1. Tujuan
Mempelajari perubahan-perubahan yang terjadi pada elektrolisis larutan NaSO4, KI dan
CuSO4 dengan elektroda C.
2. Rumusan Masalah
Reaksi apakah yang terjadi apabila larutan Na2SO4, KI dan CuSO4 ?
Persamaan reaksi apa yang terjadi di anoda dan katoda?
3. Kajian Teori
Elektrolisis adalah proses penguraian elektolit dalam bentuk larutan maupun lelehan oleh arus
listrik yang diubah menjadi energi kimia. Komponen terpenting dari proses elektrolisis adalah
elektroda dan elektrolit.
Elektroda adalah konduktor di mana arus listrik memasuki atau meninggalkan larutan atau
media lainnya pada perangkat listrik seperti baterai, sel ic Elektrolit, atau tabung electron.
Sedangkan elektrolit adalah suatu zat yang larut atau terurai ke dalam bentuk ion-ion dan
selanjutnya larutan menjadi konduktor elektrik, ion-ion merupakan atom-atom bermuatan
elektrik.
Elektroda yang digunakan dalam proses elektolisis dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
a. Elektroda inert, seperti kalsium (Ca), potasium, grafit (C), Platina (Pt), dan emas (Au).
b. Elektroda aktif (tak inert), seperti seng (Zn), tembaga (Cu), dan perak (Ag).
Elektroda di mana muatan negatif memasuki perangkat listrik disebut katoda, elektroda di
mana muatan negatif meninggalkan disebut anoda. Pada katoda akan terjadi reaksi reduksi
dan pada anoda terjadi reaksi oksidasi.
4. Hipotesis
Ada perubahan yang terjadi pada reaksi elektrolisis larutan CuSO4, Na2SO4, dan KI.
8.a. Pertanyaan
Jawab :
1. Anoda (+) 2𝐻2 𝑂 → 4𝐻 + + 𝑂2 + 4ⅇ −
Zat yang dihasilkan O2
2. Katoda (-) 2H2 O + 2e− → 2OH − + H2
Yang dihasilkan H2
3. 𝑁𝑎2 𝑆𝑂4 → 2𝑁𝑎+ + 𝑆𝑂4 2−
Kat (-) 2𝐻2 𝑂(𝐿) + 2ⅇ − → 2𝑂𝐻 − (𝑎𝑞) + 𝐻2(𝑔)
An (+) 2𝐻2 𝑂(𝐿) → 4𝐻 + (𝑎𝑞) + 𝑂2(𝑔) + 4ⅇ −
2𝐻2 𝑂 → 2𝐻2 + 𝑂2
Elektrolisis Larutan KI
8.b. Pertanyaan
Jawab :
1. Anoda (+) 2𝐼 − → 𝐼 + 2ⅇ −
Zat yag dihasilkan I2
2. Katoda (-) 2H2 O + 2e− → 2OH − + H2
Yang dihasilkan H2
3. 𝐾𝐼 → 𝐾 + + 𝐼 −
Kat(-) 2𝐻2 𝑂 + 2ⅇ − → 2𝑂𝐻 − + 𝐻2
An(+) 2𝐼 − → 𝐼 + 2ⅇ −
2𝐻2 𝑂 + 2𝐼 − → 2𝑂𝐻 − + 𝐼 + 𝐻2
Elektroda C
Timbul warna putih disekitar katoda tetapi pada anoda hanya terdapat gelembung yang menempel.
8.c. Pertanyaan
Jawab :
1. Anoda (+) 𝐶𝑢(𝑠) → 𝐶𝑢2+ + 2ⅇ −
2. Katoda(-) 2𝐻2 𝑂 + 2ⅇ − → 2𝑂𝐻 − + 𝐻2
3. 𝐶𝑢𝑆𝑂4 → 𝐶𝑢2+ + 𝑆𝑂4 2−
. Kat(-) 2𝐻2 𝑂 + 2ⅇ − → 2𝑂𝐻 − + 𝐻2
An(+) 𝐶𝑢(𝑠) → 𝐶𝑢2+ + 2ⅇ −
Elektroda Cu
Pada kutub (-) katoda (reduksi): terdapat gelembung gas H2 dan endapanlogam Cu. Sedangkan
pada kutub (+) anoda (oksidasi): logam Cu teruraimenjadi ionnya Cu2+
8.d. Pertanyaan
Jawab :
1. Anoda (+) 𝐶𝑢(𝑠) → 𝐶𝑢2+ + 2ⅇ −
2. Katoda (-) 𝐶𝑢2+ + 2ⅇ − → 𝐶𝑢(𝑠)
3. 𝐶𝑢𝑆𝑂4 → 𝐶𝑢2+ + 𝑆𝑂4 2−
. Kat(-) 𝐶𝑢2+ + 2ⅇ − → 𝐶𝑢(𝑠)
An(+) 𝐶𝑢(𝑠) → 𝐶𝑢2+ + 2ⅇ −
𝐶𝑢(𝑠) → 𝐶𝑢(𝑠)
Cu kotor menjadi Cu murni
9. Kesimpulan
Anoda dan katoda dapat di tentukan dengan cara mengamati reaksi elektrolisis yang diujikan.
Zat yang di hasilkan di anoda dan katoda dapat di identifikasi dengan perubahan warna pada
larutan, terbentuknya gas/gelembung pada larutan maupun elektroda, terciumnya bau pada
elektroda, dan suasana pada larutan (di identifikasi dengan berbagai indikator).
Pada elektrolisis, katoda merupakan kutub negatif dan anoda merupakan kutub positif. Pada
katoda akan terjadi reaksi reduksi dan pada anoda terjadi reaksi oksidasi.