Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

ANALISIS VARIANS
Dosen Pengampuh : Sahade, S.Pd.,M.Pd.

Disusun Oleh :

Nama : Fitriani

Nim : 210901600007

Kelas : A / Akuntansi Terapan

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

AKUNTANSI TERAPAN

2022-202
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa karena telah memberikan
kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ANALISIS VARIANS”.

Makalah Analisis Varians disusun guna memenuhi tugas dari Pak Sahade,
S.Pd.,M.Pd. pada mata kuliah Statistik Inferensial di Universitas Negeri Makassar. Selain itu,
penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang
Analisis Varians. Penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada Pak Sahade,
S.Pd.,M.Pd. selaku dosen Statistik Inferensial. Tugas yang telah diberikan ini dapat
menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga
mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan
makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun penulis demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 19 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.........................................................................................................1

B. Rumusan Masalah....................................................................................................1

C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Analisis Varians.....................................................................................2

B. Prinsip ANOVA......................................................................................................2

C. Rumusan Hipotesis dalam ANOVA........................................................................2

D. Macam-macam ANOVA.........................................................................................3

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..............................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................6

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Prosedur untuk membandingkan rata-rata dua populasi sudah dipelajari pada bab
terdahulu. Kadang-kadang manajemen bukan saja dihadapkan pada dua populasi
untuk membandingkan. Misalnya, terdapat tiga metode kerja yang tersedia. Untuk
membandingkan ketiga metode tersebut sekaligus, kita memerlukan analisis lain yang
disebut Analisis (sidik) ragam (yang disebut ANOVA).
Walaupun disebut analisis ragam, ANOVA bukan membandingkan ragam
populasi, melainkan membandingkan rata-rata populasi. Disebut analisis
ragam,karena dalam prosesnya ANOVA memilah - milah keragaman menurut
sumber-sumber yang mungkin. Sumber keragaman inilah yang akan digunakan
sebagai pembanding untuk mengetahui sumber mana yang menyebabkan terjadinya
keragaman tersebut.
Dalam pengujian hipotesis ada asumsi yang perlu diperhatikan, yaitu setiap
populasi menyebar mengikuti distribusi normal, dengan ragam populasi sama.
Populasi dalam hal ini sering juga disebut perlakuan (treatment), karena perbedaan
populasi sering disengaja (dikontrol) dengan membuat perlakuan tertentu.
Menurut banyaknya faktor yang menjadi pusat perhatian, ANOVA dibagi menjadi
ANOVA satu arah dan ANOVA dua arah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Analisis Varians?
2. Bagaimana prinsip ANOVA?
3. Bagaimana rumusan hipotesis dalam ANOVA?
4. Apa saja macam-macam ANOVA?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian Analisis Varians.
2. Untuk mengetahui prinsip ANOVA.
3. Untuk mengetahui rumusan hipotesis dalam ANOVA.
4. Untuk mengetahui macam-macam ANOVA.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Analisis Varians
Analisis Varians (Analysis of Variance), merupakan sebuah teknik inferensial
yang digunakan untuk menguji perbedaan rerata nilai. Sebagai sebuah teknik analisis
varians atau yang seringkali disebut dengan anava saja mempunyai banyak
keuntungan. Pertama, anava dapat digunakan untuk menentukan apakah rerata nilai
dari dua atau lebih sampel berbeda secara signifikan atau. Kedua, perhitungan anava
juga menghasilkan harga F yang secara signifikan menunjukkan kepada peneliti
bahwa sampel yang diteliti berasal dari populasi yang berbeda, walaupun anava tidak
dapat menunjukkan secara rinci yang manakah di antara rerata nilai dari sampel-
sampel tersebut yang berbeda secara signifikan satu sama lain. Uji T lah yang dapat
menyempurnakan ini. Ketiga, anava juga dapat digunakan untuk menganalisis data
yang dihasilkan dengan desain factorial jamak. Dalam desain factorial yang
menghasilkan harga F ganda, anava dapat menyelesaikan tugas sekaligus. Dengan
anava inilah peneliti dapat mengetahui antar variabel manakah yang memang
mempunyai perbedaan secara signifikan, dan varibel-variabel manakah yang
berinteraksi satu sama lain.

B. Prinsip Analisis Varians


Peranan analisa varians pada prinsipnya ada dua, yaitu:
1. Mengambil dan menghitung komponen variasi.
2. Pengujian apakah signifikan atau tidak.
Berbicara tentang hal komponen variasi (dimana data merupakan data
sampel) yang secara umum merupakan fungsi kuadrat dan data. Hasil komponen
variasi apabila dibagi dengan varians populasinya akan mengikuti suatu distribusi
yang disebut chi square, untuk analisa dalam pengujian yang sederhana.
Dalam ANOVA, kita mempunyai banyak komponen variasi pada sampel yang
terpilih dari suatu populasi. Sehingga, terdapat banyak distribusi chi square dalam
analisa pada masing - masing sampel tersebut. Untuk kebutuhan analisa varians
maka dipergunakan distribusi F dimana F merupakan rasio dari dua distribusi chi
square, yang disajikan perhitungannya dalam bentuk F untuk taraf nyata aplha 5%
dan 1%.3

C. Rumusan Hipotesis Dalam Anova


Penetapan H0 dan H1 dalam analisis varians dirumuskan sebagai berikut :
H0 : Semua perlakuan (kolom, baris, interaksi) memiliki rata – rata yang sama. Jika
ditulis secara matematis.
µ1 = µ2 = ... =µk
H1 : Ada perlakuan (kolom, baris, interaksi) yang memiliki rata – rata yang bernilai
tidak sama (berbeda) atau paling tidak ada satu kelompok yang memiliki rata – rata
berbeda dari yang lain. Secara matematis:2
µ1 ≠ µ2 ≠ ... ≠ µk

2
D. Macam – Macam Anova

1. Definisi ANOVA Satu Arah


One way Analysis of Variance (ANOVA) adalah tes hipotesis di mana hanya
satu variabel kategori atau faktor tunggal dipertimbangkan. Ini adalah teknik yang
memungkinkan kami untuk membuat perbandingan rata-rata tiga sampel atau lebih
dengan bantuan distribusi-F. Ini digunakan untuk mengetahui perbedaan di antara
kategorinya yang berbeda yang memiliki beberapa nilai yang mungkin.
Membandingkan satu arah rata – rata populasi dengan satu rata – rata populasi
yang lain telah dibahas pada pembahasan terdahulu. Sering kali kita menghadapi
banyak rata – rata ( lebih dari dua rata – rata). Apabila kita mengambil langkah
pengujian perbedaan rata – rata tersebut satu per satu (dengan t tes) akan memakan
waktu, tenaga yang banyak. Disamping itu, kita akan menghadapi resiko salah yang
besar. Untuk itu, telah ditemukan cara analisis yang mengandung kesalahan lebih
kecil dan dapat menghemat waktu serta tenaga yaitu dengan ANOVA (Analisys Of
Variances).
Pada saat kita menghadapi beberapa kelompok sampel perlu kita sadari dari awal
kondisi sampel tersebut sebelum kita melakukan analisis lebih lanjut. Tuntunan ini
disebabkan karena pola sampel akan berpengaruh terhadap pengujian hipotesis yang
akhirnya berpengaruh terhadap kesimpulan yang diambil.
Pada dasarnya pola sampel dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu:
1. Seluruh sampel, baik yang berada pada kelompok pertama sampai dengan
yang ada dikelompok lain, berasal dari populasi yang sama. Untuk kondisi ini
hipotesis nol terbatas pada tidak ada efek dari treatment (perlakuan).
2. Sampel yang ada dikelompok satu berasal dari populasi yang berbeda dengan
populasi sampel yang ada dikelompok lainnya. Untuk kondisi ini hipotesis nol
dapat berbunyi: tidak ada perbedaan efek treatment antar kelompok.

Mengingat ANOVA berkaitan dengan pengujian hipotesis yang multipel


(ganda), maka perhitungannya lebih kompleks daripada t tes. Pada saat melakukan
pengujian hipotesis (perbedaan dua rata – rata) dengan menggunakan t tes selalu
menanggung kesalahan tipe I sebesar alpha. Untuk ANOVA kesalahan tipe I
disebut dengan experimen wise alpha level yang besarnya :
1 – (1 – α ¿ N
N : Merupakan banyaknya tes jika menggunakan t tes (dilakukan satu
per satu)

Misalnya :
Untuk pengujian pperbedaan rata – rata dari 5 kelompok sampel. Jika diambil
alpha sebesar 0,05 Maka dengan penggunaan t tes besarnya risiko kesalahan tipe I
untuk sekali pengujian adalah 0,05 dan untuk 10 kali pengujian berarti

3
menanggung kesalahan tipe I sebesar 0,50. Apabila kita menggunakan ANOVA
kesalahan tipe I yang harus ditanggung adalah :
1 – (1- 0,05)10 = 0,40
Mengapa N berjumlah 10 untuk 5 kelompok sampel? Untuk menjawab
pertanyaan tersebut mari kita telusuri satu per satu pengujian yang dilakukan
dengan t tes.
µ1 = µ2 µ2 = µ4
µ1 = µ3 µ2 = µ5
µ1 = µ4 µ3 = µ4
µ1 = µ5 µ3 = µ5
µ2 = µ3 µ 4= µ5

Dengan menggunakan gabungan alpha (karena pengujian bersama)


maka risiko kesalahan tipe I semakin kecil. Ini berarti bahwa pengujian bersama
lebih baik daripada pengujian satu persatu (ingat semakin kecil kesalahan yang
harus ditanggung dalam pengambilan keputusan, maka semakin baik keputusan
yang diambil.

Melalui perbandingan sederhana diatas dapat diambil suatu pengertian


bahwa ANOVA adalah teknik analisis statistik yang dapat memberi jawaban atas
tidaknya perbedaan skor pada pada masing-masing kelompok (khususnya untuk
kelompok yang banyak), dengan suatu risiko kesalahan yang sekecil mungkin.

Hipotesis nol (H0) adalah persamaan dalam semua mean populasi, sedangkan
hipotesis alternatif (H1) akan menjadi perbedaan dalam setidaknya satu rata-rata.

One way ANOVA didasarkan pada asumsi berikut:


 Distribusi normal populasi dari mana sampel diambil.
 Pengukuran variabel dependen adalah pada tingkat interval atau rasio.
 Dua atau lebih dari dua kelompok kategori independen dalam variabel
independen.
 Kemandirian sampel
 Homogenitas dari varians populasi.

2. Definisi ANOVA Dua Arah


ANOVA dua arah sesuai namanya, adalah uji hipotesis di mana klasifikasi
data didasarkan pada dua faktor. Sebagai contoh, dua basis klasifikasi untuk penjualan
yang dibuat oleh perusahaan adalah pertama berdasarkan penjualan oleh penjual yang
berbeda dan kedua oleh penjualan di berbagai daerah. Ini adalah teknik statistik yang
digunakan oleh peneliti untuk membandingkan beberapa level (kondisi) dari dua
variabel independen yang melibatkan banyak pengamatan di setiap level.

4
ANOVA dua arah menguji pengaruh kedua faktor tersebut terhadap variabel
dependen kontinu. Ini juga mempelajari hubungan antar variabel independen yang
mempengaruhi nilai-nilai variabel dependen, jika ada.

Asumsi dua arah ANOVA:

 Distribusi normal populasi dari mana sampel diambil.


 Pengukuran variabel dependen pada tingkat kontinu.
 Dua atau lebih dari dua kelompok kategori independen dalam dua
faktor.
 Grup independen kategori harus memiliki ukuran yang sama.
 Independensi pengamatan.
 Homogenitas dari varians populasi.

5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
ANOVA merupakan analisis statistic yang dapat memberikan informasi
tentang perbedaan antar kelompok satu dengan kelompok lain dalam satu populasi,
Maupun antar populasi. ANOVA mengandung kesalahn yang lebih kecil dan efisien
daripada pengujian perbedaan dengan t tes. Jenis ANOVA adadua yaitu ANOVA satu
arah dan ANOVA dua arah. Perhitungan ANOVA didasarkan pada variance
walaupun tujuannya menguji beberapa perbedaan rata-rata.
Beberapa kemungkinan yang mempengaruhi terjadinya perbedaan dan perlu
diperhatikan oleh pemakai atau oleh peneliti yang menggunakan ANOVA pengaruh
waktu, pengaruh perbedaan individual, pengaruh pengukuran.
Pengujian signifikasi perbedaan dalam ANOVA dengan F tes. ANOVA satu
arah dengan jumlah per sel tidak sama, analisisnya tidak berbeda dengan jumlah
sampel yang sama setiap sel, asal jumlah sampel cukup besar dan perbedaan jumlah
sampel antar sel tidak mencolok.
Variasi dua arah digunakan peneliti untuk mengatasi perbedaan nilai variable
terikat yang dikategorikan berdasarkan variasi bebas yang banyak dan masing-masing
variable terdiri dari beberapa kelompok. Variasi dua arah merupakan penyempurnaan
variasi satu arah.
Variasi dua arah lebih efisien daripada varian satu arah, karena: Kasus yang
dihadapi lebih sedikit yaitu sejumlah sampel, noise dapat dihilangkan, dapat diketahui
untus kebersamaan variable bebas dan mempengaruhi variable terikat.

DAFTAR PUSTAKA
Syofian Siregar, 2015, Statistika Terapan Untuk Perguruan Tinggi, Edisi Pertama
Jakarta, Prenadamedia Group.

Anda mungkin juga menyukai