Anda di halaman 1dari 56

PIUTAN

G
Kompetensi Dasar
3.3. Menganalisis metode langsung dan
metode cadangan untuk piutang tak tertagih
Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan metode langsung untuk piutang tak tertagih dengan tepat
2. Menjelaskan metode cadangan untuk piutang tidak tertagih dengan
tepat
3. Mengaplikasikan pencatatan metode langsung untuk piutang tidak
tertagih dengan tepat
4. Mengaplikasikan pencatatan metode cadangan untuk piutang tidak
tertagih dengan tepat
Pendekatan, Strategi dan Metode
Pendekatan : Scientific
Strategi/Model : Problem Base Learning
Metode : Diskusi, menggali informasi, tanya jawab, presentasi
Pengertian Piutang

 Piutang adalah klaim uang, barang, atau


jasa kepada pelanggan atau pihak-
pihak lainnya sebagai akibat dari
transaksi di masa lalu.
 Piutang merupakan asset (harta)
perusahaan, baik aset lancar atau tidak
lancar.
PIUTANG

Pihak-pihak yang terlibat transaksi piutang :


1. Kreditur, pihak yang mendapat tagihan/ piutang
(sebuah aset)
2. Debitur, pihak yang berkewajiban membayar utang
(sebuah kewajiban)
JENIS-JENIS PIUTANG
 Piutang disajikan di Laporan posisi keuangan
(Neraca)
 Piutang diklasifikasikan:
1. Piutang dagang (account receivable)
2. Piutang non dagang /piutang lain-lain
3. Piutang wesel
Piutang non dagang:

 Uang muka kepada karyawan dan staf


 Uang muka ke pada anak perusahaan
 Piutang dividen dan bunga
 Klaim terhadap perusahaan asuransi
 Deposit untuk menutup kemungkinan kerusakan atau
kerugian.
 Deposit sebagai jaminan pelaksanaan kerja atau
pembayaran.
 Dll.
Pengertian Piutang Dagang/usaha
 Piutang dagang adalah jumlah yang terutang
oleh pelanggan untuk barang dan jasa yang
diberikan sebagai bagian dari operasi bisnis
normal.
 Piutang muncul sebagai akibat adanya transaksi
penjualan barang atau jasa secara kredit,
dalam hal ini tagihan tersebut tidak disertai
dengan surat perjanjian yang formal, melainkan
karena unsur kepercayaan dan kebijakan
perusahaan.
 syarat penjualan misalnya 2/10,n/30.
PENGAKUAN PIUTANG DAGANG

Piutang dagang harus diakui


sebesar harga pertukaran diantara
kedua belah pihak (jumlah yg
terutang dari debitur), dibuktikan
dengan dokumen, seperti faktur
(invoice).
PENGAKUAN PIUTANG DAGANG

Piutang dagang diakui/dicatat pada saat :


1. perusahaan memperoleh piutang dagang tersebut
melalui penjualan kredit.
2. Terjadi retur dan potongan penjualan (diskon
kuantitas, dagang, tunai & diskon musiman).
3. Adanya pelunasan.
PIUTANG DAGANG

 Piutang ini berasal dari penjualan barang dagangan dan jasa secara
kredit dalam operasi usaha normal dan peminjaman uang.
 Piutang dicatat pertama kali ketika perusahaan memperolehnya,
berikutnya piutang usaha dicatat ketika terjadi retur penjualan
kredit dan pelunasan. Contoh jurnalnya:
Piutang Usaha XXX Penjualan
XXX
(Mencatat Penjualan Kredit)
Kas XXX
Potongan Penjualan
XXX Piutang XXX
Usaha
(Mencatat pelunasan piutang usaha dengan potongan penjualan)
PIUTANG DAGANG
 Piutang ini berasal dari penjualan barang dagangan dan jasa secara
kredit dalam operasi usaha normal dan peminjaman uang.
 Piutang dicatat pertama kali ketika perusahaan memperolehnya,
berikutnya piutang usaha dicatat ketika terjadi retur penjualan
kredit dan pelunasan. Contoh jurnalnya:
Kas XXX
Piutang Usaha XXX
(Mencatat pelunasan piutang usaha)
Retur Penjualan XXX
Piutang UsahaXXX
(Mencatat retur penjualan)
PIUTANG

Pengendalian internal atas penerimaan piutang :


1. Memisahkan fungsi pegawai atau yang
menanganitransaksi bagian penjualanfungsi dari akuntansi
untuk piutang.
2. Pegawai yang menangani akuntansi piutang harus
dipisahkan dari fungsi penerimaan hasil tagihan piutang.
3. Semua transaksi pemberian kredit, pemberian potongan,
dan penghapusan piutang harus mendapat persetujuan
dari pejabat yang berwenang.
PIUTANG

Pengendalian internal atas penerimaan piutang :


4. Piutang harus dicatat dalam buku-buku
tambahan piutang (accounts receivable subsidiaty
ledger).
5. Perusahaan harus membuat daftar
piutang berdasarkan umumnya (aging schedule)
Kerugian Piutang

 Piutang dagang yang dimiliki oleh perusahaan belum


tentu seluruhnya dapat ditagih.
 Disebabkan karena debitur tidak mau membayar
pinjamannya, tidak mampu membayar atau
dinyatakan bangkrut, tidak diketahui keberadaanya
dsb.
 Piutang usaha yang tidak dapat ditagih biasanya
dinamakan kerugian piutang dan dalam akuntansi
dicatat dalam akun kerugian piutang.
PENILAIAN PIUTANG USAHA

Metode
Penghapusan
Kerugian Piutang / Langsung
Beban Piutang
Tak Tertagih Metode Cadangan/
Metode
penyisihan
METODE PENCATATAN KERUGIAN
PIUTANG TAK TERTAGIH

Metode penghapusan langsung (direct write off


method).
 Kerugian akan diakui dalam tahun saat
ditentukan bahwa suatu piutang tertentu tak
tertagih.
 Dalam metode ini perusahaan tidak perlu
melakukan taksiran atas kerugian piutang
sehingga rekening cadangan kerugian piutang
tidak digunakan.
METODE PENCATATAN KERUGIAN
PIUTANG TAK TERTAGIH
Apabila suatu piutang diyakini tidak dapat ditagih lagi, maka
Jurnal:
Kerugian piutang tak tertagih xxx
piutang dagang xxx
Jika diterima kembali piutang yg sudah dihapus
Jurnal:
1) Piutang dagang xxx
Kerugian piutang TT
xxx

2) Kas Piutang dagang xxx xxx


Kelemahan:

 Metode ini dipakai jika: kerugian piutang jumlahnya tidak


material/kecil
 Keruging piutang hanya akan menunjukkan jumlah
kerugian yang sesungguhnya diderita
 piutang dagang akan dilaporkan dalam neraca sejumlah
brutonya.
 kerugian seringkali dilaporkan pada periode yang berbeda
dari periode penjualannya sehingga tidak dapat
memberikan gambaran tentang nilai piutang bersih yang
dapat direalisasi
METODE PENCATATAN CADANGAN
KERUGIAN PIUTANG
2. Metode penyisihan/cadangan
setiap tahun diestimasi jumlah tak tertagih
Jurnal:
Kerugian piutang tak tertagih xxx
Penyisihan/Cadangan kerugian piutang TT xxx

 Penyajian piutang dagang di Neraca

Piutang Dagang Rp.xxx


(-) Cadangan kerugian
piutang tak tertagih (
piutang dagang neto xxx)
Rpxxx
METODE PENCATATAN CADANGAN
KERUGIAN PIUTANG

 Piutang yang benar-benar tidak dapat ditagih dicatat :


Jurnal:
Cadangan kerugian piutang xxx
Piutang usaha xxx
Jika diterima kembali piutang yang sudah dihapuskan
1). Piutang dagang xxx
Cadangan kerugian piutang xxx
2). Kas xxx
Piutang dagang xxx
Contoh:

 Pada Agustus 2009 PT Rahadian melakukan penjualan kredit kepada


PT FEDNY sebesar Rp. 5.000.000. Hingga akhir tahun 2009 terdapat
piutang sebesar Rp.500.000 yang belum dapat ditagih. Manajemen
memperkirakan Rp.100.000 tidak akan dapat ditagih. Pada bulan
Agustus 2010 bagian penagihan menyatakan bahwa piutang sebesar
Rp.50.000 dihapus dari pembukuan karena tidak mungkin dapat
diterima pelunasannya dari PT FEDNY. Secara tidak terduga pada
bulan November 2010 PT FEDNY melakukan pelunasan utangnya
yang belum terbayar.
 Diminta :
Buatlah jurnal penyesuaian dan jurnal yang dibutuhkan untuk
mencatat transaksi diatas baik dengan metode cadangan maupun
dengan metode penghapusan langsung! Metode
Metode Tidak Langsung/Cadangan Metode Langsung
Pencatatan Taksiran Kerugian Piutang Dalam metode ini tidak dilakukan
Des31 Kerugian piut 100.000 taksiran atas kerugian piutang
CKP
100.000

Pencatatan Penghapusan Langsung Pencatatan Penghapusan Langsung


CKP 50.000 Kerugian piutang 50.000
Piutang dagang Piutang dagang
50.000
50.000
Penerimaan Kembali piutang yang sudah Penerimaan Kembali piutang yang sudah
dihapus dihapus
Piutang dagang 50.000 Piutang Dagang 50.000
CKP 50.000 Kerugian piutang 50.000
(Untuk mencatat kembali piutang yang (Mencatat kembali piutang yang sudah
sudah dihapus) dihapus)

Kas 50.000 Kas 50.000


Piutang dagang 50.000 Piutang dagang 50.000
(Untuk mencatat penerimaan kas) (mencatat penerimaan kas)
PENYISIHAN PIUTANG TAK
TERTAGIH
 Ada dua cara untuk menaksir (estimasi)
jumlah penyisihan untuk piutang tak
tertagih, yaitu berdasarkan:
1. Persentase tertentu dari Saldo
penjualan
2. Saldo piutang dagang (piutang rata-rata
& persentase tertentu terhadap gol umur
piutang pada akhir periode)
3. Analisa Umur Piutang
Contoh:

 Akun cadangan kerugian piutang TT bersaldo kredit sebesar


Rp 240.000. Penjualan kredit bersih selama tahun 2012
berjumlah Rp320.000.000. Diestimasi bahwa ½ % dari
penjualan kredit bersih akan tidak dapat ditagih.
 Diminta:
1. Jurnal penyesuaian
2. Saldo cadangan kerugian piutang TT 31/12 2012, bersaldo
kredit Rp150.000.
3. Penyajian piutang dineraca, jika saldo piutang dagang
sebesar Rp22.300.000.
PENYISIHAN PIUTANG TAK TERTAGIH-SALDO
PIUTANG & ANALISA UMUR PIUTANG

 Contoh, berdasarkan saldo piutang rata-rata:


saldo piutang tgl 1 Januari 200A adalah Rp8.750, dan saldo
piutang tgl 31 Desember 200A sebesar Rp12.250,
kebijakan persentase penyisihan piutang tak tertagih
dihitung sebesar 3% dari saldo rata-rata piutang.
 Contoh, berdasarkan umur piutang
Perusahaan Wilson & Co.
Contoh:

Nama Debitur Jumlah piutang Tgl faktur Nomor faktur

Western stainless $ 80.000 13/11/2012 2385

Western stainless 18.000 17/10/2012 1783

Brockway 320.000 25/11/2012 2811

Freport 55.000 12/09/2012 1241

Alleghenry 60.000 08/12/2012 3121

Alleghenry 14.000 19/9/2012 2513


Contoh:

 Berdasarkan pengalaman masa lalu menunjukkan


bahwa untuk setiap kelompok umur, rata-rata
kerugian piutang tak tertagih adalah:
1. Di bawah 60 hari = 4%
2. 61-90 hari = 15
3. 91-120 hari = 20%
4. Di atas 120 hari = 25%
WILSON & CO.
SKEDUL UMUR PIUTANG
Nama pelanggang Slado 31/12 Di bawah 60 hari 61-90 hari 91-120 hari Di atas 120 hari

Western stainless 98.000 80.000 18.000

Brockway 320.000 320.000

Freport 55.000 55.000

Alleghenry 74.000 60.000 14.000

Jumlah $547.000 460.000 18.000 69.000

Umur Jumlah %estimasi TT Saldo yg diperlukan dlm


penyisihan
Di bawah 60 hari 460.000 4% $18.400
61-90 hari 18.000 15% 2.700
91-120 hari 69.000 20% 13.800
Di atas 120 hari 25%
Saldo penyisihan piutang tak tertagih 34.900
 Jadi saldo penyisihan pada akhir tahun ( di neraca) sebesar
$34.900.
 Jika seandainya akun penyisihan per tgl 1 Januari adalah
bersaldo kredit sebesar $8.000,
 Jurnal:
Kerugian piutang TT $29.900
Cadangan kerugian piutang $29.900
PIUTANG WESEL

 Tagihan kepada pelanggan dari transaksi usaha yang


dilengkapi dengan instrumen kredit berupa wesel, promes,
ataupun aksep dan akan diterima dalam bentuk uang tunai
di masa mendatang.
 Wesel adalah surat janji tertulis (instrumen kredit formal)
yang menyatakan bahwa debitor akan membayar sejumlah
tertentu, tanpa syarat, di waktu yang akan datang.
Kreditor yang menerima wesel mengakuinya
piutang wesel dan debitor yang membuat sebagai
mengakuinya sebagai utang wesel. wesel
PIUTANG WESEL

 Wesel dibedakan menjadi 2 yaitu:


1. wesel tanpa bunga, nilai jatuh tempo wesel ini sebesar nilai
nominalnya.
2. wesel berbunga, nilai jatuh tempo wesel ini sebesar nilai
nominal ditambah bunga selama jangka waktu wesel.
PENENTUAN JUMLAH BUNGA WESEL

Bunga = Nilai Nominal Wesel x Suku Bunga Setahun x Proporsi Jangka Waktu
Wesel dari Setahun
Contoh Soal

 Nominal Wesel = Rp 100.000; Bunga = 12 %; Jangka Waktu


Wesel = 120 hari
 Perhitungan bunga :
100.000 x 12% x 120/360 = Rp 4.000
Piutang Wesel dari Penjualan Kredit

Tgl 1 Juni 2010, PT ABC menjual barang kepada CV Indah seharga Rp


2.000.000. Untuk itu PT ABC menghendaki agar piutangnya dikuatkan
dengan surat wesel yang disetujui oleh CV Indah dengan nilai nominal
wesel Rp 2.000.000 bunga 6% dengan jangka waktu 3 bulan.
Jurnal :
PT ABC
1 Juni 2010 Piutang Wesel Rp 2.000.000
Penjualan Rp 2.000.000
CV Indah
1 Juni 2010 Pembelian Rp 2.000.000
Utang Wesel Rp 2.000.000
Contoh Soal
Pada 1 Juni 2014 PT ABADI menjual barang dagangan kepada Fa. Andi
dan Rekan dengan harga jual (setelah dikurangi rabat) Rp 300.000.
Untuk itu, Fa. Andi dan Rekan menyerahkan wesel dengan nilai nominal
Rp 300.000, jangka waktu 6 bulan, bunga 24%. Wesel ditandatangani
dan diserahkan pada 1 Juni 2014. Oleh karena jangka waktunya 6 bulan,
maka tanggal jatuh temponya adalah 1 Desember 2014.
PT ABADI
1 Juni 2014 Piutang Wesel Rp 300.000
Penjualan Rp
300.000Fa. Andi dan Rekan
1 Juni 2014 Pembelian Rp 300.000
Utang Wesel Rp 300.000
Piutang Wesel dari Pemberian Pinjaman

Tgl 1 Mei 2010, PT XYZ memberikan pinjaman uang kepada


CV Barito Putera sebesar Rp 5.000.000. Untuk itu CV Barito
menyerahkan selembar promes, 60 hari, bunga 12 %, maka
PT XYZ membuat jurnal :
Piutang Wesel Rp 5.000.000
Kas Rp 5.000.000
CV Barito Putera membuat jurnal :
Kas Rp 5.000.000
Utang Wesel

Rp 5.000.000
Piutang Wesel dari Perubahan Piutang Usaha

PT Merapi mempunyai piutang usaha kepada PT ABC sebesar


Rp 10.000.000 yang jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2012. Pada
tanggal 1 Juli 2012, PT ABC minta kepada PT Merapi agar kewajibannya
diubah dengan menyerahkan sebuah promes bernilai Rp 10.000.000,
bunga 18 % jangka waktu 90 hari. Bila disetujui maka PT Merapi
membuat jurnal:
Piutang Wesel Rp 10.000.000
Piutang Rp 10.000.000
PT ABCUsaha
membuat jurnal:
Utang Usaha Rp 10.000.000
Utang Wesel Rp 10.000.000
Penerimaan Pelunasan Piutang Wesel

PT Abadi pada tanggal 1 Desember 2014 menerima pelunasan


piutang wesel dari Fa. Andi dan Rekan yang telah jatuh tempo
pada hari ini.
Perhitungan jumlah uang yang diterima :
Nilai Nominal = Rp 300.000
Bunga (Rp 300.000 x 24% x 6/12) = Rp 36.000 +
Nilai jatuh tempo = Rp 336.000
Penerimaan Pelunasan Piutang Wesel

Jurnal:
PT ABADI
1 Desember 2014 Kas Rp 336.000
Piutang Wesel Rp 300.000
Pendapatan Bunga Rp 36.000
Fa. Andi dan Rekan
1 Desember 2014 Utang Wesel Rp 300.000
Beban Bunga Rp 36.000
Kas Rp 336.000
Wanprestasi Dalam Pelunasan Piutang Wesel

Wesel dari Fa. Andi dan Rekan tertanggal 1 Juni 2014 telah jatuh tempo pada 1
Desember 2014. Pada tanggal jatuh tempo tersebut PT Abadi tidak menerima
pelunasan karena Fa. Andi dan Rekan ingkar janji atau wanprestasi.
PT. ABADI
1 Desember 2014 Piutang Usaha Rp 336.000
Piutang Wesel Rp 300.000
Pendapatan Bunga Rp
Fa. Andi dan Rekan 36.000
1 Desember 2014 Utang Wesel Rp 300.000
Beban Bunga Rp 36.000
Utang Usaha Rp 336.000
Piutang Usaha yang sudah tidak dapat ditagih lagi

Bila tidak ada harapan untuk ditagih, maka dijurnal:


15 Desember 2014
Cadangan Penurunan Nilai Piutang Usaha Rp 336.000
Piutang Wesel Rp 336.000
Piutang Usaha yang sudah tidak dapat ditagih lagi

Bila tidak ada harapan untuk ditagih, maka dijurnal:


15 Desember 2014
Penyisihan Piutang Tak Tertagih Rp 336.000
Piutang Wesel Rp 336.000
Penyesuaian Pada Akhir Perioda

Pada 31 Desember 2014 tepat tanggal akhir tahun buku


CV Cahaya Mentari dan Rekan memiliki piutang wesel.
Wesel tersebut ditandatangani oleh Fa. Rembulan Indah
dan Rekan dengan keterangan sebagai berikut. Nominal
Rp 600.000, bunga 12%, tanggal wesel 1 Desember 2014,
jatuh tempo 1 Maret 2015. Hitunglah bunga berjalan dan
buatlah jurnal penyesuaian pada akhir tahun 2014 ?
Penyesuaian Pada Akhir Perioda

Perhitungan Bunga Berjalan :


Rp 600.000 x 12% x 1/12 = Rp
6.000
Penyesuaian Pada Akhir Perioda

CV Cahaya Mentari dan Rekan


31 Desember 2014 Piutang Bunga Rp 6.000
Pendapatan Bunga Rp 6.000
(untuk mencatat penyesuaiannya)
2 Januari 2015 Pendapatan Bunga Rp 6.000
Piutang Bunga Rp 6.000
(untuk mencatat hari pertama tahun berikutnya)
Penyesuaian Pada Akhir Perioda

1 Maret 2015 Kas Rp 618.000


Piutang Wesel Rp 600.000
Pendapatan Bunga Rp 18.000
(Untuk mencatat saat jatuh tempo wesel)
PENDISKONTOAN WESEL

Perusahaan menyerahkan wesel kepada bank (atau


lembaga keuangan lain), kemudian bank membayar
kepada perusahaan dengan potongan (diskonto)
tertentu. Jumlah yang diterima oleh perusahaan
(pemegang wesel) adalah nilai jatuh tempo dikurangi
dengan diskonto.
PENDISKONTOAN WESEL

Diskonto = Nilai Jatuh Tempo x % Diskonto x Perioda Memegang


Wesel bagi
Pendiskonto
Contoh Soal

Pada tanggal 1 Nopember 2014, PT Adi Setia mendiskontokan


wesel berikut ke Bank BNI dengan diskonto 18 %.
Nominal Wesel Rp 300.000
Tanggal Wesel 1 September 2014
Jangka Waktu Wesel 6 bulan
Tanggal jatuh 1 Maret 2015
tempo Bunga 24 %
Contoh Soal

Perhitungan Wesel tak Berbunga:


Nilai jatuh tempo = Nilai Nominal Rp 300.000
Diskonto = Rp 300.00 x 18% x 4/12 Rp 18.000 -
Kas diterima Rp 282.000
Jurnal : PT ADI SETIA
1 Nopember 2014 Kas Rp 282.000
Beban Bunga Rp 18.000
Piutang Wesel Diskontoan Rp 300.000
BANK BNI
1 Nopember 2014 Piutang Wesel Rp 300.000
Kas Rp 282.000
Pendapatan Bunga Rp 18.000
Contoh Soal

Perhitungan Wesel Berbunga:


Nilai Nominal Rp 300.000
Bunga (Rp 300.000 x 6/12 x 24%) Rp 36.000 +
Nilai Jatuh Tempo Rp 336.000
Diskonto (Rp 336.000 x 18% x Rp
4/12) 20.160 – Rp
Kas yang diterima 315.840
Contoh Soal

Jurnal : PT ADI SETIA


1 Nopember 2014 Kas Rp 315.840
Piutang Wesel Diskontoan Rp 300.000
Pendapatan Bunga Rp 15.840
Jika diskontonya lebih besar daripada bunga wesel (misalnya Rp
40.000)
1 Nopember 2014 Kas Rp 296.000
Beban bunga Rp 4.000
Piutang Wesel
Diskontoan Rp
300.000
Contoh Soal

Jurnal : BANK BNI


1 Nopember 2014 Piutang Wesel Rp 300.000
Pendapatan Bunga Rp 15.840
Kas Rp 315.840
Jika diskontonya lebih besar daripada bunga wesel (misalnya Rp
40.000)
1 Nopember 2014 Piutang Wesel Rp 300.000 Kas
Pendapatan Bunga Rp 296.000
Rp 4.000
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai