Anda di halaman 1dari 8

TUGAS REFLEKSI BIOGRAFI TOKOH INSPIRATIF

R.A KARTINI

Disusun Oleh
Siska Lisyana
P17324121059

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG
JURUSAN KEBIDANAN BANDUNG
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN BANDUNG
2023
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
b. Biografi
c. Sisi insfiratif
d. Refleksi diri
DAFTAR PUSTAKA
A. Latar belakang
Dengan Keputusan Presiden Nomor 108 tanggal 2 Mei 1964, Raden Ajeng Kartini
ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional. R.A Kartini adalah sosok wanita yang namanya tak
lekang oleh waktu dan masih dikenang hingga saat ini. Ia dilahirkan pada tanggal 21 April
1879 M, tanggal 28 Rabiul al-Aqil 1297 Hijriah, di Mayong Jepara (Sitisoemandari, 1979:
21). Tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Katini di Indonesia setiap tahunnya.
Peringatan tersebut memperingati sumbangsih R.A Kartini bagi bangsa Indonesia.
Pembahasan perjuangan beliau untuk bangsa Indonesia akan selalu menjadi perbincangan.
Di Indonesia terdapat beberapa pahlawan wanita terkenal seperti Cuk Nya' Dien,
Martha Chiristina Tiahahu, Walanda Maramis atau Dewi Sartika. Namun, rendahnya
tingkat literasi perempuan di Indonesia menghambat penelitian lebih lanjut mengenai para
“ibu bangsa” ini. Sementara itu, R.A Kartini menerbitkan beberapa karya sastra tentang
sosoknya. Di antara karya-karya tersebut, yang paling menarik perhatian adalah buku
berjudul "After Darkness Comes Light". Buku ini didasarkan pada kumpulan surat Cartini
yang dikirimkan kepada teman-temannya di Eropa. Kumpulan surat ini dicatat oleh J.H
Abendanon, Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda saat itu. Judul
bukunya adalah “Door Duisternis tot Licht” yang kemudian diterjemahkan ke dalam
bahasa Indonesia menjadi “Habis Gelap Terbitlah Terang” (Achdian, 2018: 25). Kartini”.
Alasan saya memilih tokoh R.A Kartini karena menurut saya beliau salah satu
tokoh Wanita yang benar-benar menginspirasi saya sebagai Wanita juga yang ingin
mempunyai semangat seperti beliau.
B. Biografi
Raden Ajeng Kartini atau R.A Kartini, adalah seorang wanita Jepara yang lahir
pada tanggal 21 April 1879. Kartini merupakan keturunan bangsawan sehingga diberi gelar
Raden Adjeng. Kartini merupakan putri dari Raden Mas Adipati Ario Sosoningrat dan M.A
Ngasirah. Ayah Katini adalah Bupati Jepara saat itu.
Katini merupakan anak kelima dari 11 bersaudara. Berbeda dengan kebanyakan
anak lokal saat itu, kartini mendapat kesempatan belajar di Europeesche Lagere School
(ELS). Itu adalah sekolah untuk orang kaya Belanda dan Jawa. Di ELS, Catini belajar
bahasa Belanda. Sayangnya, kartini hanya bersekolah hingga usia 12 tahun, karena ia sudah
memasuki masa pengasingan. Dulu, perempuan Jawa mempunyai tradisi untuk
mengisolasi diri dan berdiam diri di rumah.
Sejak R.A Kartini belajar bahasa Belanda di ESL, ia bisa membaca dan menulis
bahasa Belanda. Selama mengasingkan diri, ia belajar sendiri menulis surat dan mengirim
surat kepada teman-temannya dari Belanda, salah satunya Rosa Abendanon.
Kartini juga membaca banyak buku, surat kabar, dan majalah Eropa. Karena buku-
buku terminologi merupakan jendela dunia, Kartini mulai memahami cara berpikir
perempuan Eropa, yang lebih maju dan lebih bebas dibandingkan perempuan pribumi pada
saat itu. Banyaknya buku, surat kabar, dan majalah yang dibacanya membuatnya berpikir
bagaimana cara meningkatkan status perempuan Aborigin. Sebab perempuan adat pada
masa itu sangat terbelakang dan status sosialnya terstratifikasi. Ia percaya bahwa
perempuan Aborigin harus diberi kesetaraan, kesetaraan, dan kebebasan.
Karena keterasingannya, Kartini tidak bisa berbuat apa-apa. Namun surat-surat
yang ditulisnya menjadi bentuk perjuangan. Ia menulis tentang ide-ide baru tentang
emansipasi perempuan. Katini menggambarkan penderitaan yang dialami perempuan
Jawa, seperti perlunya isolasi, ketidakmampuan leluasa mencari ilmu, dan adanya adat
istiadat yang membatasi kebebasan perempuan.
Pada tahun 1903, Katini menikah dengan K.R.M Adipati Ario Singgih Djojo
Adhiningrat, Bupati Limbang saat itu. Karena pernikahannya, gelar Katini "Raden Adjeng"
diubah menjadi "Raden Ayu". Meski kini sudah berstatus istri, Kartini tetap ingin terus
memperjuangkan kesetaraan perempuan dan cita-citanya menjadi seorang guru. Suami
Katini mendukung mimpinya dan memberinya kebebasan. Salah satu bentuk dukungan
tersebut adalah dengan didirikannya sekolah khusus perempuan di sebelah timur gerbang
kantor Rembang.
Setahun setelah menikah, R.A Kartini dikaruniai seorang anak laki-laki bernama
Soesalit Djojoadhiningrat yang lahir pada 13 September 1904. Sayangnya, 4 hari setelah
melahirkan, Kartini menghembuskan napas terakhirnya. Ia meninggal di usia 25 tahun dan
dimakamkan di Desa Bulu, Kab. Rembang.
Berkat kegigihan Kartini, pada tahun 1912 berdirilah Sekolah Kartini oleh Yayasan
Kartini. Sekolah ini didirikan oleh keluaraga Van Deventer, salah satu tokoh politik etis
saat itu. Awalnya, Sekolah Kartini hanya didirikan di Semarang, tapi kemudian berdiri
juga di Surabaya, Yogyakarta, Madiun, Malang, dan daerah lainnya.

C. Sisi Inspiratif dari Tokoh


Kartini adalah pahlawan Indonesia yang memperjuangkan hak dan kebebasan
wanita. Ia adalah tokoh emansipasi, yang berusaha agar wanita Indonesia bisa sama-sama
merasakan pendidikan layaknya pria, tak harus selamanya berurusan dengan dapur saja. Ia
percaya bahwa dengan mengenyam pendidikan, wanita akan lebih maju.
Kartini rajin dan semangat bersekolah hingga ia mampu baca tulis, berhitung, bisa
bahasa Belanda, dan mempelajari banyak hal lain. Sayang, masa sekolahnya harus terhenti
karena ia harus tinggal di rumah untuk dipingit dan siap dinikahkan. Adat kala itu
mengharuskan wanita menunggu laki-laki yang kelak datang untuk melamarnya.
Tetap patuh mengikuti putusan orang tua, Kartini tidak patah semangat dan terus
belajar selama masa pingitnya. Ia belajar hal baru dengan membaca buku, membaca surat
kabar Eropa, mengasah kemampuan berbahasa Belanda, dan bertukar cerita maupun
pendapat dengan teman-temannya yang ada di Belanda.
Dari situlah ia sadar bahwa masyarakat Indonesia khususnya wanita, sangat
tertinggal dalam berbagai aspek. Ia melihat wanita pribumi yang dipandang sebelah mata,
sangat berbeda dengan wanita Eropa yang sudah lebih maju dan memiliki pemikiran
terbuka. Kartini bertekad bulat untuk bisa meningkatkan derajat dan menyetarakan hak
serta status wanita Indonesia, sama dengan pria.
Berikut sifat Inspiratif dari R.A Kartini:
 Cerdas dan berwawasan Luas
 Memiliki tekad yang bulat dan pantang menyerah
 Patuh dan menghormati orang tua
 Berani dan optimis
 Sederhana dan rendah hati
 Berjiwa sosial dan penuh kasih sayang

D. Refleksi diri
Sifat yang akan saya coba tiru yaitu berani dan optimis karena selama ini saya sudah
berusaha menirukan beliau menurut saya sifat beliau patut ditiru, karena sifatnya positif.
Rencana saya untuk meniru sifat beliau yaitu dengan cara berani dalam mengambil
keputusan dan Tindakan dalam berbagai hal dan selalu optimis dalam menjalankan
kehidupan mau itu hasilnya baik atau buruk kita harus selalu optimis.
DAFTAR PUSTAKA
Devi Lianovada, 17 April 2023, Brain Academy Biografi R.A Kartini
https://www.brainacademy.id/blog/biografi-ra-kartini
Almira R. Natasya, 21 April 2022, Gramedia Blog 6 sifat Teladan Kartini
https://www.gramedia.com/blog/6-sifat-teladan-kartini-nomor-empat-bisa-menginspirasimu/

Anda mungkin juga menyukai