Anda di halaman 1dari 33

Nama : Nur Alam

NIM 210901601007

Kelas : A/Akuntansi Terapan

Mata kuliah : Akuntansi Perpajakan

Jawaban Latihan Bab 6 (hal. 107-110)

1. Dasar pemungutan PPh 22 terdiri dari : nilai impor, harga jual lelang, harga pembelian
dan harga penjualan. Apakah yang dimaksud dengan nilai impor ?
Nilai impor adalah nilai berupa uang yang menjadi dasar penghitungan bea masuk
ditambah pungutan lainnya yang dikenakan pajak berdasarkan ketentuan perundang-
undangan pabean untuk impor Barang Kena Pajak, tidak termasuk PPN yang dipungut
menurut Undang-Undang PPN.
2. Bagaimanakah perhitungan PPh 22 atas impor tersebut ?
Kebijakan tarif PPh Pasal 22
a) Atas impor, jika menggunakan API (Angka Pengenal Importir) maka tarifnya 2,5% x
nilai impor. Sedangkan non API tarifnya 7,5% x nilai impor dan untuk impor yang
tidak dikuasai tarifnya menjadi 7,5% x nilai impor.
b) Atas pembelian barang, tarifnya 1,5% x harga pembelian.
c) Atas penjualan hasil produksi, untuk semen 0,25% x DPP PPN, kertas 0,1% x DPP
PPN, produk baja 0,3% x DPP PPN produk otomotif 0,45% x DPP PPN.
d) Atas pembelian bahan industri, tarifnya 0,25 % x harga pembelian.
e) Atas impor kedelai, gandum dan tepung terigu, terifnya 0,5 x nilai impor.
3. Sebutkan dan jelaskan mengenai kewajiban pajak atas sewa yang anda ketahui ?
= Kewajiban pajak atas sewa yang saya ketahui dan yang sering saya dengar adalah Pajak
Bumi dan Bangunan adalah pajak yang dipungut atas tanah dan bangunan karena adanya
keuntungan dan/atau kedudukan sosial ekonomi yang lebih baik bagi orang atau badan yang
mempunyai suatu hak atasnya atau memperoleh manfaat dari padanya. Dengan berlakunya
undang-undang nomor 28 tahun 2007 tentang pajak dan Retribusi Daerah maka kewenangan
pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan sektor Pedesaan dan Perkotaan (PBB P2) telah
diserahkan ke pemerintah kabupaten/kota. Wajib pajak PBB adalah orang pribadi atau badan
yang memiliki hak dan/atau memperoleh manfaat atas tanah dan/atau memiliki, menguasai,
dan/atau memperoleh manfaat atas bangunan. Wajib pajak memiliki kewajiban membayar
PBB yang terutang setiap tahunnya. PBB harus dilunasi paling lambat 6 (enam) bulan sejak
tanggal diterimanya SPPT oleh wajib pajak.
4. PT Alam pemegang izin impor ( API ) melakukan impor mesin dari korea dengan
Perincian sebagai berikut
• Harga mesin US $800.000
• Asuransi US $50.000
• Ongkos kirim US $10.000
• Bea masuk 30 % dari harga mesin
• PPN 10 % dari nilai impor
• Pungutan dipelabuhan US $5.000
Informasi tambahan untuk perhitungan harga perolehan mesin adalah :
• Ongkos angkut dari pelabuhan kegudang perusahaan US $1.000
• Biaya pemasangan sebesar US $4.000
• Kurs US $ = Rp 8.500
• Mesin tersebut dijual ke PT semesta dengan harga jual 120 % dari harga perolehan
Hitunglah CIF, nilai impor , PPh 22 impor, harga perolehan mesin, dan buatlah jurnal
untuk transaksi pembelian impor dan pada saat dijual ke PT semesta
Harga mesin =US$800.000
Kurs=US$1.00=Rp.8.500 Asuransi
=US$ 50.000
Ongkos kirim =US$ 10.000 +
US$860.000
a) CIF (Cost,Insurance,Freight) dalam rupiah = US $860.000 x Rp.8.500
= Rp.7.310.000.000
b) Harga (US$)=800.000, harga (Rp) = 800.000 × 8500
= Rp.6.800.000.000

Pungutan dipelabuhan = US$5.000, = 5.000×8500


= Rp.42.500.000
Nilai Impor = CIF+Bea Masuk+Pungutan LainMasuk+Pungutan Lain
=Rp.7.310.000.000(30%xRp.6.800.000.000)+Rp.42.500.000
=Rp.7.310.000.000xRp.2.040.000.000xRp.42.500.00
=Rp.9.392.500.000
c) PPh Pasal 22 Impor =2,5%xnilai impor
=2,5%xrp.9.392.000.000
=Rp.234.812.500
d) Harga Perolehan
● harga mesin =Rp.6.800.000.000
● Ongkos angkut =Rp 8.500.000 (1.000×8.500) .
● biaya pemasangan =Rp.34.000.000 (4.000×8.500)
● PPN(10%xnilai mpor) =Rp. 939.250.000 +
Rp.7.781.750.000
e) Jurnal Transaksi Pembelian Impor:
mesin Rp.7.781.750.000
uang muka PPh pasal 22 impor Rp.234.812.500
kas/bank Rp.8.016.562.500
Jurna penjualan :
kas Rp.9.338.100.000
penjualan Rp.9.338.100.000
(hargajual=120%xRp.7.781.750.000=Rp.9.338.100.000)
5. PT Anaku beralamat di Jl. Harapan 82 jakarta, NPWP : 009.876.543.211.234
adalah importir mobil yang telah mempunyai API.
Pada tanggal 18 oktober 2011 perusahaan mengimpor 50 unit mobil, dengan harga faktur $
10.000 perunit. Total beban asuransi dan beban angkut yang berkaitan dengan impor mobil
tersebut masing-masing adalah $3.000 dan $7.000. bea masuk yang di bayar oleh
perusahaan sebesar 5% dari CIF dan bea masuk tambahan sebesar 20% dari CIF. Kurs
pada saat itu ditetapkan oleh Menteri keuangan $1 adalah Rp 10.103 dari 50 unit mobil
impor tersebut , 2 unit mobil digunakan untuk komisaris dan direktur utama PT Anaku
; dan sisanya akan dijual dipasaran
Perusahaan menetapkan bahwa mobil tersebut mempunyai masa manfaat selama 10 tahun ,
sedangkan menurut pajak mobil tersebut termasuk kelompok 2 ( 8 tahun ) perusahaan
menggunakan metode garis lurus dalam perhitungan penyusutannya untuk akuntansi
maupun pajak.
Buatlah jurnal pada tanggal 18 oktober 2011 untuk pembelian 2 mobil impor
Tersebut dan pada tanggal 31 desember 2011 untuk penyusutan 2 mobil impor tersebut
Pembelian 2 mobil impor dengan harga faktur $10.000, Nilai kurs $1.=Rp.10.103
= 2 x 10.000 x10.103=Rp.202.060.000
Jurnal:
kendaraan Rp. 202.060.000
kas Rp. 202.060.000
Keterangan :
Perhitungan penyusutan untuk Akuntansi:
Rp.202.060.000 × 10 tahun = Rp.20.060.000
Perhitungan untuk pajak:
Rp.202.060.000 × 8 tahun = Rp.25.257.000
6. PT Bon Bon berkedudukan dijalan Nirwana Bogor. Dengan NPWP 001.234.567.891.234
selama bulan juni 2012 telah melakukan transaksi sebagai berikut .
a. Membayar Bunga pinjaman kepada bank mama, bogor sebesar Rp 50.000.000
b. Membayar fee sebesar Rp 21.000.000 kepada kantor akuntan public diestri,
Jakarta
c. Penagihan pada depertemen agama atas penjualan tekstil untuk seragam
Rp 70.000.000
d. Membayar bunga pinjaman kepada tuan herman sebesar Rp 5.000.000
e. Membayar tagihan catering dari perusahaan catering bobo top sebesar
Rp 1.000.000
Buatlah jurnal untuk masing-masing transaksi di atas
a.) Jurnal atas pembayaran bunga pinjaman oleh
PT.BONBON beban bunga Rp.50.000.000
utang PPh pasal 23(15%) Rp.7.500.000(15%xRp.50.000.000)
kas/bank Rp.42.500.000

jurnal untuk bank :


