Anda di halaman 1dari 2

Ciri-ciri Terjadinya Reaksi Kimia

Sepuluh ciri-ciri reaksi kimia yang paling mudah diamati ini adalah hal dasar yang harus
kalian ketahui sebelum masuk laboraturium kimia.

1. Terbentuknya gelembung gas.


Gas yang diproduksi dalam reaksi kimia terkadang menyebabkan terbentuknya gelembung.
Gelembung bisa muncul dari pemanasan suatu cairan atau pembentukan gas dalam cairan.
Kedua kejadian ini merupakan reaksi kimia yang umum terjadi.

2. Terbentuknya Endapan.
Ketika mencampurkan dua zat yang larut dalam pelarut, kemudian terbentuk padatan di
bagian bawah larutan, ini menandakan terjadinya reaksi kimia dalam larutan tersebut.

Pembentukan endapan ini terkadang berupa partikel yang sangat kecil (mikro) yang
melayang-layang dalam larutan sehingga tidak kasat mata. Untuk memastikannya kamu bisa
meyenterkan cahaya pada larutan tersebut. Fenomena ini dikenal dengan nama Efek Brown
(Brown Effect)

3. Terjadinya Perubahan Warna.


Beberapa senyawa kimia memiliki kecenderungan untuk menyerap dan memancarkan warna.
Kemampuan menyerap dan memancarkan warna ini sangat spesifik untuk beberapa zat.
Sehingga ketika terjadi perubahan (konversi) zat dari reaktan menjadi produk (senyawa baru)
maka akan terjadi perubahan warna.

Bisa saja dari dua reaktan yang tidak berwarna akan menghasilkan produk senyawa
berwarna, atau dari reaktan yang berwarna membentuk produk yang tidak berwarna.
Kejadian ini menunjukkan terjadinya perubahan kimia (Reaksi Kimia)

4. Perubahan Temperatur.
Setiap senyawa kimia memiliki energi dalam. Energi dalam ini merupakan energi ikatan
kimia dalam sebuah senyawa. Pemutusan ikatan memerlukan energi, sedangkan
pembentukan ikatan kimia melepaskan energi.

Ketika reaksi kimia yang terjadi melibatakan lebih banyak pembentukan ikatan kimia
daripada pemutusan ikatan kimia, maka energi akan berlebih dan dilepaskan sebagai panas
dan temperatur naik.

Namun jika reaksi kimia melibatkan lebih banyak pemutusan ikatan dibandingkan


pembentukan ikatan, maka energi akan kurang dan diserap dari lingkungan menyebabkan
dingin dan penurunan temperatur.

5. Pemancaran Cahaya.
Reaksi kimia terkadang melepaskan energi dalam bentuk cahaya. Contoh reaksi kimia ini
ialah pada kunang-kunang yang memancarkan cahaya ketika malam.

6. Terjadi Perubahan Volume.


Ketika suatu senyawa baru (produk) terbentuk, maka senyawa reaktan akan berkurang secara
drastis. Pembentukan senyawa baru dan pengurangan reaktan ini dapat menyebabkan
terjadinya perubahan densitas yang drastis sehingga Volume berubah.

7. Perubahan Konduktivitas.
Beberapa reaksi kimia daapat menghasilkan atau mengubah ion menjadi senyawa lain. Hal
ini akan berpengaruh kepada perubahan konduktivitas dari suatu sistem.

8. Terjadi perubahan Bau


Beberapa senyawa kimia seperti amonia memiliki bau yang menyengat. Maka pembentukan
amoniak atau senyawa berbau lainnya akan menyebabkan terjadinya perubahan bau pada
sistem.

9. Perubahan Rasa.
Senyawa kimia yang memiliki rasa tertentu akan mengakibatkan perubahan rasa ketika
bereaksi. Ini dapat dengan mudah diamati ketika kita merebus ubi, awalnya rasa ubi tidak
terlalu manis, kemudian setelah direbus akan terbentuk glukosa yang memiliki rasa manis.

10. Terjadi perubahan Titik Didih dan Titik Beku.


Umumnya hal ini terjadi pada kristal. Untuk mengetahui sebuah kristal telah bereaksi atau
belum, dapat menggunakan titik didih dan titik bekunya

Anda mungkin juga menyukai