Anda di halaman 1dari 46

Piutang Dagang & Piutang Wesel

AKUNTANSI 2
Pengertian

 Tagihan kepada pelanggan dari transaksi usaha yang


tidak dilemgkapi dengan instrumen kredit berupa wesel,
promes, ataupun aksep dan akan diterima dalam bentuk
uang tunai di masa mendatang.
 Tagihan kepada individu ataupun perusahaan lain yang
akan diterima dalam bentuk kas.
 Klaim dalam bentuk uang terhadap perusahaan atau
perseorangan.
PIUTANG

 Piutang ini berasal dari penjualan barang dagangan dan jasa secara
kredit dalam operasi usaha normal dan peminjaman uang.
 Piutang dicatat pertama kali ketika perusahaan memperolehnya,
berikutnya piutang usaha dicatat ketika terjadi retur penjualan
kredit dan pelunasan. Contoh jurnalnya:
Piutang Usaha XXX
Penjualan XXX
(Mencatat Penjualan Kredit)
Kas XXX
Potongan Penjualan XXX
Piutang Usaha XXX
(Mencatat pelunasan piutang usaha dengan potongan penjualan)
PIUTANG
 Piutang ini berasal dari penjualan barang dagangan dan jasa secara
kredit dalam operasi usaha normal dan peminjaman uang.
 Piutang dicatat pertama kali ketika perusahaan memperolehnya,
berikutnya piutang usaha dicatat ketika terjadi retur penjualan
kredit dan pelunasan. Contoh jurnalnya:
Kas XXX
Piutang Usaha XXX
(Mencatat pelunasan piutang usaha)
Retur Penjualan XXX
Piutang Usaha XXX
(Mencatat retur penjualan)
PIUTANG

Klasifikasi Piutang dikelompokkan dalam 3 jenis yaitu:


1. Piutang Usaha (Piutang Dagang), piutang ini disebut juga
Accounts Receivable. Piutang ini berasal dari penjualan barang
dagangan dan jasa secara kredit dalam operasi usaha normal.
2. Piutang Wesel (Wesel Tagih), piutang ini disebut juga Notes
Receivable. Pemberian kredit kepada pelanggan dapat pula
didukung oleh suatu dokumen kredit yang resmi yang disebut
wesel atau promes. Piutang ini dibuktikan dengan instrumen
kredit secara formal.
3. Piutang lain-lain, piutang nonusaha seperti pinjaman kepada para
pejabat perusahaan, pinjaman kepada pegawai/ karyawan, dan
piutang restitusi pajak.
PIUTANG

Pihak-pihak yang terlibat transaksi piutang :


1. Kreditur, pihak yang mendapat tagihan/ piutang
(sebuah aset)
2. Debitur, pihak yang berkewajiban membayar utang
(sebuah kewajiban)
PIUTANG

Pengendalian internal atas penerimaan piutang :


1. Memisahkan fungsi pegawai atau bagian yang
menangani transaksi penjualan dari fungsi akuntansi
untuk piutang.
2. Pegawai yang menangani akuntansi piutang harus
dipisahkan dari fungsi penerimaan hasil tagihan piutang.
3. Semua transaksi pemberian kredit, pemberian potongan,
dan penghapusan piutang harus mendapat persetujuan
dari pejabat yang berwenang.
PIUTANG

Pengendalian internal atas penerimaan piutang :


4. Piutang harus dicatat dalam buku-buku tambahan
piutang (accounts receivable subsidiaty ledger).
5. Perusahaan harus membuat daftar piutang
berdasarkan umumnya (aging schedule)
PENILAIAN PIUTANG USAHA

Metode
Penghapusan
Kerugian Piutang / Langsung
Beban Piutang Tak
Tertagih Metode Cadangan/
Metode
penyisihan
Metode Penghapusan Langsung

 Kerugian piutang dicatat pada saat perusahaan


mendapat kepastian bahwa suatu piutang kepada
debitur tertentu tidak akan dapat ditagih.
 Keyakinan muncul ketika perusahaan mendapat
informasi bahwa debitur dinyatakan bangkrut oleh
pengadilan, atau bukti pendukung yang lain yang
menyatakan bahwa piutang tidak dapat ditagih.
Contoh Soal

Pada 1 Maret 2015, PT ABC menyatakan penghapusan


Rp 80.000.000 kepada CV Maju Sejahtera yang dinyatakan pailit
oleh pengadilan. Jurnal untuk mencatat penghapusan.
1 Maret 2015
Cadangan Penurunan Nilai Piutang Usaha Rp 80.000.000
Piutang Usaha – CV Maju Sejahtera Rp 80.000.000
Contoh Soal

Pada 1 Maret 2015, PT ABC menyatakan penghapusan


Rp 80.000.000 kepada CV Maju Sejahtera yang dinyatakan pailit
oleh pengadilan. Jurnal untuk mencatat penghapusan.
1 Maret 2015
Penyisihan Piutang Tak Tertagih Rp 80.000.000
Piutang Usaha – CV Maju Sejahtera Rp 80.000.000
Penerimaan Pelunasan dari Piutang
yang telah dihapus

Pada 1 Mei 2015 perusahaan menerima kas Rp 80.000.000 dari


pelunasan CV Maju mundur yang piutang kepadanya telah dihapus.
Jurnalnya :
1 Mei 2015
Piutang Usaha – CV Maju Mundur Rp 80.000.000
Cadangan Penurunan Nilai Piutang Usaha Rp 80.000.000
(untuk mencatat kembali piutang)
Kas Rp 80.000.000
Piutang Usaha Rp 80.000.000
(untuk mencatat penerimaan dari hasil penagihan)
Penerimaan Pelunasan dari Piutang
yang telah dihapus

Pada 1 Mei 2015 perusahaan menerima kas Rp 80.000.000 dari


pelunasan CV Maju mundur yang piutang kepadanya telah dihapus.
Jurnalnya :
1 Mei 2015
Piutang Usaha – CV Maju Mundur Rp 80.000.000
Penyisihan Piutang Tak Tertagih Rp 80.000.000
(untuk mencatat kembali piutang)
Kas Rp 80.000.000
Piutang Usaha Rp 80.000.000
(untuk mencatat penerimaan dari hasil penagihan)
Metode Cadangan

 Perusahaan harus menaksir besarnya piutang


yang diperkirakan tidak dapat ditagih pada setiap
akhir tahun.
 Metode cadangan sebaiknya digunakan apabila
kerugian piutang berjumlah signifikan.
Dasar yang digunakan dalam
metode cadangan :

 Persentase dari penjualan, manajemen menetapkan suatu


hubungan persentase antara jumlah penjualan kredit dengan
taksiran kerugian yang mungkin diderita karena adanya
piutang tak tertagih.
 Persentase dari piutang, manajemen menetapkan suatu
hubungan persentase antara jumlah piutang dengan jumlah
kerugian akibat adanya piutang yang tidak tertagih. Untuk
menganalisis hal ini, menggunakan daftar umur piutang atau
analisis umur piutang.
PERSENTASE DARI PENJUALAN

PT Muria memilih dasar persentase dari penjualan dan memperkirakan


bahwa piutang sebesar 0,5 % dari penjualan kredit bersih tidak dapat
tertagih. Apabila penjualan kredit bersih selama tahun 2011 berjumlah
Rp 320.000.000, maka kerugian piutang ditaksir akan berjumlah Rp
1.600.000.
Jurnal 31 Desember 2011 :
Kerugian Penurunan Nilai Piutang Usaha Rp 1.600.000
Cadangan Penurunan Nilai Piutang Usaha Rp 1.600.000
(untuk mencatat taksiran kerugian piutang tahun 2011)
PERSENTASE DARI PENJUALAN

PT Muria memilih dasar persentase dari penjualan dan memperkirakan


bahwa piutang sebesar 0,5 % dari penjualan kredit bersih tidak dapat
tertagih. Apabila penjualan kredit bersih selama tahun 2011 berjumlah
Rp 320.000.000, maka kerugian piutang ditaksir akan berjumlah Rp
1.600.000.
Jurnal 31 Desember 2011 :
Beban Piutang Tak Tertagih Rp 1.600.000
Penyisihan Piutang Tak Tertagih Rp 1.600.000
(untuk mencatat taksiran kerugian piutang tahun 2011)
PERSENTASE DARI PIUTANG

