam
asuransi beasiswa.
7) Dividen atau bagian laba yang diterima atau diperoleh perseroan terbaatas sebagai
WP dalam negri, koperasim BUMN/D, peryetaan modal pada badan usaha yang
didirikan dan bertempat di Indonesia;
8) Iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan
oleh Mentri Keuangan, baik yang dibayar oleh pemberi kerjaa maupun pegawai;
9) Penghasilan dari modal yang ditanamkan oleh dana pensiun dalam bidang-bidang
tertentu yang ditetapkan dengan PMK-234/PMK.03/2009;
10) Bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota dari perseroan komanditer yang
modalnya tidak terbagi atas saham-saham,persekutuan perkumpulan, firma, dan
kongsi termasuk pemegang unit peryertaan kontrak investasi kolektif;
11) Penghasilan yang diterima atau diperoleh perusahaan modal ventura berupa
bagian laba dari badan pasangan usaha yang didirikan dan menjalankan usaha atau
kegiatan di Indonesia;
12) Behasiswa yan memenuhi persyaratan tertentu yang ketentuannya diatur lebih
lajut dengan atau berdasarkan Peraturan Mentri Keuangan. (PMK-
246/PMK.03/2008 jo.PMK-154/PMK.03/2009);
13) Sisa lebih yang diterima atau diperoleh badan atau lembaga nirlaba yang bergerak
dalam bidang pendidikan dan/atau bidang penelitian dan pengembangan yangtelah
terdaftar pada instansi yang membidanginya, kemudian ditanamkan kembali
dalam bentuk sarana dan praasarana kegiatan pendidikan dan/atau penelitian dan
pengembangan, dalam jangka waktu paling lama 4 tahun sejak diperolehnya sisa
lebih tersebut yang ketentuannya diatur lebih lanjut degan atau berdasarkan PMK-
80/PMK.03/2009 jo. PER-44/PJ./2009;
14) Bantuan atau santunan yang dibayarkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) Jamsostek, Taspen, Asabri, Akses, dan/atau badan hukum lainnya yang
dibentuk untuk menyelenggarakan Program Jaminan Sosial kepada WP tertentu,
WP atau anggota masyarakat yang tidak mampu, yang sedang mengalami bencana
alam, dan/atau yang tertimpa masalah. (PMK-247/PMK.03/2008).

9. PT Yani bergerak dalam bidang garmen, bermaksud untuk menghibahkan mesin jahit
yang secara fisikal dan akuntansi nilai bukunya telah habis kepada yayasan
Tarumanagara. Buatlah jurnal penghibahan tersebut untuk kedua belah pihak !
Jawaban

10. Berapakah jumlah penghasilan lain-lain yang merupakan objek pajak yang akan dikenai
pajak dengan tarif progesif ?
Jawaban
BAB 14
HARGA POKOK PENJUALAN DAN BEBAN OPRASIONAL

1. Jelaskan perbedaan perhitungan HPP untuk perusahaan dagang dengan


perusahaan industri!
Jawaban
Pada perusahaan dagang, sediaan awal dihitung sebagai sediaan barang dagangan
biasa, sedangkan dalam Perusahaan manufaktur dicatat sebagai Sediaan Bahan Baku.
Rumus HPP :
a) Perusahaan Dagang
Persediaan brg. dagangan + Pembelian bersih - Persediaan Akhir = HPP
b) Perusahaan Manufaktur / Industri
Persediaan Bahan Baku + Biaya Produksi - Persediaan Produk jadi = HPP

2. Berdasarkan pasal 6 ayat (1) dan pasal 9 (1) dari UU PPh dijelaskan bahwa ada
biaya yang diperkenankan dan ada pula biaya yang tidak diperkenankan
mengurangi penghasilan bruto. Sebutkan masing-masingdari jenis biaya tersebut !
Jawaban
Biaya yang diperkenan kan :
a. Biaya yang secara langsung atau tidak langsung
b. Penyusutan atau pengeluaran
c. Iuran
d. Kerugian karena penjualan atau pengalihan
e. Kerugian selisih
f. Biaya penelitian dan pengembangan perusahaan yang dilakukan di Indonesia
g. Biaya Beasiswa, magang, pelatihan.
h. Piutang

