Anda di halaman 1dari 19

AKUNTANSI PIUTANG DAGANG

Makalah ini disampaikan untuk memenuhi tugas mata kuliah

“AKUNTANSI”

Oleh :

RESTU (2133019)

KELAS 2A

DOSEN PENGAMPU : RIZKI M.AK

IAIN SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIK BANGKA BELITUNG

FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH

2021/2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................ ii

PIUTANG DAGANG

A. PENGERTIAN PIUTANG DAGANG ............................................ 1

B. PENGAKUAN PIUTANG DAGANG ............................................ 1

C. PIUTANG TAK TERTAGIH ........................................................... 4

D. PENGHAPUSAN PIUTANG TAK TERTAGIH ........................... 8

PIUTANG WESEL

A. PENGERTIAN PIUTANG DAGANG ............................................ 10

B. PENGKUAN PIUTANG WESEL .................................................... 12

C. PENILAIAN PIUTANG WESEL .................................................... 13

D. PELIMPAHAN PIUTANG WESEL ................................................ 15

ii
PIUTANG DAGANG

A. DEFINISI PIUTANG & PIUTANG DAGANG


Piutang adalah suatu hak pembayaran milik perusahaan terhadap suatu pihak
karena telah menerima produk/jasa tetapi belum membayarnya dengan lunas. Piutang
muncul sebagai akibat dari adanya penjualan baran secara kredit yang dilakukan oleh
perusahaan. Piutang adalah jenis aktiva termasuk asset lancar. Selain dari penjualan
barang dan jasa, piutang dapat muncul karena transaksi lain seperti memberi pinjaman
kepada pegawai, memberi uang muka pada anak perusahaan, ataupun akibat penerapan
accrual basis dalam pencatatan akuntansi.1
Piutang dagang adalah piutang yang terjadi karena transaksi penjualan barang
atau jasa secara kredit. Batas waktu pembayaran kredit disesuaikan dengan jangka
waktu pelunasan sebagaimana tercantum dalam syarat (termin) penjualan. Misalkan
syarat penjualan 3/15, n/45 maka batas akhir pembayaran adalah 45 hari setelah tanggal
transaksi. Umumnya piutang dagang berjangka waktu sampai satu tahun sehingga
piutang dagang dilaporkan sebagai aktiva lancer di neraca. 2 Piutang dagang terjadi
karena adanya transaksi penjualan secara kredit kepada pihak lain/perusahaan lain.
Piutang dagang berasal dari penjualan barang dagangan dan jasa secara kredit dalam
operasi usaha normal. Piutang dagang biasanya tidak dinyatakan dalam suatu perjanjian
khusus sebagaimana tagihan lainnya. Piutang dagang biasanya diharapkan perusahaan
dapat tertagih dalam jangka waktu kurang dari satu tahun, oleh sebab itu piutang
termasuk dalam kategori asset lancar.

B. PENGAKUAN/PENCATATAN PIUTANG DAGANG


Piutang dagang dapat diakui dan dicatat sebesar harga yang sesungguhnya
(accrual price), yaitu harga yang tercantum pada katalog dikurangi dengan diskon
dagang.selain potongan dagang penjual juga dapat memberikan diskon penjual sebagai
insentif agar pembeli melakukan pembayaran secepatnya. Diskon penjualan ini
dinyatakan dengan syarat kredit (termin), misalnya 2/10, n/30. 3 Pengakuan piutang
dagang dapat berubah sesuai dengan kondisi (transaksi) yang terjadi diantara kedua

1
Dian indudewi,akuntansi keuangan 1 (semarang:semarang university press,2012) hal.54
2
Sigit hermawan marsyad, akuntansi untuk perusahaan jasa dan dagang Yogyakarta:Graha ilmu,2006) hal.266
3
Nikadek sinarwati dkk, buku ajar akuntansi keuangan 1 (singaraja: universitas Pendidikan ganesha,2013)
hal.122

1
belah pihak. Bila tidak ada retur dan potongan penjualan maka piutang akan diakui
adalah nilai piutang awal dikurangi dengan retur.
Piutang dapat diakui atau dicatat Ketika :
1. Perusahaan memperoleh piutang dagang dengan adanya transaksi penjualan
kredit.
2. terjadinya pelunasan piutang dagang oleh pelanggan
3. adanya return dan potongan dari penjualan kredit.
Contoh soal :
“ Tanggal 2 januari 2004, PD Sigma Elektronika menjual barang dagangan berupa
TV 21 inchi kepada toko sinar prima sebanyak 10 unit Rp 1.000.000,- dengan
termin 2/10, n/30. Maka jurnal yang harus dibuat oleh PD Sigma Elektronika
adalah :
2 jan 2004 piutang dagang Rp 10.000.000
Penjualan kredit Rp 10.000.000
(untuk mencatat penjualan kredit barang dagangan)

“ Tanggal 5 januari 2004, Toko sinar prima mengembalikan 3 unit TV yang dibeli
karena tidak sesuai dengan pesanan.”
Maka jurnal yang harus dibuat oleh PD Sigma Elektronika adalah :
5 jan 2004 Retur penjualan Rp 3.000.000
Piutang dagang Rp 3.000.000
(untuk mencatat pengembalian barang dagangan)

“ Tanggal 10 januari 2004, Toko sinar prima membayar lunas seluruh


kewajibannya.”
Maka jurnal yang harus dibuat oleh PD Sigma Elektronika adalah :
10 jan 2004 kas Rp 9.800.000
Potongan tunai penjualan Rp 200.000
Piutang dagang Rp 10.000.000
(untuk mencatat penerimaan piutang dengan potongan tunai 2%).

2
Pencatatan atau pengakuan piutang dagang dilakukan dengan 2 metode :
1. dicatat kotor
pada metode ini piutang dagang akan diakui sebesar penjulan tanpa terpengaruh
oleh potongan yang diberikan.
Sebagai contoh, Ketika terjadi penjualan secara kredit suatu barang dagangan
misalnya dengan termin 3/20, n.30. Ketika akan terjadi pelunasan maka :
• jika pelunasan sudah melebihi masa potongan, yaitu lebih dari 10 hari, maka
tidak usah untuk memperhitungkan potongan dan perusahaan akan menerima
seluruh pelunasan yang seharusnya dibayarkan.
• Jika pelunasan masih dalam masa potongan, maka harus memperhitungkan dan
memberikan potongan untuk transaksi yang terjadi. Potongan yang terjadi yaitu
3%, maka yang diterima perusahaan adalah 97%.
2. dicatat bersih
pada metode ini piutang dagang akan diakui setelah dikurangi dengan potongan
penjualan.
Sebagai contoh, Ketika terjadi penjualan secara kredit suatu barang dagangan
misalnya dengan termin 3/10, n/30.
Ketika terjadi pelunasan piutang maka :
• jika pelunasan terjadi dalam masa diskon, maka perusahaan wajib
memperhitungkan dan memberikan potongan penjualan yaitu sebesar 3%
kepada debitur.
• Jika pelunasan sudah melebihi masa diskonnya yaitu lebih dari 10 hari, maka
tidak usah untuk memperhitungkan diskon dan perusahaan akan menerima
seluruh pelunasan.4
Contoh soal :
PT Binggo menjual 10 unit barang dagangannya secara kredit dengan harga catalog
Rp 1.100.000/unit (termasuk PPN) pada 1 januari 2011. Barang dijual dengan
potongan dagang 10% dan syarat kredit 2/10, n/30. Maka ayat jurnalnya adalah
sebagai berikut :

4
Mastahbisnis.com/piutangdagang

3
Metode kotor
Piutang dagang Rp 9.000.000 -
Piutang PPN Rp 900.000
- Penjualan - Rp 9.000.000
- PPN keluaran - Rp 900.000
• 90% x 1.100.000 x 10 unit x 100/110 = 9.000.000
• 10% x 9.000.000 = 900.000
Metode bersih
1 Piutang dagang Rp 8.820.000 -
januari Piutang PPN Rp 900.000
- Penjualan - Rp 8.820.000
- PPN keluaran - Rp 900.000
• 90% x 98% x 1.100.000 x 10 unit x 100/110 =
8.820.000
• 10% x 9.000.000 = 900.000