kas/bank Rp.42.500.000
PPh pasal 23 dibayar dimuka Rp.7.500.000
beban bunga Rp.50.000.000
b) Jurnal pembayaran fee kepada KAP oleh
PT.BONBON fee Rp.20.580.000
utang PPh pasal 23(2%) Rp.420.000
kas/bank Rp.21.000.000
jurnal untuk KAP:
kas/bank Rp.20.580.000
PPh pasal 23 dibayar dimuka Rp.420.000
pendapatan jasa Rp.21.000.000
c) Jurnal penagihan atas penjualan tekstil oleh
PT.BONBON kas/bank Rp.70.000.000
piutang Rp.70.000.000
d) Jurnal pembayaran bunga pinjaman kepada Tn.Herman oleh
PT.BONBON: beban bunga Rp.5.000.000
utang PPh pasal 23 (15% ) Rp.750.000
kas/bank Rp.4.250.000
Jurnal untuk Tn.Herman:
kas/bank Rp.4.250.000
PPh pasal 23 dibayar dimuka Rp.750.000
beban bunga Rp.5.000.000
e) Jurnal untuk pembayaran tagihan katering oleh PT.BONBON:
jasa katering Rp.980.000
utang PPh 23(2%) Rp.20.000
kas/bank Rp.1.000.000
kas/bank Rp.980.000
PPh pasal 23 dibayar dimuka Rp.20.000
jasa katering Rp.1.000.000

7. PT Queen merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan umum dan jasa
lainnya yang berkeduddukan di jalan Nirwana bogor dan memiliki NPWP. Transaksi
yang berkaitan dengan PPh 22,23 dan PPh 4 ayat ( 2 ) yang dilakukan oleh PT Queen
selama tahun 2012 adalah sebagai berikut.
a. Melakukan impor suku cadang kereta api dari jerman menggunakan API
dengan CIF Euro 11.000 dengan kurs KMK untuk periode tersebut adalah
Rp 8.670
b. Membayar tagihan kepada PT siaga atas servis peralatan kantor dengan
perincian penggantian suku cadang Rp 300.000 dan jasa servis Rp 75.000
c. Membayar tagihan catring dari perusahaan catering enak tenang
dengan perincian bahan makanan Rp 500.000 dan jasa cateringnya Rp
200.000
d. Membayar bunga pinjaman kepada bank noni sebesar Rp 5.000.000
e. Membayar defident kepada para pemegang saham sebesar Rp 200.000.000
dimana semua pemegang saham adalah orang pribadi dan memiliki
NPWP
f. Menerima pembayaran defiden dari PT avia sebesar Rp25.000.000 di mana
PT Queen memiliki 20% saham beredar dari PT avia
g. Ikut serta dalam penghijauan bogor dari pemda jawa barat untuk
menenananm sejuta pohon, atas jasanya tersebut PT Queen menerima
imbalan Rp 10.000.000
h. Membayar sewa Gedung yang digunakan perusahaan sebesar
Rp180.000.000 untuk jangka waktu 1 tahun mulai mei 2012

a) 11.000 x 8.670 = Rp95.370.000


PPh 22 yaitu 22,5 % x 95.370.000 = Rp 2.384.250
Jurnal untuk PT. Queen :
Persediaan suku cadang Rp 95.370.000
PPN masukan Rp 9.537.000
PPh 22 dibayar dimuka Rp 2.384.250
Kas/Bank Rp117.291.250
Jurnal untuk Jerman ;

Kas/Bank Rp117.291.250
PPN keluaran Rp 9.537.000
Utang PPh 22 Rp 2.384.250
Penjualan Rp 95.370.000

b) Jurnal untuk PT. Queen ;

Utang Rp300.000
Jasa service Rp 73.500
Utang PPh 23 Rp 1.500
Kas/Bank Rp375.000
Jurnal untuk PT. Siaga ;
Kas/Bank Rp373.500

PPh 23 dibayar dimuka Rp 1.500

Piutang Rp300.000
Pendapatan jasa Rp 75.000

c) Jurnal PT. Queen ;

Utang Rp500.000
Jasa katering Rp196.000
Utang PPh 23 Rp 4.000
Kas/Bank Rp700.000

Jurnal untuk Enak Tenan ;

Kas/Bank Rp696.000
PPh 23 dibayar dimuka Rp 4.000
Piutang Rp500.000
Pendapatan jasa Rp200.000

d) Jurnal PT. Queen ;

Beban bunga Rp5.000.000


Utang PPh 23 Rp750.000
Kas/Bank Rp4.250.000

Jurnal untuk bank Noni ;

Kas/Bank Rp4.250.000
PPh 23 dibayar dimuka Rp 750.000
Pendapatan bunga Rp5.000.000

e) Jurnal untuk PT. Queen ;

Beban dividen Rp200.000.000


Utang PPh 23 Rp20.000.000
Kas/Bank Rp180.000.000
Jurnal untuk pemegang saham
;
Kas/Bank Rp180.000.000
PPh 23 dibayar dimuka Rp 20.000.000
Pendapatan dividen Rp200.000.000

f) Jurnal PT. Queen ;

Kas/Bank Rp18.000.000
PPh 23 dibayar dimuka Rp 2.000.000
Pendapatan dividen Rp20.000.000

Jurnal untuk PT. Avia ;

Beban dividen Rp20.000.000


Utang PPh 23 Rp2.000.000
Kas/Bank Rp18.000.000

g) Jurnal PT. Queen ;

Kas/Bank Rp8.500.000
PPh 23 dibayar dimuka Rp1.500.000
Imbalan jasa Rp10.000.000

Jurnal untuk Pemda Jawa Barat ;

Beban imbalan Rp10.000.000


Utang PPh 23 Rp1.500.000
Kas/Bank Rp8.500.000

h) Jurnal untuk PT. Queen ;

Sewa bus dibayar dimuka Rp180.000.000


PPN masukan Rp 18.000.000
PPh pasal 4 ayat (2) Rp 18.000.000
Kas/Bank Rp180.000.000

8. PT Bonketh berkedudukan di jalan Cinderalas, Denpasar. Dengan NPWP


009.876.543.210.987 selama bulan oktober 2011 telah melakukan transaksi
sebagai berikut
a. Membayar dividen kepada Tuan Dion , Surabaya ( memiliki NPWP )
sebesar Rp. 78.000.000
b. Membayar bunga pinjaman kepada bank Papa , Jakarta sebesar
Rp 52.500.000
c. Membayar fee sebesar Rp 25.000.000 kepada akuntan public Edson, bogor.
d. Membayar sewa mesin produk untuk bulan oktober sebesar Rp
15.000.000 karena mesin yang dimilikinya sedang diperbaiki pada PT
cinta
e. Membayar dividen kepada PT Avatar 150.000.000 dimana PT
Avatar memiliki 35% saham PT Bonketh.
f. Membayar bunga pinjaman kepada tuan roberth Jakarta sebesar 5.000.000
g. Penagihan pada depertemen agama atas penjualan tekstil untuk seragam
Rp 700.000.000
h. Membayar jasa cleaning service kepada PT Gembira Rp 75.000.000
i. Membayar jasa perbaikan mesin produksi 20.000.000
Buatlah jurnal perpajakan yang harus dipenuhi PT Bonketh dari transaksi di atas
a) Jurnal untuk PT. Bonketh ;
Beban dividen Rp78.000.000
Utang PPh 23 Rp 7.800.000
Kas/Bank Rp70.200.000

Jurnal untuk PT.Dion ;

Kas/BANK Rp70.200.000

PPh 23 dibayar dimuka Rp 7.800.000


Pendapatan dividen Rp78.000.000

b) Jurnal PT. Bonketh ;

Beban bunga Rp52.500.000


Utang PPh 23 Rp7.875.000
Kas/Bank Rp44.625.000

Jurnal untuk Bank ;

Kas/Bank Rp44.625.000
PPh 23 dibayar dimuka Rp 7.875.000
Pendapatan bunga Rp52.500.000

c) Jurnal PT. Bonketh ;

Beban fee Rp24.500.000


Utang PPh 23 Rp 500.000
Kas/Bank Rp25.000.000\

Jurnal untuk Akuntan Publik Edson ;

Kas/Bank Rp24.500.000
PPh 23 dibayar dimuka Rp 500.000
Pendapatan jasa fee Rp25.000.000

d) Jurnal PT. Bonketh ;


Sewa mesin dibayar dimuka Rp15..000.000
PPN masukan Rp 1.500Jurnal untuk PT. Cinta ;

Kas/Bank Rp16.275.000
PPh 23 dibayar dimuka Rp 225.000
PPN keluaran Rp 1.500.000
Pendapatan sewa Rp15.000.000

e) Jurnal untuk PT. Bonketh ;

Beban dividen Rp97.500.000


Utang PPh 23 Rp 9.750.000
Kas/Bank Rp87.750.000

Jurnal untuk PT. Avatar ;

Kas/Bank Rp87.750.000
PPh 23 dibayar dimuka Rp 9.750.000
Pendapatan dividen Rp97.500.000

f) Jurnal PT. Bonketh ;

Beban bunga Rp5.000.000


Utang PPh 23 Rp. 750.000
Kas/Bank Rp4.250.000

Jurnal untuk Tuan Robert ;

Kas/Bank Rp4.250.000
PPh 23 dibayar dimuka Rp 750.000
Pendapatan bunga Rp5.000.000

g) Jurnal untuk PT. Bonketh ;


Kas/Bank Rp700.0000.0000
Piutang Rp700.000.000

h) Jurnal PT. Bonketh ;

Beban Jasa Rp75.000.000


Utang PPh 23 Rp 1.500.000
Kas/Bank Rp73.500.000

Jurnal untuk PT. Gembira ;

Kas/Bank Rp73.500.000

PPh 23 dibayar Rp 1.500.000


dimuka Rp75.000.000
Pendapatan jasa

i) Jurnal untuk PT. Bonketh ;

Beban jasa Rp20.000.000


Kas/Bank Rp20.000.000

9. PT Peace merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang konsultasi manajemen


keuangan dan perpajakan yang telah terdaftar sebagai PKP sejak tahun 2002. Disamping
bergerak dalam bidang jasa konsultasi, perusahaan ini juga memiliki kelebihan ruangan
Gedung kantor yang disewakan / kontrakan kepada perusahaan lain. Selama bulan
januari 2012 telah terjadi beberapa transaksi sebagai berikut.
• Menerima sewa kontrak kantor dari PT Damai sebesar Rp 490.000.000 (
belum termasuk pajak )
• Menerima jasa konsultasi perpajakan dari PT Kuark sebesar Rp 70.000.000 (
belum termasuk pajak).
• Membayar tagihan catering dari perusahaan catering BoBoTop dengan perincian
bahan makanan Rp 500.000 dan jasa catering Rp 200.000 ( belum termasuk
pajak
)
Buatlah jurnal untuk transaksi di atas oleh kedua belah pihak ( penerima penghasilan dan
membayar beban )
a). pada waktu menerima penghasilan dan membayar beban
b). pada waktu penyetoran pajak yang telah dipotong ke bank persepsi

A. a) Jurnal untuk PT. Damai ;

Sewa DDM Rp490.000.000


PPN masukan Rp 49.000.000
PPh pasal 4 ayat (2) Rp 49.000.000
Kas/Bank Rp490.000.000
jurnal untuk PT. Peace ;
Kas/Bank Rp490.000.000
PPh pasal 4 ayat (2) Rp 49.000.000
PPN keluaran Rp 49.000.000
Pendapatan sewa Rp490.000.000

jika non-PKP maka jurnalnya :

Sewa DDM Rp490.000.000


PPh pasal 4 ayat (2) Rp 49.000.000
Kas/Bank Rp441.000.000
b) Jurnal untuk PT. Peace ;

Kas/Bank Rp75.600.000
PPh 23 dibayar dimuka Rp 1.400.000
PPN keluaran Rp 7.000.000
Pendapatan jasa Rp70.000.00

Jurnal untuk PT. Kuark ;

Beban jasa konsultasi Rp70.000.000


PPN masukan Rp 7.000.000
Utang PPh 23 Rp 1.400.000
Kas/Bank Rp75.600.000

c) Jurnal untuk PT. Peace ;

Utang katering Rp500.000


Beban jasa Rp196.000
Utang PPh 23 Rp 4.000
Kas/Bank Rp700.000

Jurnal untuk Perusahaan BoBoTop ;

Kas/Bank Rp696.000
PPh 23 dibayar dimuka Rp 4.000
Piutang Rp500.000
Pendapatan jasa Rp200.000

B. a) PT. Damai Tidak ada

jurnal PT. Peace ;

PPN keluaran Rp49.000.000


Kas/Bank Rp49.000.000

b) PT. Kuark ; Tidak ada

jurnal PT. Peace ;


