Anda di halaman 1dari 6

YAYASAN KRISTEN TUNAS KASIH

SMA KRISTEN TUNAS KASIH TARAKAN

LEMBAR KERJA SISWA


UJIAN PRAKTIKUM KIMIA
Tahun Ajaran 2021/2022
Mata Pelajaran : Kimia
Judul Praktikum : Elektrolisis
Hari, tanggal : Senin, 21 Februari 2022
Nama Praktikan : Celine Wong, Cecilia Natalie Tandyo, Ellien, Hilary Christy

I. Tujuan Praktikum
1. Mengamati proses elektrolisis larutan garam ( NaCl ), larutan gula (C 6 H 12 O6 ), air ( H 2 O
), cuka (CH 3 COOH ) dan alkohol (C n H 2 n On+ 1OH ¿ .
2. Menyelidiki peristiwa dan perubahan yang terjadi di dalamnya.

II. Dasar Teori


Elektrolisis adalah sel yang bertolak-belakang dengan sel volta. Reaksi elektrolisis tidak
spontan, sehingga dibutuhkan arus listrik untuk menghasilkan reaksi kimia. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa elektrolisis adalah penguraian zat-zat kimia oleh arus listrik searah.
Elektrolisis terdiri dari larutan elektrolit, elektroda dan sumber arus listrik searah.
 Elektroda adalah batang yang dicelupkan ke dalam elektrolit. Elektroda memiliki 2
kutub, yaitu kutub positif (anoda) dan kutub negatif (katoda). Spesi tertentu dalam
larutan menyerap elektron dari katoda dan mengalami reduksi, sedangkan spesi lain
melepaskan elektron di anoda dan mengalami oksidasi. Arah pergerakannya adalah dari
katoda ke anoda.
 Larutan elektrolit adalah zat yang dapat membentuk ion-ion dalam pelarutnya,
sehingga dapat menghantarkan arus listrik. Larutan elektrolit terbagi menjadi 3 :
1. Elektrolit kuat: larutan yang baik dalam menghantarkan arus listrik.
Ciri-ciri :
- Terionisasi dengan sempurna.
- Tetapan/derajat ionisasi (a) a=1
- Lampu menyala terang.
- Banyak gelembung gas.
2. Elektrolit lemah : larutan yang kurang baik dalam menghantarkan arus listrik.
Ciri-ciri :
- Hanya terionisasi sebagian.
- Tetapan/derajat ionisasi (a) 0<a<1
- Lampu kurang menyala terang (redup), memiliki sedikit gelembung gas.
- Lampu tidak menyala, memiliki sedikit gelembung gas.
3. Non-Elektolit : larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Ciri-ciri ;
- Tidak dapat terionisasi.
- Tetapan/derajat ionisasi (a) a=0
- Lampu tidak menyala, tidak ada gelembung gas. (Mutsani, 2021).
 Sumber arus listrik searah (Direct Current/DC) adalah aliran elektron dari titik yang
energi potensialnya tinggi, ke titik lain yang energi potensialnya lebih rendah. Salah satu
contoh sumber arus listrik searah adalah baterai.

Berikut faktor-faktor yang bisa menentukan reaksi elektrolisis larutan elektrolit :


1. Spesi-spesi yang berada pada larutan elektrolit.
 Spesi yang mudah tereduksi adalah spesi dengan potensial reduksi yang lebih positif. 
 Spesi yang mudah teroksidasi adalah suatu spesi dengan potensial reduksi yang lebih
negatif (potensial oksidasi lebih positif).
2. Sifat elektroda.
1. Elektrode inert : elektroda yang tidak reaktif atau tidak ikut dalam reaksi redoks
elektrolisis. Contohnya: karbon (C).
2. Elektrode tak inert : elektroda reaktif atau ikut dalam reaksi redoks elektrolisis.
Contohnya: tembaga (Cu). 

