Anda di halaman 1dari 10

Bab 5

Akuntansi di Indonesia
Oleh Retno Tri Handayani SE, MSi
Latar Belakang

Akuntansi di Indonesia mengalami pasang surut perkembangan sesuai dengan


perubahan lingkungan politik ekonomi, sera organisasi profesi.

Pertama akan dibahas tentang sejarah perkembangan akuntansi di Indonesia.


Bagian berikutnya akan dibahas kerangka institusional dan legislative yang
mempengaruhi praktik akuntansi.
Pembahasan berikutnya berisi tentang pelaporan keuangan, kualitas pelaporan
keuangan dan persyaratan pengungkapan, perkembangan organisasi profesi,
struktur IAI dan standar akuntansi di Indonesia.
1. Sejarah Perkembangan Akuntansi di Indonesia

 Era Kolonial Belanda (1595-1945)


 Era Soekarno (1945-1966)
 Era Suharto (1966-1998)
 Era Setelah Suharto (Setelah 1998)
2. Kerangka Institusional dan Legislatif

1. Commercial Code 1847


2. Undang-undang Perseroan Terbatas No 1 Tahun 1995
3. PP No 64 tahun 1999 tentang Laporan Keuangan Perusahaan
4. Undang-Undang Pasar Modal No 8 Tahun 1995
5. Undang-Undang Perbankan No 7 Tahun 1992
3. Pelaporan Keuangan dan Persyaratan
Pengungkapan

Lembaga yang berhubungan dengan aspek pelaporan keuangan di Indonesia


adalah (Diga dan Yunus 1997):
a. Bank Indonesia
b. Departemen Keuangan
c. Direktorat Jenderal Pajak
d. Bapepam
4. Kualitas Pelaporan Keuangan dan
Transparansi
Beberapa penelitian dapat digunakan sebagai rujukan untuk menilai kualitas
pelaporan keuangan di Indonesia.

Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Craig dan Diga (1998)
6. Struktur Organisasi IAI

Kongres IAI diselenggarakan setiap empat tahun. Kongres ini memilih Pengurus
Pusat IAI, yang terdiri dari 150 anggota dan dipimpin oleh seorang Ketua Umum.
IAI memiliki empat kompartemen dan dua dewan. Direktur Eksekutif memimpin
30 staf full-time.
7. Standar Akuntansi Indonesia

Indonesia telah melakukan berbagai perubahan dalam mengadopsi standar


akuntansi keuangan dan sekarang ini mengadopsi standar akuntansi internasional
(International Financial Reporting Standard-IFRS) yang dikeluarkan International
Accounting Standard Board (IASB)
8. Penyusunan Standar Akuntansi di
Indonesia
Proses penyusunan standar akuntansi yang baik harus memiliki 5 tahapan
(ADB2003) :
1. Design
2. Approval
3. Education
4. Implementation
5. Enforcement
9. Adopsi International Financial
Reporting Standards (IFRS)
Compliace terhadap IFRS memberikan manfaat terhadap keterbandingan laporan
keuangan dan peningkatan transparansi.

Melalui compliance maka laporan keuangan perusahaan Indonesia akan dapat


diperbandingkan dengan laporan keuangan perusahaan dari negara lain.

Anda mungkin juga menyukai