PPN keluaran Rp7.000.000
Kas/Bank Rp7.000.000

c) PT. Peace ; Tidak ada

jurnal Perusahaan

BoBoTop ;

PPh 23 atas jasa Rp4.000


Kas/Bank
Rp4.000

10. Pada tanggal 23 februari 2012 PT happy (PKP) rekreasi kedunia fantasi,ancol.perusahaan
menggunakan bus yang disewa dari PT hihi sebanyak 5 bus dengan membayar sewa
Rp1.265.000 diskon Rp165.000 pembayaran uang muka sebesar 50% pada saat
pemesanan (14 februari ) dan sisanya dilakukan setelah ada tagohan dari Pt hihi (23
februari)
Buatlah jurnal untuk transaksi diatas yang dilakukan oleh PT happy dan PT hihi

JURNAL UNTUK PT HAPPY

Keterangan Debit Kredit


Sewa Bus dibayar Rp. 6.325.000
dimuka
PPN Masukan Rp.
632.000
Utang PPh 23 Rp. 94.875
Kas/Bank Rp. 6.862.625

JURNAL UNTUK PT.HIHI

Keterangan Debit Kredit


Kas/Bank 6.862.625
PPh 23 dibayar dimuka 94.875
PPN Keluaran 632.500
Pendapatan Sewa 6.325.000

TANGGAL 14 FEBRUARI
PT.HAPPY

Keterangan Debit Kredit


Beban sewa 3.162.500
Kas/Bank 3.162.500

PT. HIHI
Kas/ bank Rp 3.162.500
Beban sewa Rp 3.162.500
TANGGAL 23 FEBRUARI
PT. HAPPY
Utang Usaha Rp 3.162.500
Kas/ bank Rp 3.162.500
PT HIHI
Kas/bank Rp 3.162.500
Piutang Rp 3.162.500

11. Untuk memudahkan karyawannya,PT wangi (PKP) menyediakan 3 buah bus antar
jemput karyawan bus yang digunakan tersebut disewa dari PO alam segar (PKP) dengan
membayar sewa Rp5.000.000 pembayaran dilakukan setiap bulan setelah ada tagihan dari
PO alam segar transaksi selama bulan juni dan agustus 2011 yang berkaitan dengan
pemotongan dan penyetoran PPh23 yang terdapat dalam pembukuan PT wangi.
02/7/11 menerima tagihan sewa 3 bus dari PO Alam Segar sebesar Rp 15.000.000
Dan telah menerima faktur pajak.
10/7/11 melunasi utang sewa bus kepada PO Alam Segar dan menyerahkan
bukti Pemotongan PPh 23 kepada PO Alam Segar
10/8/11 menyetor PPh 23 atas sewa bus dari PO Alam Segar

JURNAL TANGGAL 02 JULI 2011


PT. WANGI
Kas/ bank Rp 16.275.000
PPh 23 dibayar dimuka Rp 225.000
PPn keluaran Rp 1.500.000
Pendapatan sewa Rp 15.000.000
PT.PO.ALAM SEGAR
Sewa bus dibayar dimuka Rp 15.000.000
PPn masukan Rp 1.500.000
Utang PPh 23 Rp 225.000
Kas / bank Rp 16.275.000
JURNAL TANGGAL 10 JULI 2011
PT. WANGI
Utang Usaha Rp 10.000.000
Kas/ bank Rp 10.000.000
PT.PO. ALAM SEGAR
Kas/bank Rp 10.000.000
Piutang Rp 10.000.000
JURNAL TANGGAL 10 AGUSTUS
PT.PO.ALAM SEGAR
PPh 23 atas sewa bis Rp 225.000
Kas/bank Rp 225.000

12. PT mochi telah membayar jasa audit kepada kantor akuntan public Edson dan
rekan sebesar Rp 20.000.000
Hitunglah PPh 23 yang dipotong PT mocchi dan PPN yang dibayar PT mochi serta ayat
jurnal oleh PT mochi dari transaksi diatas. Juga buatlah ayat jurnal untuk KAP Edson dan
rekan atas transaksi diatas

PPN yang dibayar PT,Mocci


10% x 20.000.000 =
2.000.000
PPN yang dibayar PT.Mocci
PPH 23 = 2% x 20.000.000 = 400.000.000
Jurnal untuk PT.Mocci :
Keterangan Debit Kredit
Biaya Jasa Akuntan 20.000.000
PPN masukan 2.000.000
Utang PPh 23 400.000
Kas/Bank 21.600.000

Jurnal untuk KAP Edson dan Rekan :

Keterangan Debit Kredit


Kas/Bank 21.600.000
PPh 23 yang dibayar 400.000
dimuka
PPN keluaran 2.000.000
Pendapatan Jasa 20.000.000

13. PT Poki menerima STP PPh 25 masa januari s.d maret 2012 dengan pertincian yaitu
: pokok pajak sebesar Rp 75.000.000 dan sanksi sebesar Rp 4.500.000 buatlah jurnal
pembukuan STP ini.

Jurnal Pembukuan STP


Keterangan Debet Kredit
Beban Pajak Rp 75.000.000 –
Sanksi Pajak –
Kas/ Bank Rp 79.500.000
Rp 4.500.000

14. PT utama di Jakarta memperoleh penghasilan neto dalam tahun 2011 sebagai berikut:
a. Di Australia memperoleh penghasilan ( laba) Rp 2.000.000.000 dengan tarif
pajak sebesar 40% (800.000.000)
b. Di Singapura,memperoleh penghasilan (laba) Rp 1.000.000.000 dengan
tarif pajak sebesar 25% (250.000.000)
c. Di hongkong menderita kerugian Rp 1.500.000.000
d. Penghasilan usaha di dalam negeri Rp 2.000.000.000
Besarnya PPh badan yang masih

harus dibayarPenghasilan Luar Negri

1. Laba Di Negara Australia = Rp 2.000.000.000


2. Laba Di Negara Singapura = Rp 1.000.000.000
3. Laba Di Negara Hongkong = Rp +
4. Jumlah Penghasilan Luar Negri = Rp 3.000.000.000
Penghasilan Dalam Negri = Rp 2.000.000.000

Total Penghasilan Neto = Rp 5.000.000.000

PPh Terutang Pasal 21

5% x Rp 50.000.000 = Rp 2.500.000
15% x Rp 200.000.000 = Rp 30.000.000
25% x Rp 250.000.000 = Rp 62.500.000
30% x Rp 4.500.000.000 = Rp 1.350.000.000 +
Total PPh Terutang = Rp 1.445.000.000

Batas maksimum kredit pajak Luar Negeri untuk masing-masing Negara adalah:

1) Untuk Negara Australia


Rp 2.000.000.000 x Rp 1.445.000.000 = Rp 578.000.000
Rp 5.000.000.000
Pajak terutang di Negara Australia = Rp 800.000.000

2) Untuk Negara Singapura


Rp 1.000.000.000 x Rp 1.445.000.000 = Rp 289.000.000
Rp 5.000.000.000

Pajak terutang di Negara Singapura = Rp 250.000.000


Maka PPh yang masih harus dibayar yang diperkenankan di Luar Negeri
adalah: Rp 578.000.000 + Rp 250.000.000 = Rp 828.000.00

15. Anda seorang tax accountant di sebuah perusahaan, sajikan jurnal berdasarkan
transaksi bulan September 2011 di bawah ini
Tanggal Transaksi Nilai transaksi keterangan
01/09/11 Pembayaran gaji Rp 10.000.000 PPh 5% ditanggung
karyawan perusahaan
01/09/11 Pembayaran fee US$ 450 Kurs tengah BI Rp
untuk WP OP ( 8.600 kurs KMK
pembicara seminar) Rp 8.500
04/09/11 Penjualan barang ke Rp 11.000.000 Termasuk PPN
depertemen
keuangan secara
kredit
08/09/11 Pembayaran sewa Rp 22.000.000 Termasuk PPN
mesin fotokopi
10/09/11 Bayar audit fee Rp 5.500.000 Termasuk PPN

Jurnal Transaksi Bulan September


Tanggal Keterangan Debet Kredit
Biaya Gaji Rp –
10.000.000
01-Sep-11 Utang PPh Pasal R
23 Kas/Bank
– p
– 500.00
0
Rp 9.500.000
Biaya Jasa fee
Kas/Bank Rp 3.870.000 –
( Kurs BI Rp 8.600 x US$450 = Rp – Rp 3.870.000
01-Sep-11 3.870.000)
Rp 3.825.000 –
Biaya Jasa fee – Rp 3.825.000
Kas/Bank
( Kurs KMK Rp 8.500x US$450 = Rp
3.825.000)
Piutang Dagang Rp –
Penjualan 11.000.000
04-Sep-11 Rp 10.000.000
PPN
– Rp 1.000.000
Keluaran

