Anda di halaman 1dari 3

MENULIS TEKS CERITA

INSPIRATIF

Disusun oleh

VIA MAULIDA

UPT SMP NEGERI 1 GARUM


BLITAR
2024
Kisah Raden Ajeng Kartini

sumber : https://youtu.be/ncUyTVztjkY?si=q_NOmRsOqsJz6I4u

R.A Kartini wanita yang lahir di Japara, 21 April 1879 ini berasal dari
keluarga priyayi atau Bangsawan Jawa. Kartini putri dari pasangan Raden
Mas Adiputra Ario sosroningrat dan M.A.Ngasirah. Kartini menempuh
pendidikan di Europese Lagere School, hingga usia Kartini 12 tahun.Setelah
itu, ia dipingit dirumah pada masa itu ada tradisi wanita jawa harus tinggal
di rumah dan pingit. Karena bisa berbahasa Belanda di rumah kartini tetap
belajar dan berkirim surat kapada teman koresponderfi dari Belanda.

ketika la menginjak usia 20 tahun, kartini pun membaca buku-buku karya


Louis Coperus (De Stille Kraacht), Multatuli (Max Havelaar dan surat-surat
Cinta). berbagai roman beraliran femini. Semua yang di gunakan bahas
Belanda. la pun ingin melanjutkan sekolah ke Jakarta atau ke Belanda. Tetapi
orangtuanya tidak mengizinkannya la melanjutkan sekolah meskipun tidak
melarangnya untuk menjadi seorang guru.

Pada usia 24 tahun, iya diminta orang tuanya untuk menikah. Kartini pun
menyetujui dan menikah dengan K.R.M Adipati Ario Singgih Djojo
Adhiningrat. Pada tanggal 12 November 1903. Suaminya adalah Bupati
Rembang. Meski sudah menjadi istri, Kartini pun tetap bersemangat ingin
menjadi guru dan mendirikan sekolah. Keinginannya Kartini disambut baik
oleh suaminya. Kartini mendirikan sekolah wanita di timur pintu gerbang
kantor Kab. Rembang.
Namun, 4 hari setelah melahirkan, Kartini meninggal pada 17 september 1904 dalam usia
25 tahun. Meski sudah meninggal, perjuangan Kartini lewat syarat-syaratnya memiliki arti
penting bagi kedudukan wanita Indonesia. Salah satunya buku itu"Gelap Gerbitlah
Terang". Berkat jasanya ia ditetapkan sebagai pahlawan Nasional dan 21 April ditetapkan
sebagai hari Kartini.

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai