Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

SEL VOLTA

KELOMPOK :
Ardan Saputra (02)
Diaz Alifarizki Zuvarcan (07)
M. Bintang Setya A. (16)
M. Nur Fajar Rizky (15)

CI 13

SMA NEGERI 1 KOTA BEKASI


Jl. KH. Agus Salim No.181, Bekasi Jaya
Bekasi 17112, Jawa Barat
Email: info@sman1bekasi.sch.id
Phone : (021) 8802538
Elektrolisis
Hari/Tanggal : Rabu, 23 Oktober 2019
Judul : Elektrolisis
Tujuan : menegetahui perubahan-perubahan yang terjadi pada peristiwa elektrolisis
larutan kalium nitrat, natrium sulfat, dan tembaga sulfat.
A. Landasan Teori
1. Elektrolisis
Elektrolisis merupakan proses kimia yang mengubah energi listrik menjadi energi
kimia. Komponen yang terpenting dari proses elektrolisis ini adalah elektroda dan
elektrolit.Elektroda yang digunakan dalam proses elektolisis dapat digolongkan menjadi
dua, yaitu:
a. Elektroda inert, seperti kalsium (Ca), potasium, grafit (C), Platina (Pt), dan emas
(Au).
b. Elektroda aktif, seperti seng (Zn), tembaga (Cu), dan perak (Ag)

Elektrolitnya dapat berupa larutan berupa asam, basa, atau garam, dapat pula
leburan garam halida atau leburan oksida. Kombinasi antara elektrolit dan elektroda
menghasilkan tiga kategori penting elektrolisis, yaitu:
a. Elektrolisis larutan dengan elektroda inert
b. Elektrolisis larutan dengan elektroda aktif
c. Elektrolisis leburan dengan elektroda inert
Pada elektrolisis, katoda merupakan kutub negatif dan anoda merupakan kutub positif.
Pada katoda akan terjadi reaksi reduksi dan pada anoda terjadi reaksi oksidasi.

2. Sel elektrolisis
Sel elektrolisis adalah sel elektrokimia yang menimbulkan terjadinya reaksi redoks yang
tidak spontan dengan adanya energi listrik dari luar. Contohnya adalah elektrolisis
lelehan NaCl dengan elektroda platina. Contoh lainnya adalah pada sel Daniell jika
diterapkan beda potensial listrik dari luar yang besarnya melebihi potensial sel Daniell.

3. Faktor yang Mempengaruhi Proses Elektrolisis


a. Jenis elektroda yang digunakan
b. Kedudukan ion dalam siri elektrokimia
c. Kepekatan ion
B. Alat dan Bahan
a. Alat

No. Alat
Nama Ukuran Jumlah
1. Pipa U Sedang 3 buah
2. Batang grafit Kecil 2 buah
3. Power supply dan kabel 12 volt 1 buah
4. Pipet tetes Sedang 3 buah
5. Gelas kimia 50 ml 3 buah
6. Plat tetes Sedang 1 buah

b. Bahan
No. Bahan
Nama Ukuran Jumlah
1 Larutan KI 1M 20 ml
2 Larutan Na2SO4 0,5 M 20 ml
3 Larutan CUSO4 - 20 ml
4 Larutan PP - -
5 Amilum - -
6 Lakmus biru dan merah - -

C. Cara Kerja
1. Rangkai sel elektrolisis seperti gambar di bawah.

2. Ambil 20 mL larutan KI dan letakkan dalam gelas kimia.


3. Isikan solusi KI pada pipa U dalam rangkaian, kemudian lakukan elektrolisis selama 5
menit.
4. Setelah selesai elektrolisis, ambil solusi menggunakan pipet tetes dan teteskan pada plat
tetes.
5. Tetesilah larutan KI yang sudah dielektrolisis tersebut dengan indikator PP dan amilum.
6. Amatilah pula perubahan yang terjadi pada lakmus merah dan biru seteleh ditetesi
larutan KI yang sudah dielektrolisis.
7. Catat hasil pengamatan Anda.
8. Lakukan hal serupa pada larutan Na2SO4 dan larutan CuSO4.

D. Analisis Data
1. Elektrolisis larutan KI. Berdasarkan perubahan warna indicator yang terjadi setelah
elektrolisis, tuliskan zat yang ada pada ruangan elektrode positif dan ruang elektrode
negatif. Tuliskan reaksi dan alasannya berdasarkan pengamatan yang Anda lakukan.
Jawab :
Zat yang menjadi hasil elektrolisis pada ruang anoda (ruang elektrolisis pada
ruang anoda ( ruang electrode positif) adalah Iodin (𝐼2 ) karena 𝐼 − teroksidasi
menjadi 𝐼2 dengan persamaan reaksi
2𝐼 − ⟶ 𝐼2 + 2𝑒 −

Larutan yang berada di ruang anoda mengalami perubahan warna yang


semula berwarna bening menjadi kuning bening karena ditetesi
Fenolftalein (FF). Hal ini juga dibuktikan dengan penetesan amilum terjadi
perubahan warna menjadi ungu kehitaman.
Hasil dari elektrolisis pada ruang katoda (ruang elektrode negatif) adalah
𝐻2 dan 𝑂𝐻 − karena terjadi reduksi 𝐻2 𝑂 dengan persamaan reaksi
2𝐻2 𝑂 + 2𝑒 − ⟶ 𝐻2 + 2𝑂𝐻 −
Larutan yang berada di ruang katoda tidak mengalami perubahan warna
namun terdapat munculnya gelembung.
2. Elektrolisis larutan 𝑁𝑎2 𝑆𝑂4. Berdasarkan perubahan warna indicator yang
terjadi setelah eketrolisis, tuliskan zat yang ada pada ruang elektrode positif dan
ruang elektrode negatif. Tuliskan reaksi dan alasannya berdasarkan pengamatan
yang Anda lakukan.
Jawab :
Jika dilihat dari perubahan warna indicator, larutan 𝑁𝑎2 𝑆𝑂4 tidak
mengalami perubahan warna. Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa
larutan 𝑁𝑎2 𝑆𝑂4 adalah larutan netral. Namun pada saat percobaan terjadi,
terlihat munculnya gelembung-gelembung gas.
Pada ruang anoda terjadi oksidasi 𝐻2 𝑂. Dengan persamaan reaksi
2𝐻2 𝑂 ⟶ 4𝐻 + + 2𝑂2 + 4𝑒 −
Pada ruang katoda terjadi reduksi 𝐻2 𝑂. Dari reaksi yang terjadi
gelembung-gelembung gas yang terbentuk adalah gas 𝐻2 dengan
persamaan reaksi
2𝐻2 𝑂 + 2𝑒 − ⟶ 𝐻2 + 2𝑂𝐻 −
3. Elektrolisis larutan 𝐶𝑢𝑆𝑂4. Berdasarkan perubahan warna indikator yang terjadi
setelah elektrolisis, tuliskan reaksi dan alasannya berdasarkan pengamatan yang
Anda lakukan.
Jawab :

Dapat kita lihat dari table di atas bahwa pada 𝐶𝑢𝑆𝑂4 terjadi elektrolisis
asam.
Pada ruang anoda menghasilkan ion 𝐻 + dan gas 𝑂2 dengan persamaan reaksi
2𝐻2 ⟶ 𝑂2 + 𝐻 + + 4𝑒 −
Pada ruang kanoda, Cu mengalami pengendapan dengan persamaan reaksi
2𝐶𝑢+ + 4𝑒 − ⟶ 2Cu

Senyawa Tegangan Katoda Anoda Kanan Kiri


KI 12 Volt K+ I- Bening Kuning
Na2SO4 12 Volt Na+ SO42- Bening Bening
CuSO4 12 Volt Cu2+ SO42- Biru Biru (bergelembung)

E. Kesimpulan dan Saran


Kesimpulan

a. Larutan KI

Perubahan yang terjadi pada elektroloisis larutan Kalium iodida antara lain perubahan
warna larutan yang menandakan zat-zat yang terelektrolisis pada masing- masing anoda-
katoda, yaitu iodin yang teroksidasi pada anoda daan air yang teroksidasi pada katoda.

b. Larutan Na2SO4

Perubahan yang terjadi pada elektrolisis larutan Natrium ulfat antara lain perubahan
warna larutan yang menandakan perubahan suasana yaitu asam pada anoda dengan
menghasilkan gas O2 serta basa pada katoda dengan menghasilkan gas H2.

c. Larutan CuSO4

Perubahan yang terjadi pada elektrolisis larutan Tembaga(II) Sulfat yang bersifat asam.
Larutan ini mengakibatkan lakmus berwarna biru berubah menjadi berwarna merah. Hal ini
menandakan bahwa larutan tersebut bersifat asam. Pada reaksi yang terjadi di Anoda
menghasilkan zat oksigen dan H+. Hal ini juga menandakan bahwa sifat dari larutan itu asam

Saran

1. Sebelum melaksanakan praktikum hendaknya memakai pakaian laboratorium agar tetap


aman.
2. Sebaiknya teliti dalam memperhatikan perubahan warna yang terjadi pada larutan
Na2SO4, KI, dan Cu SO4
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai