Anda di halaman 1dari 5

TUGAS B.

INDONESIA
NAMA : CECILIA NATALIE TANDYO
KELAS : XII – MIPA
TOPIK : Uji Kompetensi

Bagian A
1. A. 1.
2. C. 4.
3. B. mengadakan.
4. E. pendaftaran.
5. C. Mandela dimakamkan di desa masa kecilnya pada 10 Desember
2013.
6. D. Kalimat ketiga tidak berpredikat.
7. A. Hampir 100 kepala negara menghadiri upacara penghormatan.
8. A. 1.
9. B. 2.
10. A. Teman saya, Aldo Alfayed, baru saja menamatkan S-1 di
Universitas Indonesia
11. C. bertepatan, menghujani, kehujanan.
12. A. di- + per-kan.
13. A. Sebelum terbentuknya ASEAN pd tahun 1967, beberapa
negara di Asia Tenggara telah melakukan upaya membentuk kerja
sama regional, seperti ASA, Maphilindo, dan SEAMEO.
14. E. Larangan kepada para pria untuk menikah dan wajib
berdinas menjadi anggota militer.
15. A. orientasi-rangkaian peristiwa-reorientasi
16. A. Nama peristiwa, latar belakang terjadinya peristiwa, urutan
Kronologis terjadinya peristiwa, pentingnya peristiwa tersebut untuk
saat ini.
17. C. 3, 1, 2, 4, 5.
18. D. Mereka, anak-anak Australia, diberi tugas-tugas ringan,
seperti mengumpulkan pakaian-pakaian bekas, majalah-majalah,
serta koran bekas.
19. D. 4 dan 5.
20. C. 3.
Bagian B
1. Topik teks cerita sejarah yang saya pilih adalah tentang R.A. Kartini

2. Cerita Sejarah Pahlawan R.A Kartini


Orientasi :
Raden Ajeng Kartini atau yang kita kenal dengan Ibu Kartini. Dia
adalah salah satu keturunan keluarga terpandang yang lahir pada
tanggal 21 April 1879.Dan keluarganya yang mewariskan suatu hal
yaitu pendidikan.Beliau pernah duduk dibangku sekolah dasar
sampai tamat sekolah sekolah dasar.
Beliau tidak pernah puas akan ilmu pengetahuan dan membuat
beliau ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggiNamun ayahnya
tidak sependapat dengan beliau untuk melanjutkan pendidikanya.
Tahu sikap ayahnya sperti itu beliau sedih namun tidak bisa
mengubah keputusan ayahnya.
Urutan Peristiwa :
Adat dikeluarganya yaitu seorang gadis atau wanita yang belum
menikah belum dibolehkan keluar rumah atau juga disebut dipingit.
Untuk mengisi waktu luangnya beliau membaca buku ilmu
pengetahuan yang ia miliki.Beliau memang gemar membaca atau
kutu buku dan menjadi keseharianya saat banyak waktu luang.
Bahkan dia tidak takut untuk bertanya kepada ayahnya bila dia tidak
mengerti atau kurang paham.Kartini mempunyai teman yang banyak
di Belanda dan sering bekomunikasi dengan mereka.Bahkan pernah
meminta kepada Mr.J.H. Abendanon memberikan dirinya beasiswa
untuk belajar di Belanda.
Belum sempat menyampaikan keinginanya beliau dinikahkan dengan
Adipati Rembang yang bernama Raden Adipati
Oyodiningrat.Walaupun begitu beliau tidak berhenti untuk bercita
cita dan karena suaminya pula mendukung cita citanya.Dengan
ketekunan dan kegigihannya dan suaminya mendirikan sekolah
wanita di Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Madiun, Cirebon dan
Malang.. Sekolahan tersebut diberi nama dengan dengan sekolahan
kartini.
Pada 17 September 1904 Kartini meninggal pada usia 25 tahun saat
melahirkan anak pertama dan satu-satunya. Kemudian kisahnya
menjadi pelopor emansipasi wanita di tanah Jawa. Kemudian kisah
R.A Kartini di bukukan oleh Abendanon dengan judul “Door
Duistemis Tot Licht” atau yang kita kenal dengan “Habis Gelap
Terbitlah Terang”Buku ini telah menginspirasi wanita di Indonesia
tidak hanya pada waktu itu tapi sampai sekarang.
Reorientasi :
Jasa R.A Kartini juga tidak boleh kita lupakan, namun jasanya harus
kita junjung tinggi dan meniru sifat pantang menyerahnya untuk
setiap masalah. Karena setiap masalah pasti ada solusinya.

3. Teks cerita sejarah pahlawan (utuh)


Raden Ajeng Kartini atau yang kita kenal dengan Ibu Kartini.
Dia adalah salah satu keturunan keluarga terpandang yang lahir pada
tanggal 21 April 1879.Dan keluarganya yang mewariskan suatu hal
yaitu pendidikan.Beliau pernah duduk dibangku sekolah dasar
sampai tamat sekolah sekolah dasar.
Beliau tidak pernah puas akan ilmu pengetahuan dan membuat
beliau ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggiNamun ayahnya
tidak sependapat dengan beliau untuk melanjutkan pendidikanya.
Tahu sikap ayahnya sperti itu beliau sedih namun tidak bisa
mengubah keputusan ayahnya.
Adat dikeluarganya yaitu seorang gadis atau wanita yang
belum menikah belum dibolehkan keluar rumah atau juga disebut
dipingit. Untuk mengisi waktu luangnya beliau membaca buku ilmu
pengetahuan yang ia miliki.Beliau memang gemar membaca atau
kutu buku dan menjadi keseharianya saat banyak waktu luang.
Bahkan dia tidak takut untuk bertanya kepada ayahnya bila dia tidak
mengerti atau kurang paham.Kartini mempunyai teman yang banyak
di Belanda dan sering bekomunikasi dengan mereka.Bahkan pernah
meminta kepada Mr.J.H. Abendanon memberikan dirinya beasiswa
untuk belajar di Belanda.
Belum sempat menyampaikan keinginanya beliau dinikahkan dengan
Adipati Rembang yang bernama Raden Adipati
Oyodiningrat.Walaupun begitu beliau tidak berhenti untuk bercita
cita dan karena suaminya pula mendukung cita citanya.Dengan
ketekunan dan kegigihannya dan suaminya mendirikan sekolah
wanita di Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Madiun, Cirebon dan
Malang.. Sekolahan tersebut diberi nama dengan dengan sekolahan
kartini.
Pada 17 September 1904 Kartini meninggal pada usia 25 tahun saat
melahirkan anak pertama dan satu-satunya. Kemudian kisahnya
menjadi pelopor emansipasi wanita di tanah Jawa. Kemudian kisah
R.A Kartini di bukukan oleh Abendanon dengan judul “Door
Duistemis Tot Licht” atau yang kita kenal dengan “Habis Gelap
Terbitlah Terang”Buku ini telah menginspirasi wanita di Indonesia
tidak hanya pada waktu itu tapi sampai sekarang.
Jasa R.A Kartini juga tidak boleh kita lupakan, namun jasanya
harus kita junjung tinggi dan meniru sifat pantang menyerahnya
untuk setiap masalah. Karena setiap masalah pasti ada solusinya.