Biaya Sewa Mesin fotokopi Rp 20.000.000 Rp 20.000.000
08-Sep-11 PPN Masukan RP 2.000.000 RP 2.000.000
Kas/Bank – –
Biaya Audit fee Rp 5.000.000 –
10-Sept-11 PPN Masukan Rp 500.000 –
Kas/Bank – Rp 5.500.000

16. Apakah yang di atur dalam PPh 24?

PPh 24 mengatur tentang hak wajib pajak untuk memanfaatkan kredit pajak mereka diluar
negeri.
17. Apakah yang dimaksud fiscal luar Negeri?
Fiskal Luar Negeri adalah pajak penghasilan yang wajib dibayar oleh setiap orang
pribadi yang akan bertolak ke luar negeri.
18. Pada tahun 2011 PT bisnis mempunyai penghasilan dalam Negeri sebesar Rp
600.000.000 pada tahun tersebut, PT bisnis juga mendapatkan penghasilan luar negeri
sebesar Rp 800.000.000 berapa jumlah pajak luar negeri yang dapat dikurangi dari
penghasilan kena pajak tahun 2011?
Tahun 2011 memperoleh penghasilan dalam negeri Rp 600.000.000
Penghasilan dari luar negeri Rp 80.000.000
Total penghasilan Rp 680.000.000

Tarif PPh 17 25% x Rp680.000.000 Rp 170.000.000


Kredit Pajak Luar negeri: Rp60.0000.000 x Rp170.000.000
Rp680.000.000

= Rp. 15.000.000

Jumlah Pajak luar negeri yang boleh dikurangkan dari penghasilan kena pajak tahun 2007
adalah Rp15.000.000

19. PT kencana mempunyai saham 40% di Z Corp. di Perth Australia. PT kencana yang
ditetapkan oleh rapat umum pemegang saham Z Corp. pada tahun 2011 di mana
deviden dibagikan pada bulan februari 2012. Atas deviden yang diterima tersebut
bagaimana perlakuan pajaknya.
UU PPh menentukan bahwa WPDN dikenakan PPh atas penghasilan yang diterima di
Indonesia maupun dari Luar negeri. Maka untuk menghindari pengenaan pajak ganda,
sesuai ketentuan pasal 24, pajak yang terutang di luar negeri boleh dikreditkan terhadap
pajak yang terutang di Indonesia, tetapi tidak boleh melebihi perhitungan pajak yang
terutang berdasarkan UU PPh.
20. Diketahui dari STP tahun 2011 penghasilan neto dari usaha Rp 100.000.000 laba penjualan
asset sebesar Rp 100.000.000 PPH yang di bayar sendiri Rp 5.000.000 hitung angsuran
pasal 25 untuk tahun 2012.
Penghasilan Neto Rp100.000.000
Keuntungan atas Penjualan Aset Rp100.000.000
PPh yang dibayar Sendiri Rp 5.000.000
Angsuran PPh pasal 25 tahun 2012= Rp5.000.000 = Rp
416.667
12 bulan
21. Berdasarkan data soal no 20, jika diketahui terdapat konpensasi rugi tahun
sebelumnya Rp50.000.000 dan tidak terdapat kredit pajak, hitung angsuran PPh 25
tahun 2012

Angsuran PPh 25= (Penghasilan neto- Kompensasi kerugian) – Kredit pajak


12 Bulan
=Rp100.000.000-Rp50.000.000 – Rp 0 = Rp4.166.667
12 Bulan

22. Berdasarkan data soal nomor 20 jika diketahui terdapat konpensasi rugi tahun
sebelumnya Rp50.000.000 dan terdapat PPh 23 yang dapat di kreditkan sebesar
Rp500.000 hitung angsuran PPh 25 tahun 2012.25.

Angsuran PPh 25= (Penghasilan Neto-Kompensasi kerugian) -Kredit


pajak 12 Bulan

= (Rp100.000.000-Rp50.000.000) -Rp500.000 = Rp4.125.000


12 Bulan

Anda mungkin juga menyukai