Penjualan barang secara kredit selalu mempunyai risiko, misalnya adanya bagian dari piutang
dagang yang tidak dapat ditagih. Hal ini antara lain karena piutang dagang umumnya tidak didukung dengan
janji tertulis seperti halnya piutang wesel. Risiko ini merupakan biaya dari penjualan kredit, sehingga selama
risiko ini lebih kecil dari tambahan laba bruto dari penjualan kredit, maka penjualan kredit tersebut masih
menguntungkan apabila dilaksanakan. Demikian juga dengan hal sebaliknya, jika risiko tersebut menjadi
kenyataan, maka risiko tersebut menjadi kerugian, yang disebut dengan Kerugian Piutang (Bad Debt
Expense).
2. CV A yang piutangnya sudah dihapus ternyata datang ke perusahaan dan berjanji untuk
membayar sebesar Rp 300.000
Piutang
Piutang dagang.. 300.000 dagang….300.000
Cadangan kerugian
Beban kerugian piutang… 300.000 piutang......300.000
Akhir periode perusahaan memperkirakan bahwa piutang yang tidak dapat ditagih sebesar Rp 500.000
Tidak ada jurnal Beban kerugian piutang…..500.000
Cadangan kerugian piutang….500.000
Jurnal Adjustment
Beban kerugian piutang Rp 60.600
Cadangan kerugian piutang Rp60.600
Dalam metode ini saldo cadangan sebelumnya diperhatikan, sehingga cara penyajian piutang di laporan
posisi keuangan adalah sebagai berikut:
Piutang dagang = Rp 915.000
Cadangan kerugian piutang
Rp 17.100 + Rp 60.600 = (Rp77.700)
Rp 837.300