4. Teks cerita sejarah pribadi


Aku akan menceritakan kisah singkat hidupku dari kecil
hingga saat ini. Namaku Cecilia Natalie Tandyo, biasa dipanggil
Cecilia atau Cecil. Aku lahir tanggal 01 Maret 2005 silam di salah satu
kota bernama Tarakan atau Kota Pangutaka. Masa kecilku tidak jauh
beda dengan anak-anak yang lainnya, tetapi sangat bermakna dan
juga spesial bagiku.
Saat Aku berumur 5 tahun, aku sudah masuk TK (Taman
Kanak-kanak). Tidakseperti anak pada umumnya yang masuk TK di
umur 6 tahun. Hanya aku sendiri yang paling muda di kelas. Dulunya,
aku sangat pendiam dan mudah menangis. Waktu TK aku sangat
senang dengan pelajaran menggambar. Aku sudah bisa mandiri.
Berangkat dari rumah ke tempat belajar sendirian tanpa diantar
orang tua. Setelah melewati masa TK, Aku melanjutkan SD pada
umur 5 tahun ½ bulan . Pada saat itu Aku sudah bisa membaca, jadi
ketika pelajaran membaca, Aku tidak pernah disuruh maju ke depan
kelas untuk membaca seperti temanku yang lainnya. Dan aku sudah
pandai berhitung, karena orang tuaku yang mengajarkan ku cara
berhitung. Di sekolah dasar aku mulai belajar bagaimana caranya
bergaul dan berinteraksi dengan lingkungan. Setiap hari kulalui
dengan bermain dan bercanda bersama teman-teman ku, di situlah
aku merasakan indahnya kehidupan.
Ketika aku berumur 9 tahun, pada saat kelas 5 SD, ada murid
pindahan dari Jawa. Namanya Mega. Dia adalah orang yang sangat
baik dan suka menolong. Kami memiliki banyak kesamaan sehingga
kami menjadi sahabat yang cukup akrab.
Aku masuk ke SMP yang berada di daerah Tarakan yaitu SMPK Tunas
Kasih , selama 3 tahun Aku selalu menikmati kegiatan setiap harinya
disekolah. Dan setiap Aku naik kelas pasti pasti memiliki teman baru
karena selalu diacak setiap kenaikan kelas.
Akhir semester tiba, saatnya untuk mengikuti Ujian Nasional.
Sebenarnya Aku tidak punya tujuan ingin masuk ke SMA ataupun
SMK favorit. Yang penting adalah Aku mendapatkan nilai ujian yang
bagus. Setelah ujian nasional, tiba lah waktu pengumuman. Satu hari
sebelum pengumuman, Aku selalu berdoa agar mendapatkan nilai
yang baik
Akhirnya Aku pun mendapatkan nilai UN yang bisa dibilang
lumayan bagus. Tapi karena Aku tidak punya tujuan ingin masuk
SMA atau SMK favorit, maka orang tuaku menyuruh aku untuk
melanjutkan SMA di SMAK Tunas Kasih hingga saat ini. Mungkin
hanya itu kisah singkat hidupku dari kecil hingga saat ini

5. Perbedaan Teks sejarah dan Novel sejarah


 Ditinjau dari pengertiannya:
- Teks sejarah adalah penjelasan tentang fakta sejarah atau
kejadian masa lalu yang menjadi latar belakang terjadinya
suatu peristiwa. Sedangkan, Novel sejarah adalah kisah atau
cerita yang menjelaskan peristiwa masa lampau dengan
tujuan menghidupkan kembali keadaan-keadaan itu tetapi
dengan tambahan narasi karangan penulis.
 Ditinjau dari tokoh:
- Novel berisi tokoh fiksi/ tidak nyata. Sedangkan, Teks cerita
sejarah tokonya berdasarkan data dan fakta.
 Ditinjau dari rangkaian peristiwa:
- Novel bersifat hierarki. Sedangkan, Teks sejarah bersifat
gradual
 Ditinjau dari kejadian:
- Novel sejarah tidak berisi fakta seutuhnya, selalu ada
imajinasi penulis di salamnya. Sedangkan, Teks sejarah
berisi kisah atau info nyata dan benar-benar terjadi.
 Ditinjau dari jenis karya:
- Novel sejarah termasuk pada karya sastra. Sedangkan, Teks
sejarah termasuk pada jenis karya ilmiah.
 Ditinjau dari sumber
- Novel sejarah bersumber dari wawancara atau kisah yang
sudah ada sebelumnya. Sedangkan, Teks sejarah berdasar
pada data hasil riset yang nyata dan valid.

Anda mungkin juga menyukai