Anda di halaman 1dari 19

Penyisihan dan Penghapusan Piutang - Dalam bisnis, menjual barang dan jasa secara

kredit adalah hal yang biasa, dengan penjualan kredit tersebut berarti sebagai penjual akan
mencatatkan Piutang. Tetapi ada kalanya piutang-piutang tersebut tidak dapat tertagih, bisa
karena banyak alasan. Untuk itu manajemen biasanya akan membuat langkah antisipasi, salah
satunya dengan membentuk Cadangan Kerugian Piutang atau Penyisihan Piutang Tak
Tertagih atau Cadangan Piutang Tak Tertagih (banyak istilah untuk menyebutnya).
Ada dua metode dalam melakukan pengakuan Piutang tak tertagih, yaitu Metode
Penghapusan (write-off) dan Metode Penyisihan (Pencadangan) - Bad debt allowance.
Metode Penghapusan Piutang (Write-off)
Metode ini langsung menghapus piutang yang dinilai tidak dapat tertagih lagi, yaitu dengan
langsung membebankan piutang yang dihapus dan mengkreditkan Piutang tersebut.
Contoh:
Manajemen Perusahaan menghapus Piutang Usahanya sebesar 1.000.000 karena sudah benarbenar tidak dapat tertagih lagi. Maka jurnalnya adalah:
Beban penghapusan piutang
Piutang

[D] 1.000.000
[K] 1.000.000

Untuk melakukan ini Perusahaan harus memenuhi syarat yang ditentukan oleh undangundang
Pajak
Penghasilan
(UU
No.36
tahun
2008)
Metode penghapusan langsung piutang tak tertagih dalam Pajak Penghasilan diatur dalam
Pasal 6 Ayat (1) huruf h Undang-undang Pajak Penghasilan. Dalam ketentuan tersebut
dinyatakan bahwa besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri dan
bentuk usaha tetap, ditentukan berdasarkan penghasilan bruto dikurangi biaya untuk
mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan, termasuk di antaranya adalah piutang
yang nyata-nyata tidak dapat ditagih dengan syarat:

Telah dibebankan sebagai biaya dalam laporan laba rugi komersial;

Wajib Pajak harus menyerahkan daftar piutang yang tidak dapat ditagih kepada
Direktorat Jenderal Pajak; dan

Telah diserahkan perkara penagihannya kepada Pengadilan Negeri atau instansi


pemerintah yang menangani piutang negara; atau adanya perjanjian tertulis mengenai
penghapusan piutang/pembebasan utang antara kreditur dan debitur yang
bersangkutan; atau telah dipublikasikan dalam penerbitan umum atau khusus; atau
adanya pengakuan dari debitur bahwa utangnya telah dihapuskan untuk jumlah utang
tertentu;

Syarat sebagaimana dimaksud pada angka 3 tidak berlaku untuk penghapusan piutang
tak tertagih debitur kecil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf k UU
PPh.

Sebagai ketentuan pelaksanaan dari Pasal 6 Ayat (1) huruf h ini adalah Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 105/PMK.03/2009 Tentang Piutang Yang Nyata-Nyata Tidak Dapat
Ditagih Yang Dapat Dikurangkan Dari Penghasilan Bruto sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor
57/PMK.03/2010.
Metode

Cadangan

Piutang

(Bad

debt

allowance)

Metode ini dilakukan dengan cara membentuk cadangan atas piutang yang diperkirakan tidak
akan tertagih. Berbeda dengan metode penghapusan piutang langsung, metode ini tidak
langsung "membuang" piutang yang diperkirakan tidak tertagih tersebut. Dengan metode ini
maka di laporan keuangan akan muncul saldo Cadangan Kerugian Piutang, biasanya
disajikan dengan angka minus di bawah Piutang Usaha, atau bisa juga disajikan secara net-off
dengan
Piutang
Usaha.
Contoh:
Manajemen mencadangkan Piutang Usaha sebesar 1.000.000 atas Piutang Usaha yang
kemungkinan besar tidak dapat tertagih lagi.
Beban cadangan piutang tak tertagih
Cadangan piutang tak tertagih

[D] 1.000.000
[K] 1.000.000

Dalam menentukan besaran pencadangan piutang, manajemen memiliki beberapa cara antara
lain:

Persentase penjualan, dari pengalaman yang dimiliki perusahaan biasanya mereka


memiliki persentase atas piutang usaha yang tidak tertagih.

Analisa Umur, cara ini dilakukan dengan menganalisa umur dari masing-masing
Piutang. Manajemen biasanya membuat batasan untuk umur piutang. Misal:
Perusahaan akan mencadangkan Piutang yang berumur lebih dari 2 tahun.

Penghapusan Piutang yang di cadangkan, Misal dari yang dicadangkan sebesar 1.000.000,
ada piutang sebesar 400.000 yang benar-benar tidak tertagih dan harus dihapus, jurnal yang
dibuat:
Cadangan piutang tak tertagih
Piutang

[D] 400.000
[K] 400.000

Piutang Yang Dihapus Dibayar (Tertagih)


Bagaimana jika Piutang yang sudah terhapus ternyata dibayarkan oleh customer? Maka
Piutang harus dimunculkan lagi terlebih dahulu baru kemudian dibuat jurnal pembayaran
Piutangnya.
Contoh:
Dari 400.000 Piutang yang telah dihapuskan oleh Perusahaan ternyata dilunasi 200.000,
jurnal yang muncul adalah sebagai berikut:

Piutang
Cadangan piutang tak tertagih

[D] 200.000
[K] 200.000

Kas / Bank
Piutang

[D] 200.000
[K] 200.000

Menurut Prinsip Akuntansi Indonesia disebutkan piutang dagang harus di catat dan
dilaporkan sebesar nilai kas (neto) yang bisa direalisasi, yaitu jumlah kas bersih
yang bisa direalisasi (Jusup, 2005).
Menurut Baridwan 2010 berpendapat bahwa penyajian neraca digunakan dasar
pengukuran Nilai Realisasi /Penyelesaian (realizable/Settlement Value). Artinya
piutang di neraca dilaporkan sebesar jumlah yang akan di realisir yaitu jumlah yang
diharapkan akan ditagih dihitung dengan mengurangkan jumlah yang diperkirakan
akan tidak tertagih kepada jumlah piutang. Karena neraca disusun setiap akhir
periode maka setiap akhir tahun perlu dihitung jumlah kerugian dari piutang yang
bersangkutan. Kerugian piutang ini dibebankan pada periode yang bersangkutan
sehingga dapat dihubungkan antara kerugian piutang dengan penjualan-penjualan
yang menimbulkan piutang tersebut. Jusup (2005) menyatakan bahwa kerugian
piutang merupakan hal yang normal dan merupakan resiko yang sudah selayaknya
bagi perusahaan yang melakukan penjualan secara kredit. Kerugian piutang yang
terlalu rendah member petunjuk bahwa kebijakan piutang perusahaan terlalu
ketat, sebaliknya kerugian piutang yang terlalu tinggi dapat diartikan bahwa
kebijakan kredit perusahaan terlalu longgar.
Kapan piutang menjadi tak tertagih?? Menurut Reeve dkk (2009) berpendapat tidak
ada aturan umum untuk menentukan kapan sebuah piutang dianggap tidak
tertagih. Saat piutang sudah jatuh tempo, pertama-tama perusahaan harus
menghubungi si pelanggan dan mencoba menagihnya. Jika setelah dihubungi
beberapa kali si pelanggan tidak membayar, maka perusahaan dapat menyewa
jasaagensi penagihan (debt collector). Setelah agensi penagihan melakukan upaya
penagihan, seluruh saldo piutang yang tersisa dianggap tidak tertagih.
Pencatatan kerugian piutang yang dikreditkan ke rekening cadangan kerugian
piutang sehingga tidak diperlukan perubahan-perubahan dalam buku pembantu

piutang. Apabila jelas bahwa piutang tidak dapat ditagih maka rekening cadangan
kerugian piutang didebet dan piutang dihapuskan. Pada saat ini buku pembantu
baru dikredit. Penghapusan piutang dilakukan jika terdapat bukti-bukti yang jelas,
misalnya :
a. Debiturnya meninggal dunia;
b. Debiturnya bangkrut;
c. Ada kesepakatan antara perusahaan dan debitu bahwa sebagian piutang
tidak dapat dibayar;
d. Debiturnya melarikan diri.
PENCATATAN PIUTANG YANG TIDAK DAPAT DITAGIH ADA 2 METODE YAITU :
1. METODE PENYISIHAN (CADANGAN KERUGIAN PIUTANG)
2. METODE PENGHAPUSAN LANGSUNG
1. Untuk mengestimasi piutang tak tertagih dalam METODE PENYISIHAN adalah
:
a. Metode Presentase Penjualan (percent of sales method) yaitu menghitung
beban piutang tak tertagih sebagai persentasi dari penjualan kredit bersih.
Metode ini juga disebut metode pendekatan laba rugi, karena berfokus
pada jumlah beban. Besarnya persentase kerugian piutang tersebut
berdasarkan pengalaman tahun lampau. Adapun pencatatan kerugian
piutang tersebut adalah sbb :
Beban Kerugian Piutang

xxxxxx

Cadangan Kerugian Piutang


Piutang

usaha

xxxxxx

melaporkan

jumlah

yang

menjadi

utang

pelanggan

perusahaan. Jika perusahaan menagih semua pelanggan , perusahaan akan


menerima sejumlah

nilai piutang. Penyisihan Piutang tak tertagih

melaporkan jumlah piutang yang perusahaan perkirakan tidak akan tertagih.

harus

Contoh :
Saldo akhir piutang PT. "Ibu Bapak per 31 Desember 2000 adalah sbb :
a. Piutang Usaha adalah 100 juta (debet)
b. Penjualan 400.000.000
c. Penjualan Kredit adalah 200.000.000
d. Penetapan cadangan kerugian piutang PT. Ibu Bapak 1 Januari 2001 adalah 1%
dari penjualan kredit.
1% x 200.000.000 = 2.000.000
Jurnal :
Beban Kerugian Piutang 2.000.000
Cadangan Kerugian Piutang

2.000.000

Misalnya penetapan cadangan kerugian piutang PT. Ibu Bapak 1 Januari 2001
meningkat menjadi 2% dari penjualan kredit. Karena penyisihan yang ditetapkan di
akhir tahun 2010 terlalu rendah, sehingga perusahaan perlu mengubahnya menjadi
saldo kredit yang lebih realistis. Hal tersebut memerlukan penyesuaian pada awal
periode.
Jurnal :
Beban Kerugian Piutang 2.000.000
Cadangan Kerugian Piutang

2.000.000

Perhitungan : 2% x 200.000.000 = 4.000.000. Oleh karena itu cadangan kerugian


piutang ditambahkan sebesar 2.000.000 (4 juta 2juta).

b. Metode Atas Dasar Jumlah Piutang


- Cadangan kerugian piutang dinaikkan hingga % tertentu dari total piutang.
Contoh :
Diketahui :
Jumlah piutang akhir tahun 2000 adalah 200.000.000,-

Saldo cadangan kerugian piutang kredit 1% yaitu 1% x 200.000.000 = Rp 2.000.000.


Pada akhir tahun 2001 saldo cadangan kerugian piutang dinaikkan menjadi 2% dari
saldo piutang yakni 2% x Rp 200.000.000 = 4.000.000.
Jurnal penyesuaian untuk mencatat transaksi tersebut diatas adalah sebagai
berikut :
Beban Kerugian Piutang 2.000.000
Cadangan Kerugian Piutang

2.000.000

Setelah jurnal penyesuaian tersebut dimasukkan dalam neraca lajur maka jumlah
cadangan kerugian piutang akan menunjukkan nilai nominal Rp 4.000.000. Piutang
tetap menunjukkan nilai nominal Rp 200.000.000 dan biaya kerugian piutang tahun
yang bersangkutan Rp 2.000.000.
Bentuk Neraca Lajur :
Perkiraan
Piutang
Cad.Ker.Piutang
B.Ker.Piutang

NS
D
K
200jt 2jt
-

AP
D

2jt

2jt
-

NSP
D
K
200jt 4jt
2jt
-

L/R
D
2jt

Neraca
D
K
200jt
4jt
-

K
-

- Penentuan jumlah kerugian piutang dihitung dari analisa umur piutang.


Metode ini mengklasifikasikan piutang dari tiap-tiap debitur sesuai dengan
umurnya. Piutang yang menunggak dipisahkan berdasarkan lamanya menunggak.
Selanjutnya saldo piutang untuk masing-masing kelompok umur dikalikan dengan
taksiran persentase kerugian piutang.
Bentuk Analisa Umur Piutang Akhir Tahun 2000
Nama Pelanggan
PT B

1 s/d 15

16 s/d 30
25 Juta

31 s/d 45

PT A
25 Juta
PT P
25juta
PT K
Jumlah Piutang
25 Juta
25 Juta
25 Juta
Tngkat Resiko
1%
3%
5%
Jumlah Cadangan 250.000
750.000
1.250.000
Jumlah Cadangan Kerugian Piutang
Note : Cadangan ditetapkan di awal periode adalah 2 juta.