C. PIUTANG TAK TERTAGIH


Piutang tak tertagih adalah hutang pihak lain kepada anda atau perusahaan atas
transaksi suatu bisnis, tetapi piutang tersebut tidak bisa dikembalikan kreditur
meskipun telah diupayakan tindakan penagihan.5 Perusahaan melakukan bisnis dengan
menjual produk tujuannya adalah untuk menghasilkan keuntungan. Namun, dengan
adanya piutang, situasinya berbanding terbalik. Perusahaan justru memperoleh kredit
macet karena pembeli tidak membayar pinjaman.
❖ Kriteria piutang tertagih :
• Piutang sudah dalam masa tertentu yang ditetapkan berdasarkan kebijakan
perusahaan
• Piutang sudah mengalami proses penagihan sesuai kebijakan perusahaan secara
langsung maupun tertulis
• Piutang yang dicatatkan berasal dari pihak pembeli atau pelanggan yang mengalami
tak mampu bayar atau bangkrut

5
Ocbcnisp.com/id/article

4
• Piutang yang tak bisa ditagihkan kepada debitur akibat suatu kejadian yang
menyebabkan kondisi tersebut seperti bencana alam atau lainnya.
❖ Metode perhitungan piutang tak tertagih
• Perhitungan persentase penjualan
Diawali dengan menjumlahkan penjualan hutang bersih dan tidak tertagih sehingga
ditemukan persentase penjualan. Kemudian pihak manajemen menetapkan biaya
kredit macet melalui proses kali antara penjualan hutang bersih dan total
keseluruhan hasil jual kredit.
Contoh soal :
PT Alfa Jaya menjual sebanyak 100 unit produk seharga Rp 25.000 kepada debitur
A dengan skema piutang dagang. Akan tetapi, setelah jatuh tempo, debitur A
mengalami kredit macet. Perusahaan telah melakukan beberapa kali penagihan
tetapi hasilnya sama.
Maka jurnalnya :
Piutang tak tertagih = Rp 25.000 x 100 unit = 2.500.000
Tanggal Nama akun Ref Debit Kredit
28 juni 2021 Piutang tak tertagih Rp 2.500.000
Piutang dagang debitur A Rp 2.500.000
Akan tetapi, ternyata pada 31 desember 2021, debitur A bisa membayar piutang tak
tertagihnya. Dengan demikian, PT. Alfa Jaya wajib mengeluarkan piutang tak
tertagih dari akun debit perusahaan, sebagai berikut :
Tanggal Nama akun Ref Debit Kredit
28 juni 2021 Piutang tak tertagih Rp 2.500.000
Piutang dagang debitur A Rp 2.500.000
31 des 2021 Kas masuk Rp 2.500.000
Piutang dagang debitur A Rp 2.500.000

• Perhitungan persentase piutang


Persentase piutang yang dimaksud disini adalah estimasi piutang tak tertagih
berdasarkan piutang tak tertagih berdasarkan pengalaman masa lalu, sehingga bisa
berbeda-beda tiap perusahaan.
Contoh soal :

5
PT. Alfa Jaya punya daftar umur piutang dengan estimasi piutang tak tertagih
sebagai berikut :
PT ALFA JAYA
DAFTAR UMUR PIUTANG
BELUM LEWAT JATUH TEMPO
PELANGGA PIUTANG
JATUH 1-30
N DAGANG 31-60 61-90 >90 HARI
TEMPO
Debitur A Rp 2.500.000 Rp 2.500.000
Debitur B Rp 2.500.000 Rp 1.100.000 Rp 550.000
Debitur C Rp 3.750.000 Rp 750.000
Debitur D Rp 1.800.000 Rp 800.000
Debitur E Rp 4.000.000 Rp 1.500.000 Rp 500.000
Total Rp 14.250.000 Rp 4.150.000 Rp 1.050.000 Rp 0 Rp 0 Rp 2.500.000