 PT Muria mempunyai piutang sebesar Rp 3.960.000


 Kebijakan perusahaan:
• Piutang yang belum jatuh tempo 30 hari
• Persentase Kerugian Piutang :
- Belum jatuh tempo = 2 %
- Menunggak 1 – 30 hari = 4 %
- Menunggak 31 – 60 hari = 10 %
- Menunggak 61 – 90 hari = 20 %
- Menunggak > 90 hari = 50 %
PERSENTASE DARI PIUTANG

Jumlah Hari Lewat Waktu


Nama Debitur Total Blm Jth Tempo
1-30 31-60 61-90 >90
Amir Hamzah 60,000.00 30,000.00 20,000.00 10,000.00
Budi Purnomo 30,000.00 30,000.00
Cahyo Kusumo 45,000.00 20,000.00 25,000.00
Darmawan 70,000.00 50,000.00 20,000.00
Untung Wijoyo 60,000.00 30,000.00 30,000.00
Lain-lain 3,695,000.00 2,620,000.00 520,000.00 245,000.00 160,000.00 150,000.00
Total 3,960,000.00 2,700,000.00 570,000.00 300,000.00 200,000.00 190,000.00
Taksiran % 2% 4% 10% 20% 50%
Total Taksiran
Kerugian Piutang
241,800.00 54,000.00 22,800.00 30,000.00 40,000.00 95,000.00
PERSENTASE DARI PIUTANG

 Bila belum dibuat taksiran maka jurnal :


Kerugian Penurunan Nilai Piutang Usaha Rp 241.800
Cadangan Penurunan Nilai Piutang Usaha Rp 241.800
 Bila sebelumnya sudah dibentuk cadangan kerugian piutang Rp41.800,
maka jurnal yg dibuat :
Kerugian Penurunan Nilai Piutang Usaha Rp 200.000
Cadangan Penurunan Nilai Piutang Usaha Rp 200.000
PIUTANG WESEL

 Tagihan kepada pelanggan dari transaksi usaha yang


dilengkapi dengan instrumen kredit berupa wesel, promes,
ataupun aksep dan akan diterima dalam bentuk uang tunai
di masa mendatang.
 Wesel adalah surat janji tertulis (instrumen kredit formal)
yang menyatakan bahwa debitor akan membayar sejumlah
tertentu, tanpa syarat, di waktu yang akan datang.
Kreditor yang menerima wesel mengakuinya sebagai
piutang wesel dan debitor yang membuat wesel
mengakuinya sebagai utang wesel.
PIUTANG WESEL

 Wesel dibedakan menjadi 2 yaitu:


1. wesel tanpa bunga, nilai jatuh tempo wesel ini sebesar nilai
nominalnya.
2. wesel berbunga, nilai jatuh tempo wesel ini sebesar nilai
nominal ditambah bunga selama jangka waktu wesel.
PENENTUAN JUMLAH BUNGA WESEL

Bunga = Nilai Nominal Wesel x Suku Bunga Setahun x Proporsi Jangka Waktu
Wesel dari Setahun
Contoh Soal

 Nominal Wesel = Rp 100.000; Bunga = 12 %; Jangka Waktu


Wesel = 120 hari
 Perhitungan bunga :
100.000 x 12% x 120/360 = Rp 4.000
Piutang Wesel dari Penjualan Kredit

