Anda di halaman 1dari 7

Nama : Retno Wulandari

NIM : 1801035139
Mata Kuliah : Akuntansi Perpajakan
Kelas : AK/A
Prodi : Akuntansi

TUGAS PERTEMUAN 4

1. Pada Jurnal transaksi retur penjualan halaman 47 menggunakan metode Gross Method
karena jumlah piutang yang dicatat adalah sebesar nilai kotor dari piutang tersebut tidak
termasuk potongan penjualan. Terdapat kesalahan penjurnalan di dalam buku ini, pada
transaksi ini menggunakan metode perpetual yang artinya mencantumkan Harga Pokok
Penjualannya, seharusnya pada transaksi ini posisi Harga Pokok Penjualan berada
disebelah kredit dan persediaan berada di sebelah debit. Dengan logika pada saat menjual
barang kita mengeluarkan

Latihan Soal Halaman 51

1. Mengapa perusahaan harus menyajikan terpisah antara piutang usaha kepada


pihak yang mempunyai hubungan istimewa engan piutang usaha pihak ke-3,
didalam laporan keuangan?
Jawab:
Laporan keuangan perusahaan harus disajikan terpisah antara piutang usaha kepada
pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan piutang usaha pihak ketiga untuk
menghindari terjadinya penghindaran pajak akibat adanya hubungan istimewa.

2. Apakah yang dimaksud dengan wesel tagih?


Jawab:
Wesel tagih adalah bentuk piutang usaha yang dinyatakan dalam bentuk surat dagang
komersial.

3. Bagaimana penyajjian piutang dalam laporan keuangan?


Jawab:
Penyajian piutang dalam laporan keuangan biasanya nilai piutang yang tercantum dalam
neraca adalah nilai piutang neto. Piutang neto yang dicantumkan dalam neraca fiskal dan
komersial berbeda. Saldo piutang neto pada neraca fiskal selain usaha:

a. Bank dan badan usaha yang menyalurkan kredit, sewa guna usaha dengan hak
opsi, perusahaan pembiayaan konsumen, dan perusahaan anjak piutang.
b. Usaha asuransi termasuk badan penyelenggara jaminan sosial.
c. Lembaga penjamin simpanan.
d. Usaha pertambangan.
e. Usaha pengolahan limbah industry
Saldo piutang dikurangi dengan piutang yang tidak dapat ditagih sedangkan saldo
piutang neto sedangkan menurut akuntansi komersial ialah saldo piutang dikurangi
penyisihan piutang tak tertagih. Metode penghapusan piutang yang diperkenankan dalam
perpajakan diluar enam usaha yang diatur dalam PMK-81/PMK.03/2009 adalah metode
langsung.

4. Mengapa dalam akuntansi diperbolehkan dibentuknya penyisihan/cadangan


piutang tak tertagih?
Jawab:
Dalam akuntansi diperbolehkan dibentuknya penyisihan piutang tak tertagih karena
berbeda dengan peraturan perpajakan yang lebih menekankan pada keadaan senyatanya
dan bukan bersifat antisipatif dengan penyisihan tersebut. Dalam akuntansi komersial,
hal ini dianggap lazim terhadap piutang yang diragukan tingkat koletibilitasnya sehingga
perusahaan dapat menghapus dan membebankannya pada cadangan yang dimaksud.

5. Biaya piutang tak tertagih, tidak diperbolehkan mengurangi penghasilan bruto.


Tetapi sesuai dengan Pasal 6 ayat (1) huruf h ditentukan syarat-syarat dari
penghapusan piutang yang tidak dapat dtagih. Sebutkan syarat-syarat tersebut.
Jawab:
Syarat - Syarat penghapusan piutang yang nyata - nyata tidak dapat ditagih menurut UU
PPH no. 36 th. 2008 pasal 6 ayat 1 sbb:

a. Telah dibebankan sebagai biasa dalam laporan laba rugi komersial.


b. WP harus menyerahkan daftar piutang yang tidka dapat ditagih kepada dirjen
pajak.
c. Telah diserahkan perkara pengadilannya kepada pengadilan negri atau instansi
pemerintah yang menangani piutang Negara, atau adanya perjanjian tertulis
tentang penghapusan piutang atau pembebasan hutang antara kreditur dan
debitur yang bersangkutan; atau telah dipublikasikan dalam penerbitan umum
atau khusus; atau adanya pengakuan dari debitur bahwa hutangnya telah
dihapuskan dari jumlah tertentu.
d. Syarat sebagaimana dimaksud pada angka tiga, tidak berlaku untuk
penghapusan piutang tak tertagih debitur kecil.

6. Dalam pasal 9 ayat (1) huruf c diatur mengenai biaya atau pengeluaran yang tidak
diperbolehkan pajak. Salah satunya aalah biaya penyisihan piutang tak tertagih.
Sebutkan syarat-syarat tersebut.
Jawab:
Sesuai dengan ketentuan perpajakan UU PPH no. 36 tahun 2008 pasal 9 ayat 1 huruf c,
memperkenankan adanya permebtnukan penyisihan untuk jenis usaha tertentu seperti:

a. Usaha bank dan badan usaha lain yang menyalurkan kredit, sewa guna usaha
dengan ak opsi, perusahaan pembiayaan konsumen, dan perusahaan anjak piutang
b. Cadangan untuk usaha asuransi termasuk cadangan bantuan social yang dibentuk
oleh badan penyelenggara jaminan social (BPJS)
c. Cadangan penjaminan untuk lembaga penjaminan simpanan
d. Cadangan biaya reklamasi untuk usah pertambangan
e. Cadangan biaya penanaman kembali untuk usaha kehutanan
f. Cadangan biaya penutupan dan pemeliharaan tempat pembuangan industry untuk
usaha pengolahan limbah industri

7. PT Alvonzo bergerak dibidang perdagangan umum. Bulan Oktober menjual


barang dagangan Rp23.100.000 (termasuk PPN) secara kredit. Buatlah jurnal
penjualan dengan harga jual Rp25.000.000; bila (a) Perusahaan non PKP, dan (b)
Perusahaan PKP.
Jawab:
a. Perusahaan non PKP
Piutang Usaha Rp25.000.000
Penjualan Rp25.000.000

b. Perusahaan PKP
Piutang Usaha Rp27.500.000
Pajak Keluaran Rp 2.500.000
Persediaan Barang Dagang Rp 25.000.000

8. PT Anugerah adalah produsen makanan kaleng yang sudah dikukuhkan sebagai


PKP. Perusahaan menjual makanan kaleng senilai Rp30.000.000 kepada PT Budi
yang juga PKP, Rp20.000.000 kepada PT Cika yang tidak PKP dan Rp10.000.000
kepada Saudara Dandi yang tidak memiliki NPWP. Harga belum termasuk PPN.
Buatlah jurnal untuk masing-masing transaksi di atas dari PT Anugerah, PT Budi,
PT Cika dan Saudara Dandi.
Jawab:
PT Anugerah
Piutang Usaha Rp33.000.000
PPN Keluaran Rp 3.000.000
Penjualan Rp30.000.000

Piutang Usaha Rp22.000.000


PPN Keluaran Rp 2.000.000
Penjualan Rp20.000.000

Piutang Usaha Rp11.000.000


PPN Keluaran Rp 1.000.000
Penjualan Rp10.000.000

PT Budi
Pembelian Rp30.000.000
PPN Masukan Rp 3.000.000
Utang Usaha Rp33.000.000
PT Cika
Pembelian Rp20.000.000
PPN Masukan Rp 2.000.000
Utang Usaha Rp22.000.000
Dandi
Pembelian Rp11.000.000
PPN Masukan Rp 1.000.000
Utang Usaha Rp11.000.000

9. Jelaskan aspek peraturan perpajakan yang menjadi dasar untuk mengantisipasi


kemungkinan tidak tertagihnya piutang perusahaan (Pada akhir tahun 2011
dibentuk cadangan piutang tak tertagih sebesar Rp25.000.000).
Jawab:
Ketentuan perpajakan tidak memperkenankan pembentukan cadangan penghapusan
tersebut. Ketentuan perpajakan lebih melihat realitas dan memberlakukan metode
penghapusan langsung. Adapun syarat-syarat penghapusan piutang yang nyata-nyata
tidak dapat ditagih menurut UU PPh Nomor 36 Pasal 6 ayat (1) huruf h adalah sebagai
berikut:
1. Telah dibebankan sebagai biaya dalam laporan laba rugi komersial
2. Wajib Pajak harus menyerahkan daftar piutang yang tidak dapat ditagih kepada
Direktorat Jenderal Pajak
3. Telah diserahkan perkara penagihannya kepada Pengadilan Negeri atau instansi
pemerintah yang menangani piutang negara; atau adanya perjanjian tertulis mengenai
penghapusan piutang/pembebasan utang antara kreditur dan debitur yang
bersangkutan; atau telah dipublikasikan dalam penerbitan umum atau khusus; atau
adanya pengakuan dari debitur bahwa utangnya telah dihapuskan untuk jumlah utang
tertentu
4. Syarat sebagaimana dimaksud pada angka 3 tidak berlaku untuk penghapusan
piutang tak tertagih debitur kecil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf
k; yang pelaksanaannya diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan.
Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih dapat dibebankan sebagai biaya
sepanjang Wajib Pajak telah mengakuinya sebagai biaya dalam laporan laba-rugi
komersial dan telah melakukan upaya-upaya penagihan yang maksimal atau terakhir.
Yang dimaksud dengan penerbitan tidak hanya berarti penerbitan berskala nasional,
melainkan juga penerbitan internal asosiasi dan sejenisnya.
10. PT Dion Leasing yang bergerak dalam bidang industri sewa guna usaha dengan
hak opsi, pada tahun 2011 bermaksud untuk membentuk dana cadangan piutang
tak tertagih. Saldo awal piutang sebesar Rp500.000.000 dan saldo akhir piutang
sebesar Rp750.000.000. Berapakah maksimal dana cadangan piutang tak tertagih
yang dapat dibentuk PT Dion Leasing untuk tahun pajak 2011.
Jawab:
Cadangan maksimal piutang tak tertagih yang dapat di bentuk PT Dion Leasing untuk
tahun pajak 2011 adalah:
((Rp500.000.000 + Rp750.000.000) : 2)) x 0,5% = Rp3.125.000

