BAB 7
PIUTANG USAHA
Materi bahasan
- Pengakuan Piutang
- Pengukuran setelah Perolehan
- Penurunan Nilai
- Penghentian Pengakuan
- Piutang dijaminkan
- Transfer Piutang
Rujukan
PSAK 55 Instrumen Keuangan
PSAK 23 Pendapatan
Piutang Usaha
Pengertian Piutang
Piutang merupakan klaim perusahaan pada pihak lain. Hampir semua entitas memiliki piutang
kepada pihak lain baik terkait dengan transaksi penjualan maupun merupakan piutang yang
berasal dari transaksi lainnya.
Klasifikasi Piutang
Kategori piutang dipengaruhi jenis usaha entitas.
a) Piutang didasarkan janji tertulis disebut Notes Receivable
b) Piutang didasarkan pada faktur dari transaksi penjualan disebut Account Receivable.
c) Piutang yang tidak berkaitan dengan transaksi penjualan disebut piutang lainnya.
Pengakuan awal
Piutang yang dikaitkan dengan transaksi penjualan diakui sesuai pengakuan pendapatan.
Piutang yang dikaitkan dengan pemberian pinjaman diakui sesuai dengan ketentuan dalam
kontrak pinjaman.
Sesuai dengan PSAK 55 piutang diakui sebesar nilai wajar. Nilai wajar merupakan harga
perolehan atau nilai pertukaran antara kedua belah pihak pada tanggal transaksi.
Diskon penjualan
Potongan dapat berupa potongan harga maupun kuantitas. Potongan ini akan mempengaruhi
pencatatan pendapatan, tetapi tidak mempengaruhi pencatatan piutang.
Diskon penjualan dapat dikaitkan dengan pembayaran, dapat dicatat dengan menggunakan dua
metode yaitu metode piutang neto atau metode piutang bruto
Metode Piutang Bruto
Metode ini mengakui jumlah piutang sebesar penjualan tanpa dipengaruhi oleh potongan yang
akan diberikan. Apabila ternyata debitur mengambil potongan, maka akan diakui sebagai
pengurang jumlah penjualan, bukan sebagai pengurang jumlah piutang.
Metode Piutang netto
Metode ini mengakui jumlah piutang setelah dikurangi potongan penjualan. Apabila ternyata
potongan penjualan tidak dimanfaatkan oleh debitur, maka akan mengakibatkan timbulnya
kelebihan pembayaran atas jumlah piutang. Kelebihan tersebut sebagai penghasilan lain-lain.
Penurunan Nilai
Konsep Penurunan nilai
Piutang setiap tanggal pelaporan harus dievaluasi apakah terdapat bukti objektif mengalami
penurunan nilai. Bukti objektif terjadi akibat dari satu atau beberapa peristiwa setelah
pengakuan awal yang merugikan dan berdampak pada arus kas masa datang. Peristiwa yang
menyebabkan penurunan nilai meliputi data dan informasi yang dapat diobservasi. Beberapa
contoh peristiwa yang menyebabkan penurunan nilai adalah sebagai berikut :
a) Piutang tidak dilunasi pada saat jatuh tempo
b) Bunga dan pokok tertunggak dalam beberapa kali termin pembayaran
c) Pihak pemberi pinjaman memberikan kelonggaran akibat kesulitan keuangan yang dialami
pihak peminjam. Kelonggaran diberikan dalam bentuk perpanjangan jankga waktu
pelunasan atau penurunan suku bunga
d) Peminjam dinyatakan pailit oleh pengadilan
e) Memburuknya kondisi ekonomi yang menyebabkan kemampuan membayar pihak
peminjam akan menurun.
b) Metode pencadangan
Metode ini secara periode melakukan estimasi pembentukan cadangan, sehingga bila ada piutang
tidak tertagih akan mengurangi cadangan dengan jurnal
Beban penurunan nilai piutang
Cadangan penurunan nilai Piutang
Walaupun kedua metode tersebut dibolehkan oleh standar, tetapi metode penghapusan lang-
sung memiliki pengendalian yang kurang baik, maka metode penyisihan lebih tepat digunakan.
Dalam suatu entitas tidak semua piutang yang dimiliki perusahaan jumlahnya signifikan, dan
tidak semua jumlah yang siginifikan mengalami penurunan nilai. Walaupun piutang tersebut
tidak mengalami penurunan nilai, tetap harus di evaluasi nilainya secara komprehensif.
Berikut contoh bagaimana mengevaluasi penurunan nilai piutang dari suatu kelompok piutang
Jawab
Piutang kepada PT Dawala di impairment seluruhnya sebesar Rp 4.000.000
Piutang kepada PT Astina harus dihitung nilai kini dari arus kas mendatang yaitu
Rp 20.000.000 x 0,9434 = Rp 18,868,000
Kerugian penurunan nilai individu = Rp 20.000.000 – Rp 18,868,000= Rp 1.132.000
Piutang lain yang tidak signifikan ditambah piutang yang secara individu tidak mengalami
penurunan nilai kolektif = Rp 32.000.000 + Rp 29.000.000 + Rp 26.000.000 + Rp 8.000.000 +
Rp 30.000.000= Rp 125.000.000
Penurunan nilai kolektif = Rp 125.000.000 x 2 % = 2.5000.000
Jadi penurunan nilai piutang = Rp 4.000.000 + Rp 1.132.000 + Rp 2.500.000 = Rp 7.632.000
Modul Akuntansi Intermediate 1 Muhamad Alan Jayaatmaja 7- 4
Piutang Usaha
1 Juli 2020 piutang yang diidentifikasi signifikan yang sebelumnya diturunkan nilainya,
dilunasi sebesar nilai tercatatnya Rp 42.000.000.
1 Juli 2020 Kas 42,000,000
Piutang Usaha 42,000,000
1 Nopember 2020 menerima pelunasan piutang sebesar Rp 5.500.000 dari piutang yanmg
tahun sebelumnya telah dihapuskan.
1 Nopember 2020 Kas 5.500,000
Pendapatan lain-lain 5.500,000
31 Desember 2020 perusahaan menghitung ulang penurunan nilai piutang diperoleh informasi
piutang yang mengalami penurunan nilai sebesar Rp 8.700.000
31 Desember 2020 Beban penghapusan piutang 8.700,000
Piutang Usaha 8.700,000
1 Juli 2020 piutang yang diidentifikasi signifikan yang sebelumnya diturunkan nilainya,
dilunasi sebesar nilai tercatatnya Rp 75.000.000 yang terdiri dari piutang bruto Rp80.000.000
dan cadangan penurunan nilai piutang Rp 5.000.000
1 Juli 2020 Kas 75,000,000
Cadangan penurunan nilai piutang 5,000,000
Piutang Usaha 80,000,000
1 Nopember 2020 menerima pelunasan piutang sebesar Rp 2,400.000 dari piutang yanmg
tahun sebelumnya telah dihapuskan.
1 Nopember 2020 Kas 2,400,000
Penghentian Pengakuan
Penghentian pengakuan piutang (derecognition) akan menyebabkan nilai piutang dan pinjaman
tidak lagi dicatat dalam laporan keuangan.
PSAK 55 secara spesifik menyebutkan entitas menghentikan pengakuan asset keuangan jika
dan hanya jika :
a) Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari asset keuangan tersebut berakhir atau;
b) Entitas mentrasfer asset keuangan yang memenuhi criteria penghentian pengakuan.
Piutang dapat ditransfer untuk mendapatkan kas yang lebih cepat dari tanggal jatuh tempo atau
piutang dapat dijaminkan untuk memperoleh pinjaman
Contoh 5 :
1 Maret 2020 PT Seroja menarik utang dalam bentuk wesel bayar dari PT Dika finance sebesar
Rp 9.000.000 maka PT Seroja menjaminkan piutang Usaha sebesar Rp 15.000.000 dari pelang-
gannya yaitu PTArial
PT Dika membebankan biaya administrasi 4% dari total hutang sedangkan tariff bunga 2% per
bulan dari hutang outstanding.
1 April 2020 PT Seroja menerima pelunasan sepertiganya dari PT Arial dan dikurangi retur
penjualan sebesar Rp 100.000 dan diskon penjualan Rp 500.000
2 April 2020 PT Seroja membayar hutang wesel ditambah bunga atas penerimaan piutang dari
PT Arial
2 Juni 2020 PT Seroja menerima pelunasan 2/3 nyasetelah dikurangi penghapusan piutang
sebesar Rp 800.000
3 Juni 2020 PT Seroja membayar sisa hutang kepada PT Dahllia ditambah bunga
Modul Akuntansi Intermediate 1 Muhamad Alan Jayaatmaja 7- 6
Piutang Usaha
Diminta catatlah transaksi tersebut baik untuk PT Seroja maupun PT Dika
Transfer Piutang
Piutang yang ditransfer pada pihak lain untuk tujuan mendapatkan kas lebih cepat diistilahkan
sebagai anjak piutang (factoring).
Perusahaan yang melakukan anjak piutang biasanya adalah Bank atau lembaga keuangan non
bank (multi finance)
Berdasarkan tanggungjawabnya setelah piutang itu ditransfer, maka dibedakan sebagai berikut
a) With recourse yaitu perusahaan menjamin piutang tersebut ketika pelanggan tidak
membayar hutangnya.
b) Without Recourse yaitu perusahaan tidak menjamin piutang tersebut ketika pelanggan tidak
membayar hutangnya.
Untuk without recourse, akan diberlakukan sebagai penjualan piutang, karena perusahaan telah
megalihkan secara subtansial semua risiko dan manfaat atas piutang tersebut kepada
perusahaan anjak piutang.
SOAL LATIHAN
SOAL 1 SOAL PENGAKUAN PIUTANG
1 Maret 2020 Toko Casandra menjual barang dagangan dengan syarat 2/15; n/30 seharga $ 10,000.
60% diantaranya membayar pada tanggal 10 Maret 2020, sedangkan 30% membayar setelah tanggal 15
Maret 2020 dan yang 10% belum membayar sampai dengan tutup buku tanggal 31 Maret 2020.
Diminta : Buatlah jurnal yang diperlukan Toko Casandra dengan menggunakan metode :
a. Piutang bersih b. Piutang kotor
SOAL 7
PT MALIMA menjual piutang sebesar Rp 4.500.000 dengan perjanjian PT MALIMA memperoleh nilai
jual 70% dan sisanya dianggap cadangan retur penjualan dan kemungkinan piutang tak tertagih.
Penjualan piutang juga harus menanggung biaya administrasi penjualan piutang sebesar 5% dari jumlah
yang disetujui. Jumlah cadangan kerugian yang dibentuk PT MALIMA Rp 180.000. Dari seluruh
piutang yang dijual, ternyata retur penjualan yang terjadi adalah Rp 150.000 dan piutang yang tidak
tertagih Rp 25.000 sisanya dilunasi seluruhnya melalui bank pembeli piutang.
Diminta :
Modul Akuntansi Intermediate 1 Muhamad Alan Jayaatmaja 7- 10
Piutang Usaha
a) Buatlah jurnal penjualan piutang
b) Buatlah jurnal retur penjualan dan penghapusan piutang
c) Buatlah jurnal penerimaan sisa piutang yang dijual sudah ditagihkan.
Isi wesel
Nominal hutang
Tarif bunga
Tgl wesel
Jangka waktu wesel
Yang menanda tangani wesel
Tgl 1 April 2019 toko A menjual barang dagangan ke toko B dgn syarat 2/10 n/60 seharga Rp
1.000.000
Pertanyaan :
Siapakah kreditur
Siapakah debitur
Contoh C
Tgl 1 April 2019 toko A memberikan pinjaman ke toko B dgn syarat menanda tangani wesel
seharga Rp 1.000.000
Notes Receivable 1.000.000
Cash 1.000.000
Contoh A
Tgl 1 April 2019 toko A mengganti piutang usaha ke toko B dgn menanda tangani wesel
seharga Rp 1.000.000
Notes Receivable 1.000.000
Account Receivable 1.000.000
Modul Akuntansi Intermediate 1 Muhamad Alan Jayaatmaja 7- 11
Piutang Usaha