Anda di halaman 1dari 9

Nama : Nur alam

Nim : 210901601007
Kelas : AKD-A

1. Apakah yang dimaksud dengan investasi dalam saham berjangka panjang ini?
Jawaban :
Investasi jangka panjang adalah penanaman dana yang jangka waktunya lebih dari satu
tahun, dan pada umumnya jauh lebih lama dari itu, dengan tujuan untuk memberikan
penghasilan tetapatau menguasai objek/perusahaan lain.

2. Bagaimana penyajian investasi dalam saham berjangka panjang ini dalam laporan keuangan?
Jawaban :
Investasi dalam obligasi atau sekuritas utang laiinya yang ingin dipegang manajemen hingga
tanggal jatuh tempo dinamakan dengan sekuritas yang dipegang hingga jatih tempo (held-
to- maturity securities). Sekuritas semacam ini diklasifikasikan sebagai investasi jangka
panjang dengan judul investasi. Investasi ini dilaporkan pada harga pokok atau biayanya,
dikurangi premi yang telah diamortisasi atau ditambah diskonto yang telah diamortisasi.
Selain itu, nilai pasar (wajar) obligasi harus diungkpkan, baik dalam bagian utama neraca
maupun dalam catatan yang menyertainya.

3. Menurut IAI (2009) dala SAK-ETAP, investasi dalam saham dicatat dengan menganut
metode
cost/equity. Apak perbedaan dari kedua metode tersebut?
Jawaban :
Dengan cost method, investasi dicatat sebesar harga perolehannya, sedangkan dividen yang
diperoleh dicatat sebagai pendapatan lain-lain. Dengan equity method, investasi dicatat
sebesar harga perolehannya untuk kemudian didebet atau dikredit dengan bagian laba atau
rugi perusahaan anak secara proposional. Dividen yang diterima dicatat mengurangi
perkiraan investasi yang bersangkutan.
4. Bagaimana pajak mengatur tentang investasi jangka panjang dalam bentuk saham?
Jawaban :
Untuk tujuan perpajakan, berdasarkan pasal 10 ayat 5 UU PPh bahwa metode pembukuan
investasi jangka panjang berdasarkan harga perolehan.
Penjualan saham di pasar modal : penghasilan dari penjualan dikenakan PPh 1,0% untuk
bukan saham pendiri atau 5,1% untuk saham pendiri dan bersifat final (0,5% berdasarkan
peraturan pemerintah No. 14 Tahun 1997). Tidak memperkenankan pengurangan biaya
penjualan terhadap penghasilan bruto kena pajak. Dividen saham yang diterima oleh
investror badan tidakdikenakan PPh (bukan objek pajak). Keuntungan dari penjualan saham
(selisih antara harga jualdan harga rata-rata) dikenakan paak pada tahun berjalan.

5. Bagaimana pajak mengatur mengenai dividen?


Jawaban :
Apabila wajib pajak Badan menerima dividen, maka atas penghasilan berupa dividen
tersebut dipotong PPh 23 sebesar 15% dari penghasilan bruto. Sedangkan, bila Wajib Pajak
Pribadi yang menerima dividen, maka atas penghasilan tersebut dipotong PPh 4 ayat (2)
sebesar 10% dari penghasilan bruto.

6. Jelaskan mengenai saham bonus, menurut peraturan perpajakan.


Jawaban :
Saham bonus adalah saham yang dibagikan secara cuma-cuma kepada pemegang saham
berdasarkan jumlah saham yang dimiliki. Dividen saham adalah bagian laba yang dibagikan
kepada pemegang saham dalam bentuk saham.

7. Apakah saham bonus termasuk dalam objek pemotongan PPh 23. Jelaskan jawaban Anda
Jawaban :
Saham bonus bukan objek pajak PPh jika memenuhi ketentuan Pasal 4 ayat (3) huruf f UU
PPh, yaitu saham bonus yang diterima atau diperoleh perseroan terbatas sebagai Wajib Pajak
dalam negeri, koperasi, badan usaha milik negara, atau badan usaha milik daerah, dari
pernyataan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia
dengan syarat
saham bonus berasal dari cadangan laba ditahan, dan kepemilikan minimal 25% bagi PT,
BUMN dan BUMD yang menerima saham bonus.