11. PT Noel mempunyai saldo piutang usaha dan dana cadangan piutang tidak tertagih
sebesar Rp231.000.000 dan Rp27.500.000. Kartu piutang usaha setiap pelanggan
tahun 2012 adalah sebagai berikut (dalam rupiah).
PTApple 18 Feb 95.000.000 18 Apr 75.000.000
29 Agt 70.000.000 19 Sep 50.000.000
PT Cherry
17 Jan 120.000.000 8 Feb 100.000.000
25 Mei 70.000.000 22 Jun 55.000.000
18 Nov 50.000.000 10 Des 90.000.000
19 Des 65.000.000

PT Cappucino PT Espresso

8 Jan 72.000.000 19 Mar 52.000.000 9 Jun 147.000.000 12 Jul 40.000.000


19 Mei 51.000.000 20 Mei 41.000.000 18 Sep 100.000.000 24 Okt 180.000.000
8 Sep 69.000.000 10 Okt 79.000.000 10 Okt 72.000.000 12 Nov 68.000.000
9 Des 51.000.000
PT Monica
PT Queen
12 Mei 40.000.000 21 Jul 42.000.000
31 Okt 117.000.000 20 Nov 57.000.000 18 Jun 23.000.000 13 Des 24.000.000
12 Des 45.000.000 23 Jul 17.000.000

Syarat kredit adalah 5/10, n/60. Persentase atas estimasi piutang tak tertagih
berdasarkan golongan umur adalah :

Umur Piutang Persentase


Belum jatuh tempo 5%
1-30 hari 15%
31-60 hari 25%
61-90 hari 35%
> 90 hari 45%

Anda diminta untuk membuat skedul umur priutang usaha untuk PT Noel per tanggal 31
Desember 2012 dan jurnal yang diperlukan.
Jawab:

PT NOEL

Skedul Umur Piutang Usaha

Per 31 Desember 2012

(dalam ribuan rupiah)

Umur Piutang (Hari)


No Nama Debitur Belum Jatuh Total
1-30 Hari 31-60 Hari 61-90 Hari > 90 Hari
Tempo
1 PT Apple Rp 60.000.000 Rp 60.000.000
2 PT Cherry Rp 40.000.000 Rp 40.000.000
3 PT Cappucino Rp 20.000.000 Rp 20.000.000
4 PT Espresso Rp 31.000.000 Rp 51.000.000 Rp 82.000.000
5 PT Monica Rp 15.000.000 Rp 15.000.000
6 PT Queen Rp 14.000.000 Rp 14.000.000
Total Rp 60.000.000 0 0 Rp 46.000.000 Rp125.000.000 Rp 231.000.000
Persentase 5% 15% `a 35% 45%
Estimasi Piutang
Tak Tertagih Rp 3.000.000 0 0 Rp 16.100.000 Rp 56.250.000 Rp 75.350.000

Jurnal yang diperlukan:


Cadangan Piutang Tak Tertagih Rp 49.850.000

Piutang Usaha Rp 49.850.000

Beban Piutang Tak Tertagih Rp 75.350.000

Cadangan Piutang Tak Tertagih Rp 77.350.000

12. Cadangan klaim asuransi yang dapat dijadikan biaya pada tahun 2010 adalah:
Rp1 5.000.000

Anda mungkin juga menyukai