Anda di halaman 1dari 6

Teresa Lisa XII MIA 3 / 31

PRAKTIKUM - SEL VOLTA

Tanggal Percobaan : Kamis, 10 Januari 2019


Tujuan Percobaan : Mengukur beda potensial larutan dalam sel volta

Dasar Teori
Sel volta (sel galvani) adalah sel
elektrokimia di mana energi kimia
dari reaksi redoks spontan diubah
menjadi energi listrik. Prinsip kerja sel
volta dalam menghasilkan arus listrik
adalah aliran transfer elektron dari
reaksi oksidasi di anoda ke reaksi
reduksi di katoda melalui rangkaian
luar.

Secara umum, sel volta tersusun dari:


• Anoda, yaitu elektroda tempat terjadinya reaksi oksidasi.
• Katoda, yaitu elektroda tempat terjadinya reaksi reduksi.
• Elektrolit, yaitu zat yang dapat menghantarkan listrik.
• Rangkaian luar, yaitu kawat konduktor yang menghubungkan anoda dengan katoda.
• Jembatan garam, yaitu rangkaian dalam yang terdiri dari larutan garam. Jembatan
garam memungkinkan adanya aliran ion-ion dari setengah sel anoda ke setengah sel
katoda, dan sebaliknya sehingga terbentuk rangkaian listrik tertutup.

Seperti yang diketahui di fisika, aliran elektron mengalir dari kutub negatif ke positif.
Jadi, elektron mengalir dari anoda ke katoda sesuai singkatan KPAN. C

Ambil contoh ZnSO4 dilarutkan di bagian anoda, sementara pada bagian katoda dilarutkan
CuSO4. Joka dibuat reaksi di anoda dan katoda akan terjadi reaksi sesuai singkatan KRAO:

• Katoda: ZnSO4 –> Zn2+ + SO4 2- menjadi Zn –> Zn2+ + 2e-


• Anoda: CuSO4 –> Cu2+ + SO4 2- menjadi Cu2+ + 2e- –> Cu

Elektron pada anoda (yaitu pada Zn) akan mengalir menuju pelat keping katoda milik si
tembaga (Cu). Ion Cu2+ mengambil elektron tersebut sehingga terjadilah reaksi Cu2+ + 2e- –
> Cu dan terdapat logam Cu yang mengendap (berbentuk padat). Akibatnya, susunan sel
volta tersebut sudah bisa menghasilkan aliran listrik!

Tapi jika tidak ada kehadiran jembatan garam, maka logam Zn pada anoda akan terus
keropos atau rusak karena terus-menerus mendonorkan elektronnya ke Cu. Sementara Cu
terus mendapatkan elektron sehingga menghambat pengendapan Cu, alias Cu akan semakin
kokoh.
Teresa Lisa XII MIA 3 / 31

Fungsi jembatan garam adalah untuk menetralkan muatan listrik pada gelas yang anoda dan
katoda.

• Pada katoda, ion sulfat akan menempel di bagian batang anoda karena ion Zn2+ lah
yang berada pada larutan tersebut untuk mendonorkan elektronnya ke katoda.
• Pada anoda, ion sulfat akan tersebar di dalam larutan sementara ion Cu2+ menempel
di batang katoda yang nantinya menangkap elektron dari zink.

• ion Zn2+ dalam larutan anoda akan masuk ke dalam jembatan garam
• ion sulfat dalam larutan katoda akan masuk ke dalam jembatan garam

Jadi, jembatan garam yang biasanya berisi larutan garam (misalnya NaCl dan KNO3) akan
menetralkan posisi kedua gelas kimia tersebut, dengan ketentuan:

• Ion-ion negatif pada jembatan garam (ambil NaCl) yaitu ion klor (Cl-) akan bergerak
ke gelas kimia berisi batang anoda untuk menetralkan ion Zn2+ yang berlebih karena
keropos
• Ion-ion positif pada jembatan garam (ambil NaCl) yaitu ion natrium (Na+) akan
bergerak ke gelas kimia berisi batang katoda untuk menetralkan kelebihan ion sulfat

Seperti itulah kinerja dari susunan sel volta. Jadi, bisa dikatakan bahwa susunan sel volta
inilah yang bisa dijadikan untuk mengambil logam-logam di bagian katoda. Seperti contoh di
atas, logam yang bisa diambil adalah cuprum (Cu)

Susunan notasi sel volta dinyatakan dengan suatu notasi singkat disebut diagram sel. Pada
susunan sel volta yang dijelaskan di atas, ada dua unsur yang berperan penting yaitu Zn dan
Cu. SO4 2- tidak termasuk karena ion sulfat sama-sama bisa diabaikan.

Di bawah ini adalah notasi sel volta yang benar:


ANODA || KATODA atau OKSIDASI || REDUKSI

Pada susunan sel volta di atas, maka pada larutan anoda adalah zink jadi Zn mengalami reaksi
oksidasi yaitu biloksnya meningkat dari 0 menjadi +2. Sementara pada larutan katoda adalah
tembaga (cuprum) jadi Cu mengalami reaksi reduksi yaitu biloksnya menurun dari +2
menjadi 0. Jadi, notasi sel voltanya adalah:

Zn|Zn2+ || Cu2+|Cu

Dengan keterangan:

• Tanda | menunjukkan batas jenisnya antara unsur dengan ion. Pada Zn|Zn2+ berarti
Zn bersifat logam (padatan) sementara Zn2+ sebagai larutan, begitu juga dengan
Cu2+|Cu
• Tanda || menunjukkan jembatan garam
Teresa Lisa XII MIA 3 / 31

Alat dan Bahan:


1. Gelas kimia,
2. Voltmeter,
3. Jembatan garam,
4. kabel,
5. jepit buaya
6. Logam Cu, Zn, Fe,
7. larutan CuSO4 1 M,
8. larutan ZnSO4 1 M,
9. larutan FeSO4 1 M

Cara Kerja:
1. Masukkan 10 ml larutan ZnSO4 1 M ke dalam suatu
gelas kimia dan celupkan sepotong logam seng dalam
gelas tersebut.
2. Masukkan 10 ml larutan CuSO4 1 M ke dalam suatu
gelas kimia dan celupkan sepotong logam tembaga
dalam gelas tersebut
3. hubungkan kedua larutan tersebut dengan jembatan
garam
4. Rakitlah rangkaian sel volta seperti gambar diatas dengan menghubungkan kedua
lempeng logam melalui ampermeter
5. Kemudian amati potensial sel yang terjadi pada ampermeter apakah jarum
menunjukkan arah positif atau negatif, catatlah hasil harga potensial yang kalian
peroleh sebagai data pengamatan
6. Larutan dan elektroda diganti-ganti seperti pada data hasil pengamatan.

Data Hasil Pengamatan:

Potensial
No Katoda Larutan Anoda Larutan
Sel
1. Cu CuSO4 Zn ZnSO4 +
2. Zn ZnSO4 Cu CuSO4 -
3. Fe FeSO4 Cu CuSO4 -
4. Cu CuSO4 Fe FeSO4 +
5. Zn ZnSO4 Fe FeSO4 -
6. Fe FeSO4 Zn ZnSO4 +

Pembahasan
Pertama-tama peneliti menyediakan 3 gelas kimia berisi larutan CuSO4, Zn SO4,
dan Fe SO4. Kemudian peneliti menyiapkan logam Cu, Zn, dan Fe yang masing-masing
Teresa Lisa XII MIA 3 / 31

dijepit pada kabel buaya sebagai anoda dan katoda.


Lalu peneliti menaruh logam tersebut sesuai dengan
larutannya masing-masing, hal tersebut bertujuan
agar logam tidak bereaksi terlebih dahulu. Percobaan
pertama, peneliti mengambil gelas kimia berisi
larutan CuSO4 dan FeSO4 serta menghubungkan
keduanya dengan jembatan garam yang telah
tersedia. Setelah itu, peneliti memasukkan logam Cu
dan Fe yang telah dijepit dengan kabel buaya, dan
menghubungkan kabel tersebut kepada volt meter.
Jarum volt meter bergerak ke arah yang negatif,
potensial sel yang bernilai negatif artinya sel
tersebut tidak bisa bereaksi. Ternyata, peneliti salah
menentukan katoda dan anoda, seharusnya Cu lah
yang menjadi katoda dan Zn yang menjadi anoda.
Setelah rangkaian tersebut diperbaiki dan kembali dihubungkan dengan voltmeter, jarum
voltmeter bergerak ke arah yang positif. Hal itu menunjukkan potensial sel positif, artinya
reaksi berlangsung.

Selanjutnya peneliti mengganti larutan serta


logam yang ada di dalamnya. Percobaan kedua adalah
CuSO4 dengan ZnSO4, dan percobaan ketiga adalah
ZnSO4 dengan FeSO4. Peneliti dengan cermat menentukan
katoda dan anoda sehingga tidak terjadi kesalahan yang
sama. Pada percobaan CuSO4 dengan ZnSO4, Cu menjadi
katoda karena merupakan oksidator(mengalami reduksi)
dan Zn menjadi anoda karena merupakan
reduktor(mengalami oksidasi). Sedangkan pada percobaan
ZnSO4 dengan FeSO4, Fe merupakan katoda karena
merupakan oksidator dan Zn merupakan
reduktor.Akhirnya, pada kedua percobaan, jarum
voltmeter menunjuk ke arah yang positif, artinya reaksi
pada sel volta tersebut dapat berlangsung.
Teresa Lisa XII MIA 3 / 31

Pertanyaan:
1. Tulislah semua persamaan reaksi sel dari semua hasil pengamatan
2. Bandingkan data hasil hitungan tersebut dengan potensial sel menurut data.

Jawaban:

1. G

2. Potensial sel yang didapatkan berdasarkan percobaan yang telah dilakukan,


memiliki perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan potensial sel menurut data.
Harga potensial elektroda standar (data) didapatkan setelah menguji berkali-kali
dengan diukur tepat pada keadaan standar, yaitu 25 oC, konsentrasi ion 1 M dan
tekanan gas 1 atm. Sedangkan percobaan kali ini bisa jadi tidak dilakukan dalam
keadaan standar sehingga memiliki hasil yang berbeda dengan potensial sel menurut
data.

Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa reaksi sel
volta mampu menghasilkan aliran listrik dengan jumlah tertentu. Namun, hasil yang tertera
pada voltmeter peneliti belum tentu akurat dibandingkan harga potensial standar, karena
peneliti belum tentu melakukan percobaan pada keadaan standar (25oC , 1 atm, konsentrasi
ion tepat 1 M). Selain itu, peneliti dapat membuktikan bahwa larutan dan logam yang
menjadi katoda dan anoda haruslah tepat agar mereka bisa bereaksi.
Teresa Lisa XII MIA 3 / 31

DAFTAR PUSTAKA

https://www.studiobelajar.com/sel-volta/

Anda mungkin juga menyukai