8. Apakah yang dimaksud dengan capital gain?


Jawaban :
Capital gain adalah sebuah keuntungan yang didapatkan seorang investor dari selisih harga
jual dkurangi dengan harga beli suatu saham atau properti sewaan tersebut. Seorang yang
mendapatkan keuntungan capital gain tersebut, wajib membayar pajak yang berlaku.

9. Berapa besar PPh yang dipungut untuk transaksi penjualan saham di bursa efek menurut
PP 14Tahun 1997 jo. KMK-282/KMK.04/1997?
Jawaban :
PP 41/1994 sttd 14/1997 menyatakan bahwa atas penghasilan yang diterima orang pribadi
atau badan dari transaksi penjualan saham di bursa efek dipungut PPh yang bersifat final
sebesar 0.1% dari jumlah bruto nilai transaksi penjualan.

10. Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi penjualan bukan saham pendiri dan penjualan
sahampendiri
Jawaban :
a) Jurnal Penjualan bukan saham pendiri

Kas xxx
PPh Pasal 4 Ayat 2 xxx
Investasi Saham dalam PT. A xxx

b) Penjualan saham pendiri

Kas xxx
PPh Pasal 4 Ayat 2 xxx
Saham xxx
11. Siapakah pemotong pajak untuk transaksi penjualan bukan saham pendiri dan penjualan
sahampendiri?
Jawaban :
Yaitu Penyelenggara bursa efekk wajib menyampaikan laporan tentang pemotongan dan
kemudian menyerahkan atau menyetor PPh kepada kepala KKP setempat selambat-
lambatnyatanggal 25 pada bulan yang sama dengan penyetoran.

12. Jelaskan kewajiban perpajakan bagi pemotong penghasilan atas transaksi penjualan saham
Jawaban :
Yang dimaksud final disini bahwa pajak yang dipotong, dipungut oleh pihak pemberi
penghasilan atau dibayar sendiri oleh pihak penerima penghasilan, perhitungan pajaknya
sudah selesai dan tidak dapat dikreditkan lagi dalam perhitungan pajak penghasilan pada
SPTTahunan.
Lembaga ditunjuk oleh pemotong PPh Pasal 4 Ayat (2), demikian sebaliknya apabila
lembaga menerima penghasilan yangg merupakan obejk pemotongan PPh Pasal 4 Ayat (2)
dan pemberi penghasilan juga merupakan pemotng PPh Pasal 4 Ayat (2), maka atas
penghasilan yang diterima lembaga akan dipotong PPh Pasal 4 Ayat (2) oleh pihak
pemotong. Tetapi apabila lembaga menerima penghasilan adalah orang oribadi (bukan
pemotong), maka lembaga tersebut wajib menyetor sendiri PPh Pasal 4 Ayat (2) tersebut.

13. Pada tanggal 6 Januari 2012 PT Dimjati menjual saham PT Yesaya, yang dibelinya sebesar
Rp
3.000.000 dengan harga Rp 2.100.000 dan biaya penjualan (jasa pialang dan sebagainya) Rp
20.000. Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi di atas
Jawaban :
Jurnal PT Yesaya tanggal 6 Januari 2012 (menggunakan PPh final 0,5% berdasarkan PP
No.23/2018)
Kas/Setara Kas Rp 2.100.000
Beban Broker Rp 20.000
PPh Pasal 4 (2) Rp 10.500
Rugi Penjualan Investasi Saham Rp 869.500
Investasi pada Efek Tertentu Rp 3.000.000
14. Pada Tanggal 22 Desember 2011 PT Edson menjual saham PT Matthew, yang dielinya
sebesarRp 1.000.000 dengan harga Rp 2.000.000. Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi
di atas. Jawaban :
Jurnal PT Edson tanggal 22 Desember 2011 :

Kas/Setara Kas Rp 2.000.000


PPh Pasal 4 (2) Rp 2.000
Laba Penjualan Investasi Saham Rp 1.002.000
Investasi pada Efek Tertentu Rp 1.000.000

