Anda di halaman 1dari 17

PIUTANG

Oleh: Kelompok 1
Maria Camelia & Kornelis B. Lele
01 03
Penilaian Piutang
Definisi Piutang
Usaha

02
Klasifikasi
Piutang
Definisi Piutang

1. Mas'ud Machfoed, 1999


Adalah klaim terhadap pihak lain agar pihak lain tersebut membayar sejumlah uang atau jasa dalam waktu paling
lama satu tahun atau satu periode akuntansi, jika periode akuntansi tersebut lebih lama dari satu tahun.

2. Efraim Ferdinan G, 1993


Adalah tuntutan kepada pihak lain untuk memperoleh uang, barang atau jasa tertentu (aktiva) pada masa yang
akan datang, sebagai akibat penyerahan barang atau jasa yang dilakukan saat ini.
Klasifikasi Piutang

Klasifikasi Piutang menurut IAI dim PSAK No.9 Paragraf 07e:


Piutang usaha:
merupakan piutang akibat penjualan hasil bidang usaha utama perusahaan

Piutang lain-lain:
adalah piutang yang tidak berasal dari hasil bidang usaha utama perusahaan, seperti:
- Piutang bunga
- Piutang dividen
- Uang muka pegawai
- Uang muka perusahaan cabang/anak
Penilaian Piutang Usaha

Menyangkut masalah penentuan nilai piutang yang harus disajikan di dalam


laporan keuangan, meliputi:

A. Pengakuan piutang mula-mula


Ada tiga cara melakukan pengakuan penjualan yang berpengaruh terhadap
pengakuan jumlah piutang mula-mula, yaitu:

I) Metode kotor
mengakui jumlah piutang sebesar penjualan tanpa dipengaruhi oleh potongan
yang akan diberikan. Apabila debitur ternyata mengambil potongan, maka akan
diakui sebagai pengurang jumlah penjualan.

2) Metode bersih
mengakui jumlah piutang setelah dikurangi potongan penjualan. Apabila ternyata
debitur tidak memanfaatkan potongan, maka akan mengakibatkan timbulnya
kelebihan pembayaran atas piutang. Kelebihan ini diakui sebagai penghasilan
lain-lain/di luar operasi
3) Metode cadangan
mengakui jumlah piutang sebesar jumlah sebelum dikurangi potongan, tp penjualan diakui sebesar jumlah
setelah dikurangi potongan. Selisihnya dicatat sebagai 'Cadangan potongan penjualan'

B. Taksiran Jumlah Kerugian Piutang


Jumlah piutang yang disajikan dalam neraca hendaknya menunjukkan jumlah bersih yang diperkirakan
dapat direalisir (Net realizable value). Untuk itu harus dilakukan prediksi terhadap jumlah piutang yang
mungkin tidak akan tertagih. Piutang yang tidak tertagih diakui sebagai kerugian piutang.
Untuk menentukan besarnya piutang yang wajar perlu dibentuk cadangan penghapusan piutang
(Allowance for Bad Debt)
Ada 3 cara untuk menaksir besarnya cadangan penghapusan piutang:

1) Analisis Umur Piutang


contoh kasus
Perusahaan 'Cinta' pada tanggal 31 Des 1997 mempunyai data tentang piutang sebagai berikut:
2) Taksiran dari saldo akhir piutang dalam Neraca

Jumlah cadangan kerugian piutang yang ditentukan dari saldo dalam neraca biasanya disebabkan oleh adanya metode
penjualan yang sering kali dilakukan secara tunai, sehingga apabila timbul piutang jumlahnya relatif kecil.

Cara menentukan jumlah cadangan kerugian piutang adl sbb:


Contoh:
Dari Piutang PT. 'Leo' sebesar Rp. 7.620.000, ditaksir 5% tak tertagih, maka cadangan
kerugian piutang adalah sebesar 5% X Rp. 7.630.000 = Rp. 381.500.
3) Taksiran dari jumlah kredit selama satu periode
Penentuan jumlah cadangan kerugian piutang dengan cara ini biasanya dilakukan oleh
perusahaan yang sering mengadakan penjualan dengan cara tidak tunai, sehingga jumlah yang
mungkin tidak tertagih lebih tepat jika ditunjukkan dari jumlah penjualan.
Contoh:
Perusahaan 'Scorpion' menjual barang selama satu tahun sebesar Rp. 20.000.000 terdiri dari penjualan tunai Rp.
4.000.000 dan sisanya penjualan secara kredit. Misalnya cadangan kerugian piutang ditetapkan 2,5 % maka
cadangan kerugian piutangnya adalah 2,5 % X Rp. 16.000.000 = Rp. 400.000.-

Pengakuan dan Pencatatan Kerugian Piutang:


1) Metode Langsung (Direct Write off), kerugian piutang diakui dan dicatat ketika debitur sudah tidak mungkin
lagi membayar utangnya

Contoh:

Misalnya Tuan 'A' menyatakan tidak bisa membayar Utangnya sebesar Rp. 100.000,- Jurnalnya adl:
Kerugian Piutang Rp. 100.000
Piutang Tuan 'A' Rp. 100.000
Apabila Tuan 'A' menyatakan bisa membayar kembali utangnya, maka:
-Apabila pernyataan tsb disampaikan dalam tahun yang sama dengan dilakukannya penghapusan piutang maka
dilakukan jurnal pembatalan (di revers)
-Apabila pernyataan disampaikan dalam tahun sesudahnya dilakukan penghapusan piutang maka, jurnalnya:
Piutang Tuan 'A' / Kas Rp. 100.000
Laba Piutang Tak Tertagih Rp. 100.000

2) Metode Cadangan (Allowance for Uncollectible Method), menentukan kerugian piutang pada tanggal laporan
keuangan dengan memperkirakan jumlah tertentu yang tidak bisa ditangih.
Jurnal yang harus dilakukan adalah sebagai berikut;
1. Pada waktu ditentukannya cadangan kerugian piutang:
Kerugian Piutang Rp. xxx
Cad. Kerugian Piutang Rp. xxx
2. Apabila timbul piutang tak tertagih
Cad. Kerugian Piutang Rp. xxx
Piutang Rp. xxx
3. Apabila piutang debitur yang telah dihapus membayar kembali
Utang Tuan 'A' / Kas Rp. xxx
Cad. Kerugian Piutang Rp. xxx
C. Mencari dana dengan Piutang
Apabila perusahaan ingin mengkonversi piutang menjadi kas sebelum piutang tersebut jatuh tempo/belum dibayar
oleh debitur, maka ada 3 cara yang dapat dilakukan:

1) Menjaminkan piutang
Dalam keadaan ini perusahaan akan memperoleh jumlah kas tertentu dari penjamin (assignor), misalnya bank.
Perusahaan harus segera membayar secara berangsur kepada penjamin apabila piutang sudah tertagih, meliputi pokok
penjamin, biaya pinjaman dan biaya bunga. Piutang yang dijaminkan mengurangi jumlah aktiva lancar (modal kerja)
di dalam Neraca. Piutang yang dijaminkan harus dicantumkan secara jelas untuk menunjukkan terbatasnya penguasaan
perusahaan atas piutang tersebut.

Contoh:

Pada tanggal | Des 2004 perusahaan 'Gadis Kembar menjaminkan piutang sebesar Rp. 1.000.000 dengan memperoleh
pinjaman bank 'CBA' sebesar Rp. 800.000 bunga 12% per tahun dari saldo akhir tahun utang berjalan, beban biaya Rp.
5.000
Jurnal:
1 Des 2004 Kas Rp. 795.000
Biaya Pinjaman Rp. 5.000
Utang atas jaminan piutang Rp. 800.000

Piutang dijaminkan Rp. 1.000.000


Piutang Rp. 1.000.000
Pada tanggal 30 Des 2004 puitang dibayar ke perusahaan sebesar Rp. 400.000. Perusahaan membayarkannya ke bank
di tambah bunga

30 Des 2004 Kas Rp. 400.000


Piutang dijaminkan Rp. 400.000

Utang atas pinjaman piutang Rp. 400.000


Biaya bunga Rp. 80.000*)
Kas. Rp. 480.000

*)Biaya bunga 800.000 x 12% x 1 bulan = 80.000


Penyajian piutang di jaminan dalam neraca 31 Des 2004 sbb:

Aktiva lancar:

Piutang Rp. xxx.xxx

Piutang dijaminkan Rp. 600.000

Piutang atas jaminan 400.000

Rp.200.000

Rp. xxx.xxx

Apabila utang atas jaminan dilunasi sebelum debitur melunasi piutangnya maka akun piutang yang dijaminkan dibatalkan:

Piutang Rp. xxx

Piutang dijaminkan Rp. xxx


2. Penjualan Piutang
Jika dana diperoleh dengan menjual piutang, maka hak menagih berpindah dari perusahaan kreditur kepada pihak yang
membeli piutang.
Dalam penjualan piutang pada umumnya ditentukan cadangan dari retur penjualan dan penurunan harga karena
kerusakan dan sudah diperhitungkan pula kemungkinan tidak tertagihnya sebagian piutang. Dengan demikian pembeli
piutang hanya membayar sebagian saja dari piutang yang dijual. Rekening piutang yang dijual harus dihapus dari
laporan keuangan.

Contoh:
Pada tgl | Des 1997 PT. 'SIUS' menjual piutang sebesar Rp. 1.000.000 kepada bank 'Game'. Bank Game' membayar Rp.
800.000 dengan discount 5%, sedangkan Rp. 200.000 ditentukan sebagai cadangan kemungkinan retur penjualan dan
penghapusan piutang.

Jurnal I Des 1997:


Kas Rp. 760.000
Biaya penjualan piutang Rp. 40.000*)
Piutang pada bank 'game' Rp. 200.000
Piutang Rp. 1.000.000
*) 5 % x Rp. 800.000 = Rp. 40.000,
Rp. 800.000 Rp. 40.000 = Rp. 760.000
Apabila timbul pengembalian barang oleh debitur Rp. 50.000 dan penghapusan plutang krn tdk tertagih Rp. 60.000,
maka jurnalnya:
Retur Penjualan Rp. 50.000
Cadangan kerugian piutang Rp. 60.000
Piutang bank 'game' Rp. 110.000

Apabila seluruh piutang yang ditagih oleh bank 'Game' sudah lunas maka sisanya menjadi hak perusahaan, dicatat sbb:
Piutang/kas Rp. 90.000
Piutang pada bank 'game' Rp. 90.000*)

*) Rp. 1.000.000 (Rp. 50.000+ Rp. 60.000+ Rp. 800.000) = Rp. 90.000
3. Menggadaikan piutang

Kalau dilakukan hal ini piutang tetap dicantumkan sebagai aktiva lancar seluruhnya hanya diberi catatan masalah
penggadaiannya. Dalam pledging ini utang gadai hanya menandai piutang tersebut, tetapi pada prinsipnya seperti utang
biasa (utang usaha, utang bank, dsb).
Sekian & Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai