Anda di halaman 1dari 21

Akuntansi Untuk Piutang

Oleh: Yunus Harjito


Piutang
• Piutang timbul akibat adanya penjualan barang atau jasa secara kredit kepada
pihak lain.
• Piutang juga timbul karena perusahaan memberi pinjaman sejumlah uang
kepada pihak lain.
• Penjualan secara kredit (piutang) diperlukan karena akan menarik pelanggan
• Pengelolaan piutang dengan benar sangat dibutuhkan oleh perusahaan karena
jika salah pengelolaan, perusahaan akan rugi.
• Piutang ada 3, yaitu Piutang Usaha, Piutang Wesel (Wesel Tagih), dan
Piutang lain-lain.

Oleh: Yunus Harjito 2


Akuntansi Piutang & Wesel Tagih
Piutang Usaha
• Piutang adalah aset keuangan yang mencerminkan hak kontraktual
untuk menerima sejumlah kas di masa depan atau hak tagih terhadap
pihak lain atas kas, barang, atau jasa.
• Masalah akuntansi yang berkaitan dengan piutang usaha meliputi:
 Pengakuan piutang usaha (penjualan kredit, retur penjualan, dan
potongan penjualan), perlu dicermati juga pada pelunasan piutang
yang memperoleh potongan (3/15;n/40).
 Penilaian piutang usaha tidak mudah karena ada sebagian
piutang tidak tertagih (kerugian piutang: metode
penghapusan langsung & metode Penyisihan).
• Piutang diklasifikasikan menjadi: Piutang
Dagang, Wesel Tagih (dapat digunakan untuk
mengganti piutang dagang), dan Piutang
Lainnya (piutang bunga, piutang karyawan, dll).
Oleh: Yunus Harjito 3
Akuntansi Piutang & Wesel Tagih
Penurunan Nilai Piutang
 Piutang diukur sebesar jumlah yang dapat ditagih dikurangi penurunan
nilai.
 Indikasi penurunan nilai piutang:
 Tidak dapat dilunasi pada saat jatuh tempo,
 Bunga dan pokok tunggakan dalam beberapa kali pembayaran,
 Pihak kreditor memberikan kelonggaran (perpanjangan waktu,
penurunan bunga, dll),
 Debitur dinyatakan pailit oleh pengadilan
 Memburuknya kondisi ekonomi yang berakibat pada debitur.

Oleh: Yunus Harjito 4


Akuntansi Piutang & Wesel Tagih
Metode Penurunan Nilai Piutang

• Metode Penghapusan Langsung (Direct Write Off)


Piutang yang ada pada perusahaan langsung dihapus dengan menggunakan
jurnal penghapusan piutang berikut:

Beban Piutang yang Tidak Dapat Ditagih Rp 5.000.000,00


Piutang Dagang Rp 5.000.000,00

Jika dikemudian hari perusahaan yang dinyatakan tidak dapat menghapus piutang
tersebut kemudian melunasi utangnya maka dibuat jurnal untuk membalik jurnal
penghapusan piutang kemudian dibuat jurnal untuk pelunasan piutang.

Oleh: Yunus Harjito 5


Akuntansi Piutang & Wesel Tagih
Metode Penurunan Nilai Piutang
• Metode Penghapusan Langsung (Direct Write Off)
Jurnal untuk membalik piutang yang telah dihapus:
Piutang Dagang Rp 5.000.000,00
Beban Piutang yang Tidak Dapat Ditagih Rp 5.000.000,00

Setelah dibuatkan jurnal pembalik maka langkah selanjutnya dibuatkan jurnal


untuk mencatat penerimaan kas dari piutang yang telah dilunasi tersebut.
Jurnalnya adalah sebagai berikut:
Kas Rp 5.000.000,00
Piutang Dagang Rp 5.000.000,00

Oleh: Yunus Harjito 6


Akuntansi Piutang & Wesel Tagih
Metode Penurunan Nilai Piutang

• Metode Penyisihan (Allowance Method)


Perusahaan membuat perkiraan tentang berapa saldo piutang yang kemungkinan
tidak dapat ditagih di masa mendatang dan mencatatnya sebagai beban.
Jurnal penyesuaian akhir periode yang dibuat adalah sebagai berikut:

Beban Piutang yang Tidak Dapat Ditagih Rp XXXXXXXX


Penyisihan Piutang yang Tidak Dapat Ditagih Rp XXXXXXXX

 Sebelumnya harus dikriteriakan pada Penilaian Penurunan Nilai Atas Piutang


Individual yang Signifikan dan yang tidak Signifikan.
 Jika penurunan nilai sigifikan maka menggunakan perhitungan Present Value.
 Dengan rumus: 1/(1+i) dikalikan nilai piutang.

Oleh: Yunus Harjito 7


Akuntansi Piutang & Wesel Tagih
Metode Penurunan Nilai Piutang

• Metode Penyisihan (Allowance Method)


 Untuk penurunan nilai piutang yang tidak signifikan, maka digunakan perkiraan
prosentase yang telah ditentukan oleh perusahaan (ex: 2%, 3%, dlsb).
 Jurnal untuk penghapusan piutang adalah sebagai berikut:
Penyisihan Piutang yang Tidak Dapat Ditagih Rp XXXXXXXX
Piutang Rp XXXXXXXX

Jika dikemudian hari perusahaan yang dinyatakan tidak dapat melunasi piutang
tersebut kemudian melunasi utangnya maka dibuat jurnal untuk membalik jurnal
penghapusan piutang kemudian dibuat jurnal untuk pelunasan piutang.

Oleh: Yunus Harjito 8


Akuntansi Piutang & Wesel Tagih
Metode Penurunan Nilai Piutang
• Metode Penyisihan (Allowance Method)
Jurnal untuk membalik piutang yang telah dihapus:
Piutang Rp XXXXXXXX
Penyisihan Piutang yang Tidak Dapat Ditagih Rp XXXXXXXX

Setelah dibuatkan jurnal pembalik maka langkah selanjutnya dibuatkan jurnal


untuk mencatat penerimaan kas dari piutang yang telah dilunasi tersebut.
Jurnalnya adalah sebagai berikut:
Kas Rp XXXXXXXX
Piutang Rp XXXXXXXX

Oleh: Yunus Harjito 9


Akuntansi Piutang & Wesel Tagih
Piutang Tak Tertagih dengan Umur Piutang
 Metode umur piutang merupakan cara untuk mengestimasi besarnya
penurunan nilai secara kelompok. Contohnya adalah sbb:
Pelanggan Piutang Jatuh Tempo
PT Angin 150.000 29 November 2013
PT Udara 350.000 11 Oktober 2013
PT Api 470.000 01 Januari 2014
PT Air 160.000 30 September 2013
PT Tanah 200.000 02 Desember 2013
PT Raya 250.000 01 Juli 2013
PT Indah 175.000 01 Oktober 2012

Belum Jatuh Jumlah Hari Setelah Jatuh Tempo Lebih Dari


Konsumen Saldo
Tempo 1 - 30 31 - 60 61 - 90 91 - 180 181 - 365 365 Hari
PT Angin 150.000 150.000
PT Udara 350.000 350.000
PT Api 470.000 470.000
PT Air 160.000 160.000
PT Tanah 200.000 200.000
PT Raya 250.000 250.000
PT Indah 175.000 175.000
Total 1.755.000 470.000
Oleh: Yunus 200.000
Harjito 150.000 350.000 160.000 250.000 175.000
10
Akuntansi Piutang & Wesel Tagih
Piutang Tak Tertagih dengan Umur Piutang
 Setelah dibuatkan daftar umur piutang, kemudian total piutang setiap
kelompok dikalikan dengan prosentase yang tidak tertagih.
 Prosentase tidak tertagih ditentukan sendiri oleh perusahaan (biasanya
berdasarkan pada pengalaman industri atau perusahaan).
Estimasi Tidak Tertagih
Interval Umur Saldo
% Jumlah
Belum jatuh Tempo 470.000 2% 9.400
1 - 30 hari setelah jatuh tempo 200.000 5% 10.000
31 - 60 hari setelah jatuh tempo 150.000 10% 15.000
61 - 90 hari setelah jatuh tempo 350.000 20% 70.000
91 - 180 hari setelah jatuh tempo 160.000 30% 48.000
181 - 365 hari setelah jatuh tempo 250.000 50% 125.000
Lebih dari 365 hari setelah jatuh tempo 175.000 80% 140.000
TOTAL 1.755.000 417.400