Tgl 1 Juni 2010, PT ABC menjual barang kepada CV Indah seharga Rp


2.000.000. Untuk itu PT ABC menghendaki agar piutangnya dikuatkan
dengan surat wesel yang disetujui oleh CV Indah dengan nilai nominal
wesel Rp 2.000.000 bunga 6% dengan jangka waktu 3 bulan.
Jurnal :
PT ABC
1 Juni 2010 Piutang Wesel Rp 2.000.000
Penjualan Rp 2.000.000
CV Indah
1 Juni 2010 Pembelian Rp 2.000.000
Utang Wesel Rp 2.000.000
Contoh Soal
Pada 1 Juni 2014 PT ABADI menjual barang dagangan kepada Fa. Andi
dan Rekan dengan harga jual (setelah dikurangi rabat) Rp 300.000.
Untuk itu, Fa. Andi dan Rekan menyerahkan wesel dengan nilai nominal
Rp 300.000, jangka waktu 6 bulan, bunga 24%. Wesel ditandatangani
dan diserahkan pada 1 Juni 2014. Oleh karena jangka waktunya 6 bulan,
maka tanggal jatuh temponya adalah 1 Desember 2014.
PT ABADI
1 Juni 2014 Piutang Wesel Rp 300.000
Penjualan Rp 300.000
Fa. Andi dan Rekan
1 Juni 2014 Pembelian Rp 300.000
Utang Wesel Rp 300.000
Piutang Wesel dari Pemberian Pinjaman

Tgl 1 Mei 2010, PT XYZ memberikan pinjaman uang kepada


CV Barito Putera sebesar Rp 5.000.000. Untuk itu CV Barito
menyerahkan selembar promes, 60 hari, bunga 12 %, maka
PT XYZ membuat jurnal :
Piutang Wesel Rp 5.000.000
Kas Rp 5.000.000
CV Barito Putera membuat jurnal :
Kas Rp 5.000.000
Utang Wesel Rp 5.000.000
Piutang Wesel dari Perubahan Piutang Usaha

PT Merapi mempunyai piutang usaha kepada PT ABC sebesar


Rp 10.000.000 yang jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2012. Pada
tanggal 1 Juli 2012, PT ABC minta kepada PT Merapi agar kewajibannya
diubah dengan menyerahkan sebuah promes bernilai Rp 10.000.000,
bunga 18 % jangka waktu 90 hari. Bila disetujui maka PT Merapi
membuat jurnal:
Piutang Wesel Rp 10.000.000
Piutang Usaha Rp 10.000.000
PT ABC membuat jurnal:
Utang Usaha Rp 10.000.000
Utang Wesel Rp 10.000.000
Penerimaan Pelunasan Piutang Wesel

PT Abadi pada tanggal 1 Desember 2014 menerima pelunasan


piutang wesel dari Fa. Andi dan Rekan yang telah jatuh tempo
pada hari ini.
Perhitungan jumlah uang yang diterima :
Nilai Nominal = Rp 300.000
Bunga (Rp 300.000 x 24% x 6/12) = Rp 36.000 +
Nilai jatuh tempo = Rp 336.000
Penerimaan Pelunasan Piutang Wesel

Jurnal:
PT ABADI
1 Desember 2014 Kas Rp 336.000
Piutang Wesel Rp 300.000
Pendapatan Bunga Rp 36.000
Fa. Andi dan Rekan
1 Desember 2014 Utang Wesel Rp 300.000
Beban Bunga Rp 36.000
Kas Rp 336.000
Wanprestasi Dalam Pelunasan Piutang Wesel

Wesel dari Fa. Andi dan Rekan tertanggal 1 Juni 2014 telah jatuh tempo pada 1
Desember 2014. Pada tanggal jatuh tempo tersebut PT Abadi tidak menerima
pelunasan karena Fa. Andi dan Rekan ingkar janji atau wanprestasi.
PT. ABADI
1 Desember 2014 Piutang Usaha Rp 336.000
Piutang Wesel Rp 300.000
Pendapatan Bunga Rp 36.000
Fa. Andi dan Rekan
1 Desember 2014 Utang Wesel Rp 300.000
Beban Bunga Rp 36.000
Utang Usaha Rp 336.000
Piutang Usaha yang sudah tidak dapat ditagih lagi

Bila tidak ada harapan untuk ditagih, maka dijurnal:


15 Desember 2014
Cadangan Penurunan Nilai Piutang Usaha Rp 336.000
Piutang Wesel Rp 336.000
Piutang Usaha yang sudah tidak dapat ditagih lagi

Bila tidak ada harapan untuk ditagih, maka dijurnal:


15 Desember 2014
Penyisihan Piutang Tak Tertagih Rp 336.000
Piutang Wesel Rp 336.000
Penyesuaian Pada Akhir Perioda

Pada 31 Desember 2014 tepat tanggal akhir tahun buku


CV Cahaya Mentari dan Rekan memiliki piutang wesel.
Wesel tersebut ditandatangani oleh Fa. Rembulan Indah
dan Rekan dengan keterangan sebagai berikut. Nominal
Rp 600.000, bunga 12%, tanggal wesel 1 Desember 2014,
jatuh tempo 1 Maret 2015. Hitunglah bunga berjalan dan
buatlah jurnal penyesuaian pada akhir tahun 2014 ?
Penyesuaian Pada Akhir Perioda

Perhitungan Bunga Berjalan :


Rp 600.000 x 12% x 1/12 = Rp 6.000
Penyesuaian Pada Akhir Perioda

CV Cahaya Mentari dan Rekan


31 Desember 2014 Piutang Bunga Rp 6.000
Pendapatan Bunga Rp 6.000
(untuk mencatat penyesuaiannya)
2 Januari 2015 Pendapatan Bunga Rp 6.000
Piutang Bunga Rp 6.000
(untuk mencatat hari pertama tahun berikutnya)
Penyesuaian Pada Akhir Perioda

1 Maret 2015 Kas Rp 618.000


Piutang Wesel Rp 600.000
Pendapatan Bunga Rp 18.000
(Untuk mencatat saat jatuh tempo wesel)
PENDISKONTOAN WESEL

Perusahaan menyerahkan wesel kepada bank (atau


lembaga keuangan lain), kemudian bank membayar
kepada perusahaan dengan potongan (diskonto)
tertentu. Jumlah yang diterima oleh perusahaan
(pemegang wesel) adalah nilai jatuh tempo dikurangi
dengan diskonto.
PENDISKONTOAN WESEL

Diskonto = Nilai Jatuh Tempo x % Diskonto x Perioda Memegang


Wesel bagi
Pendiskonto
Contoh Soal

Pada tanggal 1 Nopember 2014, PT Adi Setia mendiskontokan


wesel berikut ke Bank BNI dengan diskonto 18 %.
Nominal Wesel Rp 300.000
Tanggal Wesel 1 September 2014
Jangka Waktu Wesel 6 bulan
Tanggal jatuh tempo 1 Maret 2015
Bunga 24 %
Contoh Soal

Perhitungan Wesel tak Berbunga:


Nilai jatuh tempo = Nilai Nominal Rp 300.000
Diskonto = Rp 300.00 x 18% x 4/12 Rp 18.000 -
Kas diterima Rp 282.000
Jurnal : PT ADI SETIA
1 Nopember 2014 Kas Rp 282.000
Beban Bunga Rp 18.000
Piutang Wesel Diskontoan Rp 300.000
BANK BNI
1 Nopember 2014 Piutang Wesel Rp 300.000
Kas Rp 282.000
Pendapatan Bunga Rp 18.000
Contoh Soal

Perhitungan Wesel Berbunga:


Nilai Nominal Rp 300.000
Bunga (Rp 300.000 x 6/12 x 24%) Rp 36.000 +
Nilai Jatuh Tempo Rp 336.000
Diskonto (Rp 336.000 x 18% x 4/12) Rp 20.160 –
Kas yang diterima Rp 315.840
Contoh Soal

Jurnal : PT ADI SETIA


1 Nopember 2014 Kas Rp 315.840
Piutang Wesel Diskontoan Rp 300.000
Pendapatan Bunga Rp 15.840
Jika diskontonya lebih besar daripada bunga wesel (misalnya Rp
40.000)
1 Nopember 2014 Kas Rp 296.000
Beban bunga Rp 4.000
Piutang Wesel Diskontoan Rp 300.000
Contoh Soal

Jurnal : BANK BNI


1 Nopember 2014 Piutang Wesel Rp 300.000
Pendapatan Bunga Rp 15.840
Kas Rp 315.840
Jika diskontonya lebih besar daripada bunga wesel (misalnya Rp
40.000)
1 Nopember 2014 Piutang Wesel Rp 300.000
Kas Rp 296.000
Pendapatan Bunga Rp 4.000
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai