Kesialanku Pas jam 11. 00 wib pekan lantas, saya baru pulang dari kuliah. Layaknya umumnya saya pulang
kerumah naik ojek yang beraa didepan kampusku. Kebetulan waktu itu matahari amat terik-teriknya hingga
udara panas menyelimuti tubuhku serta lagi ditambah rasa lapar yang sejak tadi menghantuiku, bikin situasi
waktu itu tidak mengenakkan untukku.
Diperjalanan menuju kerumah terselip perihal lucu, nyatanya ojek yang saya naiki salah jalur. Semula saya
pernah kesal tetapi sesudah ia bicara untuk bertanya jalur yang benar, ia memakai logat bahasa jawa yang
tidak ku tahu. Tanpa sengaja saya tertawa kecil. Tetapi saya nalar saja maksudnya yaitu menanyakan jalur
yang benar. Perihal tersebut cukup bikin ku geli disaat terik matahari yang semakin menusuk tubuhku.
Sesampainya dirumah kesialan kembali menerpaku. Nyatanya rumahku tetap terkunci, tidak seorangpun yang
ada di dalam tempat tinggal serta kebetulan waktu itu saya tidak membawa kunci cadangan. Kembali saya jadi
amat kesal waktu itu. Selanjutnya saya menanti untuk sebagian menit sampai orang tua ku kembali. 10 menit
pertama sudah berlalu, saya tetap duduk di kursi teras depan rumahku. 10 menit selanjutnya lalu sudah jalan
tanpa kusadari, lagi-lagi tidak kujumpai orang rua ku kembali.
Sesudah hamper 40 menit saya menanti dengan rasa jemu. Terbesit sekilas dalam pikiranku untuk menghubungi
orang tua ku. Selanjutnya saya menghubungi orang tua ku. Saya heran kenapa perihal ini tidak terpikirkan
olehku sejak tadi, barangkali dikarenakan terlampau emosi hingga perihal sekecil itu tidak lagi terpikirkan
olehku.
PERJALANAN CINTAKU
Aku sebenarnya sudah lama mengenal CINTA. Tepatnya sejak kelas 7 MTs.
Mengawali cinta pertama yang sudah kandas, aku pun kembali berlayar mencari
hati yang bisa untuk ku singgahi, dan akhirnya 13 oktober 2011 aku menemukan
seseorang yang bisa menerimanku.Walaupun awalnya belum saling mengenal. 2
minggu kemudian aku akhirnya memutuskan untuk menemuinya.Dan wooowww,
aku terkejut menyadari orang yang sering menyatakan cinta kepadaku begitu
sempurna di mataku.Ya, dengan mata yang sayu, bibir tipis dan hidung mancung,
serta kulit putih lembut. Membuatku merasa sangat beruntung memiliki boyfriend
seperti dia.Namun sayang, hubungan kami terhalang jarak dan waktu, 2 tahun
perpacaran dihiasi suka duka karena keterbatasan ku untuk menemuinya membuat
dia sudah mulai berubah, sering marah dan terang-terangan mengakui kalau dia
sudah mempunyai wanita selain aku. Hal itu membuatku terpukul, aku mencoba
menerima keadaan tersebut dengan tetap menjalin hubungan dengannya.Dan pada
akhirnya aku memang tak ditakdirkan untuknya.Aku mencoba untuk melupakan
semua tentang dia, dan sayangnya bayangan tersebut tetap ada dalam
bayanganku. Hingga akhirnya aku kembali menemukan seorang lelaki yang kali ini
aku yakin aku tidak akan pernah gagal lagi, namanya Aditya Ramadan, aku sangat
menyayanginya, begitu pula dengan dia.Yang membuatku semakin jatuh cinta ia
lahir pada bulan yang sama dengan ku, yaitu 4 februari, sedangkan aku 3 februari.
Hubungan kami begitu romantis dengan bumbu kecemburuan dan keegoan.Aku
bersyukur pada tuhan karena aku sudah dipertemukan dengan orang yang benarbenar menyayangiku, Walau kadang aku sering marah marah, justru itu yang
katanya membuat dia tambah sayang.Sayang jangan nangis kata-kata itu yang
sering keluar ketika aku melakukan ritual curhat kepadanya. Karena banyaknya
masalah yang aku panggul dan ketakutanku ketika membayangkan kalau orang
yang kucintai pergi bersama orang lain, tapi dugaanku salah, dengan setianya dia
terus bersamaku sampai sekarang.
DIRIKU
Saya dilahirkan oleh kedua pasangan Bapak Hendro Suranto Kartodimedjo dan Ibu
Bertha Tiur Ciptaningsih, di RS Hermina, Bekasi, Jawa Barat pada hari Jumat
tanggal 13 Maret tahun 2000 dengan nama, Christopher Alma Suranto, biasa
dipanggil dengan sebutan Christo (Kristo). Saya dilahirkan normal.Saya berjenis
kelamin Laki-laki. Saya adalah anak ketiga dan terakhir dari 3 bersaudara, kedua
kakak saya berjenis kelamin laki-laki, kakak pertama saya bernama Alberto Omni
Suranto, dia dilahirkan di Jakarta, 16 Desember tahun 1993 tetapi sayangnya dia
meninggal karena kecelakaan motor pada tanggal 20 Juni tahun 2010 jam 20:00
WIB di jalan Madrid, Kota Wisata, Cibubur. Kakak kedua saya lahir pada tanggal 29
Januari tahun 1999 dengan nama Beneditto Nefi Suranto. Saya beragama Kristen
dan dibaptis pada tanggal 16 Maret tahun 2008.Saya selalu bercita-cita menjadi
dokter.Saya ingin menjadi dokter karena saya selalu ingin membantu orang yang
membutuhkan. Saat ada waktu luang saya senang untuk berenang dan snorkeling.
Saya telah menjelajah beberapa pulau untuk snorkeling seperti Pulau Tidung di
Kepulauan Seribu, Bunaken di Manado, Bali dan Kepulauan Karimunjawa.Saya
sangat suka makanan Sambel Goreng Krecek dan warna Biru.
Putri Natasha dan Putri Andine telah berubah menjadi putri-putri yang lucu,
mereka telah menjadi seperti saudara kandung sendidri.Raja dan ratu pun senang
melihat keakraban mereka, meskipun mereka belum memberitahukan bahwa Putri
Andine bukanlah anak kandung mereka.Saat menginjak usia 12 tahun, Putri
Natasha terlihat lebih cantik daripada Putri Andine. Dan juga Putri Natasha lebih
mirip Ratu Aurora.
Putri Andine yang ketika itu menyadari bahwa Putri Natasha lebih cantik darinya
dan lebih mirip kepada sang Ratu, mempunyai niat tak baik kepada Putri Natasha.
Suatu hari Putri Andine yang telah beniat jahat kepada Putri Natasha mencoba
membuat wajah Putri Natasha menjadi buruk rupa dengan menyiramkan air panaas
kepada Putri Natasha. Namun sebelum sempat ia mencoba melakukannyaa, niat
jahatnyaa telah diketahui oleh Ratu Aurora. Akhirnya sang Ratu menceritakan
mengapa ia tak mirip dengan Ratu Aurora. Putri Andine akhirnya menyadari dan
kembali menjadi baik kepada Putri Natasha.Dan sekarang mereka menjadi putriputri yang paling dikagumi dinegeri tersebut.
Kesialanku
Pas jam 11. 00 wib pekan lantas, saya baru pulang dari kuliah.Layaknya umumnya
saya pulang kerumah naik ojek yang beraa didepan kampusku.Kebetulan waktu itu
matahari amat terik-teriknya hingga udara panas menyelimuti tubuhku serta lagi
ditambah rasa lapar yang sejak tadi menghantuiku, bikin situasi waktu itu tidak
mengenakkan untukku.Diperjalanan menuju kerumah terselip perihal lucu,
nyatanya ojek yang saya naiki salah jalur. Semula saya pernah kesal tetapi sesudah
ia bicara untuk bertanya jalur yang benar, ia memakai logat bahasa jawa yang
tidak ku tahu. Tanpa sengaja saya tertawa kecil.Tetapi saya nalar saja maksudnya
yaitu menanyakan jalur yang benar.Perihal tersebut cukup bikin ku geli disaat terik
matahari yang semakin menusuk tubuhku.Sesampainya dirumah kesialan kembali
menerpaku.Nyatanya rumahku tetap terkunci, tidak seorangpun yang ada di dalam
tempat tinggal serta kebetulan waktu itu saya tidak membawa kunci
cadangan.Kembali saya jadi amat kesal waktu itu.Selanjutnya saya menanti untuk
sebagian menit sampai orang tua ku kembali. 10 menit pertama sudah berlalu,
saya tetap duduk di kursi teras depan rumahku. 10 menit selanjutnya lalu sudah
jalan tanpa kusadari, lagi-lagi tidak kujumpai orang rua ku kembali.Sesudah
hamper 40 menit saya menanti dengan rasa jemu. Terbesit sekilas dalam pikiranku
untuk menghubungi orang tua ku.Selanjutnya saya menghubungi orang tua ku.Saya
heran kenapa perihal ini tidak terpikirkan olehku sejak tadi, barangkali
dikarenakan terlampau emosi hingga perihal sekecil itu tidak lagi terpikirkan
olehku.