46 s/d 60

25Juta
25 Juta
6%
1.500.000
3.750.000

Jurnal :
Beban Kerugian Piutang

1.750.000

Cadangan Kerugian Piutang

1.750.000

Perhitungan : 3.750.000 2.000.000 = 1.750.000

2. Untuk mengestimasi piutang tak tertagih dalam METODE PENGHAPUSAN


LANGSUNG.
Dalam metode penghapusan langsung setiap akhir periode tidak dibuat taksiran
yang tidak tertagih, tetapi kerugian piutang diakui langsung pada saat piutang
tersebut benar-benar tidak bisa ditagih. Apabila diketahui terdapat piutang yang
tidak dapat ditagih maka dibuat jurnal sbb :
Biaya kerugian piutang xxxx
Piutang

xxxx

Penerimaan Kembali piutang yan telah dihapus


Piutang kepada debitur yang telah dihapus, kemungkinan dapat diterima kembali.
Jumlah yang dpat diterima kembali mungkin hanya sebgian, mungkin seluruhnya.
Penerimaan tersebut dapat terjadi ada periode dimana piutang dihapus dan juga
terjadi pada periode berikutnya.
Jurnal untuk mencatat penerimaan kembali piutang yang telah dihapus adalah
sbb :
a. Jika perusahaan menggunakan metode cadangan
Piutang dagang

xxxx

Cadangan Kerugian Piutang

xxxx

b. Jk perusahaan menggunkan metode penghapusan langsung

1. Apabila penerimaan kembali piutang terjadi pada periode yang sama dengan
periode dimana piutang tersebut dihapus
Piutang Dagang
Kerugian Piutang

xxxx
xxxx

2. Apabila penerimaan kembali piutang terjadi pada periode berikutnya.


Piutang Dagang

xxxx

Penerimaan Kembali Piutang xxxx


Rekning Penerimaan kembali piutang adalah merupaakan rekening nominal yang
saldonya dicantumkan dalam laporan laba rugi dibawah kelompok penghasilan lain
lain atau penghasilan di luar usaha.

Penyelesaian Tugas Tentang Persentase Piutang Tak Tertagih

Soal 2-2
PT.Halmahera menentukan jumlah kerugian piutang setiap tahunnya sebesar 1% dari
penjualan bersih. Namun dalam kenyataannya, dalam 5 tahun terakhir jumlah piutang yang
benar-benar dihapus sangat bervariasi antara 0,75% sampai 2% dari penjualan bersih tahun
yang bersangkutan. Hal ini mengakibatkan saldo rekening Cadangan Kerugian Piutang pada
tanggal 31 Desember 2000 bersaldo debit sebesar Rp2.525.000,00. Mulai tahun ini,
penetapan jumlah cadangan kerugian piutang dilakukan berdasarkan umur piutang dengan
tarif (persentase) yang berbeda untuk setiap kelompok umur. Informasi selengkapnya adalah
sebagai berikut:
Umur Piutang
Jumlah
Persentase tidak tertagih
Jatuh tempo hari ini
Rp144.000.000,00
0,5%
Lewat jatuh tempo 1-30 hari
39.000.000,00
1%
Lewat jatuh tempo 31-60 hari 43.600.000,00
3%
Lewat jatuh tempo 61-90 hari 15.000.000,00
5%
Lewat jatuh tempo 91-120
8.500.000,00
10%
hari
Lewat jatuh lebih dari 120
4.500.000,00
25%
hari
Diminta:

1.
2.

Hitunglah piutang yang diperkirakan tidak dapat ditagih!


Buatlah jurnal penyesuaian yang diperlukan!
Jawab:
1. Menghitung piutang yang diperkirakan tidak tertagih:
Untuk mendapatkan nilai Total taksiran tak tertagih dari masing-masing Umur Piutang
pada table dibawah ini menggunakan perhitungan:
Total taksiran tak tertagih = Jumlah Umur Piutang : 100% X Persentase tidak
tertagih
Umur Piutang
Jumlah
Persentase
Total taksiran
tidak
tak tertagih
tertagih
Jatuh tempo hari ini
Rp144.000.000,00 0,5%
Rp720.000,00
Lewat jatuh tempo 1-30 hari
39.000.000,00
1%
390.000,00
Lewat jatuh tempo 31-60 hari
43.600.000,00
3%
1.308.000,00
Lewat jatuh tempo 61-90 hari
15.000.000,00
5%
750.000,00
Lewat jatuh tempo 91-120 hari
8.500.000,00
10%
850.000,00
Lewat jatuh lebih dari 120 hari
4.500.000,00
25%
1.125.000,00
5.143.000,00
Saldo menunjukan rekening Cadangan Kerugian Piutang dengan saldo debit sebesar
Rp2.525.000,00, ditambah dengan Total taksiran tak tertagih sebesar Rp5.143.000,00
sehingga Piutang yang diperkirakan tidak dapat ditagih berjumlah Rp7.668.000,00.
2. Membuat jurnal penyesuaian:
Des
31
Kerugian Piutang
Rp7.668.000,00
Cadangan Kerugian Piutang (Untuk me-.
Rp14.153.000,00
nyesuaikan rekening cadangan)

Dalam Buku besar Toko Bina Lestari padatanggal31 Desember 1994 terdapat
rekening-rekening sebagai berikut :

Piutang Dagang

Cadangan kerugian Piutang (K)

Penjualan

Retur Penjualan

Potongan Penjualan`

Rp 16.500.000,00
Rp

200.000,00

Rp 47.500.000,00
Rp 1.500.000,00
Rp

400.000,00

Buatlah jurnal penyesuaian untuk mencatat transaksi piutang tak Tertagih jika :
a. Besarnya kerugian piutang tak tertagih ditentukan

1.

2% dari jumlah penjualan

2.

2% dari jumlah penjualan bersih

b. Cadangan Kerugian piutang ditetapakan


1.

Ditambah 5% dari saldo piutang

2.

Dinaikan sampai 5% dari saldo piutang


Jawab :

a. Kerugaian piutang tak tertagih


1. 2% x pejualan
2% x Rp. 47.500.000,00 = Rp. 950.000,00
Kerugaian piutang tak tertagih
Cadangan kerugian Piutang

Rp. 950.000,00
Rp. 950.000,00

2. 2% x (penjualan retur penjualan)


2% x (Rp. 47.500.000,00 - Rp 1.500.000,00) = Rp. 920.000,00
Kerugaian piutang tak tertagih
Rp. 920.000,00
Cadangan kerugian Piutang
Rp. 920.000,00
b. Cadangan Kerugian piutang
1. 5% x piutang dagang
5% x Rp 16.500.000,00 = Rp 825.000,00
Kerugaian piutang tak tertagih
Rp 825.000,00
Cadangan kerugian Piutang

Rp 825.000,00

2. (5% x piutang dagang) Cadangan kerugian piutang dagang


(5% x Rp 16.500.000,00) Rp 200.000,00 = Rp 625.000,00
Kerugaian piutang tak tertagih
Cadangan kerugian Piutang

Rp 625.000,00
Rp 625.000,00

Soal 2
Dalam Neraca Saldo Toko belawan pada tanggal 31 Desember 1994
terdapat antara lain rekening-rekening :

Piutang Dagang

Cadangan kerugian Piutang (D)

Penjualan

Rp 25.000.000,00
Rp

300.000,00

Rp 65.500.000,00

Retur Penjualan

Rp 1.400.000,00

Potongan Penjualan`

Rp

600.000,00

Beban Piutang tak Tertagih

Rp

700.000,00

Buat jurnal penyesuain untuk mencatat taksiran piutang tak tertagih jika :
a. Besarnya kerugian piutang ditetapkan
1.

2% dari penjualan bersih

2.

2% dari penjualan kredit

b. Cadangan Kerugian piutang ditetapkan :


1.

Ditambah 4% dari saldo piutang

2.

Dinaikan menjadi 4% dari saldo piutang


Jawab :
a. Kerugaian piutang tak tertagih
1. 2% x (pejualan retur penjualan potongan penjualan)
2% x (Rp. 62.500.000,00 Rp 2.000.000,00) = Rp. 1.210.000,00
Kerugaian piutang tak tertagih
Rp. 1.210.000,00
Cadangan kerugian Piutang
Rp. 1.210.000,00
2. 2% x 80%% X penjualan
2% x80% X Rp. 62.500.000,00 = Rp. 1.000.000,00
Kerugaian piutang tak tertagih

Rp. 1.000.000,00

Cadangan kerugian Piutang

Rp. 1.000.000,00

b. Cadangan Kerugian piutang


1. 5% x piutang dagang
5% x Rp 25.000.000,00 = Rp 1.000.000,00
Kerugaian piutang tak tertagih
Rp 1.000.000,00
Cadangan kerugian Piutang

Rp 1.000.000,00

2. (5% x piutang dagang) + Cadangan kerugian piutang dagang


(5% x Rp 25.000.000,00) + Rp 300.000,00 = Rp1.300.000,00
Kerugaian piutang tak tertagih Rp1.300.000,00
Cadangan kerugian Piutang

Rp1.300.000,00

Penentuan taksiran kerugian piutang berdasarkan jumlah


penjualan( pendekatan laba-rugi)
Kerugian piutng dihitung berdasarkan persentase tertentu dari penjualan. Mengingat bahwa
timbulnya piutang disebabkan oleh penjualan kredit, maka sebaiknya kerugian piutang
dihitung berdasarkan penjualan kredit. Tetapi pada praktiknya, dapat pula dihitung dari
jumlah penjualan kredit maupun tunai (penjualan bersih). Jumlah taksiran kerugian piutang
ditetapkan berdasarkan jumlah penjualan dikalikan persentase tertentu. Besarnya
persentase ditetapkan dengan cara membandingkan kerugian piutang yang sebenarnya
terjadi dengan total penjualan selama periode yang bersangkutan, kemudian diadakan
modifikasi dengan mempertimbangkan kemungkinan di masa yang akan datang.
Contoh soal:
Pada buku besar PD Ingin jaya tanggal
berikut:
112
Piutang dagang
112.1 Cadangan kerugian piutang,
411
Penjualan

31 desember 2011 terdapat akun sebagai


saldo
Rp
250.000.000
saldo kredit Rp
2.000.000
saldo
Rp 1.500.000.000

Taksiran kerugian piutang ditetapkan sebesar 0,5% dari total penjualan.Berapa


taksiran kerugian piutang? dan bagaimana jurnal yang dibuat?
Pembahasan:
Berdasarkan data tersebut, besarnya taksiran kerugian piutang yaitu:
0,5% x 1.500.000.000 = 7.500.000
Jurnal yang dibuat tanggal 31 desember 2011 (jurnal penyesuaian) adalah
sebagai berikut:
Beban Kerugian Piutang
7.500.000
Cadangan Kerugian Piutang 7.500.000
Pada buku besar akun cadangan kerugian piutang, akan tampak seperti dibawah
ini:

Penentuan Taksiran kerugian piutang berdasarkan saldo piutang (Pendekatan


Neraca)
Kerugian piutang dihitung berdasarkan saldo piutang dengan cara menyisihkan piutang tak
tertagih/cadangan:
1. dinaikan sampai persentase tertentu dari saldo piutang
2. Ditambah dengan persentase tertentu dari saldo piutang
3. Dihitung berdasarkan analisis umur piutang

Metode cadangan digunakan apabila kerugian piutang yang biasa terjadi cukup besar
jumlahnya. Hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan metode ini adalah sebagai
berikut:
a) Kerugian piutang tak tertagih ditentukan jumlahnya melalui taksiran dan dibandingkan
( matched) dengan penjualan pada periode akuntansi yang sama dan periode terjadinya
penjualan.
b) Jumlah piutang yang ditaksir tidak akan dapat diterima, jika dicatat dengan mendebet
rekening kerugian piutang dan mengkredit rekening cadangan kerugian piutang.
c) Kerugian piutang yang sesungguhnya terjadi dicatat dengan mendebet rekening cadangan
kerugian piutang dan mengkredit rekening piutang dagang pada saat suatu piutang
dihapus dari pembukuan.
d) Jumlah taksiran kerugian piutang ditetapkan berdasarkan jumlah saldo piutang dagang
ahir periode yang dikalikan dengan persentase tertentu tanpa memperhatikan periode
terjadinya piutang.
e) Jumlah taksiran kerugian piutang ditetapkan berdasarkan jumlah saldo piutang dagang
ahir periode yang dikalikan dengan persentase tertentu tanpa memperhatikan periode
terjadinya piutang.
Contoh soal:
(Jika cadangan kerugian piutang bersaldo kredit)
Pada buku besar PD Latanza tanggal 31 Desember 2011, terdapat akun sebagai berikut:
112 Piutang dagang
250.000.000
112.1 Cadangan Kerugian piutang, saldo kredit 2000.000
Taksiran kerugian piutang ditetapkan sebesar 2% dari saldo piutang 31 desember 2011.
Berdasarkan data tersebut, besarnya cadangan kerugian piutang yaitu:
Taksiran kerugian piutang 2% x 250.000.000
= 5000.000
Saldo kredit akun cadangan kerugian piutang
= 2000.000 Kerugian piutang yang menjadi beban tahun 2011 = 3000.000
Jurnal yang dibuat pada tanggal 31 desember 2011 adalah:
Beban Kerugian Piutang
3000.000
Cadangan Kerugian Piutang
3000.000
Buku besar akun cadangan kerugian piutangnya adalah sebagai berikut:

Contoh soal:
(Jika cadangan kerugian piutang bersaldo debet)
Pada buku besar PD latanza tanggal 31 desember 2011, terdapat akun sebagai berikut:
112 Piutang dagang
250.000.000
112.1 Cadangan Kerugian piutang, saldo debet 2000.000
Taksiran kerugian piutang ditetapkan sebesar 2% dari saldo piutang 31 desember 2011.
Berdasarkan data tersebut, besarnya cadangan kerugian piutang yaitu:
Taksiran kerugian piutang 2% x 250.000.000
= 5000.000
Saldo debet akun cadangan kerugian piutang
= 2000.000 +
Kerugian piutang yang menjadi beban tahun 2011 = 7.000.000
Jurnal yang dibuat pada tanggal 31 desember 2011 adalah:
Beban Kerugian Piutang
7000.000
Cadangan Kerugian Piutang
7000.000
Buku besar akun cadangan kerugian piutangnya adalah sebagai berikut:

Penentuan taksiran Kerugian Piutang berdasarkan analisis umur piutang


Piutang dagang dikelompokan menjadi piutang yang belum jatuh tempo dan piutang yang
telah jatuh tempo. Piutang yang telah jatuh tempo dikelompokan lagi menjadi beberapa
kelompok berdasarkan lamanya tunggakan. Berdasarkan persentase taksiran kerugian
piutang ditetapkan berdasarkaniap usia tiap kelompok.
Contoh:
Pada Buku Besar PD Latanza tanggal 31 desember 2011, terdapat akun sebagai berikut:
112 Piutang dagang
250.000.000
112.1 Cadangan Kerugian piutang
2000.000
Rincian Nama Debitur adalah sebagai berikut:
Toko mataram Jumlah 61.000.000
Tanggal jatuh tempo 15 November 2011
Toko Thamrin Jumlah 64.000.000
Tanggal Jatuh Tempo 10 Oktober 2011
Toko Damai
Jumlah 63.000.000
Tanggal jatuh tempo 25 Desember 2011
Toko Lancar
Jumlah 62.000.000
Tanggal Jatuh Tempo 4 Januari 2011
Persentase kerugian piutang ditetapkan sebagai berikut:
Kelompok Piutang
Persentase kerugian

Belum Jatuh tempo


Lewat Jatuh tempo 1-30 hari
Lewat Jatuh tempo 31-60 hari
Lewat Jatuh tempo 61-90 hari
Lewat Jatuh tempo > 90 hari

2%
5%
10%
15%
20%

Berdasarkan data tersebut dibuat analisis umur piutang sebagai berikut:

Berdasarkan analisis umur Piutang tersebut, kemudian dihitung beban kerugian piutang
tahun 2011 sebagai berikut:

Berdasarkan data tersebut, besarnya cadangan kerugian piutang yaitu:


Taksiran kerugian piutang
= 29.490.000
Cadangan Kerugian piutang
= 2.000.000Kerugian piutang yang menjadi beban tahun 2011 = 27.490.000
Jurnal yang dibuat pada tanggal 31 Desember 2011
Beban Kerugian Piutang
27.490.000
Cadangan Kerugian Piutang
27.490.000
Buku besar akun cadangan kerugian piutangnya adalah sebagai berikut:

sumber : http://akuntansipendidik.blogspot.com/2012/11/cara-menentukankerugian-piutang-dalam-akuntansi.html

Contoh Soal Akuntansi Keuangan I - Analisis Umur Piutang


Neraca saldo PT. Insan Cita, per 31 Desember 2012 terdapat saldo Piutang
Dagang Rp.30.310.000,- dan Cadangan Penghapusan Piutang Rp.1.450.000,Berikut ini daftar faktur penjualan kredit yang belum dibayar pada tanggal 31
Desember 2012:
No

Debitur

Tgl Faktur

Harga Faktur

Syarat
Pembayara
n

Toko Ali Rahmat Sentosa

22 Sep 2012

Rp.2.500.00
0

2/10, n/60

Toko Ali Rahmat Sentosa

25 Nov 2012

Rp.1.900.00
0

2/10, n/60

Toko Indah

22 Okt 2012

Rp.3.200.00
0

2/10, n/60

UD. Wira Karya

12 Mei 2012

Rp.5.000.00
0

2/10, n/30

CV. Jaya

25 Sep 2012

Rp.1.100.00
0

2/10, n/60

CV. Jaya

12 Okt 2012

Rp.4.000.00
0

2/10, n/60

CV. Jaya

07 Des 2012

Rp.1.800.00
0

2/10, n/30

PT. Sinar Harapan

27 Des 2012

Rp.6.500.00
0

2/10, n/30

CV. Red Diamond

12 Ags 2012

Rp.1.410.00
0

2/10, n/60

8
9

10

CV. Red Diamond

07 Okt 2012

Rp.2.900.00
0

2/10, n/60

Rp.30.310.
000

Jumlah

Manajemen perusahaan menetapkan persentase penghapusan piutang


berdasarkan kelompok umur piutang yaitu Belum Kadarluarsa 1%, Lewat 1-30
hari 5%, Lewat 31-60 hari 10%, Lewat 61-120 hari 25% dan lewat 121 hari 50%.

Diminta

: Buat perhitungan Analisis Umur Piutang dan jurnal penyesuaian

Jawaban:

No

Debitur

Tgl Faktur

Harga Faktur

Toko Ali Rahmat

22 Sep

Rp.2.500.00

Sentosa

2012

Toko Ali Rahmat

25 Nov

Rp.1.900.00

Sentosa

2012

22 Okt

Rp.3.200.00

2012

12 Mei

Rp.5.000.00

2012

25 Sep

Rp.1.100.00

2012

12 Okt

Rp.4.000.00

2012

07 Des

Rp.1.800.00

2012

Toko Indah

UD. Wira Karya

CV. Jaya

CV. Jaya

CV. Jaya

9
10

PT. Sinar Harapan

27

Des

2012
CV. Red Diamond

12

0
Ags

2012
CV. Red Diamond

07

Rp.6.500.00

Rp.1.410.00
0

Okt

Rp.2.900.00

Syarat
Pembayar
an
2/10, n/60

2/10, n/60

2/10, n/60

2/10, n/30

2/10, n/60

2/10, n/60

2/10, n/30

2/10, n/30

2/10, n/60
2/10, n/60

Tgl Jatuh
Tempoh

Masa
Kadal
uarsa

21 Nov

40

2012

hari

24 Jan

Belu

2013

21 Des

10

2012

hari

11 Jun

203

2012

hari

24 Nov

36

2012

hari

11 Des

20

2012

hari

06 Jan

Belu

2013

26 Jan

Belu

2013

11Okt

81

2012

hari

06 Des

25

2012

2012

hari

Rp.30.310.

Jumlah

000

Perhitungan Analisis Umur Piutang


PT. Insan Cita
Analisis Umur Piutang
Per 31 Desember 2012

Jumlah

Belum
Kadaluarsa

Toko Ali R

Rp4.400.00

Rp1.900.0

Rp2.500.0

Sentosa

00

00

Debitur

Toko Indah

UD. Wira Karya

Kadaluarsa
1-30 hari

Rp3.200.00

Rp3.200.0

00

31-60 hari

61-120
hari

Rp5.000.00

Rp5.000.0

00

Rp6.900.00

Rp1.800.0

Rp4.000.0

Rp1.100.0

00

00

00

Rp6.500.00

Rp6.500.0

Harapan

00

CV. Red Diamond

Rp4.310.00

Rp2.900.0

Rp1.410.0

00

00

CV. Jaya
PT.

Sinar

Jumlah

Rp30.310.

Rp10.200

Rp10.100

Rp3.600.

Rp1.410.

Rp5.000.

000

.000

.000

000

000

000

% Persentase
Cad.
Penghapusan
Piutang

< 121

1%

5%

10%

25%

50%

Rp3.819.0

Rp102.00

Rp505.00

Rp360.0

Rp352.50

Rp2.500.

00

00

000

Perhitungan Estimasi kerugian penghapusan piutang adalah:

Cadangan penghapusan piutangper 31 Desember 2012


Rp.3.819.500

Saldo Kredit cadangan penghapusan piutang


Rp.1.450.000

Estimasi kerugian penghapusan piutang


Rp.2.369.500

Jurnal penyesuaian per 31 Desember 2012 adalah:


Kerugian penghapusan piutang
Cadangan penghapusan piutang

Rp.2.369.500
Rp.2.369.500

Anda mungkin juga menyukai