Biaya yang tidak diperkenankan :


a. pembagian laba dengan nama dan dalam bentuk apapun seperti deviden
b. biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan pribadi pemegang
saham,sekutu,dan anggota
c. pembentukan atau penumpukan dana cadangan
d. premi asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan , asuransi jiwa, asuransi dwiguna,
dan asuransi beasiswa
e. penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diberikan
dalam bentuk natura atau kenikmatan
f. jumlah yang melebihi kewajaran kepada pemegang saham
g. harta yang dihibahkan, bantuan, dan warisan
h. pajak penghasilan
i. biaya yang dibebankan atau dikeluarkan
j. gaji yang dibayarkan kepada anggota persekutuan,firma, atau perseroan komanditer
k. sanksi administrasi berupa denda, dan kenaikan serta sanksi pidana

3. Salah satu biaya yang diperbolehkan pajak dalam pasal 6 ayat (1) UU PPh adalah
penyusutan. Bagaimana perlakukan perpajakan yang saudara ketahui untuk penyusutan
komputer, kendaraan bermotor perusahaan (sedan) dan telepon seluler ?
Jawaban

4. Biaya oprasional pada laporan laba rugi akuntansi haruslah disesuaikan dengaan
bentuk koreksi fisikal. Biaya yang diperbolehkan pajak untuk menguraangi
penghasilan bruto telah diatur dalam pasal 6 ayat (1) UU PPh Tahun 2008.
Sebutkan dan jelaaskan biaya yang diperbolehkan pajak sesuai dengan pasal
tersebut !
Jawaban
Sesuai dengan ketentuan Pasal 6 ayat (1) UU PPh, beban yang dapat dikurangkan
(deductible expenses) adalah biaya untuk mendapatlan, menagih, dan memlihara
penghasilan, termasuk berikut ini :
a. Biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan kegiatan usaha.
b. Penyusutan atau pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud dan amortisasi
atas pengeluaran untuk memperoleh hak dan atas biaya lain yang mempunyai masa
manfaat lebih dari 1 tahun, sepanjang harta yang disusutkan/diamortisasi tersebut
digunakan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan
c. Iuran
d. Kerugian karena penjualan atau pengalihan
e. Kerugian selisih
f. Biaya penelitian dan pengembangan perusahaan yang dilakukan di Indonesia
g. Biaya Beasiswa, magang, pelatihan.
h. Piutang

5. Dalam pasal 9 ayat (1) UU PPh Tahun 2008 diatur mengenai biaya (pengeluaran) yang
tidak diperbolehkan pajak. Salah satunya adalah biaya penyisihaan piutang tak tertagih.
Sebutkan syarat-syarat tersebut!
Jawaban

6. Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi perssediaan di atas, menggunakan metode


parpetual FIFO. Hitunglah persediaan akhir selama tiga bulan tersebut !
Jawaban
Jurnal Transaksi

Tgl Keterangan Debit Kredit


1 Okt Persediaan barang dagang Rp 1.525.000
Ikhtisar laba/rugi Rp 1.525.000
11 Persediaan barang dagang Rp 4.650.000
Okt Kas/bank/utang dagang Rp 4.650.000
18 Kas/bank/utang dagang Rp 4.050.000
Okt Penjualan Rp 4.050.000
HPP Rp 2.765.000
Persediaan barang dagang Rp 2.765.000
29 Kas/bank/utang dagang Rp 3.150.000
Okt Penjualan Rp 3.150.000
HPP Rp 2.170.000
Persediaan barang dagang Rp 2.170.000
8 Nov Kas/bank/utang dagang Rp 455.000
Penjualan Rp 455.000
HPP Rp 310.000
Persediaan barang dagang Rp 310.000
10 Persediaan barang dagang Rp 3.050.000
Nov Kas/bank/utang dagang Rp 3.050.000
27 Kas/bank/utang dagang Rp 3.220.000
Nov Penjualan Rp 3.220.000
HPP Rp 2.150.000
Persediaan barang dagang Rp 2.150.00
30 Kas/bank/utang dagang Rp 1.830.000
Nov Penjualan Rp 1.830.000
HPP Rp 1.220.000
Persediaan barang dagan Rp 1.220.000
5 Des Persediaan barang dagang Rp 4.500.000
Kas/bank/utang dagang Rp 4.500.00
18 Kas/bank/utang dagang Rp 3.500.000
Des Penjualan Rp 3.500.000
HPP Rp 2.110.000
Persediaaan barang dagang Rp 2.110.000
22 Persediaan barang dagang Rp 2.380.000
Des Kas/bank/utang dagang Rp 2.380.000
30 Kas/bank/utang dagang Rp 5.000.000
Des Penjualan Rp 5.000.000
HPP Rp 3.000.000
Persediaan barang dagang Rp 3.000.000