15. Menurut akuntansi, investasi saham jangka panjang denan kepemilikan kurang dari 20%
dicatat dengan metode cost, sedangkan kepemilikan dari 20% sampai 50% dicatat dengan
metode equity. PT Cinta mengeluarkan dividen, di mana kepemilikan PT Wahyuningsih, PT
Witjaksono, Ny Fien dan Tuan Agus terhadap PT Cinta adalah 25%, 10%, 30% dan 35%.
Bagaimana pencatatn perpajakan atas transaksi dividen tersebut.
Jawaban :
Penjelasan Pasal 10 ayat (5) UU PPh menyatakan bahwa investasi sama halnyadengan
persediaan, dilakukan berdasarkan harga perolehan tanpa memperhatikan presentasi
kepemilikan. Dalam UU PPh No 36 Tahun 2008 pasal 17 ayat (2c), Menyatakan bahwa
deviden yang dikenakan pajak adalah deviden yang diterima oleh WPOP dalam negeri, atas
penghasilan tersebut dikenakan PPh Final dengan tarif 10% dari penghasilan bruto.
Menurut UU PPh No 38 Tahunn 2008 pasal 4 ayat 3, deviden yang dikecualikan dari
Objek pasal 23 adaah deviden yang diterima oleh Perseroan Terbatar sebagai WPDN,
Koperasi, BUMN/BUMD, kepemilikan saham paling rendag 24% dari jumlah modal yang
disetor. Dengan demikian Deviden yang diberikan kepada PT Wahyuningsih bukan
merupakan objek pajak dan PT Cinta tidak perlu memotong PPh 23 atas deviden tersebut.
Deviden yang diberikan kepada PT Witjaksoo, merupakan objek pajak dan PT Cinta harus
memotong PPh 23 atas deviden tersebut. Deviden yang diberikan kepada PT Ny Fien
merupakan objek pajak dan PT Cinta harus memotong PPh 1 ayat 2 sebesar 10% deviden
yang diberikan kepada Tuan Agus merupakan objek pajak maka PT Cinta harus memotong
PPh 4 ayat 2 sebesar 10%.
16. Pada akhir tahun 2011 PT Niko memperoleh laba sebelum pajak sebesar Rp150.000.000.
Namun demikian, ternyata dalam menghitung laba sebelum pajak tersebut terdapat transaksi
yang dilakukan pada tanggal 1 Juli 2011 berupa penjualan sebagian investasi sahamnya
dengan harga pokok sebesar Rp60,000,000 di bursa efek dengan jurnal sebagai berikut.
Dr. Bank Rp75.000.000
Cr. Laba penjualan saham Rp 75.000.000
Apabila transaksi lainnya sudah sesuai dengan ketentuan pajak, berapakah laba akuntansi
dan jumlah Penghasilan Kena Pajak PT Niko yang akan dilaporkan dalam SPT PPh badan
tahun 2011
Jawaban :
Laba sebelum pajak 2011 Rp.150.000.000

Pada tgl 1 juli 2011 dijual (Rp.60.000.000)

Laba akuntansi dan PKP kena pajak Rp.165.000.000

PT.Nito yang atau dilaporkan dalam SPT PPh badan tahun 2011

17. Berikut ini adalah transaksi-transaksi yang berhubungan dengan investasi dalam saham
yangdilakukan oleh PT Leadership yaitu sebagai berikut
Tahun 2010
Jan 12 PT Leadership membeli 25.000 lembar saham PT Trust dengan harga Rp3,200
perlembar saham belum termasuk biaya broker Rp50 per lembar. Diketahui
bahwasaham PT Trust yang beredar adalah 100.000 lembar
Mar 22 PT Serve menjual 90.000 lembar sahamnya kepada PT Leadership dengan kurs
110. Nilai nominal saham biasa PT Serve adalah Rp1.000 per lembar. Jumlah
saham PTServe yang beredar adalah sebesar 500.000 lembar.
Apr 08 PT Believe menjual 22% sahamnya kepada PT Leadership dan menerima uang
sebesar Rp47.520.000 sudah termasuk biaya broker sebesar Rp1.386.000.
Jumlah saham PT Believe yang beredar adalah 180.000 lembar.
Agt 19 PT Leadership menjual 20.000 lembar saham PT Serve dengan hargabRp1.200
perlembar saham dikurangi biaya broker 3% dari total uang yang diterima.
Sep 01 PT Leadership membeli lagi 5% saham PT Trust yang beredar dengan
mengeluarkan uang sebesar Rp16.500.000
Des 31 PT Trust melaporkan rugi neto Rp40.000.000. PT Serve melaporkan laba neto
Rp370.000.000 dan membayar dividen tunai sebesar Rp48.500.000.
PT Believe melaporkan laba neto Rp370.000.000 dan membayar dividen tunai
sebesar Rp125 per lembar.
Tahun 2011
Feb 17 PT Support menjual 60.000 lembar saham kepada PT Leadership dengan harga
per lembar sebesar Rp2.000. Jumlah saham PT Support yang beredar adalah
400.000 lembar
Mei 29 PT Leadership menjual 9.000 lembar saham PT Trust dan mengalami kerugian
Rp5.800.000
Jun 13 PT Leadership menjual 3.600 lembar sahamnya di PT Believe dan menerima
uang tunai sebesar Rp 6.500.000
Nop 05 PT Leadership menjual 30% saham milinya di PT Support dengan kurs 98 dan
membayar biaya broker Rp20 per lembar.
Des 31 PT Trust melaporkan laba neto Rp 160.000.000 dan membayar dividen tunai Rp
29.750.000
PT Serve melaporkan rugi neto Rp
180.000.000 PT Believe melaporkan rugi neto
Rp 120.000.000
PT Support melaporkan laba neto Rp 87.000.000 dan membayar dividen
tunaisebesar Rp 75 per lembar.
Buatlah jurnal yang diperlukan untuk mencatat seluruh transaksi PT Leadership
Jawaban :
Jurnal Tahun 2010

Tanggal Keterangan Debit Kredit


09/01/2010 Invesatsi Pada Anak Rp 81.250.000
Kas Rp 81.250.000
22/03/2010 Investasi Pada Anak Rp 9.900.000.000
Kas Rp 9.900.000.000
08/04/2010 Investasi Pada Anak Rp 47.520.000
Kas Rp 47.520.000
19/08/2010 Kas Rp 23.280.000
Investasi Saham Rp 23.280.000
01/09/2010 Investasi Pada Anak Rp 16.500.000
Kas Rp 16.500.000
31/12/2010 Tidak Ada Jurnal
Tidak Ada Jurnal
Kas Rp 48.500.000
Pendapatan Dividen Rp 48.500.000
Tidak Ada Jurnal
Kas Rp 2.960.000
Pendapatan Dividen Rp 2.960.000

Jurnal Tahun 2011

Tanggal Keterangan Debit Kredit


17/02/2011 Investasi Pada Anak Rp 120.000.000
Kas Rp 120.000.000
29/05/2011 Kerugian dari Investasi Rp 5.800.000
Investasi dalam Saham Rp 5.800.000
13/06/2011 investasi Saham Rp 6.500.000
Kas Rp 6.500.000
05/10/2011 Invesatasi Saham Rp 23.280.000
Kas Rp 23.280.000
31/12/2011 Tidak Ada Jurnal
Kas Rp 29.750.000
Pendapatan Dividen Rp 29.750.000
Tidak Ada Jurnal
Tidak Ada Jurnal
Tidak Ada Jurnal
Kas Rp 1.600.000
Pendapatan Dividen Rp 1.600.000

18. Berapa besa PPh yang dipungut untuk transaksi penjualan saham di bursa efek menurut PP
14Tahun 1997 jo. KMK-282/KMK.04/1997
Jawaban :
PP 41/1994 sttd PP 14/1997 menyatakan bahwa atas penghasilan yang diterima orang prbadi
atau badan dari transaksi penjualan saham di bursa efek dipungut PPh yang bersifat final
sebesar0.1% dari jumlah bruto nilai transaksi penjualan.
19. Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi penjualan bukan saham pendiri dan penjualan
saham pendiri
Jawaban :
a. Jurnal Penjualan bukan saham pendiri

Kas XXX
PPh Pasal 4 Ayat 2 XXX
Investasi Saham dalam PT. A XXX

b. Penjualan Saham Pendiri :

Kas XXX
PPh Pasal 4 Ayat 2 XXX
Saham XXX

20. Siapakah pemotong pajak untuk transaksi penjualan bukan saham pendiri dan penjualan
sahampendiri ?
Jawaban :
Yaitu penyelenggaraan bursa efek wajib menyampaikan laporan tentang pemotongan dan
kemudian menyerahkan atau menyetor PPh kepada Kepala KKP setempat selambat-
lambatnyatanggal 25 pada bulan yang sama dengan bulan penyetoran.

21. Jelaskan kewajiban perpajakan bagi pemotong penghasilan atas transaksi penjualan saham.
Jawaban :
Yang dimaksud final disini bahwa pajak yang dipotong, dipungut oleh pihak pemberi
penghasilan atau dibayar sendiri oleh pihak penerima penghasilan, perhitungan pajaknya
sudah selesai dan tidak dapat dikreditkan lagi dalam perhitungan pajak penghasilan pada
SPTTahunan.

Anda mungkin juga menyukai