0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
230 tayangan2 halaman
Biografi RA Kartini menceritakan latar belakang, pendidikan, perjuangan, dan akhir hayatnya. Ia lahir di Jepara pada tahun 1879 dari keluarga ningrat. Meskipun tidak diperbolehkan keluar setelah sekolah, Kartini terus membaca dan menulis untuk memperjuangan emansipasi wanita. Dia mendirikan sekolah-sekolah untuk wanita di berbagai daerah di Jawa namun meninggal dunia pada usia 25 tahun.
Biografi RA Kartini menceritakan latar belakang, pendidikan, perjuangan, dan akhir hayatnya. Ia lahir di Jepara pada tahun 1879 dari keluarga ningrat. Meskipun tidak diperbolehkan keluar setelah sekolah, Kartini terus membaca dan menulis untuk memperjuangan emansipasi wanita. Dia mendirikan sekolah-sekolah untuk wanita di berbagai daerah di Jawa namun meninggal dunia pada usia 25 tahun.
Biografi RA Kartini menceritakan latar belakang, pendidikan, perjuangan, dan akhir hayatnya. Ia lahir di Jepara pada tahun 1879 dari keluarga ningrat. Meskipun tidak diperbolehkan keluar setelah sekolah, Kartini terus membaca dan menulis untuk memperjuangan emansipasi wanita. Dia mendirikan sekolah-sekolah untuk wanita di berbagai daerah di Jawa namun meninggal dunia pada usia 25 tahun.
Raden Ajeng Kartini Djojo Orientasi, bagian ini menceritakan Adhiningrat merupakan nama siapa R.A Kartini lengkap RA Kartini. Ia lahir pada tanggal 21 April 1879 di Mayong, Jepara, Jawa Tengah. Ayahnya bernama Raden mas Adipati Ario Sosroningrat yang merupakan seorang bupati Jepara. Kartini adalah keturunan ningrat. Hal ini bisa dilihat dari silsilah keluarganya. Kartini adalah putri dari istri pertama, tetapi bukan istri utama. Ibunya bernama M.A Ngasirah yang merupakan putri dari Nyai Haji Siti Aminah buy testosterone cypionate dan Kyai Haji Madirono yang merupakan seorang guru agama di Telukawur, Jepara. Dari sisi ayahnya, silsilah Kartini dapat dilacak sampai Hamengkubuwana VI.
Setelah Kartini lulus sekolah, Ia tidak Peristiwa-peristiwa penting
boleh lagi keluar sebab sudah bisa dipingit (dipersiapkan untuk menikah). Selama sekolah, Kartini mempelajari bahasa Belanda hingga fasih. Oleh karena itu, dalam kesehariannya di rumah ia terus membaca buku dan terus berkirim surat dengan teman-temannya di Belanda. Dia mengungkapkan segala keingintahuannya dan harapannya bagi emansipasi wanita.
Kartini terus membaca dan menulis
setiap hari. Dia memandang bahwa perempuan dapat memiliki kesamaan derajat dengan laki-laki.`Dia pernah meminta beasiswa sekolah kepada Mr. J.H. Abendanon di Belanda. Sebelum dikabulkan ternyata dia dinikahkah oleh Adipati Rembang bernama Raden Adipati Oyodiningrat. Untungnya suaminya mendukung keinginannya, dengan membantu Kartini mendirikan sekolah wanita di daerah-daerah seperti Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon, dan sebagainya. Sekolah wanita itu diberi nama Sekolah Kartini.
Pada 17 September 1904, Kartini Reorientasi
meninggal dunia dengan usia 25 tahun, setelah melahirkan anak pertama dan satu- satunya. Surat- suratnya dengan teman-temannya di Belanda dibukukan oleh Abendanon dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang. Kita dapat mengambil sikap keberanian dan kerja keras Kartini.