“AKUNTANSI”
Oleh :
RESTU (2133019)
KELAS 2A
2021/2022
DAFTAR ISI
PIUTANG DAGANG
PIUTANG WESEL
ii
PIUTANG DAGANG
1
Dian indudewi,akuntansi keuangan 1 (semarang:semarang university press,2012) hal.54
2
Sigit hermawan marsyad, akuntansi untuk perusahaan jasa dan dagang Yogyakarta:Graha ilmu,2006) hal.266
3
Nikadek sinarwati dkk, buku ajar akuntansi keuangan 1 (singaraja: universitas Pendidikan ganesha,2013)
hal.122
1
belah pihak. Bila tidak ada retur dan potongan penjualan maka piutang akan diakui
adalah nilai piutang awal dikurangi dengan retur.
Piutang dapat diakui atau dicatat Ketika :
1. Perusahaan memperoleh piutang dagang dengan adanya transaksi penjualan
kredit.
2. terjadinya pelunasan piutang dagang oleh pelanggan
3. adanya return dan potongan dari penjualan kredit.
Contoh soal :
“ Tanggal 2 januari 2004, PD Sigma Elektronika menjual barang dagangan berupa
TV 21 inchi kepada toko sinar prima sebanyak 10 unit Rp 1.000.000,- dengan
termin 2/10, n/30. Maka jurnal yang harus dibuat oleh PD Sigma Elektronika
adalah :
2 jan 2004 piutang dagang Rp 10.000.000
Penjualan kredit Rp 10.000.000
(untuk mencatat penjualan kredit barang dagangan)
“ Tanggal 5 januari 2004, Toko sinar prima mengembalikan 3 unit TV yang dibeli
karena tidak sesuai dengan pesanan.”
Maka jurnal yang harus dibuat oleh PD Sigma Elektronika adalah :
5 jan 2004 Retur penjualan Rp 3.000.000
Piutang dagang Rp 3.000.000
(untuk mencatat pengembalian barang dagangan)
2
Pencatatan atau pengakuan piutang dagang dilakukan dengan 2 metode :
1. dicatat kotor
pada metode ini piutang dagang akan diakui sebesar penjulan tanpa terpengaruh
oleh potongan yang diberikan.
Sebagai contoh, Ketika terjadi penjualan secara kredit suatu barang dagangan
misalnya dengan termin 3/20, n.30. Ketika akan terjadi pelunasan maka :
• jika pelunasan sudah melebihi masa potongan, yaitu lebih dari 10 hari, maka
tidak usah untuk memperhitungkan potongan dan perusahaan akan menerima
seluruh pelunasan yang seharusnya dibayarkan.
• Jika pelunasan masih dalam masa potongan, maka harus memperhitungkan dan
memberikan potongan untuk transaksi yang terjadi. Potongan yang terjadi yaitu
3%, maka yang diterima perusahaan adalah 97%.
2. dicatat bersih
pada metode ini piutang dagang akan diakui setelah dikurangi dengan potongan
penjualan.
Sebagai contoh, Ketika terjadi penjualan secara kredit suatu barang dagangan
misalnya dengan termin 3/10, n/30.
Ketika terjadi pelunasan piutang maka :
• jika pelunasan terjadi dalam masa diskon, maka perusahaan wajib
memperhitungkan dan memberikan potongan penjualan yaitu sebesar 3%
kepada debitur.
• Jika pelunasan sudah melebihi masa diskonnya yaitu lebih dari 10 hari, maka
tidak usah untuk memperhitungkan diskon dan perusahaan akan menerima
seluruh pelunasan.4
Contoh soal :
PT Binggo menjual 10 unit barang dagangannya secara kredit dengan harga catalog
Rp 1.100.000/unit (termasuk PPN) pada 1 januari 2011. Barang dijual dengan
potongan dagang 10% dan syarat kredit 2/10, n/30. Maka ayat jurnalnya adalah
sebagai berikut :
4
Mastahbisnis.com/piutangdagang
3
Metode kotor
Piutang dagang Rp 9.000.000 -
Piutang PPN Rp 900.000
- Penjualan - Rp 9.000.000
- PPN keluaran - Rp 900.000
• 90% x 1.100.000 x 10 unit x 100/110 = 9.000.000
• 10% x 9.000.000 = 900.000
Metode bersih
1 Piutang dagang Rp 8.820.000 -
januari Piutang PPN Rp 900.000
- Penjualan - Rp 8.820.000
- PPN keluaran - Rp 900.000
• 90% x 98% x 1.100.000 x 10 unit x 100/110 =
8.820.000
• 10% x 9.000.000 = 900.000
5
Ocbcnisp.com/id/article
4
• Piutang yang tak bisa ditagihkan kepada debitur akibat suatu kejadian yang
menyebabkan kondisi tersebut seperti bencana alam atau lainnya.
❖ Metode perhitungan piutang tak tertagih
• Perhitungan persentase penjualan
Diawali dengan menjumlahkan penjualan hutang bersih dan tidak tertagih sehingga
ditemukan persentase penjualan. Kemudian pihak manajemen menetapkan biaya
kredit macet melalui proses kali antara penjualan hutang bersih dan total
keseluruhan hasil jual kredit.
Contoh soal :
PT Alfa Jaya menjual sebanyak 100 unit produk seharga Rp 25.000 kepada debitur
A dengan skema piutang dagang. Akan tetapi, setelah jatuh tempo, debitur A
mengalami kredit macet. Perusahaan telah melakukan beberapa kali penagihan
tetapi hasilnya sama.
Maka jurnalnya :
Piutang tak tertagih = Rp 25.000 x 100 unit = 2.500.000
Tanggal Nama akun Ref Debit Kredit
28 juni 2021 Piutang tak tertagih Rp 2.500.000
Piutang dagang debitur A Rp 2.500.000
Akan tetapi, ternyata pada 31 desember 2021, debitur A bisa membayar piutang tak
tertagihnya. Dengan demikian, PT. Alfa Jaya wajib mengeluarkan piutang tak
tertagih dari akun debit perusahaan, sebagai berikut :
Tanggal Nama akun Ref Debit Kredit
28 juni 2021 Piutang tak tertagih Rp 2.500.000
Piutang dagang debitur A Rp 2.500.000
31 des 2021 Kas masuk Rp 2.500.000
Piutang dagang debitur A Rp 2.500.000
5
PT. Alfa Jaya punya daftar umur piutang dengan estimasi piutang tak tertagih
sebagai berikut :
PT ALFA JAYA
DAFTAR UMUR PIUTANG
BELUM LEWAT JATUH TEMPO
PELANGGA PIUTANG
JATUH 1-30
N DAGANG 31-60 61-90 >90 HARI
TEMPO
Debitur A Rp 2.500.000 Rp 2.500.000
Debitur B Rp 2.500.000 Rp 1.100.000 Rp 550.000
Debitur C Rp 3.750.000 Rp 750.000
Debitur D Rp 1.800.000 Rp 800.000
Debitur E Rp 4.000.000 Rp 1.500.000 Rp 500.000
Total Rp 14.250.000 Rp 4.150.000 Rp 1.050.000 Rp 0 Rp 0 Rp 2.500.000
Per 28 juni 2021, piutang debitur A telah melewati batas penagihan 90 hari, sedangkan debitur
B dan E sudah jatuh tempo selama 1 minggu. Agar kondisi keuangan tetap aman, maka estimasi
penulisan akun piutang tak tertagih pada jurnal 28 juni adalah :
= Rp 1.562.500
6
❖ Analisis umur piutang
Semakin lama piutang beredar maka akan semakin lama piutang tersebut Kembali.
Berarti estimasi persentase piutang tak tertagih dapat didasarkan pada waktu
peredaran piutang. Semakin lama maka semakin besar persentasenya. Untuk tujuan
tersebut maka perusahaan dapat membuat analisis umur piutang.
Daftar Umur Piutang
Estimasi Piutang Tak Tertagih
Belum telah jatuh tempo (dalam hari)
Saldo piutang Jatuh
Pelanggan 1-30 31-60 61-90 > 90
(Rp.000) tempo
(Rp.000) (Rp.000) (Rp.000) (Rp.000)
(Rp.000)
CV. MGT 4.500 1.500 3.000
UD. MBS 1.800 1.800
PT. WLO 3.900 2.600 1.300
PT. JKG 5.600 4.000 1.600
Total 15.800 1.800 1.500 5.600 5.300 1.600
Taksiran present tak
2,5% 5% 7,5% 15% 30%
tertagih
Total taksiran tak
1.815 45 75 420 795 480
tertagih
Berdasarkan tabel diatas, nampak bahwa jumlah Rp 1.815.000,- adalah total taksiran
piutang yang tidak tertagih. Jumlah inilah yang nantinya akan Nampak pada rekening
cadangan kerugian piutang pada tanggal neraca. Oleh karena itu jumlah kerugian
piutang pada ayat jurnal penyesuaian adalah selisih antara jumlah saldo yang harus
nampak dengan saldo yang ada dalam rekening cadangan. Seandainya neraca saldo
menunjukkan rekening cadangan kerugian piutang dengan saldo kredit sebesar Rp
730.000,- maka nilai kerugian piutang yang harus ada dijurnal penyesuaian sebesar Rp
1.085.000,-. Berikut disajikan jurnal penyesuaian yang dibutuhkan adalah :
7
Tanggal Nama akun Ref Debit kredit
31 Des Beban Kerugian Rp 1.085.000
2005 Cadangan kerugian piutang Rp 1.085.000
(Untuk menyesuaikan rekening cadangan kerugian piutang)
6
Ni kadek sinarwati, akuntansi keuangan 1 (singaraja: universitas Pendidikan ganesha,2013) hal.122
8
Pencatatan beban kerugian piutang diletakkan pada bagian debit sementara
cadangan kerugian piutang dicatat pada bagian kredit.
“ Pada tahun 2005, PT. Menara memiliki penjualan kredit sebesar Rp. 105.000.000,-
. Dari nilai tersebut terdapat nilai sebesar Rp 45.000.000,- yang belum dapat ditagih
sampai tanggal 31 desember 2005. Bagian kredit menetapkan bahwa dari piutang
yang belum dapat ditagih tersebut di perkirakan sebesar Rp 4.500.000,- tidak
mungkin dapat ditagih.
Jurnal penyusaian yang harus dilakukan oleh PT Menara adalah :
31 des 2005 Beban Kerugian Piutang Rp 4.500.000,-
Cadangan kerugian piutang Rp 4.500.000,-
(untuk mencatat taksiran kerugian piutang).7
7
Sigit hermawan masyad, akuntansi untuk perusahaan jasa dan dagang (Yogyakarta:Graha ilmu,2006) hal.270
9
PIUTANG WESEL
A. PENGERTIAN PIUTANG WESEL
Piutang wesel dapat timbul karena penjualan kredit dan pemberian pinjaman
yang telah dilakukan oleh perusahaan. Wesel dapat berupa wesel tagih (notes) dan
wesel bayar (promes). Wesel tagih diterbitkan oleh pemilik tagihan (kreditur) dan
wesel bayar diterbitkan oleh penerima tagihan atau yang berhutang (debitur). Untuk
kepentingan akuntansi sering dinyatakan sebagai piutang wesel yakni surat
berharga yang berisi perintah dari penerbit wesel (kreditur) kepada penerima wesel
(debitur) untuk membayar sejumlah dana pada waktu yang telah ditentukan.
Beberapa hal yang terkait piutang wesel adalah :
• Pihak yang terlibat dalam transaksi piutang wesel
Ada 3 pihak yang terlibat dalam transaksi piutang wesel yakni :
1. Penarik (drawer), yaitu pihak yang menarik atau membuat surat wesel serta
menandatanganinya. Penarik adalah pihak yang memiliki tagihan atau
kreditur.
2. Tertarik atau pihak yang kena tarik (drawee), yaitu pihak yang berkewajiban
membayar atau mempunyai utang atau debitur
3. Pemegang wesel (holder), yaitu pihak memegang wesel sehingga berhak
menerima pembayaran atas jumlah terhutang.
• Penentuan tanggal jatuh tempo
Tanggal jatuh tempo adalah tanggal pembayaran piutang wesel. Periode
waktu penarikan wesel dapat dinyatakan dalam bulau atau hari. Apabila jangka
waktu pembayaran dinyatakan dalam bentuk bulan maka tanggal jatuh
temponya ditentukan dengan menghitung beberapa bulan kemuka dari tanggal
penerbitan. Misalnya wesel tiga bulanan tertanggal 1 maret akan jatuh tempo
tanggal 1 juni. Wesel dua bulanan tertanggal 31 juli akan jatuh tempo tanggal
30 september.
Apabila jangka waktu pembayaran dinyatakan dalam jumlah hari setelah
tanggal penerbitan. Misalnya wesel berjangka waktu 90 hari tertanggal 6 april
maka tanggal jatuh tempo adalah 5 juli dengan perhitungan sebagai berikut :
April (30 hari – 6 hari) = 24 hari
Mei (31 hari) = 31 hari
Juni (30 hari) = 30 hari
10
Juli (5 hari) = 5 hari
Jumlah hari = 90 hari
• Perhitungan bunga
Perusahaan biasanya menetapkan suku bunga yang akan dibayarkan
untuk periode antara tanggal penerbitan dan tanggal jatuh tempo. Wesel yang
berjangka waktu satu tahun umumnya menetapkan bunga yang harus
dibayarkan secara semesteran, triwulanan atau sesuai jangka waktu yang
ditetapkan. Jika jangka waktu kurang dari satu tahun biasanya bunga dibayarkan
saat jatuh tempo. Dasar untuk perhitungan bunga wesel dinyatakan dengan :
Keterangan :
• Jumlah pokok adalah nilai nominal wesel
• Suku bunga adalah bunga yang berlaku, biasanya dinyatakan atas dasar
tahunan
• Jangka waktu aadalah jangka waktu tempo wesel
“ PT. Luxindo memberikan wesel dengan nilai nominal Rp. 8.000.000,- dengan
suku bunga 15% dan jangka waktu jatuh tempo 90 hari atau 3 bulan”
90
Rp 8.000.000,- x 15% x = Rp 300.000
360
3
RP 8.000.000,- x 15% x = Rp 300.000,-
12
Penggunaan jumlah 360 hari disesuaikan dengan kebijakan perusahaan atau
lembaga keuangan yang bersangkutan. Banyak diantaranya yang menggunakan
jumlah 365 hari atau juga 360 hari.
11
B. PENGAKUAN PIUTANG WESEL
Piutang wesel dapat timbul dari transaksi : Terjadinya penjualan, Pemberian
pinjaman, Perubahan piutang dagang menjadi piutang wesel. Untuk memberikan
gambaran lebih jelas tentang masing-masing transaksi berikut diberikan contoh :
Piutang wesel dari terjadinya penjualan kredit
“ pada tanggal 1 juli 2006, PT. Quickly menjual barang dagangan kepada UD.
Metro seharga Rp 15.000.000,- kemudian diterbitkan surat wesel dengan nominal
Rp 16.500.000,- berjangka waktu 2 bulan. Jurnal yang harus dibuat oleh PT.
Quickly adalah :
Tanggal Nama akun Ref Debit kredit
1 juli 2006 Piutang wesel Rp 16.500.000
Penjualan Rp 16.500.000
(Untuk mencatat piutang wesel kepada UD Metro)
12
Tanggal Nama akun Ref Debit kredit
11 sept 2006 Piutang wesel Rp 6.000.000
Piutang dagang Rp 6.000.000
(Untuk mencatat piutang wesel yang
menggantikan piutang dagang UD Sakti)
13
Tanggal Nama akun Ref Debit kredit
31 Okt 2006 Piutang bunga Rp 600.000
Pendapatan bunga Rp 600.000
(Untuk mencatat bunga yang akan diterima)
Apabila tanggal 1 november PT Ganesha membayar penyelesaian wesel maka
jurnal yang harus dibuat adalah :
Tanggal Nama akun Ref Debit kredit
1 Nov 2006 Kas Rp 10.600.000
Piutang wesel Rp 10.000.000
Pendapatan bunga Rp 600.000
(Untuk mencatat penyelesaian piutang wesel PT
Ganesha)
14
Tanggal Nama akun Ref Debit kredit
1 Mar 2007 Cadangan kerugian piutang Rp 10.000.000
Piutang dagang Rp 10.000.000
(Untuk mencatat penghapusan piutang dagangl)
15
memperoleh pendapatan sebesar Rp 78.750,- sehingga jurnal yang harus dibuat oleh
PT Apsari atas prendiskontoan wesel tersebut adalah :
Tanggal Nama akun Ref Debit kredit
9 Okt 2006 Kas Rp 5.078.750
Piutang wesel Rp 5.000.000
Pendapatan bunga Rp 78.750
(Untuk mencatat pendiskontoan wesel PT. Puspa)
16
DAFTAR PUSTAKA
17