Dalam kehidupan sehari-hari, sel elektrolisis banyak digunakan dalam bidang industri, di
antaranya pada pembuatan beberapa bahan kimia, pemurnian logam dan penyepuhan.
1. Pembuatan beberapa bahan kimia
Beberapa bahan kimia seperti logam alkali dan alkali tanah aluminium, gas
hidrogen, gas oksigen, gas klorin, dan natrium hidroksida dibuat secara elektrolisis.
Contoh : Pembuatan logam natrium dengan mengelektrolisis lelehan NaCl yang dicampur
dengan CaCl2

NaCl(l) → Na+(l) + Cl-(l)
Katoda : Na+(l) + e- → Na(l) (x 2)
Anoda : 2Cl-(l) → Cl2(g) + 2e-
2Na+(l) + 2Cl-(l) → 2Na(l) + Cl2(g)

2. Pemurnian logam
Pada pengolahan tembaga dari bijih kalkopirit didapatkan tembaga yang masih
terkontaminasi dengan sedikit perak, emas, dan platina. Tembaga yang tidak murni dapat
dibersihkan dari zat campuran lainnya dengan elektrolisis. Tembaga yang tidak murni
dipasang sebagai anoda dan tembaga murni dipasang sebagai katoda. Dalam elektrolit
larutan CuSO4, tembaga di anoda akan teroksidasi menjadi Cu2+ selanjutnya Cu2+
direduksi di katoda.
Anoda : Cu(s) → Cu2+(aq) +2e-
Katoda : Cu2+(aq) + 2e- → Cl2(g) + 2e-
Cu(s) → Cu(s)
anoda Katoda

Dengan demikian, tembaga di anoda pindah ke katoda, sehingga anoda semakin habis
dan katoda semakin bertambah besar. Logam emas, perak, dan platina terdapat pada
lumpur anoda sebagai hasil samping pada pemurnian tembaga.

3. Penyepuhan logam
Suatu produk dari logam agar terhindar dari korosi (perkaratan) dan terlihat lebih
menarik, seringkali dilapisi dengan lapisan tipis logam lain yang lebih tahan korosi dan
mengkilat. Salah satu cara melapisi (menyepuh) adalah dengan elektrolisis. Benda yang
akan disepuh dipasang sebagai katoda dan potongan logam penyepuh dipasang sebagai
anoda yang dicelupikan dalam larutan garam dari logam penyepuh dan dihubungkan
dengan sumber arus searah.
Contoh : untuk melapisi sendok garpu yang terbuat dari baja dengan perak, maka garpu
dipasang sebagai katoda dan logam perak dipasang sebagai anoda, dengan elektrolit
larutan AgNO3.
Logam perak pada anoda teroksidasi menjadi Ag+ kemudian direduksi menjadi Ag pada
katoda atau garpu. Dengan demikian garpu terlapisi oleh logam perak.

Anoda : Ag(s) → Ag+(aq)+ e-


Katoda : Ag+(aq) + e- → Ag (s)
Ag(s) → Ag(s)
anoda Katoda

(Nafiun, 2013)

III. Alat dan Bahan


a. Alat
No Nama Alat Jumlah
1. Gunting 1 buah
2. Wadah/gelas 5 buah
3. Lakban secukupnya
4. Kardus 1 buah

b. Bahan
No Nama Alat Jumlah
1. Baterai ukuran besar 2 buah
2. Kabel Secukupnya
(1,5 m)
3. Lampu kecil 1 buah
4. Paku 2 buah
5. Air Secukupnya
6. Garam Secukupnya
7. Gula Secukupnya
8. Cuka Secukupnya
9. Alkohol Secukupnya
10. Tisu Secukupnya
IV. Prosedur Percobaan
1. Rangkai alat penguji elektrolit dengan kabel, kardus, lampu, paku, baterai (seperti
gambar dibawah).

2. Siapkan 4 buah wadah/gelas, beri label yang bertuliskan nama larutan masing-masing.
3. Tuangkan cairan-cairan yang akan diuji di wadah/gelasnya sesuai dengan label pada
wadah/gelas.
4. Untuk wadah/gelas garam dan gula, tuangkan air biasa dahulu.
5. Larutkan garam dan gula (berdasarkan wadahnya masing-masing) dengan konsentrasi
yang tinggi.
6. Celupkan kedua elektroda pada larutan masing-masing bahan, dengan kedua elektroda
tidak boleh saling menyentuh.
7. Tunggu beberapa saat, amati apakah lampu menyala & muncul gelembung gas.
8. Catat hasil pengamatan.
9. Rendam elektroda hingga 3x ke dalam air, lalu lap menggunakan tisu secara perlahan.
10. Ulangi Langkah-langkah tersebut secara berturut hingga bahan-bahan yang akan diuji
selesai.

V. Data Pengamatan
No Senyawa Hasil Pengamatan Foto
1

6
7

10

11

12

13

14

15

VI. Analisis
Analisis hasil percobaan dibandingkan dengan dasar teori yang sudah dibuat sebelumnya.

VII. Kesimpulan
Tuliskan kesimpulanmu dari percobaan ini!

Anda mungkin juga menyukai