Oleh: Yunus Harjito 11


Akuntansi Piutang & Wesel Tagih
Piutang Tak Tertagih dengan Umur Piutang
 Jika diperoleh nilai penyisihan piutang yang tidak dapat ditagih dari hasil
perhitungan berdasarkan umur piutang, selanjutnya dibuatkan jurnal.
 Jurnal yang dibuat disesuaikan dengan saldo awal (jika ada) pada akun
Penyisihan Piutang yang Tidak Dapat Ditagih.
 Pada buku besar nilai Penyisihan Piutang yang Tidak Dapat Ditagih
harus sebesar perhitungan yang telah dilakukan dengan umur piutang.
 Jurnal yang dibuat merupakan jurnal penyesuaian yang didasarkan
atas hasil perhitungan pada umur piutang dan saldo awal.

Beban Piutang yang Tidak Dapat Ditagih Rp XXXXXXXX


Penyisihan Piutang yang Tidak Dapat Ditagih Rp XXXXXXXX

Oleh: Yunus Harjito 12


Akuntansi Piutang & Wesel Tagih
Pelepasan Piutang

• Pada perusahaan sering terjadi adanya kebutuhan kas yang tidak disangka-sangka
yang diluar prediksi.
• Jika berkaitan dengan piutang, kas yang diharapkan akan diperolah pada waktu
yang telah diperkirakan perusahaan, akan tetapi perusahaan membutuhkan kas
sebelum waktu yang telah diperkirakan tersebut.
• Pada akhirnya perusahaan melepaskan piutang sebelum waktunya, beberapa
alasanya yaitu:
 Sulit mendapatkan pinjaman,
 Penagihan piutang memakan waktu dan biaya,
• Cara yang dapat ditempuh yaitu: Penjualan piutang (terdapat beban penjualan
piutang), dan penjualan dengan kartu kredit.

Oleh: Yunus Harjito 13


Akuntansi Piutang & Wesel Tagih
Wesel Tagih

 Wesel tagih adalah perjanjian tertulis untuk membayarkan sejumlah uang tertentu
pada suatu waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan bersama.
 Karakteristik wesel tagih:
 Tanggal jatuh tempo, dapat dinyatakan dalam hari ataupun bulan.
 Tingkat bunga, nominalnya dicantumkan dalam waktu 1 tahun. Dengan rumus:
Bunga = Nilai wesel tagih X tingkat bunga X Jangka waktu wesel tagih.
Jangka waktu jika dinyatakan dalam bulan maka dibagi 12 bulan, jika
dinyatakan dalam hari maka dibagi 360 hari.
 Nilai Jatuh Tempo, rumusnya adalah sebagai berikut:
NJT = Nilai Nominal + Jumlah Bunga Wesel Tagih

Oleh: Yunus Harjito 14


Akuntansi Piutang & Wesel Tagih
Akuntansi Wesel Tagih
 Saat diterimanya wesel tagih dari pelanggan. Jurnalnya adalah sbb:
(jurnal pada saat pengalihan dari piutang ke wesel tagih)
Wesel Tagih Rp XXXXXXXX
Piutang Rp XXXXXXXX

(jurnal pada saat penjualan dan dikeluarkan wesel tagih)


Wesel Tagih Rp XXXXXXXX
Penjualan Rp XXXXXXXX

(jurnal pada saat meminjamkan utang dan dikeluarkan


wesel tagih)
Wesel Tagih Rp XXXXXXXX
Kas Rp XXXXXXXX

Oleh: Yunus Harjito 15


Akuntansi Piutang & Wesel Tagih
Akuntansi Wesel Tagih
 Saat pelunasan wesel tagih oleh pihak ketiga (pelanggan)
Kas Rp XXXXXXXX
Wesel Tagih Rp XXXXXXXX
Pendapatan Bunga Rp XXXXXXXX

 Pencatatan atas wesel tagih yang gagal bayar, dikenal sebagai


dishonored note receivable.
Piutang Dagang Rp XXXXXXXX
Wesel Tagih Rp XXXXXXXX
Pendapatan Bunga Rp XXXXXXXX

Nilai mominal dari wesel ditambah bunga yang jatuh


tempo ditransfer ke akun piutang.

Oleh: Yunus Harjito 16


Akuntansi Piutang & Wesel Tagih
Akuntansi Wesel Tagih

 Pendiskontoan Wesel Tagih ke pihak ketiga


 Wesel tagih bisa dijual (dialihkan) dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya
(biasannya kepada bank) dijual untuk mendapatkan kas sebelum wesel
tersebut jatuh tempo.
 Penjualan piutang wesel sebelum tanggal jatuhnya disebut Pendiskontoan
Wesel Tagih (pemegang wesel menerima pembayaran yang lebih kecil dari
nilai jatuh tempo wesel).
 Diskonto = Nilai Jatuh Tempo x Prosentase Diskonto x Periode Diskonto
 Periode diskonto dihitung dari tanggal pendiskontoan sampai tanggal jatuh
tempo.

Oleh: Yunus Harjito 17


Akuntansi Piutang & Wesel Tagih
Akuntansi Wesel Tagih
 Ayat Jurnal pada saat pendiskontoan ke bank
Kas Rp XXXXXXXX
Beban Bunga Rp XXXXXXXX
Wesel Tagih Rp XXXXXXXX

 Jika pada saat jatuh tempo perusahaan (yang memiliki utang) tidak
dapat melunasi utangnya (wesel tagih) ke bank, maka jurnalnya:
Piutang Rp XXXXXXXX
Kas Rp XXXXXXXX

Oleh: Yunus Harjito 18


Review
Akuntansi Untuk Piutang
Oleh: Yunus Harjito
Review
Akuntansi Untuk Piutang
 PT. Kusuma Eelektronik (pelanggan yang sudah dinyatakan bangkrut
oleh perusahaan dan piutangnya Rp5.000.000,00 yang dulu sudah
dicadangkan dan telah dihapus) menyatakan akan membayar.
Bagaimana jurnalnya?

 Dijual barang dagang dengan termin 3/10,n/30 sebesar


Rp10.000.000,00 dan diperkirakan sebesar 3% tidak dapat ditagih.
Bagaimana jurnalnya?

 Menjual barang dagang sebesar Rp22.000.000,00, dan


atas penjualan tersebut diterbitkan wesel oleh
perusahaan. Bagaimana jurnalnya?

Oleh: Yunus Harjito 20


Review
Akuntansi Untuk Piutang
 Wesel dengan nominal Rp 5.000.000,- didiskontokan kepada bank
dengan diskonto 12% atau sebesar Rp200.000,00. Nilai jatuh tempo
diketahui sebesar Rp5.500.000,00. Bagaimana jurnalnya?

 Perusahaan memperoleh informasi bahwa salah satu pelanggannya


yang telah diberi piutang Rp2.000.000,00 telah meninggal dunia, oleh
karena itu perusahaan langsung menghapus piutang pelanggan
tersebut.

Oleh: Yunus Harjito 21

Anda mungkin juga menyukai