“ELEKTROLISIS”
DISUSUN OLEH
NAMA : Livia Cantika
KELAS : XII MIPA 1
2023 / 2024
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. i
B. Tujuan Praktikum............................................................................................................... 1
G.Pembahasan.......................................................................................................................... 7
H. Kesimpulan ........................................................................................................................ 10
i
A. Judul Praktikum
Elektrolisis
B. Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui reaksi elektrolisis NaCl dan CuSO4
1
Alat elektrolit Larutan NaCl Larutan CuSO4
Tisu
Paku Jas Lab
2
E. Tinjauan Teori
Elektrolisis merupakan proses kimia yang mengubah energi listrik menjadi energi
kimia. Reaksi elektrolisis dapat didefinisikan sebagai reaksi peruraian zat dengan
menggunakan arus listrik.
1. Sel Elektrolisis
Sel elektrolisis adalah suatu sel yang memanfaatkan energi listrik untuk menjalankan
reaksi redoks yang tidak spontan. Reaksi pada sel elektrolisis tidak spontan, karena hanya
berproses apabila memperoleh arus dari sumber arus. Sel elektrolisis terbagi menjadi dua
bagian yaitu elektrode dan elektrolit. Elektrolit adalah zat yang akan di elektrolisis. Elektrode
terbagi menjadi dua macam yaitu:
Katoda: elektrode yang dihubungkan dengan kutub (-) sumber arus listrik.
Anoda: elektrode yang dihubungkan dengan kutub (+) sumber arus listrik.
Anoda adalah tempat terjadinya reaksi oksidasi, sedangkan katoda adalah tempat
berlangsungnya reaksi reduksi. Untuk menentukan anoda dan katoda dari suatu reaksi
didasarkan letaknya dalam deret volta. Semakin ke kanan maka potensial selnya semakin
positif dan sulit melepaskan elektron. Maka, jika letaknya lebih ke kanan akan berfungsi
sebagai katoda.
• Faktor-Faktor Elektolisis
1. Overpotensial Tegangan yang dihasilkan akan lebih tinggi dari yang diharapkan.
Overpotensial bisa menjadi penting untuk mengendalikan interaksi antara elektroda.
2. Jenis elektroda
Jenis elektroda ada 2 yaitu inert (tidak mudah bereaksi, ada 3 macam zat yaitu platina
(Pt), emas (Aurum/Au), dan karbon (C)) dan tak inert (mudah bereaksi, zat lainnya selain Pr,
3
C, dan Au). Elektroda inert berperan sebagai permukaan untuk reaksi yang terjadi. Namun
elektroda tidak ikut bereaksi dimana elektroda aktif menjadi bagian dari setengah reaksi.
Jika dua pasang setengah reaksi terjadi bersamaan, maka salah satu setengah reaksi
harus dihentikan untuk menentukan pasangan tunggal reaksi yang dapat dielektrolisis
4. Keadaan pereaksi Jika pereaksi tak standar, maka tegangan setegah sel akan berbeda
dari nilai standar Pada kasus ini, larutan untuk anoda setengah sel mungkin akan mempunyai
pH lebih tinggi atau rendah dari pH standar (yaitu 4).
1. Memproduksi zat
Untuk melindungi besi baja dari korosi, maka besi/baja dilapisi suatu logam yang
sukar teroksidasi, seperti nikel (Ni), timah (Sn), krom (Cr), perak (Ag), atau emas (Au).
Prinsip kerja penyepuhan/pelapisan logam adalah sel elektrolisis larutan dengan
menggunakan elektrode yang bereaksi.
3. Proses Pemurnian Logam Kotor. Prinsip pemurnian logam transisi dengan menggunakan
reaksi elektrolisis larutan dengan electrode yang bereaksi. Logam yang kotor ditempelkan di
anode dan logam murni ditempatkan di katode. Larutan yang digunakan adalah yang
mempunyai kation logam tersebut.
4
F. Prosedur Kerja
8. Beri indikator fenoftalein pada tabung reaksi yang berisi katoda sebanyak tiga tetes
4. Jepitkan paku.
6. Perhatikan perubahan elektroda karbon. Bagian mana yang terjadi perubahan warna
5
c. Data Pengamatan
PENGAMATAN KATODA
No. Larutan
Katoda Anoda + PP
-Gelembungyang
-Banyak gelembung
1 NaCl lebih sedikit Merah
-Paku berwarna
-Paku berwarna hitam
cokelat
2 CuSO4 -
-Paku menempel pada -Paku tidak menempel
bibir tabung U pada bibir tabung U
6
G. Pembahasan pada NaCl dan CuSO4
Pada NaCl:
Maka, perbedaan dalam hasil pengamatan antara katoda (gelembung hidrogen) dan
anoda (bau klorin) dapat dijelaskan oleh reaksi elektrokimia yang terjadi pada masing-
masing elektroda.
.
Elektrolisis NaCl dengan elektroda karbon(C):
_________________________________
7
Selanjutnya, pada percobaan diambil larutan hasil elektrolisis dari katoda dan ditetesi
phenoftalein kemudian berubah warna menjadi merah. Hal ini membuktikan bahwa
larutan hasil elektrolisis bersifat basa. Fenoftalein berubah warna menjadi merah pada
suasana basa dengan ph>7. Oleh karena itu perubahan warna larutan NaCl di katoda
menjadi merah setelah di tetesi pp menunjukkan bahwa larutan di katoda bersifat basa
Pada CuSO4:
Perubahan warna dan pengelupasan pada elektroda paku dalam larutan CuSO₄
selama elektrolisis dapat dijelaskan oleh serangkaian reaksi elektrokimia yang terjadi.
Berikut penjelasan alasannya:
- Pada katoda, ion tembaga (Cu²⁺) dari larutan CuSO₄ menerima elektron dan
mengendap sebagai tembaga padat (Cu(s)).
- Warna coklat pada katoda disebabkan oleh deposit tembaga padat yang muncul. Ini
mengindikasikan bahwa tembaga tereduksi dan mengendap di elektroda paku.
- Pada anoda, oksidasi air (H₂O) atau ion hidroksida (OH⁻) dapat terjadi,
menghasilkan oksigen (O₂) dan ion hidrogen (H⁺).
- Reaksi ini juga bisa menyebabkan pembentukan senyawa kompleks seperti besi
oksida (Fe₃O₄) atau mungkin endapan lain yang muncul sebagai warna hitam. Dalam
kondisi tertentu, elektroda paku dapat mengalami korosi atau oksidasi yang
menyebabkan perubahan warna atau pengelupasan.
Jadi, warna coklat pada katoda menunjukkan pengendapan tembaga yang terjadi selama
reduksi, sementara warna hitam pada anoda mungkin disebabkan oleh produk reaksi
oksidasi, seperti besi oksida atau endapan lain yang muncul selama reaksi elektrolisis.
Selain itu, pengelupasan pada elektroda paku bisa disebabkan oleh korosi atau oksidasi
elektroda tersebut selama proses elektrolisis.
8
Elektrolisis CuSO4 dengan elektroda Paku Besi (Fe):
K(R) : Cu2+ + 2e → Cu
A(O): Fe → Fe2+ + 2e
_____________________________________________
R(E): 2Cu²+ + Fe → 2Cu + Fe2+
𝒆 .𝒊 .𝒕
𝒘=
𝟗𝟔𝟓𝟎𝟎
𝟔𝟑, 𝟓 . 𝟗𝟎𝟎
=
𝟗𝟔𝟓𝟎𝟎 . 𝟐
𝟐𝟖, 𝟓𝟕𝟓
=
𝟗𝟔𝟓𝟎𝟎
= 𝟎, 𝟐𝟗𝟔 𝒈𝒓𝒂𝒎
9
H. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa elektrolisis merupakan
perubahan energi listrik menjadi energi kimia. Pada percobaan pertama, terjadi pada
elektrolisis garam NaCl dan elektroda karbon. Larutan bersifat basa berdasarkan hasil katoda
yang berubah warna menjadi merah ketika diteteskan Penolftalein. Larutan pada katoda juga
menghasilkan banyak gas gelembung oleh H2. Sedangkan pada anoda menghasilkan lebih
sedikit gelembung dan bau kaporit yang menyengat oleh Cl2.
Pada percobaan kedua, perubahan yang terjadi pada elektrolisis larutan CuSO4 dan
elektroda Fe, menghasilkan endapan Cu pada katoda yang menghasilkan perubahan warna
pada elektroda menjadi warna coklat. Pada anoda terjadi proses korosi yang disebabkan oleh
oksigen sehingga menghasilkan warna pada elektroda menjadi hitam.
10
DAFTAR PUSTAKA
• https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/sel-elektrolisis-pengertian-proses-reaksi-dan-
contohnya
• https://www.studiobelajar.com/sel-elektrolisis/
• https://m.kumparan.com/ragam-info/pengertian-sel-elektrolisis-cara-kerja-dan-contohnya-
21JJesBgAOM
• https://id.m.wikipedia.org/wiki/Elektrolisis
• https://www.studocu.com/id/document/universitas-pendidikan-indonesia/kimia-
dasar/171645034-laporan-praktikum-elektrolisis-jadi/27569357