Anda di halaman 1dari 10

REAKSI ELEKTROLISIS

Alat dan Bahan

1. Pipa U
2. Kabel dan penjepit buaya
3. Baterai
4. Elektroda grafit
5. Pipet tetes
6. Tabung reaksi
7. Larutan Kl 0,5 M
8. Indikator fenolftalein
9. Larutan amilum atau kanji

Cara Kerja

1. Rangkai alat elektrolisis seperti pada gambar berikut.

2. Lakukan proses elektrolisis larutan Kl 0,5 M sampai terlihat perubahan pada kedua
electrode.
3. Dengan menggunakan pipet tetes, pindahkan larutan dari ruang katode ke dalam dua
tabung masing-masing kira-kira 2mL
4. Tambahkan 2 tetes larutan fenolftalein ke dalam tabung 1 dan tambahkan 2 tetes larutan
amilum/kanji ke dalam tabung 2.
5. Catat pengamatan Anda. Lakukan hal yang sama terhadap larutan dan ruang anode.
Hasil Percobaan

Cairan dalam Perubahan selama Perubahan setelah Perubahan


ruang elektrolisis ditambah Setelah
fenolftalein Ditambah amilum
Anode Berubah menjadi -
warna kuning
Katode Terdapat gelembung Berubah menjadi -
gas umgu, terdapat
hydrogen, dan
bersifat basa

Analisis Data

1. Zat apakah yang terbentuk di ruang anode sebagai hasil elektrolisis? Jelaskan.
Jawaban: Zat yang terdapat di ruang anoda sebagai hasil elektrolisis adalah H++ O2karena
air mengalami hidrolisis menghasilkan gelembung.
2. Ion-ion apakah yangterdapat di ruang katode setelah elektrolisis? Jelaskan.
Jawaban: Setelah reaksi elektrolisis, di ruang katoda tidak terdapat ion, melainkan terbentuk
endapan
3. Tuliskan persamaan setengah reaksi yang terjadi pada:

Katode dan
Anode
Jawaban :
Katoda : 2Cu2+ + 4e → 2Cu
Anoda :
2H2O → O2 + 4H + 4e
+

2+
2Cu + 2H2O → 2Cu + O2 + 4H
Keterangan :
Cu dihasilkan di Katoda.
O2 dan4H+dihasilkan di Anoda.
4. Berikan penjelasan mengenai hasil elektrolisis tersebut.
Jawaban: Pada katoda menghasilkan endapan Cu dan berubah menjadi warna merah
keunguan karena Cu2+ tereduksi menjadi Cu. Pada Anoda terdapat banyak gelembung
karena menghasilkan O2.

5. Simpulan apakah yang dapat ditarik setelah melakukan kedua percobaan elektrolisis
tersebut?
Jawaban: Pada katoda menghasilkan endapan Cu. Pada Anoda menghasilkan O2+ H+.
KOROSI BESI

Alat dan Bahan

1. Tabung reaksi
2. Kapas
3. Ampelas
4. Sumbat karet
5. Paku besi
6. Air suling
7. Kristal CaCl2
8. Minyak goring

Cara Kerja

1. Sediakan 4 tabung reaksi.


a. Tambahkan 5 ml air suling ke dalam tabung 1
b. Tambahkan 2 gram Kristal CaCl2, kemudian kapas kering ke dalam tabung 2.
c. Tambahkan air yang sudah didihkan ke dalam tabung 3 hingga hamper penuh.
d. Tambahkan 10 mL minyak goreng ke dalam tabung 4.
2. Lakukan pengampelasan pada 4 paku besi hingga bersih, kemudian masukkan masing-
masing
satu paku ke dalam tabung reaksi pada langkah 1.
3. Tutup tabung 2 dan 3 dengan sumbat karet sampai rapat.

4. Simpan tabung-tabung tersebut selama 2 hari, kemudian amati apa yang terjadi. Catat
pengamatan anda
Catatan:
1. Kalsium klorida anhidrat (CaCl2) adalh zat yang bersifat higroskopis (menyerap air)
sehingga udara dalam tabung yang mengandung zat tersebut akan bersifat kering (bebas air)
2. Air yang sudah didihkan kehilangan oksigen terlarut.

Data Pengamatan
Jenis Keadaan Waktu pengamatan
tabung Hari ke-1 Hari ke-3 Hari ke-5 Hari ke-8 Hari ke-10
1 Berkarat Normal Berkarat Berkarat Berkarat Berkarat
2 Tidak berkarat Normal Normal Normal Normal Normal
3 Berkarat Normal Berkarat Berkarat Berkarat Berkarat
4 Tidak berkarat Normal Normal Normal Normal Normal

Analisis Data
1. Apakah pada tabung berisi paku berkarat terdapat oksigen dan air?
Jawaban: Iya terdapat oksigen dan air.
Udara – O2 : Korosi terjadi lebih mudah jika suatu logam berekasi dengan udara
disekitarnya, jadikorosi akan lebih cepat terjadi jika oksigen bereaksidengan mengoksidasi
logam tertentu yang cukup reaktif, seperti besi (Fe).
Air – H2O : Korosi juga akan terjadi jika pereduksinyaadalah air (H2O) , sehingga jika
lebih mudah suatu logam cukup reaktif jika telah berinteraksi dengan air (O2 )

2. Apakah pada tabung tempat paku tidak berkarat tidak terdapat oksigen atau air?
Jawaban: iya, tidak terdapat oksigen dan air

3. Buat simpulan dari percobaan ini.

Jawaban: Dari hasil pratikum tersebut saya dapat menyimpulkan bahwa paku yang tidak
mengalami korosi terjadi pada paku A dan D(paku terbuka tanpa air dan paku tertutup tanpa
air) hal ini bisa terjadi karena tidak ada kontak langsung antara oksigen dan air merupakan
pencegahan agar tidak terjadi korosi.
Kemudian dari praktek tersebut di benarkan bahwa salah satu faktor korosi adanya
kontak antara udara dan air.Agar tidak terjadi korosi pada besi jangan sampai besi
terkontaminasi dengan air atau larutan yang dapat menyebabkan oksidasi sehingga besi dapat
berkarat. Jika kita menghindarkan besi dari air, maka besi tidak dapat bereaksi dengan
oksigen yang dapat membuatnya berkarat.
PENYEPUHAN

1. Tujuan Eksperimen
Mengamati peristiwa penyepuhan (electro plating) pada Cu (Tembaga)

2. Teori
Suatu katoda dilapisi oleh logam lain melalui elektrolisis yang disebut penyepuhan
listrik (elctro plating). Bahan yang dilapisi dipasang sebagai katoda dalam larutan ion logam
pelapis. Sebagai contoh sendok yang dilapisi Cu (tembaga) dipasang sebagai katoda dan
logam tembaga sebagai anoda dalam larutan CuSO4, seperti gambar berikut:

Logam pelapis biasanya mempunyai warna menarik dan berharga. Seperti Tembaga,
Zn, Kromium, perak dan emas. Sehingga mengkilap dan menarik. Di samping itu logam
pelapis juga tahan korosi, agar tahan lama. Kadang-kadang pelapis terdiri dari campuran
beberapa logam (alloy), sehingga lebih bagus dan lebih tahan.

3. Alat dan bahan yang diperlukan

No Alat yang diperlukan No Bahan yang doperlukan


1 Beakerglass 150 ml 1 Larutan CuSO4 0,1 M
2 Elektroda karbon (C) 2 Logam Cu (8 cm x 1,5 cm)
3 Baterai dan tempatnya 3 Kawat Fe (8 cm)
4 Kabel penghubung dan penjepit buaya 4 Amplas

4. Jalanya Eksperimen
1. Beakerglass 150 ml diisi larutan CuSO4 0,1 M.
2. Amplas kedua logam (Cu dan Fe) hingga bersih, lalu masukkan ke dalam larutan pada
nomor 1 di atas. (Cu sebagai anoda dan Fe sebagai katoda).
3. Hubungkan besi dengan kutub negatif, sedangkan tembaga (Cu) dengan kutub positif,
pada baterai.
4. Biarkan hingga berlangsung sekama 1 menit. Kemudian keluarkan besi dan Cu dari
larutan. Amati perubahan yang terjadi dan catat hasilnya.

5. Tugas dan Pertanyaan


1. Tulislah persamaan elektrolisis pada eksperimen yang dilakukan!.
Jawaban: Katoda: Cu2+ + 2e → Cu
Anoda: Cu → Cu2+ + 2e
R. sel : Cu + Cu2+ → Cu + Cu2+

2. Apabila proses penyepuhan berlangsung selama 10 menit dengan kuat arus 5A. Tentukan
bobot Cu yang melapisi besi.
Jawaban: Diket. 10 menit= 600s
I= 5A
Ar Cu= 63,5
Ditanya: masaa?
n= I.t
96.500
= 5A.600 = 0,031 mol Massa= n. Ar
96.500 = 0,031.63,5
= 1,9685 gr
3. Isilah tabel berikut.
No Uraian Digunakan sebagai
1 Logam penyepuh Cu (tembaga)
2 Benda yang disepuh Paku
3 Larutan penyepuh CuSO4

6. Tugas Prasyrat
1. Jelaskan dengan singkat proses penyepuhan yang akan dilakukan?
Jawaban: Pertama, sejumlah garam dan logam menyepuh dilarutkan ke dalam air sampai
dihasilkan suatu larutan jenuh dari garam logampenyepuh, kemudian logam penyepuh
ditempatkan sebagai anoda. Sedangkan logam yangakan disepuh ditempatkan sebagai katoda.
Setelah itu, arus listrik DC dialirkan ke rangkaian tersebut sehingga terjadilah proses
elektrolisis, yang mana di anoda terjadi proses oksidasi dari logam penyepuh sehingga
membentuk ion-ion, kemudian di katoda erjadi proses reduksi ion-ion logam penyepuh
sehingga ion-ion logam penyepuh membentuk logam dan melapisi logam yang disepuh.

2. Dalam penyepuhan logam tembaga pada logam lain umumnya digunakan CuSO4
Mengapa demikian, jelaskan dengan singkat?
Jawaban: Karena larutan CuSO4 berfungsi sebagai larutan elektroion yang bias
menghantarkan arus listrik dalam proses penyepuhan logam.
Kesimpulan:
Penyepuhan adalah pelapisan dengan logam menggunakan sel elektrolisis untuk
mempermudah penampilan dan pencegahan korosi. Benda yang akan disepuh dijadikan
katoda dan logam penyepuh sebagai anoda. Larutan elektrolit yang digunakan adalah larutan
elektrolit dan penyepuh, seperti pada penyepuhan tembaga adalah Cu SO4 dan lamanya
proses penyepuhan mempercayai ketebalan lapisan logam penyepuh pada logam yang
disepuh.
ELEKTROLISIS

1. Tujuan Teori

Mepelajari perubahan-perubahan yang terjadi pada elektrolisis larutan garam dapur (NaCl)

2. Teori

Elektrolisasi berasal dari kata elektro (listrik) dan lisis (penguraian) yang berarto
penguraian senyawa oleh arus listrik, dan alatnya disebut elektrolisis. Dengan kata lain, sel
elektrolisis ini memerlukan energy listrik untuk memompa electron, dan prosesnya kebalikan
dari proses sel Galvani. Dalam sel ini harus ada partikel (ion, molekul atau atom) yang dapat
menerima elektron dan yang melepaskan electron. Sebenarnya reaksi elektrolisis merupakan
redoks yang tidak spontan, tetapi terjadi karena diberi energy listrik dari luar. Sebagai contoh
tidak mungkin Clˉ menyerahkan electron kepada Na+ menjadi Na (s) dan Cl2 (g) yang
spontan, sebaliknya, Na menyerahkan electron pada Cl2ˉ. Akan tetapi hal ini dapat terjadi
dalam sel elektrolisis, dengan mencelupkan dua elektroda (batang logam atau karbon) ke
dalam NaCl cair, perhatikan gambar berikut

Kedua elektroda dihubungkan masing-masing dengan kutub sumber arus searah (DC).
Elektroda yang dihubungkan dengan kutub negatif, akan kelebihan electron dan disebut
katoda, sedangkan yang lain akan bermuatan negative akan bermuatan positif disebut anoda.
Katoda : 2Na+ (l) + 2𝒆− → 2Na (s)
Anoda : 2C𝒍− (l) → Cl2 (g) + 2emmmmmmmm…..
2Na+ (l) → 2Cl- (l) → 2Na (s) + Cl2 (g)
Akhirnya pada kaoda terbentuk logam Na dan pada gas Cl2-
3. Alat dan bahan yang diperlukan
No Alat yang diperlukan No Bahan yang diperlukan
1 Gelas kimia 10 ml 1 Kertas lakmus merah dan biru
2 Catu daya 2 Larutan NaCl 1 M
3 Kabel penghubung 3 Lempeng Cu (tembaga) : 3 x 0,5 cm
4 Gelas ukur 50 ml 4 Elektroda C (Carbon) : 3 cm

4.Jalanya Eksperimen

1. Siapkan 25 ml larutan NaCl 1 M, lalu tuangkan ke dalam gelas kimia 100 ml.
2. Rangkailah lempeng Cu sebagai katoda yang dihubungkan dengan kutub negative catu
daya, sedangkan elektroda C sebagai anoda yang dihubungkan dengan kutub positif.
3. Tempatkan kertas lakmus pada daerah katoda.
4. Aturlah tegangan catu daya 12 volt, kemudian nyalakan catu daya tersebut. Amatilah apa
yang terjadi dan catat hasilnya.

Data Eksperimen

Cairan dalam ruang Perubahan Warna lakmus


Anode Terdapat hydrogen (C) Asam (merah)
Katode Terdapat gas clorin (Cu) Basa (biru)

5. Tugas dan Pernyataan


1. Jelaskan dengan singkat tentang reaksi elektrolisis!
Jawab: Elektrolisis adalah penguraian suatu elektrolit oleh arus listrik pada sel elektrolisis.
Reaksi kimia akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui larutan elektrolit, yaitu energi
listrik (arus listrik) diubah menjadi energi kimia (reaksi redoks).

2. Berdasarkan data eksperimen, zat apa saja yang terbentuk di anoda dan katoda?
Jawab: Anoda: gelembung gas clorin(Cl)
Katoda: gelembung gas hydrogen(H2) dan ion OH-

3. Tulis persamaan pada eksperimen yang dilakukan


Jawab:

Katoda: 2H2O + 2e- H2 + 2OH

Anoda: 2Cl- Cl2 +2e-


+
2H2O + 2Cl- H2 + Cl2 + 2OH
6. Tugas dan Prasyarat
1. Reaksi elektrolisis merupakan reaksi redoks yang tidak spontan. Jelaskan dengan singkat!
Jawaban: Reaksi redoks tak spontan adalah reaksi yang tidak dapat mereduksi unsur-unsur
disebelah kanannya dan potensial sel yang dihasilkannya bertanda negatif. Reaksi redoks tak
spontan dapat dilangsungkan dengan menggunakan arus listrik, yaitu dalam reaksi
elektrolisis. Elektrolisis banyak diterapkan dalam industri, misalnya pengolahan aluminium,
produksi NaOH dan klorin, dan dalam penyepuhan (electroplating).

2. Apakah yang dimaksud dengan elektrolisis?


Jawaban: Elektrolisis adalah penguraian suatu elektrolit oleh arus listrik. Pada sel
elektrolisis. Reaksi kimia akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui larutan elektrolit,
yaitu energi listrik (arus listrik) diubah menjadi energi kimia (reaksi redoks).

3.Jelaskan elektrolisis NaCl cair?


Jawaban : Elektrolisis larutan garam NaCl menghasilkan gelembung gas H2 dan ion OH-
-
(basa) di katoda serta gelembung gas Cl2 di anoda. Terbentuknya ion OH– pada katoda dapat
dibuktikan dengan perubahan warna larutan dari bening menjadi merah muda setelah diberi
sejumlah indikator fenolftalein (pp).

Kesimpulan
 Larutan NaCl pada anoda berubah warna menjadi merah karena OH- bereaksi dengan
larutan fenolftalein, menghasilkan gelembung terus menerus dan bersifat asam.
 Larutan NaCl pada katoda bersifat basa, tidak berwarna, bau seperti pemutih pakaian,
gelembung tak sebanyak larutan NaCl di katoda.

Anda mungkin juga menyukai