RECEIVABLE)
Buku PA 2:
Agus Purwaji, Wibowo dan Hexana Sri Lastanti,
2016, Pengantar Akuntansi 2, Edisi 2, Jakarta,
Salemba Empat
PENGERTIAN PIUTANG
Piutang adalah:
>Tagihan kepada pihak lain akibat adanya penjualan
secara kredit, baik perorangan maupun badan usaha yang
menyebabkan adanya penerimaan kas dimasa yang akan
datang sebagai bentuk penyerahan barang atau jasa yang
dilakukan saat ini.
Piutang diklasifikasikan menjadi 3 yaitu:
a. Piutang Usaha
b. Piutang Wesel
c. Piutang Lain-lain
Apabila para debitur atau pembeli relatif banyak, maka
dibuatlah
>Buku Pembantu Piutang Usaha
PIUTANG USAHA (Account Receivable)
Piutang Usaha
>Piutang yang timbul karena kegiatan penjualan
barang atau jasa dalam rangka kegiatan bisnis
perusahaan.
Piutang usaha disebut juga piutang dagang (Trade
Receivable) artinya:
>Piutang yang berasal dari penjualan barang dagang
atau jasa sebagai kegiatan bisnis perusahaan
Piutang dikategorikan bagian dari aset lancar
karena:
>bersifat lancar, dasar kepercayaan, berjangka
waktu kurang dari satu tahun
PIUTANG USAHA (Account Receivable)
Syarat yang sering ditentukan perusahaan (kreditur)
apabila pembeli (debitur) tidak dapat membayar pada
saat kejadiaan atau transaksi berlangsung adalah:
2/10, n/30
n/30 artinya
Piutang yang diharapkan dapat ditagih dalam jangka
waktu paling lama 30 hari sejak transaksi dilakukan
terjadi
2/10 artinya
Apabila piutang dibayar lebih awal yaitu kurang atau
sampai dengan 10 (sepuluh) hari, maka perusahaan
akan memberikan potongan penjualan sebesar 2%
kepada pihak pembeli (debitur)
PENGENDALIAN INTERNAL PIUTANG
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengendalian
internal piutang usaha yakni sebagai berikut:
1. Adanya pemisahan yang jelas antara fungsi (bagian) yang
menangani transaksi penjualan dengan fungsi (bagian)
pencatatan piutang;
2. Adanya pemisahan yang jelas antara fungsi (bagian)
akuntansi dengan fungsi (bagian) penerimaan kas hasil
tagihan piutang;
3. Adanya otorisasi pihak yang berwenang berkaitan dengan
pemberian kredit, pemberian potongan, serta keringan dan
penghapusan piutang;
4. Perusahaan harus membuat buku pembantu piutang
5. Perusahaan harus membuat daftar piutang berdasarkan
jangka waktu piutang agar pengawasan dan pemantauan
lebih efektif.
Soal Transaksi Piutang Usaha
Pada 14 Maret 2015, PT. Nirwana menjual
barang dagang seharga Rp 5.000.000, secara
kredit dengan termin 2/15, n/60 kepada PT.
Gelora. Pada tanggal 20 Maret 2015, PT. Gelora
mengembalikan barang dagang seharga Rp
250.000 karena rusak. Pada tanggal 27 Maret
2015, PT. Nirwana menerima pelunasan piutang
dari PT. Gelora, maka buat lah jurnal dari
transaksi tersebut:
Jawaban Soal
Transaksi pada tanggal 14 Maret 2015:
D: Piutang Usaha Rp 5.000.000
K: Penjualan Barang Dagangan Rp 5.000.000
(Penjualan barang dagang secara kredit)
Transaksi pada tanggal 20 Maret 2015:
D: Retur Penjualan Brg Dag Rp 250.000
K: Piutang Usaha Rp 250.000
(Pengembalian brg dagangan)
Piutang awal: Rp 5.000.000
Retur: (Rp 250.000)
Sisa Piutang Rp 4.750.000
Transaksi pada tanggal 27 Maret 2015:
D: Kas Rp 4.655.000
D: Potongan Penjualan Rp 95.000
K: Piutang Usaha Rp 4.750.000
(Penerimaan pelunasan piutang)
Piutang Usaha Rp 4.750.000
Potongan penjualan 2% x Rp 4.750.000 = (Rp 95.000)
Piutang yang dibayar Rp 4.655.000
Mencatat Penurunan Nilai Piutang (Piutang Tidak Tertagih)
Contoh soal:
Pada tanggal 31 Desember 2015, PT. Lion memiliki
informasi sebelum penyesuaian mengenai besarnya
nilai saldo akun Piutang Usaha dan saldo akun
Cadangan Penurunan Nilai Piutang pada saldo normal
yang masing-masingnya sebesar Rp 25.000.000 dan
Rp 300.000. Berdasarkan kebijakan perusahaan,
estimasi terhadap piutang yang tidak dapat ditagih
yakni 2% dari total piutang usaha. Berdasarkan
informasi tersebut, maka tentukan nilai cadangan
penurunan nilai piutang pada akhir periode!Kemudian
buatlah estimasi piutang tidak tertagih pada akhir
periode!
Metode Cadangan (Allowance Method)
Contoh soal:
Pada tanggal 31 Desember 2015:
nilai cadangan penurunan nilai piutang:
2% x Rp 25.000.000
Rp 500.000
Jurnal pada tanggal 31 Desember 2015:
D: Beban Penurunan Nilai Piutang Rp 200.000
K: Cadangan Penurunan Nilai Piutang Rp 200.000
(Estimasi piutang tak tertagih)
Nilai Cad. penurunan nilai Piutang Penyesuaian Rp 500.000
Cadangan Penurunan nilai piutang Saldo Awal (Rp 300.000)
Estimasi piutang tidak tertagih Rp 200.000
Berdasarkan jurnal tersebut, dilakukan posting ke masing-masing
akun dibuku besar:
Metode Cadangan (Allowance Method)
Tugas:
Masih dengan contoh PT. Lion, pada tanggal 4
Mei 2016, salah satu debitur PT. Anugrah tidak
dapat membayar utangnya sebesar Rp 100.000
karena bangkrut, maka
a. buatlah jurnal untuk mencatat penghapusan
piutang tersebut
b. Posting masing-masing ke akun Piutang
Usaha dan Cadangan Penurunan Nilai Piutang
Metode Cadangan (Allowance Method)
c. Buku Besar
Beban Penurunan Nilai Piutang No. Akun 5105
Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo
31
Des-15
c. Buku Besar
Cadangan Penurunan Nilai Piutang No. Akun 1104
Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo
31
Des-15
c. Buku Besar
Beban Penurunan Nilai Piutang No. Akun 5105
Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo
31
Des-15
c. Buku Besar
Cadangan Penurunan Nilai Piutang No. Akun 1104
Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo
31
Des-15
c. Buku Besar
Beban Penurunan Nilai Piutang No. Akun 5105
Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo
31
Des-15
c. Buku Besar
Cadangan Penurunan Nilai Piutang No. Akun 1104
Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo
31
Des-15
Estimasi Piutang
Tak Tertagih
Penentuan
Penentuan Besarnya
Besarnya Cadangan
Penurunan Nilai
Penurunan Nilai
Penjualan kredit
Piutang