Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

“ELEKTROLISIS”

DISUSUN OLEH
NAMA : Livia Cantika
KELAS : XII MIPA 1

SMA NEGERI 15 MEDAN

2023 / 2024
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................................. i

A.Judul Praktikum .................................................................................................................. 1

B. Tujuan Praktikum............................................................................................................... 1

C.Waktu dan Tempat Praktikum .......................................................................................... 1

D.Alat dan Bahan ..................................................................................................................... 1

E.Tinjauan Teori ...................................................................................................................... 3

F.Prosedur Kerja ..................................................................................................................... 5

a. Prosedur Kerja NaCl ................................................................................................... 5


b. Prosedur Kerja CuSO4 ................................................................................................ 5
c. Data Pengamatan ......................................................................................................... 6

G.Pembahasan.......................................................................................................................... 7

H. Kesimpulan ........................................................................................................................ 10

i
A. Judul Praktikum
Elektrolisis

B. Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui reaksi elektrolisis NaCl dan CuSO4

C. Waktu dan Tempat Praktikum

Hari/Tanggal : Rabu, 11 oktober 2023


Tempat : Laboratorium Kimia SMAN 15 Medan

D. Alat dan Bahan

Tabung U Pipet Tetes


Tabung reaksi

Carbon Baterai alkalin Beker glass

1
Alat elektrolit Larutan NaCl Larutan CuSO4

Tisu
Paku Jas Lab

2
E. Tinjauan Teori

Elektrolisis merupakan proses kimia yang mengubah energi listrik menjadi energi
kimia. Reaksi elektrolisis dapat didefinisikan sebagai reaksi peruraian zat dengan
menggunakan arus listrik.

1. Sel Elektrolisis

Sel elektrolisis adalah suatu sel yang memanfaatkan energi listrik untuk menjalankan
reaksi redoks yang tidak spontan. Reaksi pada sel elektrolisis tidak spontan, karena hanya
berproses apabila memperoleh arus dari sumber arus. Sel elektrolisis terbagi menjadi dua
bagian yaitu elektrode dan elektrolit. Elektrolit adalah zat yang akan di elektrolisis. Elektrode
terbagi menjadi dua macam yaitu:

Katoda: elektrode yang dihubungkan dengan kutub (-) sumber arus listrik.

Anoda: elektrode yang dihubungkan dengan kutub (+) sumber arus listrik.

Anoda adalah tempat terjadinya reaksi oksidasi, sedangkan katoda adalah tempat
berlangsungnya reaksi reduksi. Untuk menentukan anoda dan katoda dari suatu reaksi
didasarkan letaknya dalam deret volta. Semakin ke kanan maka potensial selnya semakin
positif dan sulit melepaskan elektron. Maka, jika letaknya lebih ke kanan akan berfungsi
sebagai katoda.

• Susunan Sel Elektrolisis

Secara umum, sel elektrolisis tersusun dari:

Sumber listrik yang menyuplai arus searah (dc), misalnya baterai.

Anode, yaitu elektrode tempat terjadinya reaksi oksidasi.

Katode, yaitu elektrode tempat terjadinya reaksi reduksi.

Elektrolit, yaitu zat yang dapat menghantarkan listrik.

• Faktor-Faktor Elektolisis

Adapun factor-faktor yang mempengaruhi elektrolisis, di antaranya adalah

1. Overpotensial Tegangan yang dihasilkan akan lebih tinggi dari yang diharapkan.
Overpotensial bisa menjadi penting untuk mengendalikan interaksi antara elektroda.

2. Jenis elektroda

Jenis elektroda ada 2 yaitu inert (tidak mudah bereaksi, ada 3 macam zat yaitu platina
(Pt), emas (Aurum/Au), dan karbon (C)) dan tak inert (mudah bereaksi, zat lainnya selain Pr,

3
C, dan Au). Elektroda inert berperan sebagai permukaan untuk reaksi yang terjadi. Namun
elektroda tidak ikut bereaksi dimana elektroda aktif menjadi bagian dari setengah reaksi.

3. Reaksi elektroda yang bersamaan

Jika dua pasang setengah reaksi terjadi bersamaan, maka salah satu setengah reaksi
harus dihentikan untuk menentukan pasangan tunggal reaksi yang dapat dielektrolisis

4. Keadaan pereaksi Jika pereaksi tak standar, maka tegangan setegah sel akan berbeda
dari nilai standar Pada kasus ini, larutan untuk anoda setengah sel mungkin akan mempunyai
pH lebih tinggi atau rendah dari pH standar (yaitu 4).

