Anda di halaman 1dari 10

TUGAS WAWASAN

KEBANGSAAN

OLEH:

NAMA : NOVI SANJAYA


INSTANSI : RSUD M.NATSIR SOLOK

PESERTA LATSAR GOL. 2 ANGKATAN 14


KELOMPOK 3
SEJARAH R.A KARTINI

Raden Ajeng Kartini (R.A. Kartini) lahir pada tanggal


21 April 1879 di kota Jepara, Jawa Tengah. Ia anak
salah seorang bangsawan bernama Raden Mas
(R.M.) Sosroningrat yang menikah dengan wanita
desa, Mas Ajeng Ngasirah.
Pada tahun 1885, Kartini bersekolah di Europesche
Lagere School (ELS) atau setara dengan Sekolah Dasar
(SD). Anak pribumi Indonesia yang diizinkan mengikuti
pendidikan di ELS, hanya yang orang tuanya merupakan
pejabat tinggi pemerintah. Bahasa pengantar di ELS
adalah bahasa Belanda, sehingga Kartini bisa
meningkatkan kemampuan bahasanya.
Namun, Kartini tidak bisa melanjutkan pendidikan ke
jenjang berikutnya karena ditentang oleh sang Ayah. Ia
dipaksa untuk menjadi putri bangsawan sejati dengan
mengikuti adat istiadat yang berlaku.
Kartini yang selalu di rumah atas keinginan Ayahnya,
akhirnya mengumpulkan buku-buku pelajaran dan buku ilmu
pengetahuan dibacanya di taman rumah. Kartini jadi gemar
membaca dan sering bertanya kepada Ayahnya.
Kartini tertarik pada kemajuan berpikir wanita Eropa. Lalu,
timbul keinginannya untuk memajukan kehidupan wanita
Indonesia. Ia melihat wanita pribumi yang dipandang sebelah
mata. Kartini bertekad bulat untuk bisa meningkatkan derajat
dan menyetarakan hak serta status wanita Indonesia sama
denga pria.
Ia mulai mengumpulkan teman-teman wanitanya untuk
diajarkan tulis menulis dan ilmu pengetahuan lainnya. Di tengah
kesibukannya, ia tidak berhenti membaca dan menulis surat
kepada teman-temannya yang berada di negeri Belanda.
Kartini banyak menulis surat mengungkapkan
cita-citanya untuk memajukan wanita indonesi, serta
menginginkan hak dan keinginan yang sama antara
pria dan wanita.
Bahkan dalam surat cerita R.A Kartini lengkap
itu ia mengatakan ingin memasuki sekolah guru di
Belanda, namun sayang keinginan itu kandas karena
ia harus menikah dengan Bupati Rembang bernama
Raden Adipati Joyodiningrat.
Bersyukur sang suami memahami nilai-nilai
perjuangan R.A Kartin, ia pun mendukung untuk
membuat sekolah anak perempuan dirumahnya. Di
sekolah tersebut mereka diajarkan cara menjahit,
menyulam dan memasak.
Namun sayang RA Kartini tidak sempat melihat
kerja keras perjuangannya. Ia berpulang pada usia
yang sangat muda setelah melahirkan anak
pertamanya pada 17 September 1904.
Surat-surat yang sempat Kartini kirim ke
sahabatnya di belanda pun dibuat menjadi sebuah
buku yang mengisahkan cerita R.A Kartini lengkap
yang berjudul “ Habis Gelap Terbitlah Terang”

Kemudian Presiden Soekarno mengeluarkan


Keputusan Presiden Republik Indonnesia no 108
tahun 1964, tanggal 2 Mei 1964 yang menetapkan
Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional
sekaligus menetapkan hari lahir Kartini, tanggal 21
April untuk diperingati sebagai hari besar yang
dikenal dengan Hari Kartini.
INSPIRASI YANG DAPAT DIAMBIL

1. Mematuhi peraturan perundangan yang berlaku

a. Tetap patuh mengikuti putusan orang tua


Pandangan Kartini sangat berbeda dengan orang
tuanya. Pertama saat ia diharuskan berhenti sekolah dan
dipingit dirumah, lalu saat ia dilarang pergi ke Belanda untuk
mengeyam pendidikan dan terakhir saat ia djodohkan oleh
orang tuanya ia tetap menghormati sikap dan menerima
keputusan orang tuanya.

b. Saling merhormati dan menyayangi


ia sangat merhormati orang tua dan menyayangi adik-
adiknya. Ia selalu mengajak adik-adiknya untuk belajar dan
bermain bersama.
2. Menjaga persatuan dan kesatuan

a. Rela berkorban
Kartini rela berkorban dan meredam ego
untuk tetap patuh pada orang tuanya

b. Semangat juang
Berani melakukan hal baru, optimis apa yang
dilakukannya bisa berdampak besar, membuktikan
dengan hasil bahwa wanita bisa mendapatkan hak
yang sama dengan laki-laki.
c. Tidak membeda-bedakan status
Lahir dari keluarga bangsawan tidak menjadi
Kartini sombong atau hidup berfoya-foya. Bahkan ia
menolak perilaku bangsawan lain yang
menggunakan status dan derajat mereka untuk
menindas kaum dibawahnya

d. Saling tolong menolong


Kartini mau menolong perempuan di sekitarnya
untuk belajar. Ia mengajarkan membaca, menulis,
berhitung dan keterampilan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai