disusun oleh:
Andri Pinanti (XII MIPA 3/4)
Dewi Naila Arofatul (XII MIPA 3/10)
Iffa Khayana Irly V (XII MIPA 3/16)
Pratiwi Dwi Saputri (XII MIPA 3/27)
Guru Pembimbing:
Hadi Widodo, S.Pd
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kekuatan dan petunjuk pada penulis, sehingga penulisan tugas yang berjudul
“Laporan Penelitian Elektrolisis Larutan CuSO4, NaCl, dan MgSO4” ini dapat terselesaikan
dengan baik dan lancar.
Proses penulisan tugas ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan beberapa pihak,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Hadi Widodo, S.Pd. , selaku Guru Kimia.
Penulisan tugas ini masih banyak kekurangan, baik isi maupun bahasanya mengingat
terbatasnya kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu,
kritik dan saran diperlukan penulis untuk menyempurnakannya.
Semoga amal baik mereka diterima dan mendapat berkah dari Tuhan Yang Maha Esa.
Akhirnya, semoga tugas ini berguna untuk menambah pengetahuan penulis dan pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Sel elektrokimia adalah tempat terjadinya aliran elektron yang ditimbulkan oleh
konversi energi kimia, melalui pemisahan reaksi oksidasi dan reaksi reduksi dari suatu redoks,
menjadi energi listrik atau sebaliknya. Sel elektrokimia dibedakan menjadi sel volta (sel
galvani) dan sel elektrolisis. Sel elektrolisis merupakan kebalikan dari sel volta. Sel volta
melibatkan reaksi redoks spontan yang menghasilkan perubhan energi kimia menjadi energi
listrik, sedangkan sel elektrolisis melibatkan reaksi redoks tidak spontan dan memerlukan arus
listrik dari luar.
Reaksi elektrolisis terjadi ketika listrik dialirkan melalui elektrolit. Elektrolisis juga
dapat diartikan sebagai penguraian ion-ion yang disebabkan arus listrik. Bila elektrolitnya
merupakan lelehan senyawa ion, maka kation akan direduksi di katoda , sedangkan anion
dioksidasi di anoda.
Penelitian ini bertujuan agar siswa dapat mengamati reaksi yang terjadi pada reaksi
elektrolisis, terutama pada elektroda (katoda dan anoda).
Penelitian diharapkan agar siswa mengerti dan memahami reaksi yang terjadi pada
katoda dan anoda dalam reaksi elektrolisis.
BAB II
KAJIAN TEORI
Elektrolisis adalah proses yang menggunakan energi listrik agar reaksi kimia tidak
spontan dapat terjadi. Reaksi elektrolisis mengubah energi listrik menjadi energi kimia.
Reaksi elektrolisis terjadi di sel elektrolisis. Sel elektrolisis adalah sel elektrokimia atau
tempat di mana energi listrik digunakan untuk menghasilkan reaksi redoks tidak spontan.
Prinsip dasar elektrolisis adalah memanfaatkan reaksi oksidasi dan reduksi (redoks) dan tidak
memerlukan jembatan garam seperti sel volta. (sel elektrokimia).
1. Overpotensial
Tegangan yang dihasilkan akan lebih tinggi dari yang diharapkan. Overpotensial bisa
menjadi penting untuk mengendalikan interaksi antara elektroda.
2. Jenis elektroda
Jenis elektroda ada 2 yaitu inert (tidak mudah bereaksi, ada 3 macam zat yaitu platina
(Pt), emas (Aurum/Au), dan karbon (C)) dan tak inert (mudah bereaksi, zat lainnya
selain Pt, C, dan Au). Elektroda inert berperan sebagai permukaan untuk reaksi yang
terjadi. Namun elektroda tidak ikut bereaksi dimana elektroda aktif menjadi bagian
dari setengah reaksi.
3. Reaksi elektroda yang bersamaan
Jika dua pasang setengah reaksi terjadi bersamaan, maka salah satu setengah reaksi
harus dihentikan untuk menentukan pasangan tunggal reaksi yang dapat dielektrolisis.
4. Keadaan pereaksi
Jika pereaksi tak standar, maka tegangan setegah sel akan berbeda dari nilai standar.
Pada kasus ini, larutan untuk anoda setengah sel mungkin akan mempunyai pH lebih
tinggi atau rendah dari pH standar (yaitu 4)
Pada reaksi elektrolisis terjadi peristiwa penguraian elektrolit oleh arus listrik searah.
Elektrolit yang digunakan dapat berupa lelehan atau larutan. Bila arus listrik dialirkan ke
dalam elektrolit, maka akan terjadi pergerakan ion-ion. Ion positif akan tertarik ke kutub
negatif (katoda) dan dibebaskan (direduksi) menjadi spesi yang netral. Ion negatif akan
bergerak ke kutub positif (anoda) dan teroksidasi menjadi spesi yang juga bersifan netral.
Reaksi ini terjadi di daerah sekitar elektroda.
BAB III
METODE PENELITIAN
Alat
1. Battery
2. Tabung pipa u
3. Elektrode karbon 2 buah
4. Penjepit buaya 2 buah
5. Gelas kimia
6. Pipet
Bahan
PEMBAHASAN
Larutan NaCl atau yang biasa disebut larutan garam dapur merupakan elektrolit kuat.
Keterangan pada hasil penelitian di atas menyatakan bahwa pada anoda muncul gelembung-
gelembung gas. Gas yang muncul pada anoda adalah gas Cl2 . Pada anoda terdapat warna
samar biru hijau muda yang menandakan bahwa di anoda terdapat gas Cl2. Di sekitar daerah
anoda tercium bau seperti kaporit. Sedangkan gas yang muncul pada katoda adalah gas H2.
Warna merah muda kuat yang muncul menandakan adanya basa yaitu OH -.
PENUTUPAN
5.1 Kesimpulan
Dari data hasil penelitian dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa :
a. Larutan CuSO4 mengalami reaksi redoks selama elektrolisis berlangsung. Pada
katoda terjadi reduksi. Pada ektrolisis larutan CuSO4 (kation Cu2+), ion Cu2+
tereduksi. Pada anoda terjadi oksidasi H2O karena H2O lebih mudah teroksidasi
dari pada asam oksi yang ada pada larutan yaitu SO42-.
b. Larutan NaCl mengalami reaksi redoks selama elektrolisis berlangsung. Pada
katoda terjadi reduksi H2O karena H2O lebih mudah tereduksi daripada ion Na+.
Pada anoda terjadi oksidasi ion Cl-, karena kation Cl- lebih mudah teroksidasi
daripada air (H2O).
c. Larutan MgSO4 mengalami reaksi redoks selama elektrolisis berlangsung. Pada
katoda terjadi reduksi H2O karena H2O lebih mudah tereduksi daripada ion K+.
Pada anoda terjadi oksidasi ion Br -, karena kation Br - lebih mudah teroksidasi
daripada air (H2O).
Dalam penelitian elektrolisis larutan KI, CuSO4, NaCl, dan KBr dapat diamati
beberapa tanda terjadinya elektrolisis. Timbulnya gas dapat diamati melalui adanya
gelembung udara dan ciri khas warna gas tersebut. Adanya basa dapat diamati melalui
timbulnya warna merah muda (untuuk indikator PP). Adanya endapan juga dapat
diamati dengan timbulnya endapan logam di elektroda.
DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti Jilid 2/Edisi Ketiga.
Jakarta:Penerbit Erlangga.
Johari, J.M.C dan M. Rachmawati. 2008. Kimia SMA dan MA untuk Kelas XII. Jakarta:Esis.
Tim Pengajar Olimpiade Kimia. 2010. Kimia 3. Jakarta:PT Graha Cipta Karya.
Penjepit buaya 2
buah Gelas kimia Larutan CuSO4
Elektroda
Tabung Pipa U
Larutan NaCl
Proses Elektrolisis
Larutan MgSO4 :
Sebelum
dielektrolisis
Larutan NaCl :
Larutan CuSO4 :