• Kegunaan elektrolisis dalam kehidupan:

1. Memproduksi zat

2. Proses Penyepuhan/Pelapisan Logam

Untuk melindungi besi baja dari korosi, maka besi/baja dilapisi suatu logam yang
sukar teroksidasi, seperti nikel (Ni), timah (Sn), krom (Cr), perak (Ag), atau emas (Au).
Prinsip kerja penyepuhan/pelapisan logam adalah sel elektrolisis larutan dengan
menggunakan elektrode yang bereaksi.

3. Proses Pemurnian Logam Kotor. Prinsip pemurnian logam transisi dengan menggunakan
reaksi elektrolisis larutan dengan electrode yang bereaksi. Logam yang kotor ditempelkan di
anode dan logam murni ditempatkan di katode. Larutan yang digunakan adalah yang
mempunyai kation logam tersebut.

4
F. Prosedur Kerja

a. Prosedur kerja NaCl


1. Siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan

2. Masukkan NaCl ke tabung U.

3. Tempelkan alat elektrolit atau penjepit pada batrai alkalin 9 volt.

4. Jepitkan elektroda karbon.

5. Masukkan elektroda karbon pada tabung U selama 10 menit.

6. Perhatikan dimana yang banyak terdapat gelembung katoda atau anoda

7. Mengambil larutan katoda sebanyak 20 tetes kedalam tabung reaksi

8. Beri indikator fenoftalein pada tabung reaksi yang berisi katoda sebanyak tiga tetes

9. Perhatikan apakah berubah warna.

10. Catat hasil pengamatan tersebut.

b. Prosedur kerja CuSO4


1. tabung Masukkan CuSO4 ke Siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan.

2. Masukkan CuSO4 ke tabung U.

3. Tempelkan alat elektrolit atau penjepit pada batrai alkalin 9 volt.

4. Jepitkan paku.

5. Masukkan paku pada tabung U selama 15 menit.

6. Perhatikan perubahan elektroda karbon. Bagian mana yang terjadi perubahan warna

menjadi hitam mengendap atau emas berkarat [cokelat].

7. Catat hasil pengamatan tersebut.

5
c. Data Pengamatan

PENGAMATAN KATODA
No. Larutan
Katoda Anoda + PP

-Gelembungyang
-Banyak gelembung
1 NaCl lebih sedikit Merah

-Tidak berbau -Berbau kaporit

-Paku berwarna
-Paku berwarna hitam
cokelat
2 CuSO4 -
-Paku menempel pada -Paku tidak menempel
bibir tabung U pada bibir tabung U

6
G. Pembahasan pada NaCl dan CuSO4

Pada NaCl:

Pada praktek elektrolisis dengan menggunakan elektroda karbon di elektrolit NaCl,


beberapa hal yang terjadi adalah sebagai berikut:

1. Katoda (elektroda negatif):


- Pada katoda, ion-ion natrium (Na⁺) dan ion-ion hidroksida (OH⁻) akan menerima
elektron dan berreaksi untuk membentuk natrium logam (Na) dan air (H₂O).
- Reaksi ini menghasilkan banyak gelembung gas hidrogen (H₂), yang muncul sebagai
gelembung di katoda. Ini adalah mengapa Anda melihat banyak gelembung di katoda.

2. Anoda (elektroda positif):


- Pada anoda, ion-ion klorida (Cl⁻) akan melepaskan elektron dan berreaksi untuk
membentuk gas klorin (Cl₂).
- Reaksi ini menghasilkan gas klorin yang berbau menyengat. Bau menyengat ini
adalah karakteristik gas klorin yang dapat tercium.

Maka, perbedaan dalam hasil pengamatan antara katoda (gelembung hidrogen) dan
anoda (bau klorin) dapat dijelaskan oleh reaksi elektrokimia yang terjadi pada masing-
masing elektroda.
.
Elektrolisis NaCl dengan elektroda karbon(C):

Reaksi : NaCl → Na++ Cl-

K(R) : 2H2O+ 2e → 2OH- + H2

A(O) : 2Cl- → Cl2+ 2e

_________________________________

R(E) : 2H2O + 2Cl- → 2OH- + H2 + Cl2

7
Selanjutnya, pada percobaan diambil larutan hasil elektrolisis dari katoda dan ditetesi
phenoftalein kemudian berubah warna menjadi merah. Hal ini membuktikan bahwa
larutan hasil elektrolisis bersifat basa. Fenoftalein berubah warna menjadi merah pada
suasana basa dengan ph>7. Oleh karena itu perubahan warna larutan NaCl di katoda
menjadi merah setelah di tetesi pp menunjukkan bahwa larutan di katoda bersifat basa

Pada CuSO4:

Perubahan warna dan pengelupasan pada elektroda paku dalam larutan CuSO₄
selama elektrolisis dapat dijelaskan oleh serangkaian reaksi elektrokimia yang terjadi.
Berikut penjelasan alasannya:

1. Katoda (elektroda negatif):

- Pada katoda, ion tembaga (Cu²⁺) dari larutan CuSO₄ menerima elektron dan
mengendap sebagai tembaga padat (Cu(s)).

- Warna coklat pada katoda disebabkan oleh deposit tembaga padat yang muncul. Ini
mengindikasikan bahwa tembaga tereduksi dan mengendap di elektroda paku.

2. Anoda (elektroda positif):

- Pada anoda, oksidasi air (H₂O) atau ion hidroksida (OH⁻) dapat terjadi,
menghasilkan oksigen (O₂) dan ion hidrogen (H⁺).

- Reaksi ini juga bisa menyebabkan pembentukan senyawa kompleks seperti besi
oksida (Fe₃O₄) atau mungkin endapan lain yang muncul sebagai warna hitam. Dalam
kondisi tertentu, elektroda paku dapat mengalami korosi atau oksidasi yang
menyebabkan perubahan warna atau pengelupasan.

Jadi, warna coklat pada katoda menunjukkan pengendapan tembaga yang terjadi selama
reduksi, sementara warna hitam pada anoda mungkin disebabkan oleh produk reaksi
oksidasi, seperti besi oksida atau endapan lain yang muncul selama reaksi elektrolisis.
Selain itu, pengelupasan pada elektroda paku bisa disebabkan oleh korosi atau oksidasi
elektroda tersebut selama proses elektrolisis.

8
Elektrolisis CuSO4 dengan elektroda Paku Besi (Fe):

Reaksi: CuSO4 → Cu²+ + SO4²-

K(R) : Cu2+ + 2e → Cu

A(O): Fe → Fe2+ + 2e
_____________________________________________
R(E): 2Cu²+ + Fe → 2Cu + Fe2+

Endapan Cu pada Paku Besi

𝒆 .𝒊 .𝒕
𝒘=
𝟗𝟔𝟓𝟎𝟎

(𝟔𝟑, 𝟓 ÷ 𝟐). 𝟏. 𝟗𝟎𝟎


=
𝟗𝟔𝟓𝟎𝟎

𝟔𝟑, 𝟓 . 𝟗𝟎𝟎
=
𝟗𝟔𝟓𝟎𝟎 . 𝟐

𝟐𝟖, 𝟓𝟕𝟓
=
𝟗𝟔𝟓𝟎𝟎

= 𝟎, 𝟐𝟗𝟔 𝒈𝒓𝒂𝒎

9
H. Kesimpulan

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa elektrolisis merupakan
perubahan energi listrik menjadi energi kimia. Pada percobaan pertama, terjadi pada
elektrolisis garam NaCl dan elektroda karbon. Larutan bersifat basa berdasarkan hasil katoda
yang berubah warna menjadi merah ketika diteteskan Penolftalein. Larutan pada katoda juga
menghasilkan banyak gas gelembung oleh H2. Sedangkan pada anoda menghasilkan lebih
sedikit gelembung dan bau kaporit yang menyengat oleh Cl2.

Pada percobaan kedua, perubahan yang terjadi pada elektrolisis larutan CuSO4 dan
elektroda Fe, menghasilkan endapan Cu pada katoda yang menghasilkan perubahan warna
pada elektroda menjadi warna coklat. Pada anoda terjadi proses korosi yang disebabkan oleh
oksigen sehingga menghasilkan warna pada elektroda menjadi hitam.

10
DAFTAR PUSTAKA

• https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/sel-elektrolisis-pengertian-proses-reaksi-dan-
contohnya
• https://www.studiobelajar.com/sel-elektrolisis/
• https://m.kumparan.com/ragam-info/pengertian-sel-elektrolisis-cara-kerja-dan-contohnya-
21JJesBgAOM
• https://id.m.wikipedia.org/wiki/Elektrolisis
• https://www.studocu.com/id/document/universitas-pendidikan-indonesia/kimia-
dasar/171645034-laporan-praktikum-elektrolisis-jadi/27569357

Medan, 18 oktober 2023


Guru Pembimbing
Praktikan,

Jonni Sialagan S. Pd, M. Si Livia Cantika


Gambar Praktikum
.

Anda mungkin juga menyukai