% Estimasi tidak tertagih 5% 10 % 20% 35% 50%


Total tak tertagih Rp 207.500 Rp 105.000 Rp 0 Rp 0 Rp 1.250.000

Per 28 juni 2021, piutang debitur A telah melewati batas penagihan 90 hari, sedangkan debitur
B dan E sudah jatuh tempo selama 1 minggu. Agar kondisi keuangan tetap aman, maka estimasi
penulisan akun piutang tak tertagih pada jurnal 28 juni adalah :

Piutang tak tertagih =

= belum jatuh tempo + lewat jatuh tempo

= Rp 207.500 + Rp 105.00 + Rp 1.250.000

= Rp 1.562.500

Tanggal Nama akun Ref Debit Kredit


28 juni 2021 Piutang tak tertagih Rp 1.562.500
Pengurangan akun
meragukan untuk mencatat Rp 1.562.500
piutang tak tertagih

6
❖ Analisis umur piutang
Semakin lama piutang beredar maka akan semakin lama piutang tersebut Kembali.
Berarti estimasi persentase piutang tak tertagih dapat didasarkan pada waktu
peredaran piutang. Semakin lama maka semakin besar persentasenya. Untuk tujuan
tersebut maka perusahaan dapat membuat analisis umur piutang.
Daftar Umur Piutang
Estimasi Piutang Tak Tertagih
Belum telah jatuh tempo (dalam hari)
Saldo piutang Jatuh
Pelanggan 1-30 31-60 61-90 > 90
(Rp.000) tempo
(Rp.000) (Rp.000) (Rp.000) (Rp.000)
(Rp.000)
CV. MGT 4.500 1.500 3.000
UD. MBS 1.800 1.800
PT. WLO 3.900 2.600 1.300
PT. JKG 5.600 4.000 1.600
Total 15.800 1.800 1.500 5.600 5.300 1.600
Taksiran present tak
2,5% 5% 7,5% 15% 30%
tertagih
Total taksiran tak
1.815 45 75 420 795 480
tertagih

Berdasarkan tabel diatas, nampak bahwa jumlah Rp 1.815.000,- adalah total taksiran
piutang yang tidak tertagih. Jumlah inilah yang nantinya akan Nampak pada rekening
cadangan kerugian piutang pada tanggal neraca. Oleh karena itu jumlah kerugian
piutang pada ayat jurnal penyesuaian adalah selisih antara jumlah saldo yang harus
nampak dengan saldo yang ada dalam rekening cadangan. Seandainya neraca saldo
menunjukkan rekening cadangan kerugian piutang dengan saldo kredit sebesar Rp
730.000,- maka nilai kerugian piutang yang harus ada dijurnal penyesuaian sebesar Rp
1.085.000,-. Berikut disajikan jurnal penyesuaian yang dibutuhkan adalah :

7
Tanggal Nama akun Ref Debit kredit
31 Des Beban Kerugian Rp 1.085.000
2005 Cadangan kerugian piutang Rp 1.085.000
(Untuk menyesuaikan rekening cadangan kerugian piutang)

D. PENGHAPUS PIUTANG TAK TERTAGIH


Penghapusan piutang adalah Tindakan yang diambil perusahaan untuk
menghadapi piutang yang dapat ditagih. Penghapusan piutang jadi salah satu bentuk
kerugian yang dialami perusahaan.
Metode penghapusan piutang tak tertagih
• Metode penghapusan langsung
Metode lagsung adalah adalah salah satu cara untuk melakukan penghapusan
piutang. Cara ini dilakukan dengan menghapus piutang secara langsung Ketika
perusahaan menetapkan piutang tersebut tidak dapat lagi ditagih oleh mereka.
Singkatnya, perusahaan akan mencatat jumlah jumlah piutang yang tidak dapat
diselesaikan hanya jika piutang sudah benar-benar tidak dapat ditagih. Singkatnya,
perusahaan akan mencatat jumlah piutang yang tidak dapat diselesaikan hanya jika
piutang sudah benar-benar tidak dapat ditagih.
Contoh soal :
Pada tanggal 10 juni perusahaan memutuskan bahwa piutang PT Jaya sebesar Rp
150.00 dihapuskan.6
Maka ayat jurnal yang harus dibuat adalah :
Tanggal Nama akun Ref Debit Kredit

31 Des Beban kerugian piutang Rp 150.000


Piutang dagang Rp 150.000
(untuk menghapus piutang PT Jaya)

• Metode penghapusan cadangan


Pada metode ini, perusahaan melakukan perkiraan terhadap piutang yang ada
pada setiap akhir periode pembukuan. Perkiraan tersebut dicatatkan dalam jurnal
penghapusan piutang sebagai beban kerugian piutang.

6
Ni kadek sinarwati, akuntansi keuangan 1 (singaraja: universitas Pendidikan ganesha,2013) hal.122

8
Pencatatan beban kerugian piutang diletakkan pada bagian debit sementara
cadangan kerugian piutang dicatat pada bagian kredit.
“ Pada tahun 2005, PT. Menara memiliki penjualan kredit sebesar Rp. 105.000.000,-
. Dari nilai tersebut terdapat nilai sebesar Rp 45.000.000,- yang belum dapat ditagih
sampai tanggal 31 desember 2005. Bagian kredit menetapkan bahwa dari piutang
yang belum dapat ditagih tersebut di perkirakan sebesar Rp 4.500.000,- tidak
mungkin dapat ditagih.
Jurnal penyusaian yang harus dilakukan oleh PT Menara adalah :
31 des 2005 Beban Kerugian Piutang Rp 4.500.000,-
Cadangan kerugian piutang Rp 4.500.000,-
(untuk mencatat taksiran kerugian piutang).7

7
Sigit hermawan masyad, akuntansi untuk perusahaan jasa dan dagang (Yogyakarta:Graha ilmu,2006) hal.270

9
PIUTANG WESEL
A. PENGERTIAN PIUTANG WESEL
Piutang wesel dapat timbul karena penjualan kredit dan pemberian pinjaman
yang telah dilakukan oleh perusahaan. Wesel dapat berupa wesel tagih (notes) dan
wesel bayar (promes). Wesel tagih diterbitkan oleh pemilik tagihan (kreditur) dan
wesel bayar diterbitkan oleh penerima tagihan atau yang berhutang (debitur). Untuk
kepentingan akuntansi sering dinyatakan sebagai piutang wesel yakni surat
berharga yang berisi perintah dari penerbit wesel (kreditur) kepada penerima wesel
(debitur) untuk membayar sejumlah dana pada waktu yang telah ditentukan.
Beberapa hal yang terkait piutang wesel adalah :
• Pihak yang terlibat dalam transaksi piutang wesel
Ada 3 pihak yang terlibat dalam transaksi piutang wesel yakni :
1. Penarik (drawer), yaitu pihak yang menarik atau membuat surat wesel serta
menandatanganinya. Penarik adalah pihak yang memiliki tagihan atau
kreditur.
2. Tertarik atau pihak yang kena tarik (drawee), yaitu pihak yang berkewajiban
membayar atau mempunyai utang atau debitur
3. Pemegang wesel (holder), yaitu pihak memegang wesel sehingga berhak
menerima pembayaran atas jumlah terhutang.
• Penentuan tanggal jatuh tempo
Tanggal jatuh tempo adalah tanggal pembayaran piutang wesel. Periode
waktu penarikan wesel dapat dinyatakan dalam bulau atau hari. Apabila jangka
waktu pembayaran dinyatakan dalam bentuk bulan maka tanggal jatuh
temponya ditentukan dengan menghitung beberapa bulan kemuka dari tanggal
penerbitan. Misalnya wesel tiga bulanan tertanggal 1 maret akan jatuh tempo
tanggal 1 juni. Wesel dua bulanan tertanggal 31 juli akan jatuh tempo tanggal
30 september.
Apabila jangka waktu pembayaran dinyatakan dalam jumlah hari setelah
tanggal penerbitan. Misalnya wesel berjangka waktu 90 hari tertanggal 6 april
maka tanggal jatuh tempo adalah 5 juli dengan perhitungan sebagai berikut :
April (30 hari – 6 hari) = 24 hari
Mei (31 hari) = 31 hari
Juni (30 hari) = 30 hari

10
Juli (5 hari) = 5 hari
Jumlah hari = 90 hari
• Perhitungan bunga
Perusahaan biasanya menetapkan suku bunga yang akan dibayarkan
untuk periode antara tanggal penerbitan dan tanggal jatuh tempo. Wesel yang
berjangka waktu satu tahun umumnya menetapkan bunga yang harus
dibayarkan secara semesteran, triwulanan atau sesuai jangka waktu yang
ditetapkan. Jika jangka waktu kurang dari satu tahun biasanya bunga dibayarkan
saat jatuh tempo. Dasar untuk perhitungan bunga wesel dinyatakan dengan :

Jumlah pokok x Suku bunga x Jangka waktu = Bunga

Keterangan :
• Jumlah pokok adalah nilai nominal wesel
• Suku bunga adalah bunga yang berlaku, biasanya dinyatakan atas dasar
tahunan
• Jangka waktu aadalah jangka waktu tempo wesel

Untuk memberikan gambaran lebih jelas tentang perhitungan bunga berikut


disajikan contoh :

“ PT. Luxindo memberikan wesel dengan nilai nominal Rp. 8.000.000,- dengan
suku bunga 15% dan jangka waktu jatuh tempo 90 hari atau 3 bulan”

Perhitungan bunga bila dihitung dengan perhitungan hari (90 hari)

90
Rp 8.000.000,- x 15% x = Rp 300.000
360

Perhitungan bunga bila dihitung dengan perhitungan bulan (3 bulan)

3
RP 8.000.000,- x 15% x = Rp 300.000,-
12
Penggunaan jumlah 360 hari disesuaikan dengan kebijakan perusahaan atau
lembaga keuangan yang bersangkutan. Banyak diantaranya yang menggunakan
jumlah 365 hari atau juga 360 hari.

11
B. PENGAKUAN PIUTANG WESEL
Piutang wesel dapat timbul dari transaksi : Terjadinya penjualan, Pemberian
pinjaman, Perubahan piutang dagang menjadi piutang wesel. Untuk memberikan
gambaran lebih jelas tentang masing-masing transaksi berikut diberikan contoh :
Piutang wesel dari terjadinya penjualan kredit
“ pada tanggal 1 juli 2006, PT. Quickly menjual barang dagangan kepada UD.
Metro seharga Rp 15.000.000,- kemudian diterbitkan surat wesel dengan nominal
Rp 16.500.000,- berjangka waktu 2 bulan. Jurnal yang harus dibuat oleh PT.
Quickly adalah :
Tanggal Nama akun Ref Debit kredit
1 juli 2006 Piutang wesel Rp 16.500.000
Penjualan Rp 16.500.000
(Untuk mencatat piutang wesel kepada UD Metro)

Piutang wesel dari pemberian pinjaman


“ pada tanggal 5 agustus 2006, PT. Portillo memberikan pinjaman dana kepada UD.
Laris sebesar Rp 10.000.000,- dengan menerbitkan selembar wesel dengan bunga
15% berjangka waktu 90 hari.”
Jurnal yang harus dibuat oleh PT. Portillo adalah
Tanggal Nama akun Ref Debit kredit
1 Agust 2006 Piutang wesel Rp 10.000.000
Kas Rp 10.000.000
(Untuk mencatat piutang wesel kepada UD Laris)

Piutang wesel dari perubahan piutang dagang


“PT. Gamma mempunyai piutang dagang kepada UD. Sakti sebesar Rp 6.000.000,-
yang jatuh tempo tanggal 10 september 2006. Pada tanggal 11 september 2006, UD
Sakti meminta kepada PT. Gamma untuk merubah kewajibannya menjadi piutang
wesel dengan bunga 12% berjangka waktu 2 bulan. Perubahan tersebut bila
disetujui oleh PT. Gamma maka akan dibuat jurnal sebagai berikut :

12
Tanggal Nama akun Ref Debit kredit
11 sept 2006 Piutang wesel Rp 6.000.000
Piutang dagang Rp 6.000.000
(Untuk mencatat piutang wesel yang
menggantikan piutang dagang UD Sakti)

C. PENILAIAN PIUTANG WESEL


Penilaian piutang wesel dimaksudkan sebagai penentuan jumlah realisasi bersih
yang dapat diwujudkan. Maksudnya adalah piutang wesel harus dilaporkan sebesar
jumlah kas netto (kas bersih) yang dapat direalisasikan. Berarti seperti halnya
piutang dagang, akan ada rekening piutang wesel yang tidak tertagih dan juga
rekening cadangan kerugian piutang. Untuk penaksiran dan perhitungan kedua
rekeniing tersebut sama persis dengan pembahasan rekening piutang dagang.
Selain berkaitan dengan hal tersebut diatas penilaian piutang wesel juga berkaitan
dengan saat penerimaan penyelesaian piutang wesel, perhitungan bunga pada saat
penyesuain, piutang wesel yang tidak dapat ditagih, dan penghapusan piutang
wesel. Untuk memberikan gambaran lebih lengkapnya berikut diberikan contoh :
Penerimaan penyelesaian piutang wesel
“ Tanggal 1 mei 2006, PT. Erlangga menerima wesel dari PT. Ganesha yang
bernilai nominal Rp 10.000.000,- bunga 12%, jangka waktu 12 bulan. Apabila pada
tanggal 1 november 2006, PT Erlangga menerima pelunasan dari PT Ganesha maka
jurnal yang diperlukan adalah :
Tanggal Nama akun Ref Debit kredit
1 Nov 2006 Piutang wesel Rp 10.600.000
Piutang wesel Rp 10.000.000
Pendapatan bunga Rp 600.000
(Untuk mencatat penyelesaian piutang wesel)
Perhitungan pendapatan bunga :
6
Rp 10.000.000 x 12% x = Rp 600.000
12
Apabila PT. Erlangga membuat laporan keuangan pada 31 oktober 2006, maka pada
tanggal tersebut harus dibayar penyesuaian untuk mengakui bunga yang telah
menjadi haknya. Adapun jurnal penyesuain yang harus dibuat adalah:

13
Tanggal Nama akun Ref Debit kredit
31 Okt 2006 Piutang bunga Rp 600.000
Pendapatan bunga Rp 600.000
(Untuk mencatat bunga yang akan diterima)
Apabila tanggal 1 november PT Ganesha membayar penyelesaian wesel maka
jurnal yang harus dibuat adalah :
Tanggal Nama akun Ref Debit kredit
1 Nov 2006 Kas Rp 10.600.000
Piutang wesel Rp 10.000.000
Pendapatan bunga Rp 600.000
(Untuk mencatat penyelesaian piutang wesel PT
Ganesha)

Piutang wesel tidak dapat ditagih


Ada kalanya piutang wesel tidak dibayarkan penuh seperti pada tanggal jatuh
temponya. Hal tersebut dinamakan dengan piutang wesel yang tidak dapat ditagih.
Oleh karenanya piutang wesel tersebut harus diubah menjadi piutang dagang.
Misalkan sampai tanggal 1 november 2006 PT Erlangga akan membuat jurnal
sebagai berikut :
Tanggal Nama akun Ref Debit kredit
1 Nov Piutang dagang Rp 10.600.000
2006 Piutang wesel Rp 10.000.000
Pendapatan bunga Rp 600.000
(Untuk mencatat piutang dagang tidak dapat ditagih)
Pembuatan jurnal diatas dengan asumsi bahwa PT Ganesha masih memiliki harapan
untuk menyelesaikan kewajibannya apabila dalam kurun waktu empat bulan
berikutnya pihak manajemen PT Erlangga membuat kebijakan untuk menghapus
piutang tersebut maka jurnal yang diperlukan adalah :

14
Tanggal Nama akun Ref Debit kredit
1 Mar 2007 Cadangan kerugian piutang Rp 10.000.000
Piutang dagang Rp 10.000.000
(Untuk mencatat penghapusan piutang dagangl)

D. PELIMPAHAN PIUTANG WESEL


Pelimpahan piutang wesel sering pula disebut dengan pengalihan piutang wesel.
Maksudnya adalah bahwa pemegang wesel menjual wesel tersebut kepada pihak
lain sebelum jatuh tempo. Hal tersebut dinamakan dengan pendiskonan piutang
wesel. Pemegang wesel akan menerima pembayaran yang jumlahnya lebih kecil
daripada nilai jatuh tempo wesel yang bersangkutan. Hal tersebut dikarenakan
pendapatan bunga yang tidaak jadi diterima merupakan harga yang harus dibayar
untuk penerimaan kas yang kebih cepat dari tanggal yang seharusnya. Untuk
memberikan gambaran lebih jelas berikut diberikan contoh :
“ PT Apsari memiliki piutang wesel kepada PT Puspa bertanggal 10 agustus 2006
dengan nilai nominal sebesar Rp 5.000.000,- bunga 12%, jangka waktu 60 hari. Hal
ini berarti bahwa tanggal jatuh tempo adalah tanggal 19 oktober 2006. Pada tanggal
9 oktober 2006, PT Apsari mendiskontokan piutang wesel tersebut kepada bank
mayapada dengan diskonto 15%.”
Perhitungan nilai wesel didiskonto atas contoh tersebut adalah :
Nilai nominal wesel Rp 5.000.000,-
Ditambah :
Bunga (Rp 5.000.000,- x 12% x 60/360) Rp 100.000
Nilai wesel saat jatuh tempo Rp 5.100.000,-
Dikurangi :
Diskonto (Rp 5.100.000,- x 15% x 10/360) Rp 21.250,-
Harga Jual Wesel (Nilai Wesel Didiskonto) Rp 5.078.750,-
Berdasarkan perhitungan diatas nampak bahwa harga jual wesel yang didiskontokan
bernilai lebih rendah daripada nilai wesel saat jatuh tempo PT Apsari akan menerima
nilai wesel yang didiskontokan sebesar Rp 5.078.750,- dan Bank Mayapada
menerima nilai wesel saat jatuh tempo sebesar Rp 5.100.000,- PT Apsari menerima
nilai yang lebih rendah karena memperoleh kas yang lebih cepat. Sedangkan Bank
Mayapada akan memperoleh pendapatan sebesar Rp 21.250,-. Dan PT Apsari

15
memperoleh pendapatan sebesar Rp 78.750,- sehingga jurnal yang harus dibuat oleh
PT Apsari atas prendiskontoan wesel tersebut adalah :
Tanggal Nama akun Ref Debit kredit
9 Okt 2006 Kas Rp 5.078.750
Piutang wesel Rp 5.000.000
Pendapatan bunga Rp 78.750
(Untuk mencatat pendiskontoan wesel PT. Puspa)

16
DAFTAR PUSTAKA

Dian indudewi. 2012. akuntansi keuangan 1 Semarang: Semarang university press.


Sigit hermawan marsyad. 2006. akuntansi untuk perusahaan jasa dan dagang Yogyakarta:
Graha ilmu.
Nikadek sinarwati dkk. 2013. buku ajar akuntansi keuangan 1 Singaraja: universitas
Pendidikan ganesha.
Mastahbisnis.com/piutangdagang
Ocbcnisp.com/id/article

17

Anda mungkin juga menyukai