Persediaan Akhir (unit)


= Persediaan Awal + Pembelian – Penjualan
= 250 + (750 + 500 + 750 + 400) – (450 + 350 + 50 + 350 + 200 +350 + 500)
= 250 + 2.400 – 2.250
= 400 unit

Persediaan Akhir (Rp) = 400 unit x Rp 5.950 = Rp 2.380.00

Persediaan Awal (Rp) = 250 x Rp 6.100 = 1.525.000

Pembelian
11 Okt 750 x Rp 6.200 = Rp 4.650.000
10 Nov 250 x Rp 6.100 = Rp 3.050.000
5 Des 750 x Rp 6.000 = Rp 4.500.000
22 Des 400 x Rp 5.950 = Rp 2.380.000
Rp 14.580.000

HPP = Persediaan awal + pembelian – persediaan akhir


= Rp 1.5325.00 + Rp 14.580.000 – Rp 2.380.000
= Rp 13.725.000

7. Buatlah jurnal untuk mencatat bebaan penyusutan peralatan kantor untuk tahun
2011 dan 2012!
Jawaban

Keterangan Debit Kredit

Beban Penyusutan Peralatan Kantor Rp10.000.000


Akumulasi Penyusutan Peralatan Kantor Rp10.000.000

8. Sebutkan peraturan perpajakan yang mendasari biaya yang tidak diperkenankan


dari penghasikan bruto ini, dalam hal :
Jawaban

9. Pada tanggal 29 oktober 2011 dibeli sebuah mobil kijang untuk oprasional seharga
Rp100.000.000. Berapa biaya penyusutan mobil Kijangterssebut tahun 2011
berdasarkan ketetntuan pajak (garis luruss dan saldo menurun) ?
Jawaban
Beban Penyusutan= Rp 100.000.000 : 2
Beban Penyusutan = Rp 20.000.000

10. Berapakah bedarnya beban penyusutan tahun 2011 dan laba/rugimenurut pajak
atas penjualan truk tersebut ?
Jawaban
Beban Penyusutan= (Rp 100.000.000 – Rp 80.000.000): 10
Beban Penyusutan = Rp 20.000.000 : 10
Beban Penyusutan = Rp 2.000.000

11. Dengan asumsi bahwa HPP cicilan dan tunai sebanding dengan pejualan tunai dan
cicilan. Berpakah laba akuntansi yang haruus diakui oleh PT Fernando Utama
pada tahun pajak 2010 ?
Jawaban
Laba Kotor

2008 2009 2010


Penjualan 320.000.0000 250.000.000 500.000.000
HPP -160.000.000 -150.000.000 -450.000.000
Laba Kotor 160.000.000 100.000.000 50.000.000
% laba kotor 50% 40% 10%
Pengeluaran Laba di Tahun 2010

Penerimaan % Laba Kotor Laba


Kas
Penjualan Tunai 2010 250.000.000 10% 25.000.000
Penjualan 2008 60.000.000 90% 30.000.000
Penjualan 2009 140.000.000 40% 56.000.000
Penjualan 2010 100.000.000 10% 10.000.000
550.000.000 121.000.000

Anda mungkin juga menyukai