Anda di halaman 1dari 7

Nama : Nur Alam

Nim : 210901601007

Kelas : A Akuntansi Terapan

Mk : Akuntansi Perpajakan

TUGAS 3

1. Mengapa perusahaan harus menyajikan terpisah antara piutang usaha kepada pihak yang
mempunyai hubungan istimewa dengan piutang usaha ke-3, didalam laporan keuangan?
Jawab:

Karena adanya hubungan istimewa dikhawatirkan terjadinya praktek transfer princing.


Sehingga apabila terjadi utang piutang antara pihak-pihak yang memiliki hubungan
istimewa, piutang harus disajikan dalam akun rekening tersendiri dan transaksi di
perhitungkan berdasarkan harga wajar.

2. Apakah yang dimaksud dengan wesel tagih?


Jawab:

Wesel tagih merupakan Wesel yang dapat ditagihkan kepada perusahaan lain yang
memiliki utang kepada perusahaan kita. Dengan kata lain, wesel tagih ini adalah
dokumen piutang yang dikeluarkan oleh pihak perusahaan lain yang belum bisa
membayar pada saat penyerahan barang terjadi.

3. Bagaimana penyajian piutang dalam laporan keuangan?


Jawab:

Penyajian jumlah piutang dalam laporan keuangan harus mencerminkan suatu jumlah
yang dapat direalisasi dalam bentuk kas. Artinya, bila ada piutang yang dimiliki oleh
suatu perusahaan, namun kecil kemungkinan dapat ditagih, piutang ini harus di keluarkan
dari total piutang. Piutang tidak tertagih biasa terjadi kare satu atau lain hal. Oleh karena
itu, piutang yang dicantumkan dalam laporan keuangan adalah piutang di kurangi dengan
kemungkinan tidak tertagihnya sebagian dari piutang yang ada.
4. Mengapa dalam akuntansi diperbolehkan dibentuknya penyisihan/cadangan piutang tak
tertagih?
Jawab:

Dalam akuntansi diperbolehkan dibentuknya penyisihan piutang tak tertagih karena


berbeda dengan peraturan perpajakan yang lebih menekankan pada keadaan senyatanya
dan bukan bersifat antisipatif dengan penyisihan tersebut. Dalam akuntansi komersial, hal
ini dianggap lazim terhadap piutang yang diragukan tingkat koletibilitasnya sehingga
perusahaan dapat menghapus dan membebankannya pada cadangan yang dimaksud.m

5. Biaya piutang tak tertagih, tidak diperbolehkan mengurangi penghasilan bruto. Tetapi
sesuai dengan pasal 6 ayat (1) huruf h ditentukan syarat-syarat dari penghapusan piutang
yang tidak dapat ditagih. Sebutkan syarat-syarat tersebut.
Jawab:
 Telah di bebankan sebagai biaya dalam laporan laba rugi komersial.
 Wajib pajak harus menyerahkan daftar piutang yang tidak dapat di tagih kepada
Direktorat Jendral pajak
 Telah diserahkan perkara penagihnya kepada pengadilan negeri atai instansi
pemerintah yang menangani piutang negara, atau adanya perjanjian tertulis
mengenai penghapusan piutang/pembebasan utang antara kreditur dan debitur
yang bersangkutan atau telah di publikasikan dalam peneribitan umum atau
khusus atau adanya pengakuan dari debitur bahwa utangnya telah dihapuskan
untuk jumlah utang tertentu.
 Syarat sebagaimana dimaksud pada angka 3 tidak berlaku untuk penghapusan
piutang tak tertagih debitur kecil.
6. Dalam pasal 9 ayat (1) huruf c diatur mengenai biaya atau pengeluaran yang tidak
diperbolehkan pajak. Salah satunya adalah biaya penyisihan piutang tak tertagih.
Sebutkan syarat-syarat tersebut.
Jawab:
 Usaha bank dan badan usaha lain yang menyalurkan kredit, sewa guna usaha
dengan hak opsi, perusahaan pembiayaan konsumen dan perusahaan anjak
piutang.
 Cadangan untuk usaha asuransi termasuk cadangan bantuan social yang dibentuk
oleh badan penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
 Cadangan penjaminan untuk Lembaga Penjamin Simpanan.
 Cadangan biaya reklamasi untuk usaha pertambangan.
 Cadangan biaya penanaman kembali untuk usaha kehutanan; dan
 Cadangan biaya penutupan dan pemeliharaan tempat pembuangan limbah
industry usaha pengolahan limbah industri.
7. PT Alvonzo bergerak dibidang perdagangan umum. Bulan Oktober menjual barang
dagangan Rp 23.100.000 (termasuk PPN) secara kredit. Buatlah jurnal penjualan dengan
harga jual Rp 25.000.000; bila: (a) perusahaan non PKP, dan (b) perusahaan PKP.
Jawab:

Dik : dijual barang dagangan = Rp. 23.100.000 (termasuk

PPN) Harga jual = Rp. 25.000.000

Dit : jurnal penjualan dengan harga jual Rp. 25.000.000, bila

a) Perusahaan non PKP

b) Perusahaaan PKP

penye :

a) Jurnal penjualan perusahaan non PKP


Oktober piutang usaha Rp. 21.000.000
Penjualan Rp. 21.000.000
Harga pokok penjualan Rp. 25.000.000
Persediaan Rp. 25.000.000
100/110xRp.23.000.000 = Rp. 21.000.000
b) Jurnal penjualan perusahaan PKP
Oktober piutang usaha Rp. 23.100.000
Pajak keluaran Rp. 2.100.000
Penjualan Rp. 21.000.000
Harga pokok penjualan Rp. 25.000.000
Persediaan Rp. 25.000.000
8. PT Anugerah adalah produsen makanan kaleng yang sudah dikukuhkan sebagai PKP.
Perusahaan menjual makanan kaleng senilai Rp 30.000.000 kepada PT Budi yang juga
PKP, Rp 20.000.000 kepada PT Cika yang tidak PKP dan Rp 10.000.000 kepada Saudara
Dandi yang tidak memiliki NPWP. Harga belum termasuk PPN. Buatlah jurnal untuk
masing-masing transaksi di atas dari PT Anugerah, PT Budi, PT Cika dan Saudara Dandi.
Jawab:

Dik : Barang dijual pada PT. Budi = Rp 30.000.000

Barang dijual pada PT. Cika = Rp 20.000.000

Barang dijual pada Dandi = Rp 10.000.000

PPN = 10%

Penye : a). Jurnal yang dibuat :

 PT Anugerah atas penjualan barang pada PT Budi

Tanggal Keterangan Debit Kredit


Rp
Piutang Usaha 33.000.000
Pajak Keluaran Rp 3.000.000
Penjualan Rp 30.000.000

 PT Budi atas pembelian barang pada PT Anugerah

Tanggal Keterangan Debit Kredit


Pembelian Rp 30.000.000
Pajak masukan Rp 3.000.000
Utang Usaha Rp 33.000.000

b). Jurnal yang dibuat

 PT Anugerah atas penjualan barang pada PT Cika


Tanggal Keterangan Debit Kredit
Piutang Usaha Rp 22.000.000
Pajak Keluaran Rp 2.000.000
Penjualan Rp 20.000.000

 PT Cika atas pembelian barang pada PT Anugerah

Tanggal Keterangan Debit Kredit


Pembelian Rp 22.000.000
Utang Usaha Rp 22.000.000

c). Jurnal yang dibuat :


 PT Anugerah atas penjualan barang pada saudara Dandi

Tanggal Keterangan Debit Kredit


Piutang Usaha Rp 11.000.000
Pajak Keluaran Rp 1.000.000
Penjualan Rp 10.000.000

 Saudara Dandi atas pembelian barang pada PT Anugerah

Tanggal Keterangan Debit Kredit


Pembelian Rp 11.000.000
Utang Usaha Rp 11.000.000

9. Jelaskan aspek peraturan perpajakan yang menjadi dasar untuk mengantisipasi


kemungkinan tidak tertagihnya piutang perusahaan (pada akhir tahun 2011 dibentuk
cadangan piutang tak tertagih sebesar Rp 25.000.000).
Jawab:

Keterangan Debit Kredit


Beban Piutang Tak Tertagih Rp 25.000.000

Piutang Usaha Rp 25.000.000


10. PT Dion Leasing yang bergerak dalam bidang industri sewa guna usaha dengan hak opsi,
pada tahun 2011 bermaksud untuk membentuk dana cadangan piutang tak tertagih. Saldo
awal piutang sebesar Rp 500.000.000 saldo akhir piutang sebesar Rp 750.000.000
Berapakah maksimal dana cadangan piutang tak tertagih yang dapat dibentuk PT Dion
Leasing untuk tahun pajak 2011.
Jawab :

{(Rp 500.000.000,00 + Rp 750.000.000,00) : 2} x 0.5% = Rp 3.125.000

11. PT Noel mempunyai saldo piutang usaha dan dana cadangan piutang tak tertagih sebesar
Rp 231.000.000 dan Rp 27.500.000. Kartu piutang usaha setiap pelanggan tahun 2012
adalah sebagai berikut (dalam rupiah).
Jawab :

PT Apple PT Cherry
17 Jan 120.000.000 8 Feb 100.000.000 18 Feb 95.000.000 18 Apr 75.000.000
25 Mei 70.000.000 22 Jun 55.000.000 29 Agt 70.000.000 19 Sep 50.000.000
18 Nov 50.000.000 10 Des 90.000.000
19 Des 65.000.000

PT Cappucino PT Espresso
8 Jan 72.000.000 19 Mar 52.000.000 9 Jun 147.000.000 12 Jul 40.000.000
19 Mei 51.000.000 20 Mei 41.000.000 18 Sep 100.000.000 24 Okt 180.000.000
8 Sep 69.000.000 10 Okt 79.000.000 10 Okt 72.000.000 12 Nov 68.000.000
9 Des 51.000.000

PT Monica PT Queen
31 Okt 117.000.000 20 Nov 57.000.000 12 Mei 40.000.000 21 Jul 42.000.000
12 Des 45.000.000 18 Jun 23.000.000 13 Des 24.000.000
23 Jul 17.000.000

Syarat kredit adalah 5/10, n/60. Persentase atas estimasi piutang tak tertagih berdasarkan
golongan umur adalah :
Umur piutang persentase
Belum jatuh tempo 5%
1-30 hari 15%
31-60 hari 25%
61-90 hari 35%
>90 hari 45%

Anda diminta untuk membuat skedul umur piutang usaha untuk PT Noel per tanggal 31
Desember 2012 dan jurnal yang diperlukan.

Jawab:

12. Sebuah perusahaan asuransi kerugian PT Multi Asuransi Raya secara komersial di akhir
tahun 2010 membentuk cadangan klaim asuransi sebesar Rp 45.000.000.000 dengan
rincian sebagai berikut.
 Klaim yang sudah selesai diproses (besarnya kerugian serta klaim yang akan
dibayarkan telah dihitung dan disetujui oleh kedua belah pihak) tetapi belum
dilakukan pembayaran adalah sebesar Rp 15.000.000.000
 Klaim yang belum selesai diproses (sudah dilaporkan oleh tertanggung tetapi
jumlah klaimnya masih dalam proses) sebesar Rp 25.000.000.000
 Klaim yang berhubungan dengan adanya peristiwa yang telah terjadi dan telah
diumumkan di media elektronik dan massa namun belum dilaporkan tertanggung
sebesar Rp 5.000.000.000

Berapakah cadangan klaim asuransi yang dapat dijadikan biaya pada tahun 2010.

Jawab:

Berdasarkan kasus tersebut maka perusahaan asuransi PT Multi Asuransi Raya hanya
dapat membebankan cadangan klaim tahun 2010 sebagai biaya yaitu sebesar :

 Rp 15.000.000.000 + Rp 25.000.000.000 = Rp 40.000.000.000

Anda mungkin juga menyukai